Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN

 Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) menurut Kieso (2007: 32)


serupa dengan konstitusi (constitution) yaitu “Suatu sistem yang koheren terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat dan fungsi,
serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan”.

 Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan


(KKPK) merupakan pengaturan yang merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal. Kerangka
Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga tidak mendefinisikan standar untuk
pengukuran atau isu pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak
mengungguli PSAK tertentu. Jika terdapat perbedaan antara PSAK dan KKPK,
maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam
Kerangka Konseptual.
WHAT IS THE PURPOSE?
 To assist the Board to develop IFRS Standards (Standards) based on
consistent concepts, resulting in financial information that is useful to
investors, lenders and other creditors.
 To assist preparers of financial reports to develop consistent accounting
policies for transactions or other events when no Standard applies or a
Standard allows a choice of accounting policies.
 To assist all parties to understand and interpret Standards.
WHAT IS THE CONTENTS
 The Objective of Financial Reporting.
 Qualitative Charateristics of Useful Financial Information.
 Financial Statements and The Reporting Entity.
 The Elements of Financial Statements.
 Recognition and Derecognition.
 Measurement
 Presentation and Disclosure.
MENGAPA DSAK IAI MEREVISI KERANGKA
KONSEPTUAL?
• Revisi Kerangka Konseptual merupakan bagian dari wujud komitmen konvergensi
IFRS di Indonesia. DSAK IAI pada tanggal 28 September 2016 telah
mengesahkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) yang
merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting per 1
Januari2016. KKPK ini menggantikan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) (Penyesuaian 2014) yang berlaku efektif
per 1 Januari 2015.
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KERANGKA
KEUANGAN (KDPPLK) KONSEPTUAL
PELAPORAN
KEUANGAN (KKPK)
Tanggal 4 September 1988 7 September 1994 27 Agustus 2014 28 September 2016
Pengesahan
KERANGKA KONSEPTUAL
PELAPORAN KEUANGAN

KKPK dibagi menjadi 4 bab:


Bab 1: Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang
entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor
lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas.

Bab 2 : Entitas Pelapor

Bab 3: Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna


Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna mengidentifikasi jenis informasi yang
kemungkinan besar sangat berguna untuk pengguna dalam membuat keputusan mengenai entitas pelapor
berdasarkan informasi dalam laporan keuangan (informasi keuangan).
Agar informasi keuangan menjadi berguna, informasi tersebut harus relevan (relevance) dan merepresentasi
secara tepat apa yang direpresentasikan (faithful representation). Kegunaan informasi keuangan dapat
ditingkatkan jika informasi tersebut terbanding (comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely),
dan terpaham (understandable).

Bab 4: KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa

Bab ini mencakup pengaturan yang tersisa dari KDPPLK (1994).


BATASAN

1. Hubungan antara biaya (cost) dan manfaat.


Manfaat informasi akuntansi harus bisa lebih besar jika dibandingkan dengan
biaya untuk menghasilkan informasi tersebut.
2. Materialitas.
Informasi adalah material jika penghilangan atau salah saji informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna berdasarkan atas
informasi keuangan tentang entitas pelapor tertentu.
3. Praktik dalam industri
Mewajibkan kita untuk memahami sifat khas suatu badan bisnis.
4. Konservatif
Prinsip yang diterapkan pada kondisi penuh keraguan tentang perlakuan
akuntansi yang akan dipakai.
Pengesahan Draf Eksposur (DE) Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan

Pada 26 Juni 2019 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah
mengesahkan DE Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) baru yang diadopsi dari
Conceptual Framework for Financial Reporting dan akan menggantikan Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan yang berlaku efektif pada 1 Januari 2016.

DE tersebut secara ringkas mengklarifikasi, memperbarui dan menambahkan deskripsi-deskripsi


sebagai berikut:
• Perubahan pada bab 1 dan 2 terkait klarifikasi atas
• Penatagunaan oleh manajemen (management’s stewardship),
• Prudensi (prudence),
• Substansi mengungguli bentuk,
• Ketidakpastian pengukuran,
• Identifikasi relevansi dan reprensentasi tepat
• Penambahan bab terkait deskripsi laporan keuangan dan entitas pelapor
• Perubahan definisi elemen laporan keuangan
• Penambahan deskripsi kewajiban kini dan pedoman yang mendukung deskripsi tersebut
• Penambahan pedoman lain dari elemen laporan keuangan
• Penambahan deskripsi kriteria pengakuan
• Penambahan deskripsi penghentian pengakuan
• Penambahan deskripsi dasar pengukuran
• Penambahan deskripsi faktor yang dipertimbangkan ketika memilih dasar pengukuran
• Penambahan deskripsi penyajian dan pengungkapan
Daftar Pustaka
• http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/tentang-5-kerangka-dasar-sak-
umum
• Conceptual Framework Project Summary March 2018 (www.ifrs.org).
• D. E. Kieso, J. J. Weygrandt and T. D. Warfield, Intermediate Accounting, IFRS Edition,
2nd ed., Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2014.
• Ikatan Akuntan Indonesia, Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, 2016.
• Ikatan Akuntan Indonesia, Draf Eksposur Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan,
2019.
• http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailberita-1168-pengesahan-draf-
eksposur-de-kerangka-konseptual-pelaporan-keuangan-

Anda mungkin juga menyukai