NAMA KELOMPOK :
1. HERLIN M LUHULIMA (2016 30 065)
2. NELTIN BERNARD (2016 30 097)
3. YESLI RISAKOTTA (2016 30 116)
4. AITUPI
IMPLIKASI PERPAJAKAN ATAS PENERAPAN
MATCHING CONCEPT DALAM PENG-
ALOKASIAN JOINT COST ATAS JOINT IN-
COME SERTA TAX PLANNING-NYA
Prinsip matching (matching principle/ concept) dalam praktik dunia
bisnis nyata mencerminkan adanya keselarasan/harmonisasi sistem akuntansi
dan perpajakan yang mendasarkan pada stelsel akrual dalam pengakuan
pendapatan ataupun biaya (revenue recognition principle). Prinsip ini adalah
juga mengadopsi prinsip trade off atau keseimbangan antara biaya dan
manfaat (benefit and cost) yang di anut dalam PSAK. Prinsip matching ini
pula yang memenuhi syarat-syarat pengakuan penghasilan dan/atau biaya
yang terkandung dalam prinsip taxability deductibility dalam menentukan
pajak penghasilan yang terutang oleh suatu entitas sebagaimana di maksud
dalam pasal 4 (ayat 1&5) dan pasal 6&9 ayat (1) UU PPh No. 7 tahun 1983
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU PPh No. 36 tahun 2008
Joint cost adalah pengeluaran atau biaya yang berhubungan langsung
dengan kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara suatu
penghasilan, sekaligus berhubungan langsung dengan menerima/ memperoleh
penghasilan yang dikenakan PPh final atau penghasilan yang bukan objek
pajak dan menerima/ memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh nonfinal.
Rekonsiliasi/Penyesuaian Fiskal
rekonsiliasi fiskal adalah sebuah lampiran
SPT tahunan PPh badan berupa kertas kerja
yang berisi penyesuaian antara laba/rugi
sebelum pajak menurut komersial/pembukuan
dengan laba/rugi menurut SPT Tahunan.
Dalam pelaksanaan rekonsiliasi fiskal
harus menggunakan prinsip taxable dan
deductible
Koreksi/Penyesuaian Fiskal :
(a) Koreksi Fiskal Positif
(b) Koreksi Fiskal Negatif
Pajak Penghasilan Final Atas Penghasilan
Tertentu
Karakteristik PPh Final Pasal 4 ayat (2)
1. Pengenaan pajaknya diatur khusus dengan
peraturan pemerintah dan/ atau Peraturan Menteri
Keuangan
2. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan yang dikenakan PPh
final bukan biaya deductible (tidak dapat
dikurangkan dari penghasilan)
3. Jumlah PPh final, baik yang telah dipotong
sendiri atau dipotong oleh pihak lain tidak dapat
dikreditkan
4. Penghasilan yang dikenakan PPh final tidak
perlu digabung dengan penghasilan lainnya yang
tidak dikenakan PPh final, karena yang terkena
PPh final dianggap selesai/ rampung
Tabel 14.1 Tarif Pajak Berdasarkan Pasal 4 ayat (2) UU No. 10/94
Peraturan Pemerintah Objek Pemotong Tarif
(PP)
Pendapatan jasa
Sewa 4.476.600 4.476.600
Listrik,air,gas 1.330.826 1.330.826
Total Pendapatan Jasa 5.807.426 1.330.826
Biaya operasional :
Biaya gaji pegawai 332.150 272.363 59.787
Biaya pengobatan 350 287 63
Biaya pakaian seragam 810 664 146
Biaya perizinan 1.100 902 198
Tabel 14.2 Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan Laba Rugi
Komersial PT YYY Tahun 2016 (dalam Rp’000) Menurut
Perusahaan
Akun Lap. Laba Koreksi Fiskal Lap. Laba
Rugi Rugi
Komersial Koreksi (+) Koreksi (-) Fiskal
Biaya advertensi 455 373 82
Biaya komunikasi 52.298 42.885 9.413
Biaya kantor 9.298 7.624 1.674
Biaya operasional lapangan 41.820 34.293 7.527
Biaya pajak final 390.788 390.788 -
Biaya transportasi 4.724 3.874 850
Biaya penyusutan aktiva tetap 748.515 748.515
Total biaya operasional 1.582.308 828.515
Laba/rugi bersih usaha 114.038 281.601
Pendapatan/biaya lain-lain di luar
usaha :
Biaya administrasi bank -1.012 1.012
Pendapatan bunga bank 5.569 5.569 -
PPh final atas bunga/jasa giro -1.113 1.113 -
Total pendapatan/biaya 3.444 -1.012
Di luar usaha 4.647.934
Laba/(rugi) bersih sebelum 117.482 280.589
dipotong pajak
Tabel 14.3 Rekonsiliasi Fiskal atas Harga Pokok Penjualan Jasa
Komersial PT YYY Tahun 2016 (dalam Rp’000)
Pendapatan
Sewa 3.876.600 3.876.600
Listrik,air,gas 1.830.826 1.830.826
Total Pendapatan 5.707.426 1.830.826
Biaya operasional :
Biaya gaji pegawai 332.150 256.035 76.115
Biaya pengobatan 3.591 2.768 823
Biaya pakaian seragam 809 624 185
Biaya perizinan 1.100 848 252
Tabel 14.4 Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan Laba Rugi
Komersial PT YYY Tahun 2016 (dalam Rp’000)
Akun Lap. Laba Koreksi Fiskal Lap. Laba
Rugi Rugi Fiskal
Komersial Koreksi (+) Koreksi (-) yang
seharusnya
I II I-II
I II I-II
I II I-II