Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Disusun oleh :
Rr. Yunisa Putri Ryanti
2011730161

Pembimbing :
dr. Susanto,Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK STASE NEUROLOGI
RSUD CIANJUR
IDENTITAS

• Nama : Ny. U
• Umur : 53 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Pasir Kandang, Cilaku, Rt.04/
Rw. 02 , Mulyasari, Cianjur
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Tanggal masuk UGD : 15 Maret 2016 (04:30 WIB)
• No. RM : 735550
ANAMNESIS (15 Maret 2016)
• Keluhan Utama : Pusing Berputar

• Riwayat Penyakit Sekarang.


Os mengeluh pusing berputar sejak 2 jam SMRS. Pusing
dirasaa saat bangun tidur. Pusing timbul tiba-tiba. Keluhan dirasa
semakin bertambah saat pasien berubah posisi dari tidur ke bangun
dan begitu juga sebaliknya, dan pada saat mengubah posisi kepala
ke kanan dan ke kiri. Pusing berputar di rasa berkurang saat tidur
berbaring menghadap kanan dan memejamkan mata. Namun
timbul kembali saat os merubah posisi nya. Keluhan berlangsung
sekitar < 2 menit sejak os merubah posisi kepala. Penglihatan
menjadi seperti berputar, penglihatan gelap dan ganda disangkal.
Os mengaku ada mual dan muntah disertai keringat dingin
bersamaan dengan pusing berputar. Tidak ada riwayat penurunan
pendengaran, tidak ada riwayat telinga berdengung, tidak terdapat
riwayat keluar cairan berbau dari telinga dan tidak ada riwayat rasa
penuh dalam telinga.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Mempunyai riwayat Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu
tidak terkontrol, riwayat gastritis sejak muda. Riwayat
terjatuh atau cedera pada kepala disangkal.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat hipertensi.
• Riwayat Psikososial
Os tidak merokok , tidak mengkonsumsi obat-obatan
tertentu atau dalam masa pengobatan penyakit tertentu.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Composmentis
• Tanda vital
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 92 x/menit,regular,kuat
angkat.
Pernapasan: 21x/menit, regular.
Suhu : 36,5 °C
STATUS GENERALISATA

• Kepala : Normochepal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
• Telinga : Nyeri tekan tragus telinga (-/-) sekret (-
/-) membrane timpani sulit dinilai.
• Hidung : Sekret (-/-) epistaksis (-/-)
• Mulut : Mukosa bibir lembab, faring hiperemis
(-/-)
• Leher : Pembesaran KGB (-/-)
Thoraks
Paru Jantung

• Inspeksi : Pergerakan dinding • Inspeksi : iktus kordis


thoraks dextra dan sinistra
tidak terlihat.
simetris, retraksi dindingg
thoraks (-/-) • Palpasi : tidak
• Palpasi: vokal fremitus dekstra dilakukan.
dan sinistra simetris, tidak • Perkusi : tidak
terdapat nyeri tekan dilakukan.
• Perkusi: terdengar sonor pada • Auskultasi : BJ I-II regular,
kedua lapang paru murmur (-),gallop (-)
• Auskultasi: terdengar vesikuler
(+/+). Wheezing (-/-), rhonki (-
/-)
Abdomen
Ekstremitas
• Inspeksi : permukaan • Atas :akral
abdomen datar hangat,CRT < 2 detik,edema
• Auskultasi : terdengar BU (+) (-/-), sianosis (-/-)
normal pada ke-4 kuadran
abdomen • Bawah : akral hangat,
• Perkusi : terdengar CRT < 2 detik, edema (-/-),
timpani pada seluruh kuadran sianosis (-/-)
abdomen.
• Palpasi : supel, nyeri
tekan (-), hepar tidak teraba
membesar.
STATUS NEUROLOGIS

• Kesadaran : Composmentis, kontak adekuat


• GCS : E4 M5 V6 = 15
• Rangsang Meningeal
– Kaku kuduk : (-)
– Kuduk kaku : (-)
– Lasegue sign : Tak terbatas/ Tak terbatas
– Kernig sign : Tak terbatas/ Tak terbatas
– Brudzinski I : (-)
– Brudzinski II : (-)/(-)
– Brudzinzki III : (-)
SARAF KRANIAL

N.I ( OLFAKTORIUS)

HIDUNG KANAN KIRI


Daya pembau Normosmia Normosmia
N.II (OPTIKUS)

MATA KANAN KIRI


Visus Baik, 6/60 Baik,6/60
Lapang pandang Baik Baik
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.III (OKULOMOTORIUS)

MATA KANAN KIRI


Ptosis (-) (-)
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Bulat, isokor Bulat, isokor
Gerakan bola mata
Atas (+) (+)
Bawah (+) (+)
Medial (+) (+)
Refleks cahaya
Direk (+) (+)
Indirek (+) (+)
Refleks akomodasi (+) (+)
N.IV (TROKHLEARIS)

KANAN KIRI
Gerakan mata ke medial (+) (+)
bawah
N.V (TRIGEMINUS)

Menggigit (+) (+)

Sensibilitas (+) (+)

V.1 oftalmikus (+) (+)

V.2 maksilaris (+) (+)

V.3 mandibulsris (+) (+)


Refleks kornea (+) (+)

Refleks bersin (+) (+)

N.VI (ABDUSENS)

Gerakan mata ke lateral (+) (+)

N.VII (FASIALIS)

Kerutan kulit dahi Normal Normal

Lipatan nasolabialis Simetris Simetris

Menutup mata Normal Normal

Mengangkat alis Simetris Simetris


Menyeringai Simetris Simetris
Daya kecap lidah 2/3 Tidak dilakukan Tidak dilakukan
depan
N.VIII (
VESTIBULOKOKLEARIS)

Tes bisik (+) (+)


Tes rinne (+) (+)
Tes weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Tes schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Tes keseimbangan
Tes romberg Sulit dinilai Sulit dinilai
Tes tunjuk hidung Normal Normal
N.IX (GLOSOFARINGEUS)
dan N.X (VAGUS)

Arkus faring Simetris Simetris


Daya kecap lidah 1/3 Tidak dilakukan Tidak dilakukan
belakang
Uvula Berada di tengah Berada di tengah
Reflex Muntah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.XI (AKSESORIUS)

Memalingkan kepala Normal Normal


Mengangkat bahu Normal Normal
N.XII (HIPOGLOSUS)

Sikap lidah Ditengah Ditengah


Atrofi otot lidah (-) (-)
Fasikulasi lidah (-) (-)
• Motorik • Sensorik :
Kekuatan otot: 5/5 • Nyeri
5/5 Ekstremitas atas :
Tonus otot: N/N normoalgesia
N/N Ekstremitas bawah:
normoalgesia
REFLEKS FISIOLOGIS • Raba
Ekstremitas atas :
• Refleks bisep : +/+ normoestesi
• Refleks trisep : +/+ Ekstremitas bawah:
• Refleks patella : +/+ normoestesi
• Refleks Achilles : +/+
REFLEKS PATOLOGIS Fungsi Luhur

• Babinski : -/- Dilakukan pada tanggal


• Chaddock : -/- 16 Maret 2016
Score MMSE: 27 (normal)
REFLEKS VEGETATIF • Kesadaran : baik
• Miksi : baik • Reaksi emosi : baik
• Defekasi : baik • Proses berpikir : baik
• Fungsi bahasa : baik
• Refleks regresi : -/-
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN HASIL
Hemoglobin 14.4 g/dl HDL kolesterol 37,4 mg%
Leukosit 9,1 ribu/µL direk

Hematokrit 42,3% LDL kolesterol 170 mg%

Trombosit 372 ribu/µL Trigliserid 121 mg%

Gula darah puasa 82 Mg Asam urat 4,2 mg%

Ureum 34,9 mg% SGOT 36 UL

Kreatinin 1.8mg% SGPT 27 UL

Kolesterol total 243 mg% Natrium 124,5 mEq/L


Kalium 2,46 mEq/L
Kalsium 1,04 mEq/L
DIAGNOSIS
• DIAGNOSIS KERJA
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
• DIAGNOSIS BANDING
Neuritis vestibuler
Meniere disease
Labyrinitis
USUL PEMERIKSAAN

• Pemeriksaan khusus neuro-otologi yang


umum dilakukan adalah uji Dix-Hallpike dan
electronystagmography.
• Foto rontgen, CT-scan, atau MRI dapat
digunakan untuk mendeteksi kehadiran
neoplasma/tumor.
PENATALAKSANAAN
• Infus RL 20 tetes permenit
• Antivertigo : betahistine mesylat 3 x 6 mg
per oral
• Injeksi piracetam 3 x 1 gr IV
• Injeksi ondansentron 1 x 1 ampul
• Dimenhidrinat (Dramamine) 3 x 50 mg
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP
TANGGAL S O
16 Maret 2016 Masih terasa pusing Kesadaran: composmentis
berputar, TD: 150/100 mmHg
mual (-), muntah (-) Nadi : 87x/menit
RR: 20x/menit
RM: (-)
Nervus Kranial: reflex
cahaya (+/+), pupil bulat
isokor diameter 3mm ODS,
GBM baik kesegala arah,
nistagmus (-/-)
Motorik : 5/5
5/5
Normoestesi, normotonus,
Defekasi (+) miksi (+)
R.Fisiologis: BTR (+) TTR (+)
PTR (+) ATR (+)
R.Patologis: Babinski (-/-),
chaddock(-/-)
TANGGAL S O
17 Maret 2016 Pusing berputar berkurang, Kesadaran: composmentis
mual (-) muntah (-) TD: 140/90 mmHg
Nadi : 83x/menit
RR: 18x/menit
RM: (-)
Nervus Kranial: reflex
cahaya (+/+), pupil bulat
isokor diameter 3mm ODS,
GBM baik kesegala arah,
nistagmus (-/-)
Motorik : 5/5
5/5
Normoestesi, normotonus,
Defekasi (+) miksi (+)
R.Fisiologis: BTR (+) TTR (+)
PTR (+) ATR (+)
R.Patologis: Babinski (-/-),
chaddock(-/-)
TANGGAL S O
18 Maret 2016 Pusing berputar sudah jauh Kesadaran: composmentis
berkurang dari TD: 130/90 mmHg
sebelumnya. Nadi : 85x/menit
RR: 19x/menit
RM: (-)
Nervus Kranial: reflex
cahaya (+/+), pupil bulat
isokor diameter 3mm ODS,
GBM baik kesegala arah,
nistagmus (-/-)
Motorik : 5/5
5/5
Normoestesi, normotonus,
Defekasi (+) miksi (+)
R.Fisiologis: BTR (+) TTR (+)
PTR (+) ATR (+)
R.Patologis: Babinski (-/-),
chaddock(-/-)
ANALISA MASALAH
1. Mengapa pada pasien ini di diagnosis BPPV?
2. Bagaimana membedakan jenis vertigo?
3. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk
mendiagnosis BPPV?
4. Bagaimanakah tatalaksana non
medikamentosa dan edukasi pada BPPV?
Mengapa pada pasien ini di diagnosis
BPPV?
Definisi
BPPV pertama kali dikemukakan oleh Barany
pada tahun 1921. BPPV ialah gangguan
keseimbangan perifer yang timbul bila kepala
mengambil sikap tertentu atau perubahan posisi
tertentu.
Pada pasien ini didapatkan pusing berputar
Keluhan dirasa semakin bertambah saat pasien
berubah posisi dari tidur ke bangun dan begitu
juga sebaliknya, dan pada saat mengubah posisi
kepala ke kanan dan ke kiri.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi BPPV di Amerika Serikat adalah
64 orang tiap 100.000 populasi, dengan
presentase 64% pada wanita. BPPV sering
terdapat pada usia yang lebih tua dengan rata-
rata usia 51 tahun keatas dan jarang
ditemukan pada usia dibawah 35 tahun tanpa
riwayat trauma kepala.1
Pada pasien di dapatkan berjenis kelamin
perempuan dengan usia 53 tahun dan tidak
mempunyai riwayat trauma pada kepala.
Etiologi
Etiologi Penderita
Trauma Kepala Tidak terdapat trauma kepala sebelumnya
Terdapat riwayat trauma kepala
sebelumnya
Infeksi Telinga Tengah Tidak terdapat riwayat keluar cairan
-Terdapat riwayat keluar cairan berbau berbau dari telinga dan tidak ada riwayat
dari telinga rasa penuh dalam telinga
-Terdapat riwayat rasa penuh dalam
telinga
Idiopatik
Terjadi tanpa diketahui penyebabnya
• Pada usia di bawah 50 tahun adalah cedera kepala.
Pada usia lanjut, penyebab paling umum adalah
degenerasi sistem vestibular dalam telinga. BPPV
meningkat dengan semakin bertambahnya usia
(Froeling dkk, 1991).
• Kadang-kadang BPPV terjadi pasca operasi, dimana
penyebabnya adalah kombinasi atau salah satu
diantara terlalu lama berbaring dalam keadaan
terlentang, atau trauma telinga bagian dalam ketika
operasi (Atacan et al 2001).
• BPPV juga sering terjadi pada orang yang berada dalam
pengobatan dengan obat ototoxic seperti gentamisin
(Black et al, 2004).
• Setengah dari seluruh kasus BPPV disebut idiopatik
yang berarti terjadi tanpa alasan yang diketahui.
MANIFESTASI KLINIS
• Jika kepala berubah pada suatu keadaan tertentu,akan
merasa berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika
akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi lainnya,
bangkit dari tempat tidur, mencapai sesuatu yang tinggi,
menggerakan kepala ke belakang atau membungkuk.
• Biasanya vertigo hanya berlangsung 10-20 detik.
• Kadang-kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien
merasa cemas.
• Penderita biasanya dapat mengenali keadaan ini dan
berusaha menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan
yang dapat menimbulkan vertigo.
• Pasien dengan BPPV memiliki pendengaran yang normal,
tidak ada nistagmus spontan, dan pemeriksaan neurologis
dalam batas normal.
Bagaimana membedakan jenis
vertigo?
• Latin “verto” = memutar atau gerakan berputar.
• Gangguan orientasi berupa ilusi atau halusinansi gerakan
Vertigo di mana perasaan dirinya bergerak berputar atau
bergelombang terhadap ruangan di sekitarnya atau
ruangan sekitarnya yang bergerak terhadap dirinya.

• Gangguan perasaan kesimbangan tubuh terhadap ruang


Dizziness sekitarnya

• Vertigo dengan nistagmus vertikal, horizontal, atau


BPPV rotatoar yang dicetuskan oleh perubahan posisi kepala.
• Vertigo postural atau kopulolitiasis.
Manifestasi Klinis
Gejala Primer Gejala Sekunder
• Sensasi berputar • Otonom
• Sensasi pergerakan • Mual
• Osilopsia • Lelah
• Ataksia • Sakit kepala
• Gangguan pendengaran • Penglihatan sensitif

Kepala ringan seperti mau


Pusing / nonspesifik
pingsang
(psikologik)
(sebab kardiovaskuler)
Manifestasi Klinis
Gejala Perifer Sentral
Onset Tiba-tiba Perlahan
Beratnya keluhan Berat, paroksismal dan Ringan
episodik
Durasi dan Gejala Dapat berlangsung Dapat berlangsung
beberapa menit sampai jam berbulan-bulan
Nistagmus (+) satu arah (dengan fase Kadang-kadang dua
cepat atau lambat) arah
Fiksasi visual Dihambat oleh nistagmus Tidak ada hambatan
dan vertigo
Arah post pointing Ke arah fase lambat Berubah-ubah
Arah jatuh Romberg test Ke arah fase lambat Berubah-ubah
Gangguan lain Tinitus -
SKUSI
 Perempuan, 53 tahun : pusing berputar
 Os mengeluh pusing berputar sejak 2 jam SMRS
Pusing timbul tiba-tiba, Keluhan berlangsung sekitar <
2 menit, Os mengaku ada mual dan muntah.
Gejala Perifer Sentral
Onset Mendadak (akut) Perlahan (lambat)
Beratnya  Berat, paroksismal dan  Ringan
keluhan episodik  Halusinasi gerak kurang jelas
 Halusinasi gerak jelas  Disertai gangguan kesadaran,
 Disertai mual, muntah, ataksia, diplopia, pupil edema,
keringat dingin, pucat. disartria
Durasi , Gejala Dapat berlangsung beberapa Dapat berlangsung berbulan-bulan
menit sampai jam
Mengapa bukan vertigo sentral?

tidak ada gejala tidak ada tanda penekanan


tidak ada gejala penyerta vertigo sentral saraf kranial ec tumor dsb,
penglihatan ganda N.II dan
penyakit infeksi (penurunan kesadaran, N.III), rasa baal di sekitar
(tidak ada demam) kejang, kelemahan mulut (N.V), telinga
anggota gerak) berdenging (N.VIII).

tidak ada sebab BAK dan BAB biasa


terbanyak vertigo sentral (tidak ada kelainan
(riwayat kepala
terbentur sebelumnya pada pons sampai
tidak ada) medula spinalis)
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus,
jantung, dan riwayat keluarga penting untuk
menyingkirkan vertigo ec stroke.

PF: tekanan darah 180/100 mmHg 


hipertensi stage II (klasifikasi JNC tahun
2007), sebab essensial (usia pasien 53
tahun).
Perasat Dix-Hallpike (standar BPPV)
 Dua gerakan yaitu:
 Dix-Hallpike kanan  bidang kanal
anterior kiri dan kanal posterior
kanan dan perasat
 Dix- Hallpike kiri  bidang
posterior kiri.
 Dix-Hallpike kanan:
 Duduk tegak i meja pemeriksaan,
kepala menoleh 450 ke kanan.
 Dengan cepat dibaringkan sampai
kepala menggantung 20-300 di
ujung meja pemeriksaan.
 Tunggu 40 detik sampai respon
abnormal timbul.
 Respon dilakukan selama ±1 menit
atau sampai respon menghilang.
Pemeriksaan Neurologis

nistagmus dalam manuver Dix-Hallpike tidak dapat


dinilai karena pasien mengeluh pusing berputar
semakin berat
Romberg test sulit dinilai dikarenakan posisi terjatuh
tidak mengarah kepada salah satu sisi kanan atau kiri.

test tunjuk hidung normal,


i

Etiologi Perifer Sentral


Susunan  Penyakit-penyakit telinga  Epilepsi psikomotor
vestibularis  Neuronitis vestibularis  TIA di kawasan arteri vertebro
 Vertigo posisional basilaris
 Penyakit meniere  Spondilitis servikalis
 Pengaruh obat-obatan  Stenosis atau trombosis pada
vestibuler toksik A.vertebro basilaris
 Tumor, dll

Pada pasien vertigo dipengaruhi perubahan posisi, disertai mual dan


muntah, tidak ada riwayat infeksi pada telinga, telinga tidak berdenging
sesuai BPPV
Diagnosis Banding
• Vestibular Neuritis
penyebab tidak diketahui, gejala klinis mengeluh
pusing berat dengan mual,muntah yang hebat,
tidak mampu berdiri atau berjalan. Serangan
episodik dapat berulang. Tidak disertai
perubahan pendengaran.
• Meniere
trias gejala khas; gangguan pendengaran,tinitus
(terkadang menetap),dan serangan vertigo
disertai muntah yang berlangsung 15 menit –
beberapa jam dan berangsur membaik. Ditambah
rasa penuh di dalam telinga.
CRT (Epley’s method)
• Dix-Hallpike  respon abnormal  kepala
ditahan pada posisi tersebut selama 1-2 menit
• Kepala direndahkan dan diputar secara
perlahan ke kiri dan dipertahankan selama
beberapa saat.
• Badan pasien dimiringkan dengan kepala
tetap dipertahankan pada posisi menghadap
kekiri dengan sudut 450 sehingga kepala
menghadap kebawah melihat lantai .
• Kembali ke posisi duduk dengan menghadap
ke depan. Setelah terapi ini pasien dilengkapi
dengan menahan leher.
• Tidak merunduk, berbaring, membungkukkan
badan selama satu hari.
• Tidur pada posisi yang sehat untuk 5 hari.
Latihan Brandt Daroff
• Latihan di rumah tanpa bantuan
terapis.
• Pasien melakukan gerakan-gerakan
posisi duduk dengan kepala menoleh
450 , lalu badan dibaringkan ke sisi
yang berlawanan, dipertahankan
selama 30 detik.
• Selanjutnya pasien kembali ke posisi
duduk 30 detik.
• Pasien menolehkan kepalanya 450 ke
sisi yang lain, lalu badan dibaringkan
ke sisi yang berlawanan selama 30
detik.
• Latihan ini dilakukan secara rutin 10-
20 kali sebanyak 3 seri dalam sehari.

Anda mungkin juga menyukai