“STROKE”
Nama Kelompok 3 :
1. Mega Dwi Ardiyani (30901501948)
2. Minkhatul Maula (30901501953)
3. Noor Adib (30901501960)
4. Nurul Afifah (30901501966)
5. Riki Ukhtul F (30901501973)
6. Rismawati (30901501975)
7. Siti Dyah Novitasari (30901501983)
8. Siti Nuryati (30901501987)
9. Sulung Priyo Utomo (30901501991)
10. Syaiful Nanda (30901501992)
11. Weny Feftiana Rahayu (30901502000)
SKENARIO
2. Minor
a. Subjektif
• Nyeri saat bergerak
• Enggan melakukan pergerakan
• Merasa cemas saat bergerak
b. Objektif
• Sendi kaku
• Gerakan tidak terkoodinasi
• Gerakan terbatas
• Fisik lemah
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi, dengan criteria:
• Level mobilitas:
1. Peningkatan fungsi dan kekuatan otot
2. ROM aktif / pasif meningkat
3. Perubahan posisi adekuat.
4. Fungsi motorik meningkat.
5. ADL optimal
NIC
• 1. Latihan : gerakan sendi (ROM)
• Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik
• Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
• Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
• Kaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan
• Jaga keamanan klien
• Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif.
• Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
• 2. Terapi latihan : kontrol otot
• Kaji kesiapan klien utk melakukan latihan
• Evaluasi fungsi sensorik
• Berikan privacy klien saat latihan
• kaji dan catat kemampuan klien utk keempat ekstremitas, ukur vital sign sebelum
dan sesudah latihan
• Kolaborasi dengan fisioterapi
• Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
RERENSI ARTIKEL
• FAUZI, R. A. (2013). SISTEM NEUROLOGI:
STROKE NON HEMORAGIK. keperawatan, 1-14.
• PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Tim Pokja SDKI DPP PPNI.
• Rahayu, k. I. (2015). PENGARUH PEMBERIAN
LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP.
keperawatan, 102-107.