Anda di halaman 1dari 11

UJI PROCTOR STANDAR

Mekanika Tanah II
Definisi
■ Pemadatan : proses pengeluaran udara pada pori – pori tanah dengan cara mekanis.
■ Semakin besar kadar air maka sifat tanah semakin lunak, namun jika kadar air sangat
tinggi tingkat kepadatan akan turun karena pori – pori tanah terisi air.
Tujuan dan Manfaat Uji Proctor Standar
■ Uji proctor bertujuan untuk mendapat kadar air optimum dan berat isi
kering maksimum, kadar air optimum ditentukan melalui percobaan
pemadatan di laboratorium yang dilihat dari grafik hubungan antara berat
isi kering dengan kadar air
■ Manfaat :
-Tanah menjadi lebih padat (udara pada pori-pori tanah berkurang)
-Kuat geser dan daya dukung tanah bertambah
-Lebih tahan erosi
-Permeabilitas tanah berkurang
-Kompresibilitas tanah berkurang
Alat dan Bahan
■ Alat kompaksi :
-Mold dengan diameter 10 cm, tinggi 11,5 cm dan volume 902,75 cm²
-Collar
-Hammer
■ Gelas ukur 500ml
■ Oven
■ Container
■ Dongkrak
■ Pisau
■ Scoop
■ Palu kayu
■ Ayakan no 4
■ Timbangan
PROSEDUR UJI
■ Sample tanah dijemur hingga kering dan dibersihkan dari kotoran (akar,daun dan
sampah lainnya).
■ Gumpalan tanah dihancurkan menggunakan palu kayu.
■ Kemudian sample tanah disaring dengan ayakan no 4, dan ditimbang seberat 2,5 kg
sebanyak 6 kantong.
■ Alat kompaksi dibersihkan dan disiapkan dalam keadaan kering kemudian ditimbang.
■ Tanah ditaruh diatas nampan (alas) kemudian disiram air sebanyak 100ml (variabel 1 )
lalu aduk tanah agar persebaran air merata
■ Tanah dibagi menjadi 3 bagian dan dimasukan satu demi satu bagian, setiap 1 bagian
(1 lapisan) tanah ditumbuk menggunakan hammer sebanyak 25x dengan arah
melingkar.
■ Setelah lapisan pertama selesai dilanjutkan dengan lapisan kedua dan ketiga dengan cara
yang sama.
■ Setelah ketiga lapisan tanah selesai, collar dibuka dan permukaan tanah dalam mold
diratakan dengan pisau.
■ Mold dan contoh tanah ditimbang.
■ Ambil lapisan tanah atas(A), tengah(T), dan bawah(B) didalam mold sebanyak kurang lebih
30 gram, lalu masukan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 100°C.
■ Sesudah 24 jam container + tanah kering ditimbang untuk mencari tau kadar air pada
tanah.
■ Setelah didapat data bagian atas(A), tengah(T), bawah(B) dijumlah dan diambil rata-rata
kadar airnya.
■ Percobaan diulangi sehingga didapat data keseluruhan sebanyak 6 data.
Perbedaan uji proctor standar dengan uji proctor
modifikasi
Contoh soal
Pembahasan
1
■ Volume Mold = 𝜋𝑑 2 t
4
1
= x 3,14 x 102 𝑥 11,5
4

= 902,75 cm²
■ Tanah basah = Berat tanah basah dan tanah basah – berat mold
= 5120 – 3769,9
= 1350,1 gr
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
■ 𝜕w (berat isi tanah basah) =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑜𝑙𝑑
1350,1
=
902,75

= 1,496 gr/cm²
■ Berat tanah basah = berat container dan tanah basah – berat container
= 30 – 4,9
= 25,1 gr
■ Berat tanah kering = berat container dan tanah kering – berat container
= 26,7 – 4,9
= 21,8 gr
■ Berat air = berat tanah basah – berat tanah kering
= 25,1 – 21,8
= 3,3 gr
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
■ Kadar air (W) = x 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
3,3
= 𝑥100%
21,8

= 15,13 %
kadar air (A) + kadar air (T) + kadar air (B)
■ Kadar air rata – rata (W%) = 3
15,13 + 16,3 + 14,2
= 3

= 15,26 %

𝜕w
■ 𝜕d (berat isi tanah kering) = 1+𝑊%
1,496
= 1+15,26

Anda mungkin juga menyukai