PESERTA SOSIALISASI HYGIENE DAN SANITASI BAGI PENJAMAH TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)
Ungaran, 13 April 2019
L/O/G/O • Puluhan bakteri, virus, parasit, dan protozoa mengancam untuk meracuni makanan. • Makanan bisa jadi tercemar bakteri berbahaya. Misalnya makanan disimpan dalam toples atau wadah yang tidak ditutup rapat. Atau sayuran mentah seperti lalapan tidak dicuci bersih terlebih dulu. • Penyebab lain, daging dibiarkan pada temperatur ruangan selama beberapa waktu meski sudah dimasak dapat mengundang bakteri. • Jika pengolahan makanan dilakukan secara cepat, kemungkinan besar faktor higienis kurang diperhatikan. • Bisa jadi wadah untuk memotong daging mentah dan daging matang dilakukan di papan pemotong yang sama. • Meski makan di luar menarik, tapi harus tetap berhati-hati. Beberapa rumah makan tidak menjaga kebersihan dapur sehingga menjadi sarang bibit penyakit. • Ataupun beberapa rumah makan menghidangkan makanan di atas meja untuk waktu yang lama tanpa disimpan dalam lemari es atau wadah penyimpanan yang rapat. • Beberapa zat kimia atau obat diberikan kepada ternak atau tumbuhan. Misalnya beberapa hewan diberi antibiotik agar kebal terhadap penyakit, ataupun hormon agar ternak tumbuh lebih cepat. • Bakteri-bakteri pada ternak ini menjadi lebih kebal, sehingga ketika dikonsumsi manusia, kuman-kuman penyebab penyakit pada manusia lama-kelamaan akan kebal terhadap antibiotik. • Demikian juga dengan pestisida pada tanaman. Makanan bisa tercemar oleh sisa- sisa pestisida atau zat-zat yang berbahaya atau beracun. ZAT ADITIF PADA MAKANAN
• Zat aditif adalah :
zat yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman yang bertujuan memberi rasa, warna yang menarik, dan agar makanan atau minuman tersebut bisa bertahan dalam kurun waktu yang lama. Jaman sekarang, kita sering menggunakan makana yang serba siap saji, padahal makanan atau minuman yang mengandung bahan zat aditif sangat tidak berguna bagi tubuh kita. Zat Aditif dan Jenisnya ZAT ADITIF CONTOH KETERANGAN
Daun Pandan (hijau), Kunyit (kuning),
Pewarna alami buah coklat (coklat), wortel (orange Pewarna Sunsetyellow FCF (orange), Carmoisine (merah), Brilliant Blue FCF (biru), Pewarna sintesis Tartrazine (kuning), dll Terlalu banyak Natrium Benzoat, Natrium Nitrat, Asam mengkonsumsi zat Sitrat, Asam Sorbat, Formalin pengawet Pengawet Pala, merica, cabai, laos, kunyit, Penyedap alami ketumbar Mono-natrium glutamat/vetsin Penyedap (ajinomoto/sasa), asam cuka, Penyedap sintesis benxaldehida, amil asteta, dll Butil Hidroksi anisol (BHA), butil Antioksidan Mencegah ketengikan hidroksi toluena (BHT), tokoferol Penjamah makanan • Adalah orang secara langsung atau tidak langsung • berhubungan dengan makanan dan peralatannya • sejak dari : Tahap : Persiapan Pembersihan Pengolahan Pengangkutan Penyajian 1. Tidak menderita penyakit yg mudah menular spt batuk, pilek, influenza, diare, sakit perut, dan sejenisnya 2. Menutup luka, kalau ada luka terbuka, bisul dll 3. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dsb 4. Memakai celemek/tutup kepala 5. Mencuci tangan setiap akan menyentuh makanan 6. Menjamah makanan dg memakai alat/alas tangan 7. Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan 8. Tidak batuk/bersin dihadapan makanan jajanan atau tanpa menutup mulut dan hidung 9. Mempunyai pengetahuan tentang higiene sanitasi makanan dan gizi melalui kursus Promosi Penjamah Makanan
1. Memiliki Sertifikat a. Industri Rumah Tangga : Ijin Laik Sehat b. Warung makan/Restoran/Catering: Sertifikat Pelatihan Penjamah Makanan
2. Berguna sebagai promosi pada konsumen pada
lapak / warung / usaha
3. Pengakuan positif konsumen pada sertifikat
tersebut • Dilengkapi fasilitas dan sarana : 1. Air bersih - 2. Tempat pembuangan sampah - 3. Saluran pembuangan air limbah - 4. Jamban dan peturasan - 5. Fasilitas pengendalian lalatdan - tikus • Ini merupakan metode yang paling praktis, yaitu cuci tangan sebelum makan. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan dengan anti-septik setiap kali Anda akan makan atau menyentuh makanan. • Ini merupakan metode yang paling praktis, yaitu cuci tangan sebelum makan. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan dengan anti-septik setiap kali Anda akan makan atau menyentuh makanan. • Meski buah dan sayur bisa dimakan langsung, namun selalu cuci buah dan sayur dengan air hangat untuk membersihkannya dari serangga dan sisa pestisida. • Masak semua jenis daging hingga matang benar. Ini termasuk daging ikan dan daging ayam dengan tujuan membunuh organisme-organisme yang berbahaya. Daging sapi dan ayam yang beku dari lemari es harus dicairkan sama sekali sebelum dimasak, sehingga panas dapat menembus sampai bagian tengahnya. • Misalnya, hindari makan daging ayam yang bagian dalamnya masih berwarna merah muda atau telur yang tidak matang benar. Karena berisiko tinggi masih mengandung organisme berbahaya seperti bakteri, virus dan parasit. • Pisahkan letak bahan makanan saat membawa atau menyimpannya. Pisahkan daging dan makanan laut dari bahan makanan lain. Misalnya pisahkan kantong plastik belanja Anda antara daging dengan bahan makanan lainnya, apalagi saat menyimpan di kulkas. • Kebersihan dapur harus selalu dijaga. Perhatikan alat-alat memasak dan area memasak. Misalnya hindari menggunakan alas kaki dari luar rumah di area dapur maupun mengizinkan hewan peliharaan berada di area dapur. • Mungkin Anda lupa kapan terakhir kali telur yang berada di kulkas dibeli. Jika Anda ragu apakah makanan tersebut sudah rusak atau tidak, buanglah makanan yang meragukan tersebut daripada terkena penyakit. • Sewaktu makan di luar rumah, Anda perlu selalu berhati-hati. Kira-kira hingga 80 persen kasus penyakit yang terbawa oleh makanan berasal karena membeli atau memakan makanan yang dimasak dan dibeli di luar rumah.