Nama Kelompok:
1. Nur Abita P. (16.0101.0141)
2. Meti Azumastuti (16.0101.0144)
3. Fitria Dwi N. (16.0101.0145)
SIFAT DASAR NEGOSIASI
Negosiasi adalah “bentuk pengambilan keputusan dimana dua pihak atau lebih berbicara satu sama
lain dalam upaya untuk meyelesaikan kepentingan perdebatan mereka” (Pruitt, 1981, hml.xi).
Text Here
Karakteristik Situasi Negosiasi
1. Terdapat dua atau lebih pihak – yaitu, dua atau lebih individu, kelompok,
atau organisasi.
2. Terdapat konflik kebutuhan dan keinginan antara dua belah pihak atau lebih
– yaitu, apa yang di inginkan adalah tidak selalu menjadi keinginan orang
lain dan para pihak harus mencari cara untuk menyelesaikan konflik
tersebut.
3. Para pihak bernegosiasi dengan pilihan!
4. Ketika kita bernegosiasi, kita mengharapkan proses “memberi dan
menerima” yang mendasar untuk definisi sendiri.
5. Para pihak lebih suka bernegosiasi dan mencari kesepakatan daripada
melawan secara terbuka, satu sisi mendominasi dan sisi lain menyerah,
memutuskan kontak secara tetap, atau membawa perselisihan mereka pada
otoritas yang lebih tinggi untuk mengatasinya.
6. Negosiasi yang berhasil melibatkan manajemen faktor kasat mata (misalnya,
harga atau ketentuan perjanjian) dan juga resolusi faktor tak kasat mata.
Saling Ketergantungan
Salah satu karakteristik kunci dari situasi negosiasi adalah bahwa pihak – pihak saling membutuhkan untuk
mencapai tujuan atau hasil yang mereka inginkan.
Kebanyakan hubungan antara pihak dapat dicirikan dalam salah satu dari tiga cara :
• Mandiri
• Tergantung
• Saling tergantung
Sebaliknya, ketika tujuan pihak – pihak saling terkait, mencapai tujuan seseorang membantu orang lain untuk
mencapai tujuan mereka, hal tersebut adalah situasi saling menguntungkan, juga dikenal sebagai situasi non-
zero-sum atau integratif, dimana korelasi positif antara pencapaian tujuan kedua belah pihak
Penyesuaian Timbal Balik
Penyesuaian timbal balik ini salin berlanjut sepanjang kegiatan negosiasi sebagai
aksi kedua belah pihak dalam memengaruhi yang lain berlangsung. Pentingnya
untuk bahwa mennyadari negosiasi adalah proses yang berubah dari waktu ke
waktu, dan penyesuaian timbal balik adalah salah satu penyebab utama dari
perubahan yang terjadi selama negosiasi.
Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai Tingkatan Konflik
“Perselisihan dan pertentangan yang
tajam, sebagai kepentingan, ide dan lain Konflik intrapersonal atau intrapsikis.
sebagainya” dan melibatkan “Perbedaan 2) Konflik interpersonal.
yang dirasakan dari kepentingan, atau 3) Konflik intrakelompok.
keyakinan bahwa saat ini aspirasi pihak 4) Konflik interkelompok.
tidak dapat dicapai secara bersamaan”
(dari Pruitt atau Rubin, 1986).
Fungsi dan Disfungsi Konflik
Kepercayaan ini memiliki dua aspek : pertama, konflik tersebut adalah indikasi bahwa sesuatu
salah, rusak, atau tidak berfungsi, dan kedua, konflik tersebut mencciptakan konsekuensi –
konsekuensi yang bersifat merusak secara meluas. Deutsch (1973) telah menguraikan banyak
elemen yang berkontribusi dalam gambaran perusakan oleh konflik :
Kompetitif, tujuan menang-kalah
Salah persepsi dan bias
Emosionalitas
Komunikasi menurun
Masalah yang samar
Komitmen yang kaku
Perbedaan yang diperbesar, kesamaan yang diminimalisasi
Ekalasi konflik
SEKIAN
TERIMAKASIH