Anda di halaman 1dari 39

Stereokimia Senyawa Kompleks

KELOMPOK II
HARIANI SIREGAR
JULIA MARDHIYA
LENNI KHOTIMAH HARAHAP
NADIA ARMINA RAMUD

Pascasarjana Universitas Negeri Medan


Prodi Pendidikan Kimia
2017
Struktur yang Umum
Struktur Senyawa Kompleks Struktur suatu
senyawa kompleks dapat diprediksi dari
bilangan koordinasinya.

Bilangan koordinasi (BK)


menyatakan banyaknya jumlah donor atom
dari ligan yang berikatan dengan atom atau
ion pusat (pada bola koordinasi dalam).
Apabila ligan yang berikatan merupakan ligan
monodentat maka bilangan koordinasi akan
sama dengan jumlah ligan
Faktor – faktor yang mendukung terbentuknya
senyawa kompleks dengan BK rendah:
1. Kompleks memiliki ligan lunak dan atom pusat
logam dengan biloks rendah
Logam dengan biloks rendah kaya akan elektron sehingga
tidak memerlukan banyak ligan untuk tambahan elektron.
Selain itu, logam yang kaya akan elektron dapat
mendonorkan elektronnya pada ligan untuk membentuk
ikatan π shg kompleks yang ada terstabilkan.
2. Ligan yang ada merupakan ligan yang besar dan Ruah
Ligan besar memiliki efek sterik yang tinggi.
Apabila jumlah ligan yang terikat semakin banyak maka
kestabilan kompleks cenderung berkurang. Kestabilan
kompleks optimum dapat diperoleh apabila ligan yang
terikat pada atom pusat jumlahnya berkurang atau
sedikit.
3. Kebasaan dari counter ions (pada kompleks ionik)
rendah Kompleks kationik merupakan asam Lewis yang
mudah diserang / dikoordinasi oleh ion lain khususnya
apabila ion lain tsb memiliki kebasaan yang tinggi.
Faktor – faktor yang mendukung terbentuknya
senyawa kompleks dengan BK tinggi:
1. Kompleks memiliki ligan keras dan atom pusat logam
dengan biloks tinggi Hal ini akan meningkatkan kestabilan
kompleks akibat kontribusi interaksi elektrostatik yang
tinggi antara atom pusat logam dengan ligan – ligan
2. Ligan yang ada berukuran kecil (low steric effect) Ligan yang
kecil akan meminimalkan tolakan antar ligan yang terikat
pada atom pusat shg kompleks lebih stabil meskipun BK-
nya tinggi. Ligan seperti ini contohnya F- dan O-2.
3. Kation pengimbangnya berukuran besar dan
bukan merupakan asam Kompleks dengan BK
tinggi cenderung memiliki atom pusat dengan
biloks tinggi.
Meskipun ligan yang terikat ukurannya kecil namun
jumlahnya banyak sehingga kompleks anionik yang
dihasilkan berukuran relatif besar. Untuk
menstabilkan kisi kristal senyawa kompleks yang
diperoleh, diperlukan kation pengimbang yang
bukan asam dan berukuran relatif besar pula.
Geometri Senyawa Kompleks
Teori ikatan valensi dikembangkan oleh pauling. Berdasarkan teori ini senyawa koordinasi dibentuk
dari reaksi antara asam Lewis (atom atau ion pusat) dengan basa Lewis (ligan) melalui ikatan kovalen
koordinasi antara keduanya.

Bilangan Koordinasi Geometri Contoh


2 Linear [Ag(NH3)2]+, [Cu(CN)2]-
3 Segi tiga datar [HgCl3]-, [AgBr(PPh3)2]
4 Tetrahedral [FeCl4]2-, [Zn(NH3)4]2+
4 Bujur sangkar [Ni(CN)4]2-, [Pt(CN)4]2-
5 Trigonal bipiramidal [CuCl5]3-, [Fe(CO)5]
6 Octahedral [CoF6]3-, [Fe(CN)6]3-
Contoh-Contoh Hibridisasi Dalam Senyawa Kompleks
Hibridisasi Orbital Atom Yang Terlibat Geometri Orbital Contoh
Hibrida
SP 1 orbital s dan 1 orbital p Linear [Cu(CN)2]-, [Ag(NH3)2]+

sp2 1 orbital s dan 2 orbital p segitiga datar [HgCl3]-, [AgBr(PPH3)2]

sp3 1 orbital s dan 3 orbital p Tetrahedral [FeCl4]2-, [Zn(NH3)4]2+

dsp2 1 orbital d 1 orbita s dan 2 Bujursangkar [Ni(CN)4]2-, [Cu(NH3)4]2+


orbital p
dsp3 atau sp3d 1 orbital d 1 orbita s dan 3 trigonal bipiramidal [CuCl5]3-, [Fe(CO)5]
orbital p
d2sp3 atau sp3d2 2 orbital d 1 orbita s dan 3 oktahedral [CoF6]3-, [Fe(CN)6]3-
orbital p
Low Coordination Number
n=1,2,3
Umumnya terjadi pada logam d10 bermuatan +1, dengan
ligan ruah (bulky)
Struktur :
n = 2 (linier atau bengkok)
n = 3 (segitiga planar atau segitiga piramid)
Kompleks dengan BK 2
Atom pusat umumnya memiliki biloks +1 (gol IB), misalnya Cu,
Ag, Hg, dan Au, namun Hg2+ juga dapat membentuk kompleks
dengan BK 2. Atom pusat menggunakan orbital Hibrida sp
ketika berikatan σ dengan atom donor (ligan). Dapat berupa
kompleks netral ataupun ionik.
Kompleks netral misalnya [MX(tmpp)]
M = Cu, Ag, Au;
X = Cl, Br;
tmpp = tris(2,4,6-trimetoksifenil)fosfina
Kompleks ionik misalnya
[M(NH3)2]+ M = Cu, Ag;
[M(Cl)2]- M = Cu, Ag, Au;
[M(CN)2]- M = Au, Ag, Hg;
Apabila ketersediaan ligan lebih banyak, maka kompleks
ionik tsb dapat membentuk senyawa kompleks dengan
BK yang lebih tinggi, contoh:
[Ag(NH3)2]+ + 2NH3 → [Ag(NH3)4]+
[Hg(CN)2]- + 2CN- → [Hg(CN)4]3-
Ion Mn+2, Fe+2, Co+2, dan Ni+2 dapat juga membentuk senyawa kompleks
dengan BK dua apabila berikatan dengan ligan ruah seperti [N(SiMe3)2]-,
[N(SiMePh2)2]-, [NPhBMes2]- dll.

[Ag(NH3)2]+
Kompleks dengan BK 3
Atom pusat menggunakan orbital hibrida sp2 ketika berikatan σ
dengan ketiga atom donor. Dapat berupa kompleks netral
ataupun ionik. Kompleks netral [PtPPh3], [CuX(Pcy3)2] dimana X
= Cl, Br, I dan Pcy = trisikloheksilfosfina, dll.
Ligan bidentat juga dapat membentuk kompleks dengan BK 3,
misalnya [Cu(dmp)(MeCN)]PF6 dimana dmp = 2,9- dimetil-1,10-
fenantrolina.
N
-
C

2+
Cu

- -
N C C N

[Cu(CN)3]2-
Medium Coordination Number
n = 4, 5, 6, 7, 8
Struktur :
n = 4 (segi empat planar, tetrahedral)
n = 5 (TBP, piramida alas bujur sangkar, TBP – SP)
n = 6 (oktahedral, tetragonal bipiramidal, antiprisma trigonal, prisma trigonal)
n = 7 (PBP, prisma trigonal dengan satu tudung, oktahedral dengan satu tudung)
n = 8 (kubus, antiprisma bujur sangkar, dodekahedral trigonal)
Kompleks dengan BK 4
Memiliki dua kemungkinan struktur yaitu tetrahedral dan segi empat planar,
dimana berdasarkan efek steriknya, tetrahedral lebih menguntungkan
TETRAHEDRAL
SQUARE PLANAR
Tetrahedral
Struktur ini cenderung terbentuk apabila:
1. Ligan – ligan yang ada berukuran besar (Cl-, Br-, I-) atau ruah
(XPh3, X = P, As, Sb)
2. Atom pusat berukuran kecil, seperti
ion dengan konfigurasi e- gas mulia (ns0) : Li+ dan Be2+
ion dengan konfigurasi e- pseudo gas mulia (n-1)d10 ns0 np6 : Cu+, Zn2+, Ga3+,
dan Ag+
ion logam transisi yang tidak mengadopsi struktur selain tetrahedral
berdasarkan LFSE : Co+2 (d7)
Contoh :
[M(Cl)4]2- dimana M = Ni(II), Co(II), Cu(II), Mn(II) dan Fe(II)/Fe(III), Ti(IV) ;
[Zn(2,2-bipy)2]; [Cu(py)4]+; [Ni(CO)4]2+;[CrO42-], [BF4]-, Zn(NH3)4]2+
dll. - NH 3

Cl N

2+
Zn 2+
2+ Cu
Mn - NH3 N
- H3N N

Cl Cl N

- NH3
Cl

[MnCl4]2- [Zn(NH3)4 ]2+ [Cu(py)4]+


Square Planar
Struktur ini terbentuk lebih stabil apabila:
1. Ligan – ligan yang ada tidak ruah dan kecil
2. Adanya ligan kuat yang dapat membentuk ikatan sbg
akibat hilangnya energi ikatan karena berkurangnya
BK atom pusat dari 6 ke 4.
3. Ion logam yang cenderung membentuk square planar
adalah d8 (Ni2+, Pd2+, Pt2+ dan Au3+). Ion logam lain
yang mungkin dari d9 (Cu2+), d7 (Co2+), d6 (Co3+), dan
d4 (Cr2+).
- -
N C C N
2+
Ni
- - [Ni(CN)4]2-
N C C N

H3N NH3

2+
Cu

H3N NH3 [Cu(NH3)4]2+


P P

+
Rh

P
Cl

Triphenylphosphine eg Chlorotris (triphenylphosphine) rhodium (I)


Square Planar
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 5
Memiliki lima kemungkinan struktur yaitu
1. Trigonal bipiramida (TBP), contoh : [Fe(CO)5], [V(CO)5]3-, [CuCl5]3-, [CdCl5]3-, dll
2. TBP terdistorsi, contoh : [Ni(TAP)(CN)]ClO4, TAP = tris(3-dimetilarsinopropil),
[CoBr(Me6tren)]Br, Me6tren = tris(2-dimetilaminoetil)amina
3. Piramida alas bujur sangkar (SP), contoh : belum pernah dilaporkan, karena
kestabilan rendah
4. SP terdistorsi, contoh : [Ni(CN)5]3-, [VO(acac)2], [Cu(NH3)5]2+(in ammonia), dll
5. TBP – SP, contoh : [Ni(CN)2(PPh(OEt)2)3], dll.
+
O
-
C

+ -
O C

Fe
-
C O
+
[Fe(CO)5]
+ -
O C

-
C
+
O

N
-
C N
N - -
C C
2+
Ni [Ni(CN)5]3
- -
C C
N N
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 6
Merupakan BK yang paling umum ditemukan, memiliki lima
kemungkinan struktur yaitu
1. Oktahedral, contoh : [Co(CN)6]3-, [M(H2O)6]+, [Co(NO2)6]3-, dll
2. Tetragonal bipiramida, contoh : [CoF6]3-, [V(NH3)6]3+,
[Co(NH3)4Cl2]+, dll
3. Antiprisma trigonal, contoh : [ThI6]-4, dll
4. Oktahedral terdistorsi, contoh : [Co(en)3]3+, [Cr(C2O4)3]3-, dll
5. Prisma trigonal, contoh : [Re(S2C2Ph2)3], [M(S2C2R2)3] dimana
M = Mo, Zr, Nb, V, dll.
1. Oktahedral
Umumnya terbentuk dari ligan monodentat sejenis dimana panjang dan
sudut ikatan di sekitar atom pusat sama. Selain itu, struktur yang
terbentuk tidak mengalami distorsi apapun.
Contoh : [Co(CN)6]3-, [M(H2O)6]+ dimana M = alkali dan alkali tanah, dll

-
C N NH3
- -
N C C N
H3N NH3
3+
Co 3+
V
- -
N C C N
H3N NH3
-
C N
NH3

[Co(CN)6]3- [V(H2O)6]3+
2. Tetragonal bipiramida
Terbentuk apabila struktur oktahedral mengalami distorsi tetragonal
atau distorsi Jahn-Teller. Struktur ini juga dapat terbentuk dari dua ligan
berbeda dan salah satunya berposisi trans. Contoh : [CoF6]3-, trans-
[Co(NH3)4Cl2]+, [V(NH3)6]3+, dll
H3N

H3N NH3

Co

- -
Cl Cl

NH3

[Co(NH3)4Cl2]+,
3. Oktahedral terdistorsi
Umumnya terbentuk dari atom pusat dengan ligan bidentat dan sepit
yang sejenis sehingga meskipun panjang ikatan relatif sama namun
sudut ikatan berbeda. Contoh : [Co(en)3]3+, [Cr(C2O4)3]3-,[Fe(C8H13O3)3],
dll
NH2 CH2
CH2NH CH2
2
H2C 3+ NH2
N Co
H2 NH2
H2N CH2
CH2

[Co(en)3]3+
O
O
-
O
O
- -
O O
3+
Cr
- -
O O
O
-
O O

[Cr(ox)3]- /tris(oxalato) chromate (III)


Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 7
Umumnya ditemukan dengan atom pusat berupa unsur transisi
deret kedua dan ketiga, lantanida dan aktinida. Memiliki tiga
kemungkinan struktur, yaitu :
1. Pentagonal bipiramida (PBP), contoh : [ReF7], [V(CN)7]4-,
[Mo(CN)7]5, trans-[CaI2(MeCN)5], dll
2. Prisma trigonal dengan satu tudung, contoh : [NbF7]2-,
[TaF7]2-, [Mo(CNR)7]+2, dll
3. Oktahedral dengan satu tudung, contoh : [W(CO)4Br3]-,
[Mo(CO)3(PEt3)2Cl2], dlll
[ReF7]
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 8
Umumnya terbentuk antara atom pusat yang berukuran besar dan
biloks tinggi dengan ligan yang berukuran kecil agar diperoleh efek
tolakan minimal antara ligan – ligan. Memiliki TIGA kemungkinan
struktur, yaitu :
1. Kubus, contoh : [PaF8]3-, [U(NCS)8]-, dll
2. Antiprisma bujur sangkar, contoh : [TaF8]3-, [ReF8]2-, [ZrF8]4-,
[Yb(NH3)8]3+, [Mo(CN)8]3-, dll
3. Dodekahedral trigonal, contoh : [Zr(NO3)2(acac)2], acac =
acetylacetonato, [Mo(CN)8]3, dll.
[Mo(CN)8]3-
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 9
Umumnya terbentuk antara atom pusat yang berukuran
besar dan biloks tinggi dengan ligan yang berukuran kecil
agar diperoleh efek tolakan minimal antara ligan – ligan.
Struktur yang terbentuk adalah prisma trigonal dengan tiga
tudung (three capped trigonal prism) contoh : [ReH9]2-,
[M(H2O)9]3+, dimana M = gol lantanida, [Ba(dien)3]2-, dimana
dien = 2-aminoetilamina, dll.
[ReH9]2-
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi 10
Umumnya merupakan senyawa sandwich misalnya metalosena
seperti ferosena [Fe(Cp)2] dimana dua Cp (siklopentadienil) mengapit
satu atom Fe. Senyawa lain dengan BK 10 selain metalosena yaitu
[Ba(phen)5]2+, phen = phenanthroline
Kompleks dengan Bilangan Koordinasi > 10
Umumnya terbentuk antara atom pusat yang berukuran besar
(lantanida , aktinida) dengan ligan yang berukuran kecil agar
diperoleh efek tolakan minimal antara ligan – ligan.

aqua-(12-crown-4)-tris(nitrato-O,O')- Ceric ammonium nitrate -(NH4)2Ce(NO3)6


cerium(III) (12-crown-4) solvate
SOAL-SOAL STEREOKIMIA
SENYAWA KOORDINASI

Anda mungkin juga menyukai