Oleh:
Rochmanadji Widajat
(from a book being pressed – February 2011)
AGENDA
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Globalization Issues
TRIPS
GATT
I M F
GATS WORLD BANK
FREE TRADE
4. “Trade-off “ antara nilai dan biaya 4. Nilai dan biaya sama-2 dipenting-
(inovasi teknologi) kan (“inovasi nilai”).
KERANGKA 4 – LANGKAH :
1. FOKUS :
REALISTIS
3. MOTTO
MEMIKAT
AKAR
MASALAH
LAKSANAKAN
STRATEGI !!
GRAFIK “DIFERENSIASI – BIAYA RENDAH”atau Dinamika Pasar Inovasi Nilai
(Chang Kim W & Mauborgne R, 2005) :
KONDISI KEBUTUHAN
SEHAT J-R-SP
SAKIT
Paradigma baru SAKIT
(Hospital)
PASIEN :
SAKIT, SAKIT, KURATIF
CACAT CACAT
RISIKO,
SAKIT, CACAT
Paradigma lama SAKIT, CACAT REHABI-
MUSIBAH,
(Rumah Sakit)
UNSOUGHT
DAN LEMAH DAN LEMAH LITATIF
DARURAT & GAWAT DARURAT & GAWAT
3. MOTTO
MEMIKAT
AKAR
MASALAH
LAKSANAKAN
STRATEGI !!
MATRIX SKEMA 4 – LANGKAH STRATEGI RS tersebut, misalnya :
(1). HAPUSKAN : birokratisasi pelayanan
(3). TINGKATKAN : a) AKSES & MUTU LAYANAN, terpadu
publik yang menghambat “moment of truth” dengan Peningkatan Keselamatan Pasien dan Kurangi Risiko; b)
KOMUNIKASI PASIEN & KOMPETENSI PROFESIONAL (dokter,
(“customer image – satisfaction – loyalty”);*)
paramedik, non-medik) + kemampuan “interpreter” untuk 3-bahasa :
• PARKIR & LOKET “Customer Service” Inggris, Arab, China; c) PEMASARAN PRO-AKTIF, misalnya e-
Marketing & dengan bekerja-sama para agen perjalanan & wisata; d)
•UGD / POLIKLINIK
EFEKTIVITAS “HOSPITAL BYLAWS & CLINICAL STAFF BYLAWS”, yang
•LOKET PEMBAYARAN dilengkapi dengan Peraturan Operasional : Manajemen Klinik, Mnjmn
konflik, Manajemen Kinerja plus sistem Remunerasi serta Reward &
•LAB./PENUNJANG Dx.
Punishment; e) KETERBUKAAN DALAM TARIP & PELAYANAN (“Case-
mix / Ina-DRG”). *)
(2). KURANGI : a) Besaran Tarip RS & Biaya (4). CIPTAKAN : a) SUASANA DAN HUBUNGAN KERJA antar
Petugas & antara Petugas – Pasien yang harmonis, cepat-tanggap
dan penuh empathi, disertai keramah-tamahan & keterbukaan khas
operasional yang tidak perlu (terutama biaya Indonesia; b) DESAIN INTERIOR & EKSTERIOR ruangan pemeriksaan
& perawatan, yang bersih,nyaman, artistik-indah khas Indonesia;
“variable” baik “langsung & tidak-langsung”) c) PELAYANAN RS INOVATIF & MENARIK, misalnya : “welcome drink”,
“happy birthday”, “selamat melahirkan”, “klinik anak autis”,
“Pricing Strategy ~ Cost-containment”; “pelayanan paska-rawat inap” (layanan antar ke bandara, “home-
care”, pelayanan nutrisi khusus), “pelayanan agar tetap sehat”
b) Birokratisasi dalam sistem konsultasi medik (tumbuh-kembang anak, pusat kebugaran fisik & mental, senam post-
stroke, senam geriatri dll.), pelayanan juru bahasa (bagi pasien asing)
dan “kemudahan proses pembayaran claim” dg Perusahaan Asuransi
(DPJP Spesialis lain / PICU / NICU dll.) *) Kesehatan tingkat Nasional & Internasional; d) NETWORKING :
ciptakan sistem rujukan cepat, efektif & etis antar sesama RS ataupun
dengan Laboratorium Penunjang Medik luar RS. Ciptakan Kerja-sama
lintas Sektoral (misalnya dengan Agen Wisata) sesuai situasi &
BAGAIMANAPUN B-O-H-S DALAM
PRAKTIK TIDAK MUDAH
PENUHI 6-PRINSIP STRATEGI : produk alternatif &
inovatif (bentuk & fungsi beda) bukan substitutif; atasi
4-hambatan utama (resistensi kognitif, motivasi, politis
dan keterbatasan sb.daya); serta lakukan 3 – E pendkt.
“fair process” (Proses yang Adil)
3-KUNCI SUKSES :
(1) Kepemimpinan Kreatif (“Creative Leadership”),
(2) Berani & bersama-sama melakukan Perubahan,
(3) Komitmen & konsisten thd. “Inovasi Tiada Henti”.
KIAT-KIAT SUKSES LAINNYA
1. Kiat Sukses membangun Komitmen utk Perubahan
2. Kiat Sukses Mengelola Perubahan (John Kotler,’96)
3. Kiat Sukses Melalui Pendekatan “Proses yang Adil”
4. Kiat Pemasaran RS “Inovatif”
5. Kiat Pengembangan Sumber Daya Manusia Di R.S.
1. KEPEMIMPINAN KREATIF
(“CREATIVE LEADERSHIP”)
Kepemimpinan : kompetensi ilmu & seni berorganisasi
yang tertinggi, karena dengan kepemimpinan yang baik
memungkinkan segala seni dan profesi berjalan seiring
(Steven B. Covey, 1990).
Kreativitas : ialah kemampuan bergelut dgn imajinasi
yang melahirkan hubungan-2 dan temuan-2 baru yang
bermakna tinggi, dengan berinteraksi pada ide, orang
maupun lingkungan (Diklat SPAMEN Angk. III, LAN,
Jakarta – 1997/1998).
“CREATIVE LEADERSHIP is competency of Aligning
Organizational Energy Creativity” Depends on
“Appropriate Leader Responds”
“Kondisi yang mendorong
KREATIVITAS ORGANISASI”,
1. Struktur organisasi bersifat terbuka & desentralisasi
setiap anggota organisasi peduli lingkungan & terpacu
selalu meningkatkan ilmu & ketrampilan berinovasi.
2. Tersedia peluang & dukungan bagi berkembangnya
sikap melakukan uji-coba yang bersifat kreatif.
3. Tersedia dukungan untuk penyebaran informasi
keberhasilan ide kreativitas.
4. Tersedia “reward” (penghargaan) kepada pencipta
kreativitas yang berhasil.
5. Bersifat toleran terhadap ketidak-berhasilan ide
kreativitas.
6. Suasana lingkungan organisasi semua mendukung
timbulnya ide baru yang inovatif
KEPEMIMPINAN KREATIF DALAM
PRAKTIK PERUMAH-SAKITAN
Setiap Pimpinan melakukan visite keliling RS bersama staf
pimpinan terkait, dan mendapat temuan masalah
mereka BERDISKUSI : mengkelompokkan (formulasi
masalah), bandingkan dengan bukti mutakhir (“Evidence
Based”), lakukan telaah kritis sehingga menemukan Akar
Masalah cari Solusi Masalah yg. riel, efektif & efisien
Tindak-lanjut & evaluasi periodik.
Pimpinan RS menciptakan Situasi & Kondisi Kerja yang
mendorong Kreativitas Organisasi
2. KEBERANIAN & KEBERSAMAAN
MELAKUKAN PERUBAHAN
Prinsip dasar dalam Manajemen Perubahan ialah bagaimana
Mengelola SDM Dalam Masa Transisi.
5 -Tahapan Kunci Membangun Proses Perubahan yg Efektif
I. “Motivating Change” (mulai dg sosialisasi & m’bangun
Budaya Organisasi yang memotivasi perlunya Perubahan);
II. “Creating Vision of Change” (menyamakan visi, arah &
lama Perubahan yang bertujuan demi “hari esok lebih baik”);
III. “Developing Political Support” (m’galang dukungan
massa untuk bersama-sama mau melakukan Perubahan);
IV. “Managing the Transition” (bekerja-sama m’perpendek
masa transisi perubahan);
V. “Sustaining Momentum” (mempertahankan momentum
Perubahan tetap baik & menghasilkan kinerja produktif )
Alur-Pikir “3 - E” Perubahan
Denial /
Resistance
To Change 2. Hard System Thinking
- Law Enforcement
-R&P
WATAK /
KEPRIBADIAN EMOSI STABIL PROFESIONAL-
MOTIVASI KRJ. CHANGE INTELLIGENCE
Cipta-rasa-karsa CHANGE
+ + EMPATHY &
KOMPETENSI (E-S COMP.) TAAT ATURAN
MANUSIA BEHAVIOUR
TARGET TERCAPAI
3. KOMITMEN & KONSISTEN
DALAM “INOVASI TIADA HENTI”
Hampir setiap keberhasilan Strategi Samudra Biru
cepat atau lambat akan ditiru dan para pengekor.
Apabila anda tetap mempertahankan pangsa pasar anda,
para pengekor tentu melakukan perlawanan anda
terperosok pada persaingan bebas ( masuk jebakan
Strategi Samudra Merah dan lupa pelanggan samudra
biru).
Anda seharusnya “terus berenang sejauh mungkin dalam
samudra biru dan selalu menjaga jarak agar tidak terkejar
oleh para pengekor”
Pertahankan strategi “diferensiasi – biaya rendah”
sehingga volume pasar terus meningkat, menghasilkan
keunggulan biaya satuan sekaligus selalu mengalahkan
ketidak-unggulan biaya pihak pesaing.
ANTARA HARAPAN, KENYATAAN
DAN “PITFALLS”
HARAPAN ~ INDIKATOR KEBERHASILAN STRATEGI :
1. Kurva Nilai RS anda meningkat signifikan melampaui
pesaing anda
2. Kurva Nilai tidak terkejar oleh pesaing karena anda
selalu melakukan inovasi tiada henti & memenuhi 3- syarat
(fokus realistis, divergen, motto memikat)
3. Jumlah Pelanggan lama & Baru meningkat tajam.
4. Pendapatan RS meningkat signifikan, citra meningkat
KENYATAAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN :
1. PITFALLS in Value Innovation vs. Technological Innovation
2. PITFALLS in Strategic Implementation
3. PITFALLS in Change
VALUE INNOVATION versus
TECHNOLOGICAL INNOVATION
“Pitfall-1”, “Pitfall-2”,
Inovasi tanpa Nilai : sama Nilai tanpa Inovasi :
dengan Inovasi Teknologi cenderung penciptaan nilai
yang menjadikan Pelopor (manfaat, harga) dalam
Pasar futuristik, tetapi justru jumlah besar, misal : produk
baru dijual “obral”, dengan
sering timbul “next-pitfall” untung minimal dll., tetapi
membidik konsumen yang tidak membuat produk baru
belum siap menerima tersebut unggul di pasaran
teknologi baru karena nilai (apalagi menjadi “market
utilitas (manfaat) belum leader”), karena cara ini
jelas, atau harga tinggi yang segera akan diikuti & disaingi
tidak terjangkau oleh daya hebat oleh kompetitor yang
beli. mungkin lebih mampu.
PITFALLS in STRATEGIC
IMPLEMENTATION
“Pitfall-1 in Tipping Point
“Pitfall-2 in Monitoring”
Leadership”
Menyamaratakan SDM sbg Tdk segera mnggambarkan
bawahan di RS harus patuh kinerjanya pada KANVAS
(padahal terdiri dari berbagai STRATEGI Kelalaian dlm
macam profesi SDM / tingkat monitoring Kurva kinerja
pendidikan / ketrampilan, serta
tingkat senioritasnya)
SOLUSI : “Creative Leadership” SOLUSI : “Teruslah berenang
tdk harus dlm bentuk “Tipping- sejauh mungkin dlm samudra
Point Leadership”. TPL yang biru dan selalu menjaga jarak
memberikan bukti “to the point” agar tidak terkejar oleh
& “kasat mata”, lebih tepat pengekor” Konsisten :
diterapkan pada golongan yang Inovasi Tiada Henti
“resistance to change”.
PITFALLS in CHANGE
1.Kurang harmonis Orkestra Leader – Followers
(sindr.“I’m in my Position”) proses awal jd lama &
suasana perbhn tdk “conducive”
SOLUSI : “Soft system thinking” Pimpinan berdialog,
ciptakan “alat perekat”efektif : BUDAYA ORGANISASI
2.Terlalu lama Masa transisi Perubahan :
dampak beaya tinggi, membosankan & kontra-produktif
SOLUSI : Arah & Tahap2 Prubahan hrs. jelas &“ACT NOW”
BUDAYA BELAJAR & TIDAK SALING MENYALAHKAN
(“Continuous Learning + No Blame Culture”)
3. Perubahan Berubah-ubah ~ inkonsistensi
membingungkan semua pihak / ketidak-pedulian bwhn
SOLUSI : Komitmen : “Do what u plan, plan what u do”
+ “hard system thinking” approach
(2). KURANGI : a) Besaran Tarip RS & Biaya (4). CIPTAKAN : a) SUASANA DAN HUBUNGAN KERJA antar
Petugas & antara Petugas – Pasien yang harmonis, cepat-tanggap
dan penuh empathi, disertai keramah-tamahan & keterbukaan khas
operasional yang tidak perlu (terutama biaya Indonesia; b) DESAIN INTERIOR & EKSTERIOR ruangan pemeriksaan
& perawatan, yang bersih,nyaman, artistik-indah khas Indonesia;
“variable” baik “langsung & tidak-langsung”) c) PELAYANAN RS INOVATIF & MENARIK, misalnya : “welcome drink”,
“happy birthday”, “selamat melahirkan”, “klinik anak autis”,
“Pricing Strategy ~ Cost-containment”; “pelayanan paska-rawat inap” (layanan antar ke bandara, “home-
care”, pelayanan nutrisi khusus), “pelayanan agar tetap sehat”
b) Birokratisasi dalam sistem konsultasi medik (tumbuh-kembang anak, pusat kebugaran fisik & mental, senam post-
stroke, senam geriatri dll.), pelayanan juru bahasa (bagi pasien asing)
dan “kemudahan proses pembayaran claim” dg Perusahaan Asuransi
(DPJP Spesialis lain / PICU / NICU dll.) *) Kesehatan tingkat Nasional & Internasional; d) NETWORKING :
ciptakan sistem rujukan cepat, efektif & etis antar sesama RS ataupun
dengan Laboratorium Penunjang Medik luar RS. Ciptakan Kerja-sama
lintas Sektoral (misalnya dengan Agen Wisata) sesuai situasi &
BAGAIMANAPUN B-O-H-S DALAM
PRAKTIK TIDAK MUDAH
PENUHI 6-PRINSIP STRATEGI : produk alternatif &
inovatif (bentuk & fungsi beda) bukan substitutif; atasi
4-hambatan utama (resistensi kognitif, motivasi, politis
dan keterbatasan sb.daya); serta lakukan 3 – E pendkt.
“fair process” (Proses yang Adil)
3-KUNCI SUKSES :
(1) Kepemimpinan Kreatif (“Creative Leadership”),
(2) Berani & bersama-sama melakukan Perubahan,
(3) Komitmen & konsisten thd. “Inovasi Tiada Henti”.
KIAT-KIAT SUKSES LAINNYA
1. Kiat Sukses membangun Komitmen utk Perubahan
2. Kiat Sukses Mengelola Perubahan (John Kotler,’96)
3. Kiat Sukses Melalui Pendekatan “Proses yang Adil”
4. Kiat Pemasaran RS “Inovatif”
5. Kiat Pengembangan Sumber Daya Manusia Di R.S.
KEPEMIMPINAN KREATIF DALAM
PRAKTIK PERUMAH-SAKITAN
Setiap Pimpinan melakukan visite keliling RS bersama staf
pimpinan terkait, dan mendapat temuan masalah
mereka BERDISKUSI : mengkelompokkan (formulasi
masalah), bandingkan dengan bukti mutakhir (“Evidence
Based”), lakukan telaah kritis sehingga menemukan Akar
Masalah cari Solusi Masalah yg. riel, efektif & efisien
Tindak-lanjut & evaluasi periodik.
Pimpinan RS menciptakan Situasi & Kondisi Kerja yang
mendorong Kreativitas Organisasi
3. KOMITMEN & KONSISTEN
DALAM “INOVASI TIADA HENTI”
Hampir setiap keberhasilan Strategi Samudra Biru
cepat atau lambat akan ditiru dan para pengekor.
Apabila anda tetap mempertahankan pangsa pasar anda,
para pengekor tentu melakukan perlawanan anda
terperosok pada persaingan bebas ( masuk jebakan
Strategi Samudra Merah dan lupa pelanggan samudra
biru).
Anda seharusnya “terus berenang sejauh mungkin dalam
samudra biru dan selalu menjaga jarak agar tidak terkejar
oleh para pengekor”
Pertahankan strategi “diferensiasi – biaya rendah”
sehingga volume pasar terus meningkat, menghasilkan
keunggulan biaya satuan sekaligus selalu mengalahkan
ketidak-unggulan biaya pihak pesaing.
•TAKE HOME MESSAGE
1. Strategi RS-Samudra Biru (BOHS): Strategi Alternatif.
Kalau di dalam Strategi RS Samudra Merah banyak
menggunakan “otak kiri”, dan pada saat menjalankan
Strategi RS Samudra Biru banyak menggunakan “otak
kanan” lengkapilah kemampuan kapan menggunakan
otak kiri dan kanan yang Selaras & Seimbang.
2. Implementasi “Blue Ocean-Hospital Strategy” di dalam
Kenyataan Tidak Mudah ingat 6-Prinsip Strategi, 3-
kunci sukses dan kiat-kiat sukses lainnya.
3. “LEADERSHIP must invoke an alchemy of GREAT
VISION. Those who don’t, are ultimately judged
failures, eventhough they may be popular at the
moment” (Henry Kissinger).
FINAL WORDS