Pembimbing:
dr. Tjahja Aryasa EM, SpAn
LATAR BELAKANG
RSUP
Angka Sanglah
kematiansebagai RS rujukan,
perinatal memiliki
di Indonesia masihangka
tinggikematian
yaitu 73 per
PENYEBAB neonatal sebesar 64 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2004.
1000 kelahiran hidup.
Asfiksia
Sepsis
Prematuritas
BBLR
LATAR BELAKANG
Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Sanglah Denpasar dari tanggal 1 Januari
2006 sampai dengan 31 Agustus 2006 ditemukan 134 kasus yang didiagnosis
sebagai gawat janin.
GREEN CODE
1. Pasien yang datang ke IGD Kebidanan segera dilakukan pemeriksaan dan dilakukan assessment oleh dokter spesialis
Obsgyn.
2. Apabila pada pemeriksaan tersebut ditemukan adanya gawat janin maka segera diputuskan untuk mengaktifkan
system Green code.
3. Salah satu petugas menghubungi petugas operator telpon di pesawat 300 untuk mengumumkan bahwa ada
persiapan Green code di IGD Kebidanan.
4. Petugas operator telpon segera mengumumkan panggilan “Persiapan Green code di IGD Kebidanan” lewat pengeras
suara sebanyak 3 kali.
5. Tim Green code segera merespon setelah mendengar panggilan.
6. Tim Kebidanan mempersiapkan pasien untuk tindakan SC seperti : pemasangan IV line, pengambilan sampel darah,
pemasangan kateter urin termasuk pemberian informed consent kepada keluarga tentang kondisi pasien dan
tindakan yang akan dilakukan serta memastikan kelengkapan rekam medis pasien.
GREEN CODE
Prosedur umum dalam kasus greencode di RSUP Sanglah
7. Dilakukan resusitasi intra uterin untuk menjaga kondisi janin serta ibunya agar tetap dalam kondisi
stabil, dengan pasien ditidurkan pada posisi miring kiri serta diberikan oksigen.
8. Dokter spesialis anestesi melakukan evaluasi pra anestesi dan menyiapkan obat dan alat anastesi yang
diperlukan untuk tindakan pembiusan.
9. Tim OK menyiapkan kamar operasi termasuk alat-alat (instrument) dan perlengkapan lainnya serta
mengatur petugas yang akan terlibat dalam tindakan SC yang akan dilakukan.
10. Dokter sepsialis anak dengan timnya langsung menuju ke OK untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan tindakan resusitasi bayi.
11. Setelah persiapan, operator telpon kembali dihubungi untuk mengumumkan tindakan “Green code”.
12. Petugas operator telpon segera mengumumkan panggilan “Green code” lewat pengeras suara
sebanyak 3 kali.
GREEN CODE
Prosedur umum dalam kasus greencode di RSUP Sanglah
13. Pasien segera didorong ke kamar operasi (diharapkan dalam waktu 8 menit bayi bisa dilahirkan)
14. Setelah pasien dipindahkan ke meja operasi, dilakukan pembiusan oleh dokter spesialis anestesi.
15. Pembiusan telah dilakukan, tindakan SC oleh dokter spesialis Obsgyn dimulai.
16. Segera setelah lahir bayi, dokter spesialis anak melakukan tindakan resusitasi jika diperlukan.
17. Dokter spesialis anak segera memutuskan perawatan lanjutan pada bayi yang dilahirkan apakah perlu
perawatan intensif atau tidak.
18. Perawatan ibu post operasi diputuskan oleh dokter anestesi bersama dokter obsgyn apakah
memerlukan perawatan intensif atau tidak.
19. Dokumentasi ditulis dengan lengkap oleh tim Green code.
GAWAT JANIN
Gawat janin menunjukkan suatu keadaan bahaya yang secara serius
mengancam kesehatan janin. Gawat janin juga umum digunakan untuk
DEFINISI menjelaskan kondisi hipoksia yang bila tidak dilakukan penyelamatan akan
berakibat buruk yaitu menyebabkan kerusakan atau kematian janin sehingga
harus diatasi secepatnya atau janin secepatnya dilahirkan.
GAWAT JANIN
Faktor yang menyebabkan gawat janin
Pola frekuensi denyut jantung janin dapat digunakan untuk mengidentifikasi janin normal
atau abnormal.
Mekonium akan keluar dari usus janin pada keadaan stres hipoksia.
Mekonium secara langsung merubah air ketuban, menekan efek antibakteri dan
selanjutnya meningkatkan risiko infeksi perinatal, juga dapat mengiritasi kulit janin
sehingga meningkatkan kejadian erythema toksikum.
Aspirasi mekonium merupakan penyebab utama dari penyakit yang berat dan kematian
pada bayi baru lahir
GAWAT JANIN
pH Darah
Istilah sectio caesarea (SC) berasal dari bahasa latin caedere yang berarti
memotong atau menyayat. Dalam ilmu obstetrik, istilah tersebut mengacu
DEFINISI
pada tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi dengan
membuka dinding perut dan rahim ibu
1. Abdomen 1. Emergency
2. Vagina 2. Urgent
3. Scheduled
4. Elective
MANAJEMEN ANESTESI
1. PERSIAPAN PERIOPERATIF
Evaluasi pra-anestesi untuk operasi caesar darurat harus dengan assessment yang cepat
untuk menentukan risiko jalan napas sulit, perdarahan obstetrik dan risiko aspirasi.
Persiapan pra operasi termasuk resusitasi dalam rahim janin yang diantaranya adalah
menghentikan oksitosin, pasien posisi tidur miring ke kiri, pemberian oksigen,
pemberian cairan kristaloid, vasopresor intravena jika tekanan darah menurun, obat
tokolitik seperti terbutaline 250mcg (s.c), pemberian profilaksis aspirasi asam, persiapan
jalan nafas yang sulit, mengamankan akses intravena (harus memiliki 2 akses IV),
persiapan pencegahan perdarahan dan pemantauan invasif jika diperlukan. Natrium
sitrat oral, ranitidine, dan metoclopramide IV dapat digunakan sebagai profilaksis aspirasi
asam
MANAJEMEN ANESTESI
2. ANESTESI REGIONAL
Teknik yang Disarankan untuk Seksi Caesar yaitu sebagai berikut (Morgan dan Mikhail, 2013) :
8. Jika rahim tidak berkontraksi dengan mudah, opioid harus diberikan, dan agen terhalogenasi harus
dihentikan. Methylergonovine (Methergine), 0,2 mg intramuskular atau dalam 100 mL salin normal
sebagai infus intravena lambatjuga dapat diberikan tetapi dapat meningkatkan tekanan darah
arteri.
9. Pada akhir operasi, relaksan otot sepenuhnya terbalik, pasien diekstubasi.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Misiyem
No. RM : 19031969
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Rogojampi, Banyuwangi
Diagnosis : G3P2002 31 minggu T/H gemelli + Solutio Plasenta + Gawat Janin + PEB
+ Perdarahan Class II + Hepatitis B
Tindakan : Sectio Cesarean Green Code + MOW
MRS : 11 Juli 2019 (pukul 21.00 wita)
ANAMNESIS
Pasien perempuan,34 tahun rujukan dari Puskesmas Denpasar Selatan dengan keluhan
nyeri perut sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit . Keluhan nyeri perut dirasakan muncul
secara tiba-tiba dan hilang timbul dengan intensitas sedang berat sampai tidak bisa
beraktivitas, hanya berbaring di tempat tidur. Keluhan tidak membaik dengan beristirahat dan
semakin lama semakin nyeri. Keluhan tersebut tidak disertai dengan keluarnya air dan lendir
darah dari kemaluan. Gerak janin dirasakan masih baik. Keluhan demam sebelumnya disangkal.
Permasalahan Aktual :
• Gravida dengan Preeklampsia berat
• Perdarahan Class II ec Solutio Plasenta, syok hemoragik
Permasalahan Potensial :
Syok refrakter
Kesimpulan :
Status Fisik ASA IV
PERSIAPAN ANESTESI
Informed consent, SIO, puasa, STATICS, obat anestesi dan emergency, infus warmer,
komponen darah, IV line bore besar, spinal set.
PERSIAPAN ANESTESI
Durante operasi Post Operasi
Teknik Anestesi GA-OTT RSI Hemodinamik :
TD: 103-163/58-87; HR 72-109
Analgetik :
Pre medikasi kali/mnt; SpO2 98-99% Fentanyl 300 mcg dalam
• Metoclorpramid 10 mg IV Cairan masuk : 50 cc NS kecepatan 2.1
• Ranitidine 50 mg IV Kristaloid 800 ml, Koloid 500 ml
• Loading kristaloid 500 ml ml/jam via Syringe Pump;
Cairan keluar :
Induksi Urin 100 ml, perdarahan 650 ml Paracetamol 500 mg tiap
• Fentanyl 50 mcg IV Lama operasi : 6 jam PO
• O2 : Sevoflurane (single breath 1 jam 25 menit
rapid induction) Sellick’s maneuver
Perawatan :
Ditemukan :
• Rocuronium 60 mg IV Lahir dua bayi perempuan tidak
Intensif
Medikasi lain menangis dengan Berat Badan
• Oksitosin 30 IU Lahir 1300 gr dan 1800 gr
• Ondansetron 8 mg IV, AFGAR Score 1-2 dilakukan
• Asam Tranexamat 1000 mg, resusitasi bayi, ROSC, rawat
• Ca Glukonas 1000 mg NICU.
PERSIAPAN ANESTESI
Durante operasi Post Operasi
Teknik Anestesi GA-OTT RSI Hemodinamik :
TD: 103-163/58-87; HR 72-109
Analgetik :
Pre medikasi kali/mnt; SpO2 98-99% Fentanyl 300 mcg dalam
• Metoclorpramid 10 mg IV Cairan masuk : 50 cc NS kecepatan 2.1
• Ranitidine 50 mg IV Kristaloid 800 ml, Koloid 500 ml
• Loading kristaloid 500 ml ml/jam via Syringe Pump;
Cairan keluar :
Induksi Urin 100 ml, perdarahan 650 ml Paracetamol 500 mg tiap
• Fentanyl 50 mcg IV Lama operasi : 6 jam PO
• O2 : Sevoflurane (single breath 1 jam 25 menit
rapid induction) Sellick’s maneuver
Perawatan :
Ditemukan :
• Rocuronium 60 mg IV Lahir dua bayi perempuan tidak
Intensif
Medikasi lain menangis dengan Berat Badan
• Oksitosin 30 IU Lahir 1300 gr dan 1800 gr
• Ondansetron 8 mg IV, AFGAR Score 1-2 dilakukan
• Asam Tranexamat 1000 mg, resusitasi bayi, ROSC, rawat
• Ca Glukonas 1000 mg NICU.
PEMBAHASAN
kehamilan gemelli
dan solusio plasenta Greencode
PEMBAHASAN
- Waktu untuk persiapan
operasi dan anestesi dari
General beberapa jam hingga hanya
anestesi beberapa menit untuk
menyelamatkan dua nyawa
- Teknik ini menawarkan
waktu induksi yang lebih
cepat
PEMBAHASAN
Oksitosin 10
Ondansetron
IU dilanjutkan
30 IU drip 8 mg IV