Penginderaan Dan Mekanisme Penginderaan
Penginderaan Dan Mekanisme Penginderaan
dan
Mekanisme penginderaan
Created By :
Dian Agustianti ( 432 13 015 )
Sitti Nurintan ( 432 13 013 )
Pengertian Sistem Penginderaan
• Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk
menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang
menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan
rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana
perasaan ini di tafsirkan.
• Setiap organ indra menerima stimulus tertentu hanya kesan yang
sesuai dengan organ indra yang mampu menerima stimulus,
menghasilkan, dan mengirim impuls saraf. Interprestasi dari
semua organ indra dapat diklasifikasikan menjadi organ indra
umum seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan
organ indra khusus seperti putting pengecap yang terbatas pada
lidah.
• Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang
membentuk potensial aksi dalam neuron. Reseptor ini sering
disertai dengan sel bukan saraf yang mengelilinginya dan
membentuk organ indra. Bentuk tenaga diubah oleh reseptor
mencakup tenaga mekanik (raba atau tekan), suhu (derajat
kehangatan), elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi (bau dan
pengecapan).
Macam - Macam Indera Yang Dimiliki Manusia
I. INDRA PENGLIHATAN ( MATA )
• Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari bercak-bercak primitif yang peka cahaya pada
permukaan invertebrata.
• Mata berbentuk bulat dan tertanam dalam lemak. Terdiri dari tiga lapisan fibrosa bagian luar lapisan
pembuluh darah dan berfigmen., serta bagian dalam lapisan saraf.
• Lapisan fibrosa luar terdiri dari dua bagian fosterior yang berwarna buram (ovaque) dan disebut sclera ialah
suatu membran keras yang membentuk bola mata yang putih. Bagian depan sklera ditutupi konjungtiva, yang
direflesikan kebagian dalam mata dan berlanjut dengan evitelium yang menutupi kornea. Kornea merupakan
lapisan fibrosa. Kornea menonjol menutupi permukaan mata dan bersifat transparan, yang memungkinkan
sinar cahaya masuk ke mata dan membelokkannya untuk focus pada retina.
• Lapisan darah dan berpigmen terdiri dari tiga bagian. Koroid meliputi seluruh mata, kecuali bagian depannya,
berwarna coklat gelap, dan banyak menyuplai darah untuk lapisan lain mata, terutama retina. Badan silia
merupakan lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot dan jaringan kelenjar. Otot-otot silindris mengontrol
bentuk lensa sehingga dapt menfokuskan sinar yang diterima dekat atau jauh. Bagian-bagian tersebut disebut
sebagai otot akomodasi, iris adalah bagian berwarna pada mata, terletak diantara kornea dan lensa membagi
ruangan di antaranya menjadi bilik mata anterior dan bilik mata posterior.iris tersusun atas jaringan otot yang
tersusun dalam serat sirkular dan serat radiasi,serat serat yang melingkar menimbulkan kontraksi pupil dan
dilatasi serat serat radiasi.terdapat suatu muara berbentuk lingkaran pada bagian sentral, yang disebut pupil,
yang berkontraksi dalam cahaya terang untuk mencegah terlalu banyak cahayamasuk kemata dan berdilatasi,
jika cahaya yang masuk atau kurang yang memungkinkan cahaya yang banyak sampai diretina.
• Lapisan bagian dalam mata disebut retina, retina merupakan membrane yang diadapatasi untuk menarima
sinar cahaya yang terdiri dari banyak serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel batag dan sel kerucut, yang
diduga memiliki fungsi yang terpisah. Jumlah sel kerucut lebih banyak dalam pusat mata dan berespon
terhadap penglihatan yang terinci dan perpepsi warna. Jumlah sel batang lebih banyak disekeliling lapisan tepi
retina dan sensitive terhadap gerakan objek dalam lapang pandanag. Sel batang berisi suatu pigmen yang
disebut unguvisual, yang berfungsi menyintesis vitamin A yang dibutuhkan.
• Lensa adalah bagian dibelakang iris. Transparan, bikonveks, ditutupi bagian transparan, kapsul elastis, tempat
ligamen masuk kebadan siliarias. Ligament supensori menyokong lensa tetap pada posisi dan merupakan
media yang digunakan otot. Otot siliaris untuk menarik lensa sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak
dekat ddan jauh.
OTOT MATA
• Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di
antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior,
rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi
menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke
bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot
obliq bawah (inferior).
FUNGSI MATA
• Menerima ransangan berkas cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus optikus, menghantarkan ransangan
ini kepusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.
ATRIBUT SENSORI
• Atribut sensori yang dapat diuji dengan dengan menggunakan
indra penglihatan adalah hue (warna), intensitas dan kemurnian
warna,bentuk,ukurn dan tekstur.
MEKANISME PENGLIHATAN
• PENGATURAN CAHAYA
PUPIL MERUPAKAN TEMPAT MASUKNYA CAHAYA KE BAGIAN
MATA) YANG DIKONTROL SARAF OTONOM
* CAHAYA TERANG
PUPIL MENGECIL APABILA OTOT SIRKULER
/KONSTRIKTOR BERKONTRAKSI & MEMBENTUK CINCIN
YANG LEBIH KECIL → SIMPATIS
* CAHAYA GELAP
OTOT RADIALIS MEMENDEK MENYEBABKAN UKURAN
PUPIL MENINGKAT → PARASIMPATIS
PEMFOKUSAN BERKAS
CAHAYA
• PEMBELOKAN SUATU BERKAS CAHAYA
(REFRAKSI)
KETIKA SUATU BERKAS CAHAYA MENGENAI
PERMUKAAN LENGKUNG DENGAN DENSITAS
LEBIH BESAR, ARAH REFRAKSI TERGANTUNG
PADA SUDUT KELENGKUNGAN
* LENSA KONVEKS (CEMBUNG) MENYEBABKAN
KONVERGENSI / PENYATUAN BERKAS CAHAYA
* LENSA KONKAF (CEKUNG) MENYEBABKAN
DIVERGENSI (PENYEBARAN) BERKAS CAHAYA
FUNGSI REFRAKSI MATA
• CAHAYA JATUH DI ATAS MATA → BAYANGAN LETAKNYA
DIFOKUSKAN PADA RETINA → MENEMBUS & DIUBAH KORNE
ALENSA BADAN AQUES & VITROUS → MEMBIASKAN &
MEMFOKUSKAN BAYANGAN PADA RETINA BERSATU
MENANGKAP SEBUAH TITIK BAYANGAN YANG DIFOKUSKAN
AKOMODASI
• AKOMODASI ADALAH KEMAMPUAN MENYESUAIKAN KEKUATAN
LENSA SEHINGGA BAIK SUMBER CAHAYA DEKAT MAUPUN JAUH
DAPAT DIFOKUSKAN DI RETINA
* KONTRAKSI OTOT SILIARIS, LIGAMENTUM SUSPENSORIUM
MELEMAS & TEGANGAN PADA LENSA BERKURANG (LENSA
MEMBULAT & MENGUAT)
Jadi mekanisme penglihatan yaitu:
• Cahaya sinar yang melewati kornea aqueus humor dan lensa akan membelok, suatu proses
yan g dikenal sebagai proses repfraksi. Hal ini memungkinkan cahaya dari area yang lebih
kecil di retina. Berkas sinar parallel dibelokkan oleh lensa cembung menuju titik utama
diretina. Jika jarak objek kurang dari 7 meter, lengkungan lensa harus ditingkatkan untuk
memudahkan focus pada retina. Hal ini disebut akomodasi. Pandangan jauh dapat diperoleh,
jika lenssa berada dalam posisi istirahat normal.
Saat istirahat (normalnya digunkanan untuk penglihatan jauh), akan tetapi untuk
penglihatan jauh, kacamta konkav penting untuk membuat titik focus lebih dekat.
Bola mata bergerak didalam orbital dengan 6 otot orbital, yang berbentuk pita dan
menempel pada kelenjar sclera. Otot-otot ini bekerja pada mata dann mengoordinasi
geraknya, sehingga kedua mata dapat focus pada objek yang sama. Kelemahan satu atau lebih
otot dapat mengakibatkan salah satu mata berdifisiasi kondisi ini biasa disebut penglihatan
juling (squin)
• Prinsip optic: sinar dialihkan berjalan dari satu medium kemedium lain dari kepadatan yang
berbeda, fokus utama pada garis yang berjalan melalui pusat kelengkungan lensa sumbu
utama. Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini kepusat penglihatan pada
otak utnuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh kemata menimbulkan banyangan yang letak-letak
difokuskan pada retina. Banyangan itu menembus dan diubah oleh kornea lensa badan
aqueous dan vitrous. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan banyangan pada retina
bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
Kelainan Pada Indera Penglihatan
a. Presbiopia, yaitu keadaan dimana lensa hampir sama sekali tidak dapat berakomodasi.
Biasanya terjadi pada penglihatan orang yang sudah lanjut usia.
b. Emetropia,mata emetrop dapat melihat semua objek jauh secara jelas dengan otot siliaris yang
relaksasi. Namun untuk melihat objek dekat, otot siliaris harus berkontraksi agar mata dapat
berakomodasi dngan baik.
c. Hiperopia (penglihatan jauh).
Pasien hiperopia sering tidak dapat berakomodasi cukup kuat untuk memfokuskan objek jeuh
sekalipun, apalagi untuk memfokuskan objek dekat.
d. Miopia (penglihatan dekat)
Keadaan ini biasanya disebabkan karena bola mata yang terlalu panjang atau kadang-kadang
karena daya bias sistem lensa terlalu kuat.Pada miopia sewaktu otot siliaris relaksasi total,
cahaya dari objek jauh difokuskan didepan retina.
e. Astigmatisma
Merupakan kelainan refraksi mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang
difokuskan pada jarak yang berbeda dari bidang yang tegak lurus terhadap bidang tersebut.
Hal ini paling sering disebabkan oleh terlalu besarnya lengkung kornea pada salah satu bidang
di mata.
f. Katarak
a. Katarak adalah kelainan mata yang terjadi pada orang tua. Katarak adalah suatu daerah
berkabut atau keruh didalam lensa. Pada stadium dini pembentukan katarak, protein dalam
serabut-serabut lensa di bawah kapsul mengalami denaturasi.
g. Strabismus (mata juling)
II. INDERA PENDENGARAN
• ..
SARAF PENDENGARAN
• NERVUS AUDITORI MENGUMPULKAN
SENSIBILITAS & BAGIAN VESTIBULER
RONGGA TELINGA DALAM YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN DENGAN KESEIMBANGAN
• BERGERAK MENUJU NUKLEUS
VESTIBULARIS YANG BERADA PADA TITIK
PERTEMUAN ANTARA PONS & MEDULA
OBLONGATA → SEREBELUM
• BAGIAN KOKLEARIS PADA NERVUS AUDITORI
SARAF PENDENGARAN, SERABUT SARAF
DIPANCARKAN KE NUKLEUS DI BELAKANG
THALAMUS, MENUJU KORTEKS OTAK
(BAGIAN TEMPORALIS)
• KEHILANGAN PENDENGARAN KONDUKTIF
Kehilangan pendengaran dimana transmisi
bunyi yang efektif ke telinga dalam terputus oleh
sumbatan atau proses penyakit (impaksi
serumen, otitis media, otosklerosis/
pembentukan tulang baru)
• KEHILANGAN PENDENGARAN
SENSORINEURAL
Kehilangan pendengaran sehubungan dengan
kerusakan organ akhir untuk pendengaran dan
atau nervus kranialis VIII (kerusakan kokhlea/
saraf vestibulokokhlear)
III. INDERA PEMBAU