Anda di halaman 1dari 7

Abnormalitas dalam Perspektif

Behavioristik
Rismawan, 2019
Behavioristik
• Konsep penilaian tentang manusia bersifat
deterministik
• Manusia pada dasarnya dilahirkan ibarat
kertas kosong, lingkungan yang menentukan
arah perkembangan manusia melalui proses
belajar (Tabula Rasa)
• Perilaku di definisikan dalam konsep Stimulus
dan Respon
• Manusia di pandang sebagai individu yang pada
hakikatnya bukan individu yang baik atau yang jahat,
tetapi sebagai individu yang selalu berada dalam
keadaan sedang mengalami, yang memiliki
kemampuan untuk menjadi sesuatu pada semua jenis
perilaku.
• Manusia mampu mengkonseptualisasikan dan
mengontrol perilakunya sendiri.
• Manusia mampu memperoleh perilaku yang baru.
• Manusia bisa mempengaruhi perilaku orang lain sama
halnya dengan perilakunya yang bisa dipengaruhi orang
lain.
Perilaku Abnormal
• Konsep perkembangannya sama dengan
perilaku normal. Abnormalitas termanipulasi
melalui lingkungan.
• Abnormalitas adalah kebiasaan yang
maladaptif dalam proses penyesuaian diri.
• Gangguan mental adalah bentuk tingkahlaku
yang berdasarkan Stimulus dan respon.
• Tidak ada kaitan antara konflik internal/batin
Karakteristik Abnormalitas menurut
Behavioristik
• Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-
kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat yaitu
tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.
• Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar
atau lingkungan yang salah.
• Manusia yang bermasalah itu mempunyai kecenderungan
merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya. Tingkah laku
maladaptif terjadi juga karena kesalah pahaman dalam
menanggapi lingkungan dengan tepat.
• Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar da
juga tingkah laku tersebut juga dapat diubah dengan
menggunakan prinsip-prinsip belajar
Konsep Belajar Abnormalitas
• Classical conditioning
Classical conditioning dapat menimbulkan ketakutan
patologis dimana adanya stimulus netral diikuti dengan
respon yang tidak menyenangkan sehingga menimbulkan
gangguan perilaku seperti phobia.
• Operant conditioning
Adanya penguatan positif yang memperkuat tindakan
negatif. Seperti agresi verbal diikuti oleh pujian teman-
temannya sehingga perilaku tersebut terus berulang.
• Modeling
Perilaku abnormal disebabkan karena mengamati orang lain.
Orang lain mendapat sesuatu yang positive ketika melakukan
suatu hal, sehingga pengamat cenderung untuk menirunya.
Seperti minuman keras, karena sang model menikmati
minuman keras maka individu akan meniru sang model
untuk merasakan kenikmatan minuman tersebut tersebut.
END …….

Anda mungkin juga menyukai