Anda di halaman 1dari 15

KMB III

“Fraktur dan
Dislokasi”
Muzaini 1130017154 & Albainur Azizan 1130017124
Pembahasan
1 ANATOMI & FISIOLOGI
2 DEFINISI
3 ETIOLOGI
4 MANIFESTASI
5 KLASIFIKASI
6 Penatalaksanaan
7 Komplikasi
8 ASUHAN KEPERAWATAN
Anatomi dan Fisiologi

Skeleta atau kerangka adalah


rangkaian tulang yang mendukung dan
melindungi beberapa organ lunak, terutama
dalam tengkorak dan panggul. Kerangka
merupakan salah satu unsur sistem
penegak dan penggerak tulang-tulang
manusia dihubungkan satu dengan yang
lain melalui persendian sehingga terbentuk
sistem lokomotor pasif. Rangka manusia
tersusun dari 206 tulang yang
dipersambungkan oleh persendian
206 TULANG

1. Tengkorak otak (neurokranial) 8 buah


2. Tengkorak wajah (splanknokranial) 14
buah
3. Tulang telinga dalam 6 buah
4. Tulang lidah 1 buah
5. Tulang kerangka dada 25 buah
6. Tulang belakang dan gelang panggul
26 buah
7. Tulang anggota gerak atas 64 buah
8. Tulang anggota gerak bawah 62 buah
DEFINISI Dislokasi persendian adalah
suatu kondisi dimana posisi
tulang pada tubuh tidak
berada ditempat yang tepat.
(Pearce EC, 2000)
01 FRAKTUR

DISLOKASI 02
Fraktur adalah
terputusnya kontuinitas
tulang dan ditentukan
sesuai jenis dan luasnya
Etiologi Fraktur dan Dislokasi

1. Cedera traumatic
1. Cedera olahraga
mendadak
2. Trauma yang tidak
2. Cedera stress atau
berhubungan dengan
penggunaan
olahraga
berlebihan
ETIOLOGI

3. Patologi atau
3. Benturan keras
gangguan tulang
pada sendi
yang melemahkan
4. Terjatuh
integritas tulang
MANIFESTASI

Manifestasi Fraktur

1. Nyeri terus menerus dan bertambah sampai fragmen tulang dimobilisasi.


2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamah (gerakan luar biasa)
3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat di atas dan di bawah tempat fraktur.
4. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang
dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu
degan lainnya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai
akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
MANIFESTASI

Manifestasi Dislokasi

1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi
3. Perubahan panjang ekstremitas
4. Kehilangan mobilitas norma
5. Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
6. Deformitas
7. Kekakuan (Wahid, 2013).
Klasifikasi Fraktur dan Dislokasi

01 Fraktur Komplet 05 Fraktur terbuka / Fraktur


40% campuran (kompleks)
Fraktur dapat juga dideskripsikan
02 Fraktur in-komplet 06
menurut penempatan fragmen
secara anatomik

03 Fraktur remuk 07 Fraktur intra-artikular

Fraktur tertutup atau fraktur


04
sederhana
Klasifikasi Dilokasi
Klasifikasi dislokasi Klasifikasi dislokasi
menurut penyebabnya Berdasarkan tempatnya
Contents Title
Contents Title

- Dislokasi congenital, - Dislokasi sendi siku


- Dislokasi spontan atau patologik, - Dislokasi sendi rahang
- Dislokasi traumatic - Dislokasi sendi bahu
- Dislokasi sendi jari
- Dislokasi Metacarpophalangeal
dan Interphalangeal
- Dislokasi panggul
Klasifikasi dislokasi - Dislokasi patella
Berasarkan tipe kliniknya
Contents Title

- Dislokasi akut
- Dislokasi berulang
Penatalaksanaan Fraktur dan Dislokasi

(Penatalaksanaan Fraktur)
- Penatalaksanaan fraktur tertutup
- Penatalaksanaan fraktur terbuka
- Seluruh fraktur
- Penatalaksanaan diet
- Pencegahan

(Penatalaksanaan Dislokasi)
- Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat.
RICE
R : Rest (istirahat)
I : Ice (kompres dengan es)
C : Compression (kompresi / pemasangan balut tekan)
E : Elevasi (meninggikan bagian dislokasi)
- Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi
dan dikembalikan ke rongga sendi.
- Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai,
gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi
stabil.
- Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi
dilakukan mobilisasi halus 3-4 kali sehari yang berguna
untuk mengembalikan kisaran sendi.
- Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama
masa penyembuhan (Wahid, 2013).
Komplikasi Fraktur dan Dislokasi

(Komplikasi Fraktur)
- Komplikasi awal:
1. Embolisme lemak
2. Sindrome kompartemen
3. Tromboemboli vena (thrombosis vena dalam
DVT, embolisme pulmonal PE)
4. Infeksi
5. Fat embolism syndrome

- Komplikasi lanjutan:
1. Penyatuan (union) yang lambat
2. Kesalahan penyatuan (malunion)
3. Tidak menyatu (nonunion)
4. Nekrosis avaskular (AVN) tulang
5. Reaksi terhadap alat fiksasi internal
6. Sindrome nyeri regional kompleks
7. Osifikasi heterotopik (Smeltzer, 2015)
MATRIKS JURNAL

Jurnal Patient Intervention Comparison Outcome


Ke-
01 Pasien Pemberian Kompres Pemberian kompres dingin Dengan dilakukannya,
Fraktur Dingin terhadap nyeri pada pasien pemberian kompres dingin
fraktur ini, nyeri pada pasien fraktur
dapat berubah
02 Pasien Efektifitas Efektifitas pembidaian Adanya pengaruh efektifitas
Fraktur Pembidaian Balck black slap cast dan spalk pembidaian black slap cast
Slap Cast dan Spalk terhadap penurunan dan spalk pendengaran
inensitas nyeri pada pasien terhadap intensitas nyeri
fraktur pada klien fraktur
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai