Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT MALARIA

Komunikasi Gizi
Dosen Pengampu : Fitri, SP, MKM

Chindy Silvia P031813411006


Larasati Iman Syalsabillah P031813411016
Rahmani Zilda P031813411028
Sonia Gustina P031813411033
Syavira Deta Vani P031813411035
PEMBAHASAN PENYAKIT
MALARIA
Dari sumber yang didapatkan dari internet
menjelaskan penyakit Malaria adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh plasmodium
falsifarum, plasmodium vivax, plasmodium
malariae, plasmodium ovale dan yang mix
atau campuran yang penularannya melalui
gigitan nyamuk anopheles betina, penyampai
informasi yakni dari Kementerian
Kesehatan menyatakan kasus malaria di
Indonesia masih tinggi, 70 persen di
antaranya di wilayah timur.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber
Kementerian Kesehatan Andi Muhadir
mengatakan prevalensi penyakit malaria di
Indonesia masih tinggi, mencapai 417.819 kasus
positif pada 2012.Andi mengatakan saat ini 70
persen kasus malaria terdapat di wilayah
Indonesia Timur, terutama di diantaranya Papua,
Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi
dan Nusa Tenggara. Wilayah endemik malaria di
Indonesia Timur, ujarAndi, tersebar di 84
kabupaten/kota dengan jumlah penduduk berisiko
16 juta orang.
Andi menjelaskan faktor geografis yang sulit
dijangkau dan penyebaran penduduk yang
tidak merata merupakan beberapa penyebab
sulitnya pengendalian malaria di wilayah itu.
Untukitu, menurutAndi pihaknya terus
melakukan terobosan untuk mengatasi malaria
di wilayah tersebut, diantaranya dengan
melakukan pemeriksaan darah missal dan
membagikan kelambu berinsektisida kepada
masyarakat.
Satu-satunya daerah bebas malaria di Indonesia
adalah Kepulauan Seribu. Pada peringatan hari
Malaria Sedunia yang jatuh tanggal 25 April
ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi
memberikan sertifikat bebas malaria untuk
KepulauanSeribu di Balai Kartini,Jakarta.
Syarat sebuah daerah bebas malaria adalah
Annual Parasite Incident (API), atau insiden
parasit tahunan, di bawah satu per 1.000
penduduk dan tidak terdapat kasus malaria
pada penduduk local selama tiga tahun
berturut-turut.
Kepulauan Seribu pada 2001 menghadapi
kejadian luar biasa (KLB) malaria. Saat itu
tercatat 427 jumlah kasus malaria positif dan
10 persen penderitanya meninggal. Kepala
seksi pengendalian masalah kesehatan
Kepulauan Seribu, Suhendro mengatakan, saat
ini pihaknya melakukan surveillance migrasi
dengan penegakan diagnose dan pengobatan.
Hal ini untuk mencegah adanya kembali
malaria di Kepulauan Seribu, ujarnya.“Jadi
kita pastikan dulu warga pulau sendiri yang
baru pulang dari daerah endemis karenakan
mayoritas nelayan dan juga wisatawan yang
dari daerah endemis
Kalau wisatawan inap dan demam,maka pihak
pemilik penginapan akan melaporkan kedinas
kesehatan setempat lalu dinas kesehatan akan
langsung mengambil sample darahnya untuk
diperiksa,” ujarnya.
Lalu penyampai informasi yakni Andi
memyampaikan pesan kepada penerima
informasi, bahwasannya pada 2015 diharapkan
eliminasi malaria dapat dilakukan di Jawa, Bali,
Riau dan Aceh. Pada 2020, eliminasi ditargetkan
di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun eliminasi
di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara
dan Nusa Tenggara Timur pada 2030. Pemerintah
menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030.
UPAYA PENCEGAHAN
PENYAKIT MALARIA
Terdapat beberapa upaya yang dilakukan
dalam program pencegahan malaria
seperti pemakaian kelambu, pengendalian
vektor.

Anda mungkin juga menyukai