Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“STROKE”

Nama Kelompok 3 :
1. Mega Dwi Ardiyani (30901501948)
2. Minkhatul Maula (30901501953)
3. Noor Adib (30901501960)
4. Nurul Afifah (30901501966)
5. Riki Ukhtul F (30901501973)
6. Rismawati (30901501975)
7. Siti Dyah Novitasari (30901501983)
8. Siti Nuryati (30901501987)
9. Sulung Priyo Utomo (30901501991)
10. Syaiful Nanda (30901501992)
11. Weny Feftiana Rahayu (30901502000)
SKENARIO

Seorang laki-laki 65 tahun dirawat di bangsal penyakit syaraf. Sebelum


dibawa kerumah sakit oleh keluarga, pasien terjatuh dikamar mandi
kemudian tidak sadarkan diri. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
10 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan CT-scan didapatkan kesan ada
intracerebral homorage 10cc di lobus temporal kanan dan edema
cerebral namun tidak ditemukan tanda peningkatan tekanan
intracranial. Saat ini klien saat berbicara pelo, tangan kiri dan kaki
kirinya mengalami kelemahan. Klien juga mengatakan tidak mampu
mengontrol keluarnya urin pada saat pasien mengalami batuk atau
bersin. Klien saat minum tersedak sehingga dipasang NGT. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD : 160/90 mmHg, Frekuensi Nadi
88x/menit, frekuensi nafas 23x/menit, GDS 150 mg/dl, kekuatan otot
ekstremitas kanan 5555/5555, ekstremitas kiri 3333/3333. Perawat
telah menegakkan diagnosis penurunan kapasitas adaftif intracranial
dan telah melakukan tindakan kolaborasi dengan pemberian ekstra
manitol, namun masah belum dapat teratasi.
Diagnosa keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
Keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau
lebih ektremitas secara mandiri
Penyebab
• Kerusakan itegritas sturuktur tulang
• Perubahan metabolisme
• Ketidakbugaran fisik
• Penurunan kendali otot
• Penurunan massa otot
• Penurunan kekuatan otot
• Keterlambatan perkembangan
• Kekakuan sendi
• Kontraktur
• Malnutrisi
• Gangguan musculoskeletal
• Gangguan neoromuskular
• Indeks massa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
• Efek agen farmakologis
• Program pembatasan gerak
• Nyeri
• Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
• Kecemasaan
• Gangguan kognitif
• Keengganan melakukan kegiatan
• Gangguan sensori persepsi
Tanda dan gejala
1. Mayor
a. Subjektif
• Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
b. Objektif
• Kekuatan otot menurun
• Rentang gerak (ROM) menurun

2. Minor
a. Subjektif
• Nyeri saat bergerak
• Enggan melakukan pergerakan
• Merasa cemas saat bergerak
b. Objektif
• Sendi kaku
• Gerakan tidak terkoodinasi
• Gerakan terbatas
• Fisik lemah
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi, dengan criteria:
• Level mobilitas:
1. Peningkatan fungsi dan kekuatan otot
2. ROM aktif / pasif meningkat
3. Perubahan posisi adekuat.
4. Fungsi motorik meningkat.
5. ADL optimal
NIC
• 1. Latihan : gerakan sendi (ROM)
• Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik
• Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
• Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
• Kaji lokasi nyeri/ ketidaknyamanan selama latihan
• Jaga keamanan klien
• Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif.
• Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
• 2. Terapi latihan : kontrol otot
• Kaji kesiapan klien utk melakukan latihan
• Evaluasi fungsi sensorik
• Berikan privacy klien saat latihan
• kaji dan catat kemampuan klien utk keempat ekstremitas, ukur vital sign sebelum
dan sesudah latihan
• Kolaborasi dengan fisioterapi
• Beri reinforcement ppositif setipa kemajuan
RERENSI ARTIKEL
• FAUZI, R. A. (2013). SISTEM NEUROLOGI:
STROKE NON HEMORAGIK. keperawatan, 1-14.
• PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Tim Pokja SDKI DPP PPNI.
• Rahayu, k. I. (2015). PENGARUH PEMBERIAN
LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP.
keperawatan, 102-107.

Anda mungkin juga menyukai