Bahan PPT BPPV
Bahan PPT BPPV
Pembimbing :
dr. Hardhi Pranata, Sp.S, MARS
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSPAD dengan keluhan kepala terasa pusing berputar
sejak ± 4 hari SMRS. Pusing dirasakan selama kurang lebih 20 detik. Pusing
yang dirasakan timbul secara tiba-tiba dan dirasakan hilang timbul. Pasien
merasa dirinya melayang mengitari ruangan, terutama jika pasien membuka
mata dan mengubah posisi kepala, dari posisi tidur ke posisi duduk atau
tegak/berdiri.
Tidak dirasakan rasa penuh dan suara berdenging pada kedua telinga.
Penurunan pendengaran tidak dirasakan selama serangan. Sebelumnya pasien
mengatakan 7 tahun yang lalu pernah merasakan pusing yang seperti ini.
Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah selama kepala terasa pusing,
pasien mengatakan sudah muntah sebanyak 7x sebelum dibawa ke rumah sakit.
Pasien akan merasakan pusing jika berubah posisi ke arah kanan ataupun kiri.
Pasien lebih nyaman jika memejamkan matanya. Tidak ada gangguan
penglihatan selama keluhan ini dirasakan. Tidak ada riwayat trauma/terjatuh
dan demam sebelumnya. Tidak ada riwayat kejang dan penurunan kesadaran.
Keluhan demam, diare, nyeri ulu hati, bicara pelo, lemah anggota gerak
sebagian disangkal. gangguan pendengaran (-), BAB dan BAK tidak ada
kelainan. Di keluarga pasien tidak ada yang merasakan keluhan yang seperti
dirasakan pasien saat ini.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien datang ke IGD RSPAD dengan keluhan kepala terasa pusing berputar sejak ± 4 hari
SMRS. Pusing dirasakan selama kurang lebih 20 detik. Pusing yang dirasakan timbul secara
tiba-tiba dan dirasakan hilang timbul. Pasien merasa dirinya melayang mengitari ruangan,
terutama jika pasien membuka mata dan mengubah posisi kepala, dari posisi tidur ke posisi
duduk atau tegak/berdiri. Keluhan demam, diare, nyeri ulu hati, bicara pelo, lemah anggota
gerak sebagian disangkal. Keluhan penurunan kesadaran (-), muntah (-), gangguan
penglihatan (-), gangguan pendengaran (-), kejang (-), riwayat trauma (-). BAB dan BAK
tidak ada kelainan.
Pasien mengatakan pernah mengalami keluhan yang seperti ini sebelumnya. Hipertensi (-),
penyakit jantung (-), diabetes mellitus (-). Orang tua pasien menderita tekanan darah tinggi.
Ibu pasien menderita diabetes mellitus. Ibu pasien meningga lkarena stroke.
Pemeriksaan:
Status internis : Dalam batas normal
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Gizi : normoweight
Kesadaran : Compos mentis
TD kanan : 140/90 mmHg
TD kiri : 140/90mmHg
Nadi kanan : 80x/menit
Nadi kiri : 80x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,0ºC
Status psikiatri : Baik
Status neurologis
Kesadaran : Compos mentis GCS =15 (E4M6V5 )
Rangsangan meningeal: kaku kuduk (-), laseq (-/-), kerniq (-/-), Brudzinsky I (-/-),
brudzinsky II (-/-)
Reflek fisiologi : Rf bicep (+/+), tricep (+/+), patella (+/+), achilles (+/+)
Relek patologis : Rf Babinski (-/-), chaddock (-/-), Oppenheim(-/-), Gordon (-/-),
Schaefer (-/-)
Nervus kranialis : dbn
Motorik :Gerakan : Gerakan terbatas pada ekstremitas 5kiri 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Kekuatan : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tonus : Normotonus pada keempat ekstermitas
Trofi : Eutrofi pada keempat ekstremitas
Tes sensibilitas : Baik
Medikamentosa
IVFD asering 50 tpm
Neurobion 500 amp 1x1
Ondansetron 3x4 mg iv
Vastigo 3x8 mg
Rencana edukasi
Minum obat sesuai anjuran
Melakukan latihan Brandt daroff exercise
Menerapkan pola hidup sehat (makan makanan yang bergizi, tidur
cukup, dan olahraga teratur)
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia
Follow up
ANALISA KASUS
• Pasien Ny. S.usia 51 tahun didiagnosa Benign Paroxysmal Positional Vertigo dan
terdapat pusing berputar, nausea, vomitus (sindroma vertigo). Diagnosis
tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
neurologis.
• Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah salah satu jenis vertigo
vestibular tipe perifer. ditandai dengan serangan-serangan yang menghilang
spontan. Benign Paroxysmal Positional Vetigo didefinisikan sebagai kelainan
pada telinga bagian dalam yang mana ada pengulangan episodic dari vertigo
posisional. Dimana pada pasien ini ditemukan keluhan pusing berputar
terganung perubahan posisi dan gerakan kepala yag disertai mual dan muntah.
1. Lesi Sentral, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
Onset bertahap dan berlangsung Onsetnya mendadak dan berlangsung
dalam hari sampai minggu beberapa detik sampai beberapa menit.
(permanen) Pusing tergantung perubahan posisi dan
Pusing tidak tergantung gerakan kepala. Jadi kemungkinan
perubahan posisi dan gerakan Serangan berat. lesi sentral dapat
kepala. Nystagmus (+) arah horizontal disingkirkan.
Serangan ringan Tidak ada gejala gangguan batang otak,
Nystagmus bisa (-) dan bila (+) serebelum dan korteks serebral.
arah vertical atau multidireksi
Terdapat gejala gangguan
• batang otak: diplopia, disartria,
disfagia, disfonia
• serebelum: gangguan koordinasi,
kesulitan melakukan pergerakan
yang butuh ketrampilan.
• korteks serebral: gejala iritatif,
gejala fokal, deficit sensori dan
motorik.
1. Lesi Perifer, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
• Pasca Trauma
• Meniere
• Mastoiditis Kronik
SIMPTOMATIK • Pasca Operasi
• Ototoksisitas
PATOFISIOLOGI
Ada 2 Hipotesa :
TEORI KUPULOTIASIS th 1962 Harold Schuknecht MD
photomicrographs partikel padat byk mngandung ca+ yg trdpt di kupula
Adanya debris yg berisi kalsium karbonat berasal dr fragmen otokonia yg
terlepas dari macula utrikulus yg berdegenerasi menempel pd permukaan
kupula semisirkularis posterior yg letaknya langsung di bawah makula urtikulus
debris lebih berat drpd endolimfe disekitarnya sensitif perubahan arah
gravitasi
TEORI KANALITIASIS debris otokonia tidak melekat pada kupula tp
ngambang di dlm endolimf kanalis posterior mis: perubahan posisi kepala,
debris bergerak ke posisi paling bawah endolimfe menjauhi ampula
merangsang N. ampularis.
Bila kepala digerakkan tertentu debris keluar dari kanalis posterior
masuk ke dalam vestibulum vertigo/nistagmus hilang
KLASIFIKASI
Anamnesis
Adanya pusing berputar, timbul mendadak pada perubahan posisi kepala atau badan,
<30dtk, bisa atau tanpa mual dan muntah
Pemeriksaan Fisik
Pada yang idiopatik tidak ditemukan kelainan, pada yang simptomatik bisa ditemukan
kelainan neurologik fokal, atau kelainan sistemik.
Dengan mata terbuka dan berkedip sedikit
mungkin selama pemeriksaan, pada posisi duduk
kepala menengok ke kiri atau ke kanan, lalu
dengan cepat badan pasien dibaringkan sehingga
kepala tergantung pada ujung meja pemeriksa,
lalu dilihat adanya nistagmus dan keluhan
vertigo, pertahankan posisi tersebut selama 10
sampai 15 detik, setelah itu pasien dengan cepat
didudukkan kembali. Berikutnya maneuver
tersebut diulang dengan kepala menunjuk kesisi
lain. Untuk melihat adanya fatigue maneuver ini
diulang 2-3 kali.
TATALAKSANA
Benzodiazepin
(cth: diazepam)
memiliki efek anxiolitik, sedatif, muscle relaksan, anti konvulsi derivate dari efek inhibitor
potensial sistem asam gamma-amino butirat. Bisa mengurangi sensasi rasa berputar, pada
kondisi vestibular perifer.
Antihistamin
(cth: betahistine mesylate
dihidroklorida)
antagonis reseptor H1 histamine yang efektif untuk vertigo vestibuler ataupun meniere
syn.
Cara kerja : langsung berikatan dengan reseptor histamin. Reseptor ini terletak di dinding
aliran darah, termasuk di dalam telinga dilatasi pembuluh darah pe sirkulasi darah
pengurangan tek. Telinga
Mengurangi tinitus
• L vibrator diletakkan pada daerah
Epley Manuever
mastoid telinga yang diduga ada
kelainan.
• Pasien berbaring terlentang dengan
kepala agak hiperektensi, lalu
kepala diputar ke arah telinga
tersebut sampai muka menghadap
ke lantai dengan sudut 45o,
pertahankan posisi tersebut selama
15 detik atau sampai nistagmus
menghilang.
• Kemudian kepala dan badan
diputar ke arah berlawanan sampai
muka menghadap ke lantai dengan
sudut 45o, pertahankan selama 15
detik.
• Selanjutnya pasien duduk dengan
kepala menunduk selama 15-30
detik, sementara itu vibrasi
dilakukan terus pada mastoid.
Semont Manuever
Exercise
Metoda Brandt Daroff
PROGNOSIS