OLEH :
I GUSTI AYU AVITRI VARDHAYANTI 17710109
PEMBIMBING :
dr. MEIVY ISNOVIANA, S.H., M.H.
FAKULTAS KEDOKTERAN
SMF KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018
PENDAHULUAN
Beneficence
Kriteria Ada Tidak ada
1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela X
berkorban)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia X
3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh X
menguntung dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak X
dibandingkan dengan keburukannya.
5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang X
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia X
7. Pembatasan Goal-Based X
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien X
9. Minimalisasi akibat buruk. X
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat X
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan X
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan X
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan X
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus X
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah X
16. Menerapkan Golden Rule Principle X
Non-Maleficence
1) Dilema Etik
Beneficence VS Autonomy
Beneficence
Dokter IGD RSUD Sidoarjo berencana melakukan tindakan penjahitan tetapi
pasien menolak walaupun demikian dokter tetap melakukan perawatan
terhadap luka pasien tanpa tindakan penjahitan luka.
Autonomy
Dokter jaga RSUD Sidoarjo menghargai keputusan pasien yang menolak
tindakan penjahitan luka dan memberikan inform consent penolakan
tindakan.
2) Prima Facie : Autonomy
Autonomy menjadi prima facie karena dokter jaga IGD RSUD Sidoarjo
menghargai hak pasien yang menolak untuk dilakukan tindakan penjahitan
luka.
3) Prinsip Profesionalisme
a. Accountability : Ada, dokter jaga RSUD Sidoarjo bertanggung jawab kepada
pasien karena sudah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan memberikan
saran untuk terapi secara langsung kepada pasien.
b. Duty : Tidak Ada.
c. Altruism : Ada, dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap
pasien untuk mengetahui kelainan apa saja yang ditemukan pada pasien.
d. Respect for others : Dokter menghormati hak pasien dalam hal ini penolakan
tindakan penjahitan luka.
e. Humanity : Dokter berusaha menjelaskan kembali atau memberi KIE kepada
pasien agar menghendaki dilakukan tindakan penjahitan luka.
1) Dilema Etik
Justice VS Beneficence
Justice
Dimana Dokter S mengikuti keputusan sepihak dari Rumah sakit sesuai
ketentuan yang diberikan pihak BPJS karena akan diberi sanksi jika tidak
memberikan keputusan.
Beneficence
Dimana dokter S melakukan pemulangan dengan terpaksa pada pasien
tidak pada waktunya sehingga pasien belum mengalami kesembuhan
sehingga pada akhirnya pasien datang kembali dengan kondisi yang lebih
buruk.
3) Prinsip Profesionalisme
1. Accountability : Ada, dokter S bertanggung jawab dalam memberikan terapi
kepada pasien.
2. Duty : Tidak Ada.
3. Altruisme : Tidak ada, karena pada akhirnya dokter memulangkan pasien
sebelum waktunya demi tidak mendapat sanksi dari BPJS.
4. Respect for others : Dokter tidak menghargai hak pasien untuk mendapat
pelayanan sebagaimana mestinya.
5. Humanity : Dokter awalnya berusaha tetap merawat pasien dan tidak
memulangkan walaupun pada akhirnya memulangkan pasien dengan ancaman
sanksi dari pihak BPJS.