Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

1) AYDILA RUZHALIA
8. ANATASYA YOLANDA
2) DELLA TIARA GUSTIN
9. ANA SEPTI ZULIAN
3) NADIA LISNA PUTRI
10. OTTRI WAHYUNI
4) RATRI
11. SUTRI DARWATI
5) RITA ANGRAINI
12. WAHIDDATUN
6) SISTRI INDAH
SAKDIAH
WULANDARI
13. WICHEN ELMAR
7) YOLA FALERIA
YULIN
MAIPUTRI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN CONGESTIVE
HEART FAILURE (CHF)/ GAGAL
JANTUNG
DEFENISI
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Fungsi Jantung
Darah yang terdapat di dalam jantung selalu
dipompa keluar secara terus-menerus dan
setelah melalui sistem vaskuler, darah kembali
ke jantung. Sistem vaskuler yang dilaluinya
dapat berupa sistem sirkulasi paru dan sistem
sirkulasi umum. Pembuluh darah pada kedua
sistem tersebut terdiri dari 1) pembuluh darah
nadi (arteri) yang mengalirkan darah dari
jantung ke jaringan sel-sel tubuh dan 2)
pembuluh darah balik (vena) yang mengalirkan
darah dari jaringan sel-sel tubuh ke jantung.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
KELAS DEFINISI ISTILAH

I Tidak terdapat pembatasan dalam Disfungsi ventrikel kiri asistomatik


melakukan aktivitas fisik, aktivitas
fisik yang dilakukan tidak
menimbulkan kelelahan, palpitasi atau
sesak napas
II Ada sekidit pembatasan aktivitas Gagal jantung ringan
fisik. Tidak terdapat keluhan
saat beristirahat, namun
aktivitas fisik sehari-hari
menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak napas
III Ada banyak pembatasan aktivitas fisik. Gagal jantung sedang
Tidak terdapat keluhan saat istirahat,
tetapi aktivitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau
sesak napas

IV Segala bentuk atktivitas fisik yang Gagal jantung berat


dilakukann menimbulkan keluhan,
terdapat gejala saat istirahat, keluhan
meningkat saat melakukan aktivitas
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
1) Edema pulmoner akut
2) Hiperkalemia
3) Perikarditis
4) Hipertensi
5) Anemia
6) Efusi pleura
7) Aritmia
8) Hepatomegali
PATOFISIOLOGI
Mekanisme gagal jantung:
a. Preload (beban awal)
b. Kontraktilitas
c. Afteroload (beban akhir)

Apabila salah satu atau lebih dari keadaan


diatas terganggu, menyebabkan curah jantung
menurun, meliputi keadaan yang
menyebabkan preload meningkat. Yang
menyebabkan afterload meningkat pada
keadaan stenosis aorta dan hipertensi
sistemik. Kontraktilitas miokardium dapat
menurun pada infark miokard dan kelainan
otot jantung
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. EKG
2. Tes Laboratorium Darah
3. Radiologis
PENATALAKSANAAN
1) Non Farmakologis
2) Farmakologis
3) Penkes
PENGKAJIAN
a. Identitas
biasanya pasien dengan gagal jantung terjadi
pada rentang usia 15-40 tahun, namun terjadi
peningkatan pada usia 65 tahun keaatas. Dilihat
dari jenis kelamin nya, lebih banyak dialami
oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
b. Keluhan utama
biasanya pasien dengan gagal jantung
mengeluhkan sesak napas, nyeri dan kelemahan
saat beraktivitas.
c. Riwayat kesehatan sekarang
biasanya pasien dengan gagal jantung terus
mengeluhkan sesak napas, batuk berdahak,
mudah lelah saat beraktivitas dan tidak nafsu
makan
d. Riwayat kesehatan dahulu
biasanya pasien dengan gagal ginjal
mengeluhkan ada riwayat penyakit dengan
keluhan nyeri dada, sesak napas pada masa
lalunya, tidak ada riwayat alerg.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Pada penyakit gagal jantung biasanya ada
anggota keluarga yang pernah mengalami
penyakit tersebut.
f. Pola aktivitas
Biasanya pasien dengan gagal jantung
mengeluhkan keletihan/kelemahan terus
menerus sepanjang ahri, insomnia, nyeri dada
pada saat berativitas dan dispnea pada saat
istirahat
g. Pola nutrisi
Biasanya pasien dengan gagal jantung
mengeluhkan penurunan nafsu makan,
terkadang merasakan mual dan muntah.
h. Pola sirkulasi
Biasanya pasien memiliki riwayat hipertensi,
infark miokard, anemia
i. Pola integritas ego
Pasien dengan gagal jantung biasanya stress
karena penyakit yang dialaminya, ansietas,
khawatir dan takut
j. Pola pernapasan
Biasanya klien menyatakan dispnea saat
beraktivitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis,
penggunaan bantuan pernapasan.
k. Nyeri dan keamanan
Pasien dengan gagal jantung biasanya
mengeluhkan nyeri dada, nyeri abdomen
• Pemerksaan Fisik
· Kepala : bersih, rambut cepak, rambut
bersih, dan kepala tidak ada luka
· Mata : Simetris kanan kiri, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis,
dan bersih
· Telinga : Simetris, tidak ada serumen dan
bersih.
· Hidung : Hidung simetris, tidak ada polip,
dan bersih.
· Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada luka, dan bersih
• Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di interkasta 4-5
P : sonor
A : reguler ( lup.dup )
• Paru
I : Bentuk simetris
P : tidak ada nyeri tekan
P : pekak
A : vesikuler
• Abdomen
I : Simetris
A : Terdengar bising usus 12x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
• Ekstermitas
Atas : pergerakan baik, tidak ada luka, kekuatan
otot baik, tangan kanan terpasang infus Rl 10
Tpm, tidak ada edema
Bawah : pergerakan baik, tidak ada luka,
kekuatan otot baik, tidak ada farises, dan tidak
ada edema
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kemungkinan diagnosa yang muncul
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan afterload, perubahan frekuensi
jantung, perubahan kontraktilitas, perubahan
preload
• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi perfusi
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
imobilitas, tirah baring
• Ketakutan berhubungan dengan mekanisme
pelepasan berasal dari dalam(neurotransmoter),
respon terhadap rangsang berasal dari luar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai