LATAR BELAKANG
Stadium Kataralis
Stadium ini berlangsung 1 – 2 minggu
ditandai dengan adanya batuk-batuk ringan,
terutama pada malam hari, pilek, serak, anoreksia,
dan demam ringan. Stadium ini menyerupai
influenza.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium Spasmodik/Paroksismal
Berlangsung selama 2 – 4 minggu, batuk
semakin berat sehingga pasien gelisah dengan
muka merah dan sianotik. Batuk terjadi
paroksismal berupa batuk-batuk khas. Serangan
batuk panjang dan tidak ada inspirasi di
antaranya dan diakhiri dengan whoop (tarikan
nafas panjang dan dalam berbunyi melengking).
Sering diakhiri muntah disertai sputum
kental.Dapat pula dijumpai: mata menonjol, lidah
menjulur, lakrimasi, hipersalivasi, distensi vena
leher selama serangan.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium Konvalesensi
Berlangsung selama 2 minggu sampai
sembuh. Jumlah dan beratnya serangan batuk
berkurang, muntah berkurang, dan nafsu makan
timbul kembali
DIAGNOSIS
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa
dan pemeriksaan fisik, dapat dijumpai :
Gejala
Batuk ++ +++ ++
Sianosis - +++ -
Apnea - +++ -
Tes sensitivitas
Kultur ++ –/+ -
PCR ++ ++ -
Serologi –/+ ++ ++
Radiologi
Foto toraks:
Infiltrat perihiler atau edema, atelektasis, atau empiema
Adenovirus
Bordetella para pertussis
Bordetella bronchiseptica
TATALAKSANA
Suportif umum (terapi oksigen dan ventilasi mekanik
jika dibutuhkan)
Observasi ketat diperlukan pada bayi, untuk
mencegah/mengatasi terjadinya apnea, sianosis, atau
hipoksia
Pasien diisolasi (terutama bayi) selama 4 minggu,
diutamakan sampai 5-7 hari selesai pemberian
antibiotik. Gejala batuk paroksismal setelah terapi
antibiotik tidak berkurang, namun terjadi penurunan
transmisi setelah pemberian terapi hari ke-5
Belum ada studi berbasis bukti untuk pemberian
kortikosteroid, albuterol, dan beta-2-adrenergik
lainnya, serta belum terbukti efektif sebagai terapi
pertusis.
Dilakukan penilaian kondisi pasien, apakah terjadi
apnea, spel sianotik, hipoksia dan/ atau dehidrasi
TATALAKSANA
Terapi Antibiotik
Tujuan farmakoterapi adalah
menghilangkan infeksi, mengurangi morbiditas,
dan mencegah kompilkasi
REKOMENDASI PEMBERIAN ANTIMIKROBA DAN PROFILAKSIS
PASCA PAJANAN PERTUSIS
PENCEGAHAN
Kewaspadaan penularan melalui droplet:
1) Sampai hari ke-5 pemberian antibiotik yang
efektif
2) Sampai minggu ke-3 setelah timbul batuk
paroksismal, apabila tidak diberikan antibiotik
Imunisasi:
Terdapat 2 tipe vaksin pertusis, yaitu:
1) vaksin whole-cell (wP) dengan basis B. pertussis
yang dimatikan dan
2) vaksin acellular (aP) dengan komponen
organisme highly purified
PROGNOSIS
Mortalitas terutama oleh karena kerusakan otak
(ensefalopati), pneumonia, dan penyulit paru lain
Pada anak besar --> prognosisnya baik