Anda di halaman 1dari 42

Pengantar Kepabeanan

Program Diploma Akuntansi


Universitas Riau, 2019

Miskam, S.E., M.M. M.Buss.

1
POKOK BAHASAN
1 Konsep
2 Kepabeanan

Konsep Tarif dan


Nilai Pabean

Konsep Fasilitas
Kepabeanan

7
Konsep
4 Pengawasan Konsep Pidana
5 6 & Penyidikan

Konsep Konsep Keberatan


Pembukuan & Banding

2
1
Konsep
Kepabeanan

3
DAN KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
www.themegallery.com
Click to edit Master title style

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
ALASAN UTAMA TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Perbedaan kondisi setiap Negara


- sumber daya alam
- kondisi alam
- Kebutuhan
SISTEM
- system produksi PEREKONOMIAN
NEGARA:

1. S.P. TERBUKA
2. Untuk Mencapai Skala Ekonomi 2. S.P. TERTUTUP
(Economic Scale)
Spesialisasi produksi
Efisiensi

3. Alasan Politik
PERDAGANGAN INTERNASIONAL (2)
WHY INTERNATIONAL TRADE? MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 Menjalin Persahabatan Antar Negara
 Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
1. ABSOLUTE ADVANTAGE negeri sendiri
2. COMPARATIVE  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
ADVANTAGE
 Memperluas pasar dan menambah keuntungan
 Transfer teknologi modern
• Trade Creation Sadono Sukirno
• Trade Diversion
TANTANGAN
Produsen/ Eksportir:
PELUANG
- Diperlukan strategi penetrasi pasar dalam rangka meningkatkan
Produsen/ Eksportir Surplus: pangsa pasar
a. Memperluas akses pasar - Bagaimana meningkatkan kualitas produk ekspor yang
b. tersedianya bahan baku/ penolong, dan memenuhi standar dan preferensi konsumen
barang modal dengan harga yang - Diperlukan strategi agar eksporter tidak beralih dari bahan baku
kompetitif dan lebih banyak pilihan lokal menjadi bahan baku asal impor
- Bagaimana mempertahankan pangsa pasar produk lokal di pasar
domestik.
Konsumen Surplus: tersedia pilihan produk - Pengembangan produk baru dengan memanfaatkan
yang lebih bervariasi dengan harga yang ketersediaan bahan baku/ penolong dengan harga yang
kompetitif dan kualitas yang variatif. kompetitif

DIPERLUKAN STRATEGI PEMERINTAH DAN PRODUSEN AGAR


PRODUK LOKAL TETAP MENJADI PILIHAN UTAMA KONSUMEN
PENOLAKAN TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

• Perekonomian dalam negeri harus dilindungi dari


persaingan dengan produk negara lain, terutama negara-
negara yang industrinya baru mulai tumbuh.

• Adanya Perdagangan Internasional yang mengarah ke


liberalisasi pasar (pasar bebas) sangat dikhawatirkan
dampak sosial budayanya terhadap kehidupan sosial
budaya suatu negara.

• Negara berkembang belum mampu bersaing di pasar


internasional mengingat faktor-faktor produksi yang
dimiliki masih sangat rendah dibandingkan negara maju
sehingga dikhawatirkan terjadi penjajahan model baru,
yaitu penjajahan di sektor ekonomi
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
adalah rangkaian
INTERNASIONAL
Tujuan kebijakan Perdagangan Internasional
tindakan yang akan adalah :
diambil untuk
mengatasi kesulitan 1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional
atau masalah
dari pengaruh buruk atau negative dari situasi
hubungan
Perdagangan Internasional yang tidak baik.
Perdagangan
Internasional guna 2. Melindungi kepentingan industri di dalam
melindungi negeri.
kepentingan nasional 3. Melindungi lapangan kerja.
4. Menjaga keseimbangan BOP.
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi.
6. Menjaga stabilitas nilai tukar.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL (2)

• Latar Belakang:
Produk Luar Negeri lebih laku daripada
produk dalam negeri.

Akibat:
Bisnis dan pekerja akan kehilangan
pendapatan

Bagaimana Menghentikan ini?


= Cara yang popular adalah dengan
membuat barang impor jadi lebih mahal !!

- Hovey & Rehmke


MULTILATERAL TRADING SYSTEM

• July 1944, Bretton Woods, New


Hampshire, US
• United Nations Monetary and
Finance Conference

• Lahirnya tiga pilar ekonomi dunia:


‐ World Bank (1945)
‐ IMF (1946)
‐ ITO/GATT (1947)
BARIKADE EKONOMI LAINNYA
(NON-TARIFF BARRIERS)  Domestic Content
Requirement
• Kuota Impor
 Import License (Pembatasan
• Kesepakatan
Penertiban Pasar Tata Niaga Impor)
• Persyaratan konten  Import State Trading
domestic
Enterprises Mis. Rules on
• Subsidi Packaging, product
definitions, labeling
 Technical Barrier to Trade
• Dumping etc.

‐ Sporadis  Exchange Rate Management Mis. Undervaluing


currency
‐ Predator Policies
Mis. Dangerous
‐ Persisten  Precautionary Principle and chemicals, dangerous
technologies, species
extinction, learning
- Lipsey, dkk. Sanitary and Phytosanitary deficiencies, cancer,
climate change, ozon
barriers to trade depletion etc.

- Sumner, Smith, Rosson


“Kurang lancarnya perundingan perdagangan
pasca Uruguay Round, mengakibatkan lahirnya
strategi perdagangan baru oleh banyak Negara,
yaitu kesepakatan Perdagangan Bebas (Free Trade
Agreement)
- Murad Purba, 2010
PERJANJIAN PERDAGANGAN BEBAS
(FREE TRADE AGREEMENT)

Diirektorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
MAYSRAKAT EKONOMI ASEAN
SALAH SATU TUJUAN ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY:

ASEAN  SINGLE MARKET AND


PRODUCTION BASE

AEC 2015 -- AEC Blue print :


• pasar tunggal dan basis produksi, SINGLE MARKET AND
• sebuah wilayah regional yang berdaya PRODUCTION BASE
saing tinggi,
• sebuah lingkup regional dengan (i) free flow of goods;
perkembangan ekonomi yang (ii) free flow of services;
seimbang, dan (iii) free flow of investment;
• sebuah lingkup regional yang (iv) free flow of capital; and
terintegrasi dengan ekonomi global (v) free flow of skilled labour
BENTUK KERJA SAMA KEPABEANAN INTERNASIONAL

BERDASARK FREE TRADE


BINDING AREA
AN SIFAT:

NON- BINDING KERJA SAMA TEKNIS


KEPABEANAN

APEC

ASEM

BILATERAL

BERDASARK
MULTILATERAL
AN TIPOLOGI:
SUB –
REGIONAL REGIONAL

17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Contents
1 Perdagangan Internasional dan Kebijakan
Perdagangan Internasional
2 Perjanjian Perdagangan Bebas

Ketentuan Asal Barang: Kriteria


3 Origin

Ketentuan Asal Barang: Kriteria


4
Pengiriman

5 Ketentuan Asal Barang: Kriteria


Prosedural
KEPABENAN INDONESIA
MELALUI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

19
KEPABEANAN
KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas
lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea
masuk dan bea keluar

DAERAH PABEAN

PENGAWASAN PENGAWASAN

Pemungutan BM Pemungutan BK

20
Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean
diperlakukan sebagai barang impor dan terutang
bea masuk
(pasal 2 UU Kepabeanan)

ZEE
LANDAS KONTINEN

pada prinsipnya, seluruh barang impor adalah obyek


bea masuk
wilayah Republik Indonesia meliputi darat, perairan
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat
tertentu di ZEE dan landas kontinen
ZEE dan LANDAS KONTINEN

200 MIL 350 MIL

12 MIL

ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

PERAIRAN LAUT
KEPULAUAN TERITORIAL

DARATAN DARATAN LANDAS KONTINEN

23
 Hak eksplorasi/eksploitasi ekonomis
 Bangun pulau-pulau buatan
 Riset ilmiah
 Hak-hak lain

24
ALUR BARANG IMPOR

kawasan dengan batas-batas tertentu


di pelabuhan laut, bandar udara, pernyataan yang dibuat oleh orang dalam
atau tempat lain yang ditetapkan rangka melaksanakan kewajiban pabean dalam
untuk lalu-lintas barang yang bentuk dan syarat yang ditetapkan
sepenuhnya berada dibawah
pengawasan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai

semua kegiatan di bidang kepabeanan yang


wajib dilakukan, berupa penyerahan
pemberitahuan pabean dan pelunasan
pungutan negara
PETA KERAWANAN LAUT

26
IMPOR
LDP DALAM DAERAH PABEAN

PENGANGKUT PENGANGKUT
TPS 1. Impor untuk dipakai
1
2. Impor Sementara

Kawasan Pabean
2
3. TPB
3
4. TPS Lainnya
4

5 5. Angkut Lanjut/Terus

6 6. Ekspor Kembali

7 7. TPP

Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean diperlakukan


sebagai barang impor dan terutang bea masuk

27
EKSPOR

DAERAH PABEAN LDP

PENGANGKUT
KAWASAN
EKSPORTIR PABEAN

TPS

Barang yang telah dimuat di sarana pengangkut untuk


dikeluarkan dari daerah pabean dianggap telah diekspor dan
diperlakukan sebagai barang ekspor
28
KAWASAN PABEAN

Pelabuhan Laut

PENGAWASAN
Bandar Udara

Tempat Lain

KAWASAN PABEAN adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan


laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang
sepenuhnya berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

29
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

Menunggu dikeluarkan
dengan diselesaikan
kewajiban pabeanannya
Barang Impor
Menunggu
dimuat untuk
diekspor
Barang Ekspor

TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA adalah bangunan dan/atau


lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di Kawasan
Pabean untuk menimbun barang sementara menunggu pemuatan
atau pengeluarannya

30
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT

DIIMPOR UNTUK DIPAKAI, DIKELUARKAN KE


TPB LAINNYA, ATAU DIEKSPORT KEMBALI

DIOLAH ATAU DIGABUNGKAN SEBELUM


barang impor DIEKSPORT ATAU DI IMPORT UNTUK DIPAKAI

DIPAMERKAN
DENGAN DIJUAL, KEPADA ORANG DAN/ATAU ORANG
TPB TUJUAN TERTENTU

DILELANG SEBELUM DIEKSPORT ATAU


DIMASUKKAN KEMBALI KEDALAM DAERAH
PABEAN

MENIMBUN ASAL DPIL GUNA DI LELANG


barang asal daerah SEBELUM DI EKSPOR ATAU DIMASUKKAN
pabean KEMBALI KE DPIL

“dengan mendapat penangguhan bea masuk”

31
Gudang Berikat (GB)

Kawasan Berikat (KB)

Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat (TPPB)

TPB Toko Bebas Bea (TBB)

Tempat Lelang Berikat (TLB)

Kawasan Daur Ulang Berikat (KDUB)

Pusat Logistik Berikat (PLB)


TEMPAT PENIMBUNAN PABEAN

Di setiap kantor pabean


disediakan TPP yang
TPP dikelola oleh aparat Pabean

untuk menyimpan barang yang


dinyatakan tidak dikuasai, barang
yang dikuasai negara, dan barang
yang menjadi milik negara

33
KEWAJIBAN PABEAN

KEWAJIBAN PABEAN adalah semua kegiatan yang wajib


dilakukan untuk memenuhi ketentuan di bidang kepabeanan

Pemb Pabean
Pengangkutan Pungutan Impor
(BM, BMT, Cukai,
Pemb Pabean
Menyerahkan Melunasi PDRI)
Impor
pemberitahuan pungutan
Pemb Pabean pabean negara Pungutan Ekspor
Ekspor (BK)

Pemb Pabean
Brg tertentu

34
PEMBERITAHUAN PABEAN

pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban


pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan

pengangkutan Impor Ekspor

35
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut
LUAR DERAH
PABEAN

DALAM DERAH • Barang Impor


PABEAN yg • Barang Ekspor
mengangkut • Barang asal DP ke tempat
PENGANGKUT lain dalam DP melalui luar DP

WAJIB
Saat lego jangkar
Memberitahukan kedatangan
sebelum sarana
RKSP pegangkut
Saat mendarat di
landasan bandar
udara

KECUALI SP darat Kantor Pabean tujuan


36
MANIFEST
LUAR DERAH
PABEAN

DALAM DERAH • Barang Impor


PABEAN yg • Barang Ekspor
mengangkut • Barang asal DP ke tempat
PENGANGKUT lain dalam DP melalui luar DP

WAJIB
Memberitahukan
sebelum PEMBONGKARAN
Dokumen Manifest

MAKS 24 JAM UNTUK SARKUT LAUT


MAKS 8 JAM UNTUK SARKUT UDARA
Dalam hal tidak segera
dibongkar, paling lambat PD SAAT KEDATANGAN, UNTUK SARKUT DARAT

37
IMPOR UNTUK DIPAKAI

BARANG IMPOR DAERAH PABEAN

dpt dikeluarkan untuk dipakai

DIMILIKI / DIKUASAI OLEH ORANG


YG DOMISILI DI INDONESIA

Setelah diserahkan:
a. Pemberitahuan pabean + bayar BM
b. Pemberitahuan Pabean + Jaminan
c. Dokumen Pelengkap Pabean + Jaminan
38
IMPOR SEMENTARA
Pemasukan barang impor ke dalam daerah pabean yang benar-
benar dimaksudkan untuk diekspor kembali dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) tahun

Tidak akan habis dipakai dalam masa


pengimporan

Identitas barang jelas

Dalam masa pengimporan sementara


tidak berubah bentuk secara hakiki
kecuali karena aus dalam penggunaan

Terdapat dokumen pendukung bahwa


barang tersebut akan diekspor kembali

39
PEMBERITAHUAN PABEAN EKSPOR

WAJIB
Akan DIBERITAHUKAN
diekspor
Barang Pemberitahuan
Pabean

Kecuali atas barang:


• Pribadi penumpang
• Awak sarana pengangkut
• Pelintas batas
• Barang kiriman (sampai jumlah tertentu)

40
TANGGUNG JAWAB BM

41
42

Anda mungkin juga menyukai