Pembimbing:
dr. Sholihul Muhibbi, Sp.S, M.Si.Med
LAPORAN KASUS
Identitas
Tanggal 64 Dirawat
masuk tahun
yang ke-1
27 April Beta Laki-
wi laki
2016
Menika Tn.
h SMA
BH
83-02-55
Pedagan
Tanggal Islam g
Jl.
pemeriksaa Kembang Perawatan
V Rt.
n 003/002, umum
Kwitang-
3 Mei 2016 Senen lantai 6
Anamnesa
Auto- dan allo-anamnesa dengan
anak perempuan pasien
3 Mei 2016, pukul 08.30 WIB di lantai
6 gedung PU RSPAD Gatot Soebroto.
sadarkan diri. Riwayat kejang saat kecil atau sebelum ini (-). Riwayat
nyeri kepala (-), demam (-), trauma atau benturan kepala (-), muntah (-),
nyeri dada (-), sesak (-). Pasien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan
tertentu. Riwayat batuk atau pilek yang lama tanpa pengobatan (-).
Riwayat gangguan pendengaran (-). Riwayat keluar air dari telinga (-).
Riwayat pengobatan paru ataupun jantung (-). Riwayat darah tinggi dan
VI
Isokor / anisokor : isokor
Posisi : sentral / sentral
Refeks cahaya langsung : (+) / (+)
Refeks cahaya tidak langsung : (+) / (+)
Refeks akomodasi/konvergensi : (+) / (+)
Pasif
Kerutan kulit dahi : simetris kanan dan kiri
Kedipan mata : simetris kanan dan kiri
Lipatan naso labial : simetris kanan dan kiri
Sudut mulut : simetris kanan dan kiri
Aktif
Mengerutkan dahi : simetris kanan dan kiri
Mengerutkan alis : simetris kanan dan kiri
N.VII
Menutup mata : simetris kanan dan kiri
Meringis : simetris kanan dan kiri
Menggembungkan pipi : simetris kanan dan kiri
Gerakan bersiul : simetris kanan dan kiri
Daya pengecapan lidah 2/3 depan : baik
Hiperlakrimasi : tidak ada
Lidah kering : tidak ada
Menggigit : (+), simetris kanan dan kiri
Membuka mulut : simetris kanan dan kiri
Sensibilitas atas : baik / baik
Tengah
Bawah
: baik / baik
: baik / baik
N.V
Refeks masseter : pemeriksaan tidak dilakukan
Refeks zigomatikus : pemeriksaan tidak dilakukan
Refeks cornea : pemeriksaan tidak dilakukan
Refeks bersin : pemeriksaan tidak dilakukan
Denyut nadi : kuat angkat, pulsasi baik, reguler N.X
Arcus pharynx : simetris, tidak tampak kelainan
Bersuara : jelas, tidak terdengar sengau
Menelan : tidak ada disfagia
Arcus pharynx : simetris, tidak tampak kelainan
Posisi uvula : di tengah N.IX
Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : pemeriksaan tidak
dilakukan
Refeks muntah : pemeriksaan tidak dilakukan
Mendengar suara gesekan jari tangan : (+) / (+)
Mendengar detik arloji : (+) / (+) N.VIII
Test Schwabach : pemeriksaan tidak dilakukan
Test Rinne : pemeriksaan tidak dilakukan
Test Weber : pemeriksaan tidak dilakukan
Menjulurkan lidah : baik, simetris kanan dan
kiri,
lidah jatuh ke satu sisi (-) N.XII
Kekuatan lidah : cukup kuat
Atrof lidah : tidak ada
Artikulasi : baik dan jelas
Tremor lidah : tidak ada
Memalingkan kepala : bebas ke arah kanan
dan kiri N.XI
Sikap bahu : simetris kanan dan kiri
Mengangkat bahu : simetris kanan dan kiri,
kuat
angkat sama
Motorik
bebas bebas 4444 5555
Tonus
Trof
Normoto Normoto Eutrof Eutrof
nus nus
Suhu:
pemeriksaan tidak Posisi : baik, (+) / (+)
dilakukan
Kesan:
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung
dan paru
Hasil pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras tanggal
27 April 2016
Kesan:
lesi iso-hipointens T1W1, iso-hiperintens T2W1 dan FLAIR yang menyangat rim enhancement, di lobus
frontal kiri, dengan perifokal edema vasogenik menyebabkan herniasi subfalcine ringan ke kanan sejauh 0,5
cm DD/ infeksi, low grade glioma.
Resume
Laki-laki 64 tahun dengan riwayat kejang seluruh tubuh, berlangsung kurang dari 15 menit,
dan tidak berulang. Kejang disertai mulut yang berbusa, setelah kejang berhenti pasien tidak
sadarkan diri. Riwayat kejang saat kecil atau sebelum ini disangkal, dapat berkomunikasi
dengan baik namun sulit untuk mengungkapkan beberapa kalimat atau isi pikirannya dan
sulit mengingat kembali beberapa hal yang sudah lampau. Terdapat kelemahan di lengan
dan tungkai kanan. Kelemahan diakui belum pernah terjadi sebelumnya, baru dirasakan
setelah kejadian kejang yang lalu. Dapat duduk dan berjalan namun tidak seimbang, seperti
sempoyongan. Riwayat pusing berputar sebelumnya disangkal. Buang air kecil dan buang
air besar lancar. Tidak ada penurunan berat badan secara drastis dalam beberapa bulan
terakhir.
Keadaan umum tampak sakit ringan, gizi baik, compos mentis, GCS 15, tekanan darah
Kesadaran compos mentis, E4M6V5, GCS 15, cara berjalan sedikit sempoyongan, kekuatan hemiparesis
dekstra, tes Romberg badan bergoyang pada waktu mata terbuka atau tertutup, tes tandem penderita
cenderung jatuh, tes telunjuk-hidung dan tes telunjuk-telunjuk tidak mulus. Daya ingat sulit mengingat
Leukositosis ringan 11.400/L, peningkatan D-dimer 2550 ng/mL, kalsium 8,3 mg/dL, natrium 134 mmol/L.
Analisa gas darah pH 7,340, pCO2 28,8 mmHg, pO2 117,9 mmHg, HCO3 15,7 mmol/L, BE -8,5 mmol/L,
Hasil pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras suspek infark subakut di lobus frontal kiri dd/ proses infamasi.
Hasil pemeriksaan MRI kepala dengan kontras lesi iso-hipointens T1W1, iso-hiperintens T2W1 dan FLAIR yang
menyangat rim enhancement, di lobus frontal kiri, dengan perifokal edema vasogenik menyebabkan herniasi
subfalcine ringan ke kanan sejauh 0,5 cm dd/ infeksi, low grade glioma.
Diagnosis
Diagnosa klinik
hemiparesis dekstra
Diagnosa banding
Diagnosa etiologis
Cerebritis
tumor otak
(low grade glioma) abses otak lobus
frontalis kiri
kejang sekunder
stroke infark lobus
frontal kiri
Terapi
Head-lift 20-30o saat berbaring
Awal:
Omeprazole injeksi 1 x 40 mg
Ceftriaxone injeksi 1 x 2 gr
Ranitidine injeksi 2 x 1
Ad sanam : dubia
Ad cosmeticum : dubia
ANALISA KASUS
JUT
L AN A
USI
PENYEB
AB
KEJANG
NEOPLASMA?
VASKULER?
INFEKSI?
TRAUMA?
DA-
TAN A
D
TAN I?
FE KS
IN
AM?
DEM E
NING
R.ME L?
A
STROKE?
KELEMAHAN
?
MOTORIK?
TIK?
NEOPLASMA?
LETAK?
Leukositosis ringan 11.400/L, peningkatan D-dimer 2550
ng/mL, kalsium 8,3 mg/dL, natrium 134 mmol/L. Analisa
gas darah pH 7,340, pCO2 28,8 mmHg, pO2 117,9
mmHg, HCO3 15,7 mmol/L, BE -8,5 mmol/L, saturasi O2
98,1 %.
Dari pemeriksaan ini bisa menjadi adanya tanda-tanda infeksi dari leukositosis ringan
peningkatan D-dimer merupakan tanda adanya sumbatan (salah satunya akibat embol
sehingga bisa mendukung dugaan penyebab vaskuler yaitu stroke non-perdarahan. Terdapa
hipokalsemia, dan hiponatremia ringan. Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosi
metabolik yang bisa disebabkan oleh perfusi dari jaringan ke otak yang berkurang, ini jug
salah satu faktor penurunan kesadaran pada pasien.
?
LESI
LOKAS
I?
HIPOINTEN
S?
HIPERINTE
NS?
Jadi dari keseluruhan hasil anamnesa & pemeriksaan diambil
diagnosa yaitu tumor otak dengan dasar, pada pasien ini:
usia lanjut
ada kejang
penurunan kesadaran
hemiparesis dekstra
gangguan keseimbangan-koordinasi
Head-lift 20-30o saat berbaring berfungsi untuk mengurangi edema otak karena peningkatan tekanan
intrakranial,
pemberian IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per menit diberikan untuk mempertahankan kebutuhan cairan
Oksigen (O2) nasal kanul 3 liter per menit berfungsi untuk mempertahankan gangguan pernapasan
yang dapat timbul karena penurunan kesadaran pada pasien, asidosis metabolik, serta reperfusi aliran
darah ke otak
Omeprazole merupakan golongan PPI serta ranitidine golongan H-2 Blocker yang pada pasien ini
Clopidogrel merupakan antiagregasi trombosit karena adanya dugaan sumbatan di pembuluh darah
Metilprednisolon serta fumucyl sebagai terapi dari spesialis paru karena adanya bronkopneumonia
maintenance