Anda di halaman 1dari 28

Bab 11

Gambaran Umum Trauma


Muskuloskeletal

Oleh:

Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.


Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca/
peserta didik diharapkan mampu:
• menjelaskan konsep trauma
muskuloskeletal;
• mendeskripsikan tentang gambaran
umum fraktur;
• mendeskripsikan tentang gambaran
umum dislokasi;
• mendeskripsikan tentang gambaran
umum trauma jaringan lunak;
• mendeskripsikan tentang gambaran
umum trauma tendon.
2
Trauma Muskuloskeletal

• Kontusi
• Strain
• Sprain
• Dislokasi
• Subluksasi
• Fraktur
• Ruptur

3
Penatalaksanaan Umum

• Untuk menghilangkan rasa nyeri.


• Untuk menghasilkan dan
mempertahankan posisi yang ideal dari
fraktur.
• Untuk menyatukan tulang kembali.
• Untuk mengembalikan fungsi seperti
semula.

4
Penatalaksanaan Ortopedi

• Proteksi tanpa reposisi dan imobilisasi.


• Imobilisasi dengan fiksasi.
• Reposisi dengan cara manipulasi diikuti
dengan imobilisasi.
• Reposisi dengan traksi.
• Reposisi diikuti dengan imobilisasi dengan
fiksasi luar.
• Reposisi secara nonoperatif diikuti dengan
pemasangan fiksasi dalam pada tulang
secara operatif.
• Reposisi secara operatif diikuti dengan fiksasi
patahan tulang dengan pemasangan fiksasi
interna.
• Eksisi fragmen fraktur dan menggantinya
dengan prosthesis.
5
Dislokasi
• Dislokasi adalah pindahnya permukaan sentuh
tulang yang menyusun sendi. Cedera ini
dihasilkan oleh gaya yang menyebabkan sendi
melampaui batas normal anatomisnya.
• Pindahnya ujung tulang yang incomplete
disebut dislokasi tidak sempurna atau
subluxation. Oleh karena fungsi ligamen
adalah juga untuk mencegah perpindahan
atau pergerakan sendi yang abnormal,semua
sprains menghasilkan beberapa derajat
subluxation.
• Dislokasi yang komplet atau luxation, terjadi
saat ada pemisahan yang komplet dari ujung
tulang.

6
Dislokasi HIP

Disloksasi hip adalah suatu keadaan


lepasnya sendi pinggul oleh berbagai
keadaan seperti trauma (paling sering
akibat kecelakaan kendaraan bemotor
dengan kecepatan tinggi), kelainan
kongenital, artritis piogenik, dan
ketidakseimbangan otot-otot pinggul.

7
Pemeriksaan Klinis

8
Penatalaksanaan

9
Dislokasi Lutut

• Dislokasi lutut merupakan


suatu kondisi lepasnya
sendi lutut yang
disebabkan oleh benturan
keras seperti kecelakaan
lalu lintas.
• Perubahan posisi lutut
memberikan
kemungkinan penekanan
serta kerusakan dari
arteri popliteus dan
kompresi pada saraf
poplitea.
10
Pemeriksaan Klinis

11
Penatalaksanaan

12
Dislokasi Patela
• Disloksasi patela
merupakan suatu kondisi
lepasnya sendi pada
patela yang berupa
kondisi dislokasi
traumatik dan dislokasi
berulang.
• Dislokasi traumatik
sering disebabkan oleh
suatu trauma dengan
ketidakmampuan sendi
lutut dalam menerima
perubahan posisi pada
sendi lutut secara
lateral.
13
Penatalaksanaan

14
Dislokasi Pergelangan Kaki

• Dislokasi pergelangan kaki


(ankle) tanpa disertai fraktur
sering terjadi dan
menghasilkan hilangnya
posisi dari permukaan
artikular.
• Kondisi ini sering disebabkan
trauma, hipoplasia maleolus
internal, lemahnya otot
paroneus, dan adanya
riwayat sprain pada
pergelangan sendi yang
berulang.
15
Penatalaksanaan

• Reduksi sendi pergelangan kaki dilakukan


segera untuk menurunkan risiko
komplikasi neurovaskular. Reduksi
dilakukan di bawah panduan anestesi
spinal, sedasi umum disertai narkotik
atau anestesia umum.
• Apabila dislokasi disertai dengan adanya
fraktur, maka reduksi dilakukan dengan
bedah terbuka dan pemasangan fiksasi
interna.

16
Dislokasi Bahu

Dislokasi sendi bahu adalah lepasnya


hubungan sendi pada bahu yang sering
disebabkan oleh suatu cedera akut karena
lengan dipaksa berabduksi, berotasi luar
dan ekstensi di luar kemampuan dari kaput
humerus yang dipertahankan pada sendi
glenoid yang dangkal oleh labrum glenoid,
ligamentum glenohumerus, ligamentum
korakohumerus, kanopi arkus
korakoakromial, dan otot di sekeliling.

17
Pemeriksaan Klinis

18
Penatalaksanaan

19
Dislokasi Siku

• Dislokasi siku adalah lepasnya hubungan


sendi pada siku yang sering disebabkan
oleh suatu cedera akibat trauma tidak
langsung atau trauma langsung pada siku.
• Dislokasi pada siku akibat cedera lebih
sering terjadi pada orang dewasa
dibandingkan pada anak-anak.
• Pada dislokasi posterior, kompleks
radioulna bergeser ke posterior atau ke
posterolateral, sering bersama-sama
dengan fraktur pada prosesus tulang yang
menahan.
20
Penatalaksanaan

21
Penatalaksanaan

22
TRAUMA JARINGAN
LUNAK
Sindrom Kompartemen

• Sindrom kompartemen adalah suatu


kondisi di mana terjadi peningkatan
tekanan interstisial di dalam ruangan yang
terbatas, yaitu di dalam kompartemen
osteofasial yang tertutup.
• Peningkatan tekanan intrakompartemen
akan mengakibatkan berkurangnya perfusi
jaringan dan tekanan oksigen jaringan,
sehingga terjadi gangguan sirkulasi dan
fungsi jaringan di dalam ruangan tersebut.
• Ruangan tersebut berisi otot, saraf, dan
pembuluh darah yang dibungkus oleh
tulang dan fascia serta otot-otot. 24
Sindrom Klinik (5P)
• Pain: keluhan nyeri lokal yang hebat saat
peregangan pasif pada otot-otot yang terkena,
ketika ada trauma langsung.
• Pallor: pucat pada satu sisi ekstremitas yang
terdapat lesi.
• Pulselesness: denyut nadi berkurang atau
hilangnya denyut nadi yang biasanya
didapatkan pada satu sisi ekstremitas yang
terkena.
• Parestesia: penurunan atau hilangnya fungsi
sensibilitas kulit pada satu sisi akibat
terjebaknya saraf karena pembengkakan
sindrom kompartemen.
• Paralysis: hilangnya fungsi motorik pada
ekstremitas yang terkena.
25
Klinis

26
Penatalaksanaan

• Terapi
Medikal/nonoperatif
• Terapi bedah

27
Ruptur Tendon Achiles

Ruptur tendon achilles adalah robek atau


terputusnya hubungan tendon (jaringan
penyambung) yang disebabkan oleh suatu
cedera dari perubahan posisi kaki secara
tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan
dorsofleksi pasif maksimal atau akibat
suatu trauma benda tajam atau tumpul
pada bawah betis.

28

Anda mungkin juga menyukai