PADA CAPD
Perforasi vesica Urin keluar dari drain Pastikan sebelum Reposisi kateter PD
urinaria kateter pemasangan v.u kosong Pasang kateter v.u
beberapa hari
Perforasi usus Ada feses pada drain Usus harus bersih dan Dilakukan perbaikan
efluen, ada nyeri levement dilakukan dengan cara
sebelum insersi kateter .
abdominal, ada kuman laparaskopi
Masukan cairan PD 500-
gram negatif 1000 ml sebelum
pemasangan (bila secara
Blind)
Perdarahan Ditemukan darah pada Terjadi pada insersi secara Konservatif bila keadaan
Intraperitoneal effluen dan gangguan blind. Waspada akan stabil. Heparinisasi pada
hemodinamik akibat gangguan perdarahan kateter PD untuk mencegah
hilangnya darah jendalan. Bila tak stabil
tindakan operatif.
Kebocoran Cairan Kebocoran terlihat di Usahakan insisi tetap Keluarkan semua cairan
exit-site sesuai kebutuhan. Pada dan tunggu sampai
awal pasca pemasangan penyembuhan exit-site
usahakan pertukaran cairan
sedikit dahulu
Kateter Macet atau Obstruksi (Malfungsi)
Peritoneal Dialisis (PD) dianggap berfungsi baik bila pertukaran cairan dialisat
berjalan lancar, yaitu 1,5 – 3,0 liter cairan dialisat akan masuk ke perut 5 – 10
menit dan keluar dalam 15 – 20 menit (dengan mengandalkan gravitasi).
Bila terjadi perlambatan akan menyebabkan gangguan-gangguan seperti:
- Perasaan tak enak di abdomen seperti begah /distensi.
- Inefisiensi, karena Dwell Time jadi lebih lama dan menurun
Beberapa bentuk dari malfungsi kateter:
- Kateter buruk fungsi
Bila terjadi gangguan drainase (outflow failure), meskipun begitu bila
bisa juga cairan PD lambat masuk. Akibat hal tersebut akan terjadi
distensi abdomen, kebocoran atau hernia.
- Non-fungsional kateter awal
Terjadi pada awal, yaitu beberapa saat setelah insersi kateter, tepatnya
waktu latihan mandiri .
- Non-fungsional kateter terjadi lambat
Terjadi sewaktu PD sudah berjalan baik, hal ini jarang terjadi.
Penyebab Umum Kateter Malfungsi
INFLOW ATAU
PENYEBAB MEKANISME AWAL ATAU LAMBAT PROBLEM DRAINASE
Konstipasi Gerakan usus yang Terjadi pada awal dan Pada umumnya terjadi
kurang dan feses akan lambat pada drainase dan
menghambat aliran , kadang berakibat inflow
kateter menempel pada yang buruk.
dinding usus
Adesi peritoneum Ujung kateter Terjadi pada awal PD Keduanya bisa terjadi.
akibat operasi terperangkap dan aliran
sebelumnya inflow tersendat
Hiperkalemi/hipokalemia
Hiponatremia/hipernatremia
Hipocalcemia/hiperkalsemia
Encapsulating Peritoneal Sclerosis (EPS)
- Komplikasi paling buruk yang disebabkan lamanya PD
- Insidensi kecil < 2% pada PD 2 tahun dan meningkat
20% pada 8 tahun.
- Terjadinya karena usus terbungkus oleh jaringan
fibrous .
- Biopsi peritoneal menunjukkan adanya peritoneal
fibrosis dan sklerosis yang terjadi dengan
bertambah lamanya dialisis.
Simtom/keluhan
- Muntah-untah
- Nyeri Abdominal
- Obstruksi usus kecil yang sifatnya intermiten
- Ascites, kadang hemorhagik dan masif
Perjalanan Klinis
- Perjalanan klinis bervariasi, dengan ditandai peritoneal
sclerosis (hgh membran transport dan ulfiltrasi buruk)
sampai gejala yang nyata.
- Kadang gejala pertama bisa terjadi setelah pasien
menjalani HD selama bberapa bulan.
- Kadang menyerupai periode steril peritonitis atau
dipicu oleh sebuah episode dari peritonitis
- Diketahui bahwa peritonitis rekuren, endotoksin, cairan
dialisat acetat (sudah tidak di gunakan) sebagai
penyebab.
- Pemeriksaan laboratorium ditemukan CRP yang
meningkat tajam
Diagnosis
- Ditemukan tanda kalsifasi pada foto abdomen atau
pada MSCT
Terapi
- Medikamentosa Imunosupresan
- Pembedahan untuk melepas usus dari lilitan
peritoneum.