2
IDENTITAS BUKU 📖
3
FAKTA SEJARAH
• Penawanan sandera oleh OPM
“Bagus, berarti semua su disini,” gumam Akilas. Dia memandangi satu per satu wajah
kelima tawanannya. (hal 18)
• Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) / Pembebasa Rakyat Papua dari Belanda
“Bung Karno terus menggelorakan Trikora” (hal 78)
Menganalisis
Kebahasaan
5
Ragam Kalimat
3. Keterangan temporal Langit yang tadinya terang kini kelam (hal 23)
Penggunaan kata kerja Para wisatawan itu menyiapkan makanan di dapur penginapan dan
4.
material memakannya (hal 26)
Penggunaan kata kerja
5. Mata para sandera berpaling mengikuti arah telunjuk mikael. (hal 33)
mental
Nusa berharap, terjadi kondisi yang luar biasa, untuk membuktikan
6. Penggunaan kata sifat
kualitasnya sebagai seorang prajurit profesional.
8. Kalimat tidak langsung Kata mikael “kalian istirahat dulu di sini!” (hal 33)
6
Gaya Bahasa
2. Simile Para sandera itu seperti burung dalam sangkar (hal 201)
Pegal. Nyeri. Mati rasa. Kaki-kaki itu sudah menjerit meminta istirahat
3. Metafora
(hal 31)
Sinekdode: Totem Pro
4. Kita tidak boleh mewakilkan satu kepala saja dalam rapat ini (hal 124)
Toto
Para sandera girang setengah mati karena para TNI datang menolong
5. Hiperbola
(hal 250)
6. Retorik Kapan sa bilang mau membebaskan korang? (hal 210)
7
Ungkapan
Dada Ambo benar-benar bertabuhan kali ini. Bertaburan dalam kalimat tersebut berarti berdebar-
1.
(hal 120) debar.
Burung-burung baja sedang berdatangan ke Burung-burung baja dalam kalimat tersebut berati
2.
lapangan terbang Timika. (hal 103) pesawat terbang
8
Penokohan
Vestibulum congue
Imaji Auditif Suara senjata menyalak. Tafiaro mendengarnya dengan
(pendengaran) jelas, baik di radio maupun di darat. (hal263)
Imaji Visual Mikael melihat akilas dengan postur tubuh yang besar
(penglihatan) (hal 24)
9
UNSUR INTRINSIK
Ini adalah babak baru dari masa depan OPM (organisasi Papua Merdeka)
(hal 15)
• Latar
- Tempat : Pondok / Honai
Sejak insiden helikopter dan murkanya Mikael tadi, semua sandera
dihukum masuk ke dalam honai (hal 51)
- Waktu : Siang hari
Cahaya siang yang panas seperti tersaring oleh pepohonan itu. (hal 51)
10
Tokoh & Penokohan
• Akilas : Kasar,Tegas
Akilas menimpali, “Kami akan bawa kamu semua ke hutan. Kami tahan
disana” (hal 19)
• Mikael : Arogan, Kasar
“BUKA PINTU …. BUKAAA!” teriakan Mikael mengiringi gedoran-gedoran
itu. (hal 15)
• Nusa : Sabar, Tegas
Negosiasi itu memang baik, tapi kelamaan, Nusa berkata “Tidak ada
deadline, jenderal kita sebenarnya bisa menyelsaikan urusan ini dengan elegan” (hal
58)
• Pastor Johan : ahli agama, sabar
Sang pastor pun terdiam beberapa saat. “saya paham saya paham….”
• Kresna Sonar : Pintar geologi
kang kresna terbahak-bahak. “akurat insya allah akurat. Saya teh geolog
kapten”
11
• Alur : Maju
Orientasi : Novel ini diawali dengan penculikan 5 sandera. Dan
dijelaskan asal usul tersangkanya
Pengungkapan
peristiwa : ketidakpuasan rakyat papua dengan pemerintah
pusat
Puncak konflik : TNI menyadari bahwa lawannya ini bukan sekedar milisi
OPM. Melainkan pasukan pasukan khusus seperti dirinya
• Amanat : Melalui novel ini, kita akan melihat apa yang terjadi di
Papua dari sudut yang berbeda. Kita akan merenungkan
ulang makna negara, nasionalisme, dan kekuasaan
12
🔑Unsur Ekstrinsik