CASE BASED DISCUSSION

KORTIKOSTEROID

Oleh: Titus Haryanto Chau

1415157
Pembimbing : dr. Feilicia Henrica, Sp.KK
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel Bandung
2018
 MEKANISME KERJA
– Mempengaruhi Ekspresi Gen :
Kortikosteroid Berikatan dengan Reseptor Glukokortikoid yang
Terdapat di dalam Sitoplasma

Mempengaruhi Ekspresi Gen Pada Inti Sel

Mengurangi Pembentukan: Mengurangi Sintesis:

• Prostaglandin • Sitokin
• Leukotrien • Interleukin
• Molekul Adesi
• Protease
− Tanpa Mempengaruhi Ekspresi Gen :

Interaksi Fisikokimia
dengan Membran Sel
Melalui Reseptor Pada Membran Sel
 CARA PENGGUNAAN

Gunakan yang efek

Gangguan terkait
mineralokortikoidnya
retensi garam
minimal
 KONSEP FARMAKOLOGI
Jenis KS Dosis Potensi Potensi Waktu Waktu
Ekuivalen Gluko- Mineralo- Paruh Paruh
(Mg) kortikoid kortikoid Plasma Biologis
(WPP) (WPB)
(Jam)
Masa Kerja Singkat
Kortison 25 0,8 2+ 30-90 8-12
Kortisol 20 1 2+ 60-120 8-12
Masa Kerja Sedang
Prednison 5 4 1+ 60 24-36
Metilprednisolon 4 5 0 180 24-36
Triamsinolon 4 5 0 78-188 24-36
Masa Kerja Panjang
Deksametason 0,75 20-30 0 100-300 36-54
 INDIKASI
• Penyakit Vesikobulosa Autoimun
– Pemfigus Vulgaris
– Pemfigoid Bulosa
• Reaksi Anafilaksis
– Akibat Sengatan
– Alergi Obat
• Penyakit Jaringan Ikat dan Gangguan Vaskular Autoimun
– Lupus Eritematosus Sistemik
– Dermatomiositis
– Vaskulitis
• Reaksi Kusta Tipe 1
• Urtikaria yang Luas / Rekalsitran dan Angioedema
• Lain-Lain:
– Pioderma Gangrenosum
– Sarkoidosis
– Penyakit Behcet
 DOSIS INISIAL PER HARI UNTUK ORANG DEWASA
PADA BERBAGAI DERMATOSIS

NAMA PENYAKIT JENIS KORTIKOSTEROID DOSIS PER HARI

Dermatitis 16-24 Mg  Dosis Terbagi

Erupsi Alergi Obat 24-32 Mg  Dosis Terbagi
Ringan
Sindrom Steven- 62,5 Mg  1-3 Kali
Jonson METILPREDNISOLON
Eritroderma 40-62,5 Mg  Dosis Terbagi
Reaksi Lepra 24-48 Mg
Pemfigus Vulgaris 40-125 Mg  Dosis Terbagi

Pemfigoid Bulosa 32-62,5 Mg  Dosis Terbagi

 TAPPERING OFF
Pengobatan Dermatosis dengan Kortikosteroid

Bila Telah Mengalami Perbaikan

Dosis dapat Diturunkan Secara

Berangsur-Angsur (Tapering Off)

Tujuan Tapering Off

1. Agar Penyakit 2. Tidak Terjadi Sindrom 3. Pemulihan HPA Axis

Tidak Mengalami Putus Obat
Eksaserbasi Gejalanya =
• Lemah, Lelah
• Demam Ringan
•Anoreksia
 SEBELUM PENGOBATAN DENGAN
KORTIKOSTEROID SISTEMIK JANGKA PANJANG

• Evaluasi
– Penyakit yang Diderita:
• Diabetes Melitus
• Hipertensi
• Hiperlipidemia
• Glaukoma Dalam Keluarga
– Antropometri: Pengukuran Berat Badan
– Tekanan Darah
– Pengukuran densitas Tulang Belakang
 KORTIKOSTEROID TOPIKAL
• 7 grup
• Grup I = Potensi Terkuat
• Grup VII = Potensi Terlemah
 Golongan 1

< 45-60 gr cream/ointment per minggu

Pulse Dosing  1-2dd ; 2 minggu + 1 minggu istirahat

Penggunaan intermittent untuk maintenance

ESO : Atrofi kulit, supresi adrenal

GOLONGAN 1
 Daerah yang tidak dianjurkan
• Post
Steroid Axilla +
Wajah Flare Lipat Atrofi Kulit
Erythema Paha
• Papul
 Penggolongan
KORTIKOSTEROID TOPIKAL Berdasarkan Potensi Klinis
KLASIFIKASI NAMA DAGANG NAMA GENERIK
GOLONGAN I : Diprolene (Ointment, AF Cream) 0,05% Betamethasone Dipropionate
SUPER POTEN Psorcon Ointment 0,05% Diflorasone Diacetate
Temovate (Ointment, Cream) 0,05% Clobetasol Propionate
Ultravate (Ointment, Cream) 0,05% Halobetasol Propionate
GOLONGAN II: Cylocort Ointment 0,1% Amcinonide
POTENSI TINGGI
Diprosone Ointment 0,05% Betamethasone Dipropionate
Elocon Ointment 0,01% Mometasone Fluorate
Florone Ointment 0,05% Diflorasone Diacetate
Halog (Ointment, Cream, Solution) 0,01% Halcinonide
Lidex (Ointment, Cream, Gel, Solution) 0,05% Fluocinonide
Maxiflor Ointment 0,05% Diflorasone Diacetate
Maxivate (Ointment, Cream) 0,05% Betamethasone Dipropionate
Topicort (Ointment, Cream) 0,25% Desoximetasone
Topicort (Gel) 0,05% Desoximetasone
KLASIFIKASI NAMA DAGANG NAMA GENERIK
GOLONGAN III: Aristocort A Ointment 1,0% Triamcinolone Acetonide
POTENSI TINGGI
Cutivate Ointment 0,005% Fluticasone Propionate
Cyclocort (Cream, Lotion) 0,1% Amcinonide
Diprosone Cream 0,05% Betamethasone Dipropionate
Flurone Cream 0,05% Diflorosone Diacetate
Lidex E Cream 0,05% Fluocinonide
Maxiflor Cream 0,05% Diflorosone Diacetate
Maxiflor Lotion 0,05% Betamethasone Dipropionate
Topicort LP Cream 0,05% Desoximetasone
Valisone Ointment 0,01% Betamethasone Valerate
GOLONGAN IV: Aristocort Ointment 0,1% Triamcinolone Acetoninide
POTENSI MEDIUM
Cordran Ointment 0,05% Flurandrenolide
Elocon (Cream, Lotion) 0,1% Mometasone Furoate
Kenalog (Ointment, Cream) 0,1% Triamcinolone Acetonide
Synalar Ointment 0,025% Fluocinolone Acetonide
Westcort Ointment 0,2% Hydrocortisone Valerate
KLASIFIKASI NAMA DAGANG NAMA GENERIK
GOLONGAN V: Cordran Cream 0,05% Flurandrenolide
POTENSI MEDIUM Cutivate Cream 0,05% Fluticasone Propionate
Dermatop Cream 0,1% Prednicarbate
Diprosone Lotion 0,05% Betamethasone Dipropionate
Kenalog Lotion 0,1% Triamcinolone Acetonide
Locoid (Ointment, Cream) 0,1% Hydrocortisone Butyrate
Synalar Cream 0,025% Fluocinolone Acetonide
Tridesilon Ointment 0,05R% Desonide
Valisone Cream 0,1% Betamethasone Valerate
Westcort Cream 0,2% Hydrocortisone Valerate
GOLONGAN VI: POTENSI Aclovate (Ointment, Cream) 0,05% Aclometasone
MEDIUM Aristocort Cream 0,1% Triamcinolone Acetonide
DesOwen Cream 0,05% Desonide
Kenalog (Cream, Lotion) 0,025% Triamcinolone Acetonide
Locoid Solution 0,1% Hydrocortisone Butyrate
Synalar (Cream, Solution) 0,01% Fluocinolone Acetonide
Tridesilon Cream 0,05% Desonide
Valisone Lotion 0,01% Betamethasone Valerate
GOLONGAN VII: POTENSI LEMAH Hidrokortison, Deksametason, Glumetalon, Prednisolon, Metilprednisolon
 INDIKASI
DERMATOFITOSIS yang Responsif
dengan Kortikosteroid

• Psoriasis
• Dermatitis Atopik
• Dermatitis Seboroik
• Dermatitis Numularis
• Dermatitis Stasis
• Dermatitis Venenata
• Dermatitis Intertiginosa
• Dermatitis Solaris (Fotodermatitis)
• Neurodermatitis Sirkumskripta
 INDIKASI
DERMATOFITOSIS yang Kurang Responsif
dengan Kortikosteroid

• Lupus Eritematosis Diskoid

• Psoriasis di Telapak Tangan dan Kaki
• Nekrobiosis Lipoidika Diabetikorum
• Vetiligo
• Granuloma Anulare
• Sarkoidosis
• Liken Planus
• Pemfigoid
• Eksantema Fikstum
 INDIKASI
DERMATOFITOSIS yang Responsif dengan
Kortikosteroid Intralesi

• Keloid
• Jaringan Parut Hipertrofik
• Alopesia Areata
• Aknes Berkista
• Prurigo Nodularis
• Morfea
• Dermatitis dengan Likenifikasi
• Liken Amiloidosis
• Vitiligo (Sebagian Responsif)
 Pilih yang mana?
Minim
PILIH Sesuai Aman
ESO

Kondisi /
TIMBANG Penyakit Vehikulum
Stadium
 LAMA PEMAKAIAN
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
− Potensi Lemah = Tidak Lebih dari 4-6 Minggu
− Potensi Kuat = Tidak Lebih dari 2 Minggu
 Intermittent Dosing (Golongan I)
• Clobetasol 2dd x 2-3 minggu
Plaque • Dilanjutkan setelah istirahat 1 minggu
• Intermittent treatment pada lesi yang sembuh 
psoriasis & remisi prolong
eczema tangan • 2 kali / minggu  Remisi 70% pada eczema
tangan

• Clobetasol 3dd x 1 kali seminggu

Psoriasis • 2 kali / minggu  Remisi 75% pada psoriasis
dengan
erythema
Intermittent Dosing (Golongan II-VII)

Bisa digunakan 2dd

Maksimal 2-6 minggu

Tidak adekuat  Stop  4-7 hari  Ganti terapi

Pulse dosing untuk mencapai kontrol

 APLIKASI KLINIS
PENYAKIT PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID TOPIKAL
Psoriasis • Psoriasis dengan Skuama Tebal berupa Plakat  Steroid
yang Poten (Golongan I) + Vehikulum Salap / Krim

Dermatitis Atopik • Anak = Steroid yang Lemah (Mengingat Usia Anak,

Lokalisasi Penyakit, Kulit Anak yang Masih Halus dan Tipis)
 Dipilih Bentuk Krim
• Orang Dewasa = Steroid yang Poten dalam Bentuk Salap

Dermatitis Kontak Alergi • Steroid Potensi Sedang  Cukup Untuk Atasi Penyakit
• Zat Penyebab Harus Dihindari

Dermatitis Dishidrotik • Steroid Poten  Dalam Bentuk Salap (Sebab Kulit Pada
Daerah Itu Tebal)
 APLIKASI KLINIS
PENYAKIT PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID TOPIKAL

Dermatitis • Lesi Biasanya Multiple  Perlu Steroid yang

Numularis Poten

Dermatitis • Dermatitis ini Cukup Sensitif Terhadap

Seboroik Kortikosteroid  Perlu Steroid Potensi Sedang

Dermatitis • Perlu Steroid Potensi Sedang  Untuk

Intertriginosa Menghilangkan Gejala Gatal dan Rasa Panas
 INGAT!

Efek samping ↑ Onset ESO ↑

Kronis atau
Berlebihan
Potensi lebih kuat
Potensi
kuat/menggunakan
oklusif
 GEJALA EFEK SAMPING
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
 Pencegahan ESO

Potensi Potensi Potensi

Lemah Sedang Kuat
Kelainan kronis
Bayi Kondisi subakut
dan tebal

Membaik 
Turunkan
Lipatan, Wajah
frekuensi atau
potensi obat

Kondisi akut
 Pencegahan ESO

Jangan
Digunakan Pada

Infeksi Bakteri Infeksi Mikotik Infeksi Virus Skabies

 Pencegahan ESO

Sekitar Mata

HATI-HATI!

Glaukoma & Katarak

TERIMAKASIH