TEORI ILMIAH

drg Retno Kusniati, M.Kes

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP):
A. MAMPU MENJELASKAN TEORI ILMIAH
B. MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN
TEORI ILMIAH
C. MAMPU MENJELASKAN KEGUNAANTEORI
ILMIAH DALAM PENELITIAN
D. MAMPU MENJELASKAN HUBUNGAN TEORI
ILMIAH DENGAN FAKTA
E. MAMPU MENJELASKAN KERANGKA
TEORITIK DAN KERANGKA KONSEP
BUMI BULAT ATAU DATAR ?
 Aristoteles : Bumi adalah pusat alam semesta
 Copernicus (1514 ): Teori heliosentris
 Juan Sebastian Elcano (1519) :Teori bumi
bulat (globe) pertama kali didemonstrasikan oleh
 Teori ini didukung oleh banyak fakta misalnya
fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari,
fenomena kapal layar di lautan, track
penerbangan dalam penentuan koordinat,
pembagian waktu di permukaan bumi, dan
metoda optik sederhana pada pengukuran
bayangan benda
 Galileo Galilei(1616):
 (1) Matahari adalah pusat galaksi dan
 (2) Bumi bukanlah pusat tata surya.

BUMI BULAT(GLOBE EARTH)

 International Flat Earth Society atau
International Flat Earth Research
Society) adalah sebuah organisasi yang
memiliki keyakinan bahwa bumi berbentuk
datar.

 Kaum ini beranggapan bahwa Bumi berbentuk

piringan gepeng dengan sekelilingnya yang
ditutupi oleh dinding es

 Organisasi modern ini didirikan oleh seorang

pria asal Inggris, Samuel Shenton pada
1956. dipimpin oleh Charles K. Johnson,

BUMI DATAR (FLAT EARTH)

 APA ITU TEORI

 TEORI ATAU THEORY (BHS INGGRIS) , BERASAL

DR BHS LATIN : THEORIA ARTINYA :
PERENUNGAN, SPEKULASI ATAU VISI(KT BENDA).
ATAU THEOREIN (KT KERJA): MEMPERHATIKAN,
MENGAMATI ATAU MELIHAT

 KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI)

TEORI ADALAH PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN
SEBAGAI KETERANGAN MENGENAI SUATU
PERISTIWA ATAU KEJADIAN, AZAS DAN HUKUM
UMUM YANG MENJADI DASAR SUATU KESENIAN
ATAU ILMU PENGETAHUAN, DAN
PENDAPAT/CARA/ATURAN UNTUK MELAKUKAN
SESUATU
 1) PENDAPAT YANG DIDASARKAN PADA PENELITIAN
DAN PENEMUAN YANG DIDUKUNG OLEH DATA DAN
ARGUMENTASI,

 2) PENYELIDIKAN EKSPERIMENTAL YANG MAMPU

MENGHASILKAN FAKTA BERDASARKAN ILMU PASTI,
LOGIKA, METODOLOGI, DAN AGUMENTASI,

 3) ASAS DAN HUKUM UMUM YANG MENJADI DASAR

SUATU KESENIAN ATAU ILMU PENGETAHUAN

 4) PENDAPAT, CARA, DAN ATURAN UNTUK

MELAKUKAN SESUATU.
  MAKNA TEORI :
 1. Teori adalah patokan dasar atau garis-garis dasar
sains dan ilmu pengetahuan. (Pius P & M. Dahlan
Barry)
 2. Teori adalah ide atau prinsip-prinsip umum yang
berhubungan dengan fakta-fakta pada pokok
persoalan. (merriam-webster)
 3. Teori merupakan suatu pemikiran, penelaahan,
serta penelitian yang telah diakui keabsahannya
secara ilmiah. (Azuar Juliandi)
 4. Teori adalah sebuah proses pengembangan ide-ide
yang menopang sebuah penelitian atau kajian
mengapa dan bagaimana sebuah fenomena terjadi.
(Jonathah H. Turner)
 5. Teori adalah sekumpulan konsep, dan apabila
konsep tersebut dijelaskan, ia memiliki hubungan
dengan dunia nyata, serta dapat diamati
fenomenanya. (King)
 6. Teori merupakan seperangkat asumsi dan
kesimpulan logis yang menghubungkan antara satu
variabel dengan variabel lainnya. (Mannig)
 TEORI MERUPAKAN SYARAT MUTLAK YANG
HARUS DIKUASAI OLEH SEORANG
PENELITI. HAL TERSEBUT BERKAITAN
DENGAN KONSTRUKSI YANG
MEMBANGUN KONSEP, PREPOSISI,
DAN BATASAN TERHADAP BERBAGAI
VARIABEL KAJIAN SECARA
SISTEMATIS.
 PENGERTIAN TEORI ILMIAH
 SUATU KUMPULAN KONSTRUK ATAU
KONSEP, DEFINISI, DAN PROPOSISI YANG
MENGGAMBARKAN FENOMENA SECARA
SISTEMATIS MELALUI PENENTUAN
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DENGAN
TUJUAN MEMPREDIKSI FENOMENA ALAM
(KERLINGER)

 SEPERANGKAT KONSEP, ASUMSI, DAN

GENERALISASI YG DAPAT DIGUNAKAN UTK
MENGUNGKAPKAN DAN MENJELASKAN
PERILAKU DALAM BERBAGAI ORGANISASI
(HOY DAN MISKEL ,2001):
 SEKUMPULAN INTERRELASI
BERBAGAI PERNYATAAN (ATAU
KONSEP) YANG TERORGANISASI DAN
SISTEMATIK YANG SECARA KHUSUS
MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA
DUA ATAU LEBIH VARIABEL, YANG
BERTUJUAN UNTUK MEMAHAMI
PERMASALAHAN ATAU LATAR
BELAKANG MASALAH.

TEORI ILMIAH
KEGUNAAN TEORI ILMIAH DALAM
PENELITIAN
 1. ACUAN DALAM PENGKAJIAN SUATU MASALAH.

 2. DASAR DALAM MERUMUSKAN KERANGKA TEORITIS

PENELITIAN.

 3. DASAR DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS.

 4. INFORMASI UNTUK MENETAPKAN CARA PENGUJIAN

HIPOTESIS.

 5. INFORMASI HISTORIS DAN PERSPEKTIF

PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI.

 6. MEMPERKAYA IDE-IDE BARU.

 7. MENGETAHUI SIAPA SAJA PENELITI LAIN DAN PENGGUNA

DI BIDANG YANG SAMA. (MENCEGAH DUPLIKASI)
 FAKTA (bahasa Latin: factus) ialah segala
sesuatu yang tertangkap oleh indra
manusia atau data keadaan nyata yang
terbukti dan telah menjadi suatu
kenyataan
 Catatan atas pengumpulan fakta disebut
DATA
 Data : pernyataan yang diterima secara
apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu
variabel yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra
DALAM PENELITIAN FUNGSI TEORI :

 UNTUK MEMPERJELAS RUANG LINGKUP

YANG DITELITI,
 UNTUK MERUMUSKAN HIPOTESIS
 MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN,
 MENAMPILKAN HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL, KONSEP
 MENERANGKAN FENOMENA SEBAGAI
MASUKAN DALAM MENGAMBIL PERSOALAN
DAN INFORMASI PEMBANDING.
 HUBUNGAN TEORI ILMIAH DENGAN
FAKTA

 FAKTA MEMPRAKARSAI TEORI YANG

ILMIAH.
 FAKTA MEMFORMULASIKAN KEMBALI
TEORI-TEORI YANG ILMIAH.
 FAKTA DAPAT DIJADIKAN DASAR UNTUK
MENOLAK TEORI YANG ILMIAH.
 FAKTA MEMPERJELAS TEORI YANG
ILMIAH.
 PENELITI HARUS MEMPUNYAI
TEORI–TEORI YANG COCOK
DENGAN RUMUSAN MASALAH
YANG AKAN DITELITI,
 HAL INI DILAKUKAN SUPAYA LEBIH
MUDAH UNTUK MENJELASKAN
DAN MERAMALKAN FENOMENA,

 DENGAN ADANYA TEORI DALAM

SUATU PENELITIAN MENUNJUKKAN
BAHWA PENELITIAN ADALAH
KEGIATAN MENCARI DATA
SECARA ILMIAH.
 TEORI YANG BAIK BILA LEBIH BANYAK DAPAT
MENGGAMBARKAN, MENERANGKAN DAN
MERAMALKAN GEJALA/FENOMENA YANG ADA.

 TEORI YANG DEDUKTIF : MEMBERI

KETERANGAN YANG DIMULAI DARI SUATU
PERKIRAAN ATAU PIKIRAN SPEKULATIF
TERTENTU KE ARAH DATA YANG AKAN
DITERANGKAN.

 TEORI YANG INDUKTIF : CARA MENERANGKAN

ADALAH DARI DATA KE ARAH TEORI.

 TEORI YANG FUNGSIONAL : ADA SUATU

INTERAKSI PENGARUH ANTARA DATA DAN
PERKIRAAN TEORITIS YAITU DATA
MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN TEORI DAN
PEMBENTUKAN TEORI KEMBALI MEMPENGARUHI
DATA
KERANGKA TEORITIK DAN
KERANGKA KONSEP
KERANGKA TEORI
ADALAH GARIS BESAR ATAU RINGKASAN DARI
BERBAGAI KONSEP, TEORI, DAN LITERATUR
YANG RELEVAN DENGAN PENELITIAN YANG
DILAKUKAN

KERANGKA TEORI, DISUSUN BERDASARKAN

PERNYATAAN-PERNYATAAN YANG BERASAL DARI
TEORI YANG ADA

PENENTUAN KERANGKA TEORI HARUS SESUAI

DENGAN TOPIK/PERMASALAHAN PENELITIAN
DAN TUJUAN DARI PENELITIAN.
  KERANGKA TEORI SERING DIARTIKAN
 DENGAN ISTILAH LAIN SEPERTI MODEL
KONSEPTUAL, PARADIGMA,
METAPRADIGMA, PERSEPEKTIF TEORI,
 ATAU KERANGKA BERFIKIR

Tidak terdapat perbedaan yang khusus untuk menyusun

kerangka teori pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Keduanya denggunakan pedoman dan aturan yang sama.
KERANGKA TEORI YANG BAIK:
 1. MENJELASKAN SECARA TEORITIS
PERTAUTAN ANTARA VARIABEL YANG
AKAN DITELITI.
 2. MENJELASKAN HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL INDEPENDEN DENGAN
VARIABEL DEPENDEN.
 3. MENJELASKAN BILA ADA VARIABEL
MODERATOR DAN INTERVENING

KERANGKA TEORI MRPKAN SINTESA

TENTANG HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YG
DISUSUN DR BERBAGAI TEORI YG TELAH
DIDESKRIPSIKAN
 BRINK (2009) MEMBEDAKAN ISTILAH
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA
KONSEP SEBAGAI BERIKUT:
 KERANGKA TEORI, DISUSUN
BERDASARKAN PERNYATAAN-
PERNYATAAN YANG BERASAL DARI TEORI
YANG ADA
 KERANGKA KONSEP, DISUSUN
MELALUI IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN
KONSEP-KONSEP DAN HUBUNGAN ANTAR
KONSEP YANG DISARANKAN
 • MENETAPKAN VARIABEL
1

• MENCARI SUMBER-SUMBER BACAAN, SEPERTI: BUKU, KAMUS,

2 JURNAL ILMIAH, LAPORAN PENELITIAN, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI.

• PILIH TOPIK YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL YANG AKAN

3 DITELITI

• DEFINISIKAN SETIAP VARIABEL YANG AKAN DITELITI PADA

4 SETIAP SUMBER BACAAN

• BACA, LALU MENGANALISA DAN MEMBUAT RUMUSAN TENTANG

ISI SETIAP SUMBER DATA YANG DI BACA
5

• MENDESKRIPSIKAN TEORI YANG TELAH DI BACA KEDALAM BENTUK

6 TULISAN DENGAN BAHASA SENDIRI

• SUMBER-SUMBER BACAAN YANG DIKUTIP HARUS DICANTUMKAN

7

LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENYUSUNAN KERANGKA TEORI
 KERANGKA KONSEP.
 ADALAH HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL ATAU KONSEP-KONSEP DALAM
PENELITIAN DAN DIGAMBARKAN DALAM
SEBUAH MODEL

 KERANGKA KONSEP, DISUSUN MELALUI

IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN KONSEP-
KONSEP DAN HUBUNGAN ANTAR KONSEP
YANG DISARANKAN
 •MENYELEKSI DEFINISI KONSEP. SEPERTI: LOGIKA BERPIKIR UNTUK
MENCOBA MENJELASKAN DARI MASALAH YANG AKAN DITELITI

•MENGEMBANGKAN PERNYATAAN HUBUNGAN

•MENGEMBANGKAN KONSEP DLM GAMBAR ATAU KERANGKA, MELIPUTI :

•A. DISESUAIKAN DENGAN PERNYATAAN MASALAH.
•B. PENJELASAN HUBUNGAN MASALAH DENGAN VARIABEL YANG LAIN,
3 SEBAGAI PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH

LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP
 1) SESUAI DENGAN PERTANYAAN
PADA RUMUSAN PENELITIAN &
TUJUAN KHUSUS PENELITIAN;

 2) BAGIAN DARI ATAU SUB BAGIAN

DARI KERANGKA TEORI

 3) DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR

DALAM PENYUSUNAN HIPOTESA
PENELITIAN

KARAKTERISTIK KERANGKA
KONSEP
 MENJELASKAN HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL

MENJELASKAN DEFINSI
VARIABEL

HUBUNGAN KERANGKA TEORITIS DENGAN KERANGKA

KONSEP
 KERANGKA TEORITIK MERUPAKAN
PENJELASAN SEMENTARA TERHADAP
GEJALA YANG MENJADI OBYEK
PERMASALAHAN DISUSUN BERDASARKAN
TINJAUAN PUSTAKA DAN HASIL
PENELITIAN YANG RELEVAN SEBAGAI
ARGUMENTASI DALAM MERUMUSKAN
HIPOTESIS.
 HARUS ANALITIS, SISTEMATIS DAN
MENGGUNAKAN TEORI YG RELEVAN
 KERANGKA BERPIKIR YANG BAIK:
 MENJELASKAN SECARA TEORITIS
PERTAUTAN ANTARA VARIABEL YANG AKAN
DITELITI.
 PERLU DIJELASKAN HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL
DEPENDEN.
 BILA ADA VARIABEL MODERATOR DAN
INTERVENING JUGA PERLU DIJELASKAN

 KERANGKA BERPIKIR MRPKAN SINTESA

 TENTANG HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YG
DISUSUN DR BERBAGAI TEORI YG TELAH
DIDISKRIPSIKAN
 CONTOH
EXAMPLE
Pekerja  KERANGKA TEORI
SPBU

Paparan
BBM

Penelitian
pendahuluan

?
terbukti
BBM : zat
karsinogen
Perubahan
DNA
mukosa
mulut

BAGAIMANA FREKUENSI MIKRONUKLEUS SEL EPITEL

MUKOSA BUKAL PADA PETUGAS PENGISI BAHAN
BAKAR DI SPBU KOTA Y?
 KERANGKA KONSEP

Frekuensi
Paparan
mikronukleus sel
Benzene pada
epitel mukosa
Pekerja SPBU
bukal

Hipotesis : terdapat peningkatan frekuensi

mikronukleus sel epitel mukosa bukal pada petugas
pengisi bahan bakar di SPBU Kota Y

.
 Variabel Pengaruh /bebas/independen
 Paparan uap bahan bakar dan asap kendaraan yang
mengandung benzena

 Variabel Terpengaruh/terikat/independen
 Frekuensi mikronukleus sel epitel mukosa bukal rongga
mulut pada petugas pengisi bahan bakar di SPBU Kota Y

 Kriteria Inklusi Subjek penelitian

 a. Usia : 20 – 50 tahun
 b. Status merokok : tidak merokok
 c. Konsumsi alkohol : tidak
 d. Lama masa kerja : minimal 1 tahun, dengan waktu
 Kerja minimal 40 jam per minggu
 e. Lokasi kerja : SPBU Kota Y
 f. Tidak ada kondisi patologis pada mukosa bukal
 g. Tidak memiliki penyakit sistemik
 h. Tidak sedang menerima radioterapi dan kemoterapi
 i. Tidak menggunakan alat ortodontik dan
protesa

 Variabel moderating
 a. Sifat genetik subyek
 b. Senyawa volatil lain pada bahan bakar
dan asap kendaraan
 c. Jenis bahan bakar
 d. Volume benzena yang terhisap
TERIMA KASIH