Upaya lain yang berguna untuk menghindari pruritus, diantaranya mencegah factor pengendap, seperti
pakaian yang kasar, terlalu panas, dan yang menyebabkan vasodilatasi jika dapat menimbulkan rasa gatal
(mis. Kafein, alcohol, makanan pedas). Jika kebutuhan untuk menggaruk tidak tertahankan, maka gosok atau
garuk area yang bersangkutan dengan telapak tangan.
Untuk gatal ringan dengan penyebab yang tidak membahayakan seperti kulit kering, dapat dilakukan
penanganan sendiri berupa:
Mengoleskan pelembab kulit berulang kali sepanjang hari dan segera setelah mandi.
Tidak mandi terlalu sering dengan air berkadar kaporit tinggi..
Memasang alat pelembab udara, terutama di ruangan ber-AC.
Mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit seperti katun dan sutra, menghindari bahan wol
serta bahan sintesis yang tidak menyerap keringat.
Menghindari konsumsi kafein, alkohol, rempah-rempah, air panas dan keringat berlebihan.
Menghindari factor pencetus gatal.
Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.
Mencegah komplikasi akibat garukan dengan jalan memotong kuku dan menggosok kulit yang gatal
menggunakan telapak tangan sebagai ganti menggaruk. Obat yang dapat dipergunakan antara lain
obat oles antigatal (dengan kandungan mentol, kampor, kalamin dan doxepin HCl) serta obat minum,
seperti doxepin dan antihistamin.
Pencegahan gatal pada masyarakat :
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Tidak menggunakan alat mandi, pakaian bersama-sama
Menjaga kontak fisik pada penderita yang mudah menular
Membuat ruangan atau tempat tinggal tidak dalam keadaan lembab
Jelaskan penatalaksanaan awal secara umum untuk penderita gatal!
Penatalaksanaan pruritus dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan
penatalaksanaan sesuai dengan penyebab serta penatalaksanaan simtomatik. Penatalaksanaan terhadap
penyebabnya harus menemukan kelainan yang mendasarinya dan kemudian melakukan penatalaksanaan
sesuai penyebab tersebut sehingga dapat menghilangkan keluhan gatal. Penatalaksanaan simtomatik dengan
cara mengalihkan rasa gatal, dapat menggunakan terapi pendinginan dan pemanasan. Penatalaksanaan secara
simtomatik dapat dilakukan lebih awal sebelum penyebab dari gatal itu sendiri diketahui, sehingga dapat
memperingan keluhan yang dirasakan. Sebagian besar pengobatan yang tersedia dikelompokkan menjadi
pengobatan secara simtomatik dan manajemen.
Farmakologi
1. Antipruritus topikal
Barrier creams dan kombinasi
Membantu stratum korneum untuk menahan air dan mencegah terjadinya
kehilangan air pada transepidermal.
Topikal salisilat
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asam salisilat topikal berfungsi untuk
mengurangi gatal pada kulit. Asam salisilat topikal merupakan agen keratolitik yang dapat
meningkatkan hidrasi dan menurunhkan pH pada stratum corneum. Aspirin topikal
mengurangi perasaan gatal pada pasien dengan liken simplex chronicus dengan gejala gatal
lokal.
Topikal immunodulator
Salah satu obat yang digunakan untuk mengurangi gejala gatal karena obat tersebut
secara langsung mempengaruhi serabut saraf tipe C.
Capsaicin
Merupakan senyawa aktif yang memberikan efek terhadap pelepasan neuropeptida
termasuk serabut saraf tipe C. Namun mekanisme sebenarnya dari obat ini belum
sepenuhnya diketahui. Capsaicin mengaktifkan reseptor vanilloid TRPV1 yang banyak
terdapat dalam lapisan epidermis.
Topikal anastesi
Pramoxine, merupakan salah satu anastesi topikal yang dapat mengurangi gatal terutama
pada daerah wajah dengan menghambat transmisi impuls saraf. Penelitan dengan
menggunakan double-blind menunjukkan bahwa pamoxine menghambat induksi histamin
pada manusia.
Polidocanol merupakan surfaktan non ionik yamng memiliki sifat anastesi dan pelembab.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan kombinasi antara urea 5% dan polidocanol dapat
mengurangi gatal pada pasien dengan dermatitis atopik, dermatitis kontak dan psoriasis.
Topikal antihistamin
Pada penelitian double blind, dengan jumlah placebo yang besar, krim doxepin 5%
memberikan efek dalam mengurangi sensasi gatal pada dermatitis atopik.
Kortikosteroid
Sediaan kortikosteroid.
Nama
Konsentrasi dan Bentuk
Dosis
Sediaan
Potensi Sangat Tinggi
Clobetasol 0,05% krim, salep, aplikasi kulit 1 2 x/hari
Propionate Kepala
Halcinonide 0,1% krim, solution 2 3 x/hari
Potensi Tinggi
Amcinonide 0,1% krim 2 -3 x/hari
Beclometasone
0,025% krim 2 x/hari
dipropionate
Betamethasone 0,05% krim, salep, cair 0,064% 1 3 x/hari
dipropionate krim, salep, solution
Betamethasone
0,025% krim 2 3 x/hari
valerate
Betamethasone 0,1% krim, gel, lotion, salep,
1 3 x/hari
valerate Solution
Desoximetasone 0,05% gel, 0,025% krim, salep 1 3 x/hari
Difluocortolone
0,3% salep berlemak 2x/ hari
valerate
Difluocortolone 0,1% krim, salep berlemak,
1 3 x/hari
valerate Salep
Fluclorolone
0,025% krim 2 x/hari
acetonide
Fluocinolone 0,025% krim, gel, salep 0,03% 1 3 x/hari
acetonide Salep
Fluocinolone
0,2% krim 2 3 x/hari
acetonide
Fluocinolone 0,005% krim 0,01% krim, salep 1 3 x/hari
acetonide 0,0125% krim
Fluocinonide 0,05% krim, salep 2 3 x/hari
Fluocortolone/
fluocortolone 0,25%/0,25% krim 1 3 x/hari
caproate
Fluocortolone
pivalate/
0,25%/0.25% salep 1 3 x/hari
fluocortolone
caproate
Fluticasone
0,05% krim, 0,005% salep 1 2 x/hari
propionate
Hydrocortisone
0,127% krim 1 2 x/hari
aceponate
Methylprednisolone 0,1% krim, salep berlemak,
1 2 x/hari
aceponate salep
Mometasone
0,1% krim, salep, lotion 1 x/hari
furoate
Prednicarbate 0,25% krim 1 2 x/hari
Potensi Sedang
Alclometasone
0, 05% krim, salep 2 3 x/hari
dipropionate
Clobetasone
0,05% krim, salep Sampai 4 x/hari
butyrate
Desonide 0,05% krim, salep, lotion 2 x/hari
Fluprednidene
0,1% krim, solution 2 x/hari
acetate
Triamcinolone 0,1% krim, salep, lotion 0,2%
2 3x/hari
acetonide krim, 0,02% krim
Potensi Rendah
Hydrocortisone
0,5% krim, 1% lotion, gel, krim
2 3 x/hari
2,5% krim
Hydrocortisone
1% krim, salep 2,5% krim 2 3 x/hari
acetate
Tabel 2.6 Sediaan kortikosteroid
Potensi kortikosteroid topikal.
Kiasifikasi Nama Dagang Nama Generik
0,05% betamethason
Diprolene ointment
dipropionate
Diprolene AF cream
0,05% diflorasone
Psorcon ointment diacetate
Golongan 1: (super Temovate ointment 0,05% clobetasol
poten)
propionate
Temovate cream
Ultravate ointment
0,05% halobetasol
Ultravate cream
propionate
Cyclocort ointment
Diprosone ointment
Elocon ointment
Florone ointment
Halog ointment
Halog cream Halog
solution
Golongan II: (potensi
Lidex
ointment
tinggi)
Lidex cream
Lidex gel
Lidex solution
Maxiflor ointment
Maxivate ointment
0,1% amcinonide
0,05% betamethasoin
dipropionate
0,01% mometasone fuorate
0,05% diflorasone
diacetate
0,01% halcinonide
0,05% fluocinonide
0,05% diflorasone
diacetate
0,05% betamethasone
Maxivate cream
dipropionate
Topicort ointment
Topicort cream
0,25% desoximetasone
Topicort gel
0,05% desoximetasone
0,1% triamcinolone
acetonide
0,005% fluticasone
propionate
Aristocort A ointment
0,1 % amcinonide
Cultivate ointment
Cyclocort cream
0,05% betamethasone
Cyclocort lotion
Diprosone cream
dipropionate
0,05% diflorosone
Golongan III:
Flurone cream diacetate
(potensi tinggi)
Lidex E cream 0,05% fluocinonide
Maxiflor cream 0,05% diflorosone
Maxivate lotion
diacetate
0,05% betamethasone
Topicort LP cream
dipropionate
Valisone ointment 0,05% desoximetasone
0,01% betamethasone
valerate
0,1% triamcinolone
acetonide
0,05% flurandrenolide
Aristocort omtment 0,1% mometasone furoate
Cordran ointment
Elocon cream
Golongan IV:
Elocon lotion
0,1% triamcinolone
(potensi medium) acetonide
Kenalog ointment
Kenalog cream
Synalar ointment
Westcort ointment 0,025% fluocinolone
acetonide
0,2% hydrocortisone
valerate
0,05% flurandrenolide
0,05% fluticasone
propionate
0,1% prednicarbate
Cordran cream
0,05% betamethasone
dipropionate
Cutivate cream 0,1% triamcinolone
Dermatop cream acetonide
Diprosone lotion
Golongan V:
Kenalog lotion 0,1% hydrocortisone
Locoid ointment butyrate
(potensi medium) Locoid cream
Synalar cream
Tridesilon ointment
0,025% fluocinolone
Valisone cream
Westcort cream
acetonide
0,05% desonide
0,1% betamethasone
valerate
0,2% hydrocortisone
valerate
0,05% aclometasone
0,1% triamcinolone
acetonide
Aclovate ointment 0,05% desonide
Aclovate cream 0,025% triamcinolone
Aristocort cream acetonide
Desowen cream
Golongan VI:
Kenalog cream
Kenalog lotion
(potensi medium)
0,1% hydrocortisone
Locoid solution
Synalar cream butyrate
Synalar solution
0,01% fluocinolone
Tridesilon cream
Valisone lotion acetonide
0,05% desonide
0,1% betamethasone
valerate
Golongan VII: Obat topical dengan hidrokortison, deksametason,
Potensi lemah) glumetalone, prednisolone, dan metilprednisolone
Tabel 2.7. Potensi kortikosteroid
Topikal cannabinoids
Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi cannabinoids dengan barrier krim memberikan
efek antipruritus pada dermatitis atopic dan pruritus urea.
Macam antipruritus topikal.
Obat Dosis Indikasi Catatan
Asam salisilat 2-6%
Liken simplex
cronicus
Sengatan
Tacrolimus 0,1% ointment
Dermatitis atopik,
dermatitis kontak
Sengatan,
sensasi terbakar
Pimecrolimus 1% krim
Dermatitis atopik,
dermatitis kontak
Sengatan,
sensai terbakar
Menthol 1% krim Iritasi kulit
Capsaicin 0,75-1% krim Pruritis neuropati
Sensasi
terbakar
Pramoxine 1,0-2,5%
Dermatitis facial,
dermatitis atopik
Dermatitis atopik,
dermatitis kontak,
psoriasis, pruritus
uremic
Polidocanol
5% urea+3%
polidocanol
Doxepin 5% krim Dermatitis atopik
Efek mengatuk
pada 25%
kasus, dermatitis
kontak alergi
Canabinoids
Dermatitis atopik,
pruritus uremic
Tabel 2.8 Antipruritus Topikal
2. Antipruritus sistemik
Antihistamin
Gatal terjadi ketika histamin dilepaskan sehingga menyebabkan kemerahan, bengkak
dan panas yang merupakan konsekuensi gatal. Antihistamin atau H1 bekerja dengan
cara memblok histamin. Doxepin yang merupakan senyawa trisiklik dibenzoxepin
adalah antihistamin yang sangat aktif sehingga dapat digunakan pada dermatitis atopik
dan juga mempunyai efek psikoterapi yang baik digunakan pada pruritus. Kerjanya
dengan menurunkan reseptor sensorik kulit. Dosis awal 25-50 mg diminum sebelum
tidur. Efek samping dari obat ini adalah mengantuk, sensasi terbakar atau menyengat
yang terlokalisir yang biasanya bersifat sementara.dalam penelitian double blind
menunjukkan hasil bahwa pemeberian doxepin yang dikombinasi dengan hidrokortison
topikal atau triamsinolon topikal lebih memberikan efek yang signifikan dalam mereduksi
gatal daripada pemberian kortikosteroid tunggal pada pasien dermatitis atopik.
Penggolongan antihistamin (AH
1
)
Golongan dan contoh
Dosis
Masa Aktivitas
pada Catatan
Obat kerja antikolinergik
dewasa
Etanolamin
Sedasi
Karbinoksamin 4-8 mg 3-4 jam +++
ringan
sampai
sedang
Sedatisi kuat
Difenhidramin 25-50 mg 4-6 jam +++
Sedasi kuat
Dimenhidrinat
50 mg 4-6 jam +++
Etilenediamin
Sedasi
Pirilamin 25-50 mg 4-6 jam + sedang
Tripelenamin
25-50 mg 4-6 jam + Sedasi
sedang
Piperazin
25-100
6-24
Sedasi kuat
Hidroksizin
jam
mg
Sedasi
Siklizin
25-50 mg 4-6 jam
ringan
Meklizin
-
12-24 Sedasi
25-50 mg
jam ringan
Alkilamin
Sedasi
Klorfeniramin 4-8 mg 4-6 jam + ringan
Bromfeniramin
4-8 mg 4-6 jam + Sedasi
ringan
Derivat fenotiazin
Prometazin
10-25 mg 4-6 jam +++
Sedasi kuat,
antiemetik
Lain lain
Siproheptadin
4 mg
6 jam + Sedasi
sedang,
Mebhidrolin
antiserotonin
50-100
4 jam +
Napadisilat
mg
Tabel 2.9. Penggolongan AH
1
Antagonis reseptor H
2
(AH
2
)
Bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung.
Golongan dan Dosis Masa Aktivitas
Catatan
contoh obat dewasa kerja antikolinergik
Astemizol 10 mg < 24 jam -
Mula kerja
lambat
Feksofenadin 60 mg 12-24 jam -
Resiko aritmia
lebih rendah
Lain lain
Loratadin
10 mg 24 jam -
Masa kerja
Setirizine
lebih lama
5-10 mg 12-24 jam -
Tabel 2.10. Penggolongan AH
2
Opiate antagonist dan agonis-antagonis
Naloxone dan naltrexone digunakan dalam pengobatan pruritus yang berkaitan
dengan kolestasis, uremia dan penyakit kulit.
Mirtazapine
Mirtazapine yang merupakan antidperesan oral merupakan salah satu obat yang
menunjukkan hasil dalam menurunkan gatal pada beberapa pasien. Mitrazapine memiliki
efek samping yang minimal dan merupakan alternatif dalam pengobatan pruritus nokturna.
Hal ini terlihat dari efektivitas yang lebih baik ketika digunakan pada pruritus sistemik
dengan nocturnal pruritus dengan dosis 15mg/malam.
Thalidomide
Thalidomide memperlihatkan efek yang baik pada penggunaan obat terhadap pasien
dengan peradangan kulit seperti prurigo dan dermatitis. Thalidomide telah digunakan
selama beberapa tahun sebagai agen imunomodulator.
Gabapentin
Gabapentin efektif dalam pengobatan pruritus brachioradial, sclerosis multipel dengan
pruritus dan bebrapa pruritus neuropati lainnya. Gabapentin mungkin menghambat pusat
gatal sebagaimana pusat nyeri. Gabapentin juga merubah sensasi gatal pada pruritus yang
berkaitan dengan kerusakan saraf pada kulit dan pruritus dengan penyakit sistemik.
Kortikosteroid
Sediaan kortikosteroid
Nama Bentuk oral Perenteral
Kortisol/hidrokortison 5-20 mg 25,50 mg/ml (suspensi)
Prednison 5 mg
Metil prednisolone 4 mg 40 mg/ml
6-metil prednisolone 4 mg 20, 40, 80 mg/ml (suspensi)
Deksametason 0,5 mg 4 mg/ml
Deksametason Na-
- 4-24 mg/ml
Fosfat
Triamsinolon asetonid - 40mg/ml (suspensi)
Tabel 2.11. Sediaan kortikosteroid
Macam antipruritus sistemik.
Obat Dosis Indikasi Catatan
Doxepin 25-100 mg Urtikaria kronis Mengantuk
Nalxone
0.002 g/kg,
peningkatan dosis
secara bertahap
sampai 0.2g/kgbb
Pruritus kolestasis,
pruritus uremic
Hepatotoksik,
nausea,
vomitus,
insomnia
Naltrexone 12.5-250 mg
Pruritus kolestasis,
pruritus uremic
Hepatotoksik,
nausea,
vomitus,
insomnia,
kontraindikasi
pada pasien
disfungsi hepar
Butorphanol 1-4 mg inhal
Penyakit
peradangan kulit
Mengantuk,
pusing, nausea,
Vomitus
Paroxetine
20 mg
Pruritus
Generalisata
Insomnia,
disfungsi
Seksual
Mirtazapine 15 mg
Penyakit
peradangan pada
kulit dan sistemik
Mengantuk,
kenaikan berat
Badan
Thalidomide 100 mg
Prurigo nodularis,
prurigo aktinik,
Neuralgia
poshepertik,
pruritus uremic,
dermatitis atopik
Gabapertin 300-2400 mg Pruritus neuropati
Mengantuk,
konstipasi
Tabel 3.12 Obat Anti Pruritus Sistemik
Non farmakologi
Phototherapy
Telah digunakan selama lebih dari sepuluh tahun untuk mengobatai pruritus
tipe lain. Phototherapy mengurangi kepadatan sel mast dengan menginduksi
apoptosis.