Anda di halaman 1dari 14

IMAM ASY

SYATIBI
KELOMPOK 1:
1. Anisahrani
Ekonomi Syariah’18
2. Hana Sri Puji Astuti
3. Utami Puji Lestari
BIOGRAFI SINGKAT

 Nama lengkapnya adalah Abu Ishak Ibrahim Ibn


Musa Ibn Muhammad Allakhami al-Gharnathi

 Nama Syathibi adalah nisbat kepada tempat kelahiran ayahnya di Syatibah


(Sativa), sebuah daerah di sebelah timur Andalusia. Keluarga ibunya
merupakan migran keturunan bangsa Arab-Yaman dari Bani Lakhmi
yang berasal dari Betlehem
 Ia dilahirkan di Granada pada tahun 730H dan meninggal pada hari
Selasa tanggal 8 Sya’ban tahun 790H atau 1388 M di Qohiroh kota
Qurofah, Mesir.
DIJULUKI DENGAN:

• Al Imam Al Allaamah (yang sangat dalam ilmu pengetahuannya),

• Al Muhaqqiq (yang memiliki kemampuan untuk meneliti sesuatu guna menemukan kesalahan
dan kemudian memberi solusi),

• Al Qudwah (yang pantas diikuti),

• Al Hafizh (yang telah menghafal dan menjaga ribuan hadits),

• Mujtahid (yang mampu mendayagunakan kemampuan untuk menghasilkan hokum/ahli hukum).

• Beliau penafsir, ahli dalam bidang fikih, perawi hadits, ahli bahasa, mahir dalam ilmu bayan,
pendebat yang lihai dan handed, orang yang menjauhi hal-hal yang syubhat, memiliki
keshalihan, ahli zuhud dan pengikut Sunnah, imam yang muthlaq, pantas untuk diikuti,
pembahas yang memiliki ketelitian yang istimewa, dan menguasai banyak disiplin

INFLUENCER: IMAM MALIK


PEMIKIRAN
EKONOMI

1EC01
A. Objek Kepemilikan
Pada dasarnya, Asy-Satibi mengakui hak milik individu. Namun,
ia menolak kepemilikan individu terhadap setiap sumber daya
yang dapat menguasai hajat hidup orang banyak.

INDIVIDU Contoh: Air yang


(Perseorangan) sudah dibeli PDAM
HAK MILIK

UMUM Contoh: Air sungai,


(Bersama) Air laut/ Oase/
Samudra
B. PAJAK
Dalam pandangan Asy-Satibi, pemungutan pajak harus
dilihat dari sudut pandang maslahah (kepentingan umum).
Dengan mengutip pendapat para pendahulunya, seperti Al-
Ghazali dan Ibnu Al-Farra’, ia menyatakan bahwa pemeliharaan
kepentingan umum secara esensial adalah tanggug jawab
masyarakat baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam kondisi
tidak mampu melaksanakan tanggung jawab ini, masyarakat bisa
mengalihkanya kepada Baitul Mal serta menyumbangkan
sebagian kekayaan mereka sendiri untuk tujuan kemaslahatan
tersebut
C. Pemenuhan Kebutuhan
Asy-Satibi berpendapat bahwa aktivitas ekonomi seperti
halnya produksi, konsumsi, dan pertukaran yang menyertakan
kemaslahatan harus diikuti sebagai kewajiban umat manusia
untuk memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Dengan
demikian seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung
kemaslahatan bagi umat manusia disebut sebagai kebutuhan
(needs).
BENANG MERAH PEMIKIRAN ASY- SYATIBI
Asy-Syatibi lebih banyak berbicara tentang Syariat Islam yang di
datangkan dengan tujuan kemaslahatan hamba yang di jelaskan
dalam Maqashid As-Syariah menurut asy-Syatibi adalah kemashlahatan umat
manusia yang menyangkut rizki manusia, pemenuhan dalam kebutuhan dan
keinginan manusia. Kemaslahatan menurut Asy-Syatibi adalah segala sesuatu
yang menjadikan tegaknya kehidupan manusia serta kesempurnaanya,
sehingga memperoleh keinginan serta menikmati pikirannya secara utuh.

Antara maqashid dan maslahah merupakan penjelasan yang tidak dapat


dipisahkan , karena pada dasarnya subtansi dari maqashid sendiri
adalah maslahah/kemaslahatan

KARYA
Al Muwafaqat fi ushul as- syaria’ah Al I’tisham
Kitab ini terdiri dari 4 juz dan awalnya kitab Terdiri dari dua juz,kitab yang
ini berjudul al-Ta’rif bi Asrar al- mengemukakan uraian secara mendalam
Taklif kemudian setelah Imam Syathibi tentang bid’ah. Ditulis oleh Imam Syathibi
bermimpi, dirubah menjadi al- dalam suatu perjalanan khusus dan beliau
Muwafaqat. sebuah kitab tentang ilmu ushul meninggal terlebih dahulu sebelum
fikih yang menerangkan tentang hikmah- merampungkan tulisannya ini.
hikmah di balik hukum taklif,ditulis sebagai
upaya untuk melihat perbedaan antara ulama-
ulama Malikiah dan ulama-ulama Hanifiah
Syarh Jalil’ala al-Khusalah fi Al-Ifadat wa al-Irsyadat
al-Nahw

Kitab ini adalah kitab nahwu yang Kitab ini seperti sebuah catatan harian,
merupakan penjelasan dari kitab nahwu karena memuat tentang kisah perjalanan
yang populer Alfiyah ibnu Malik. Terdiri hidup imam Syatibi dan hal-hal yang
dari lima jilid. Kitab ini masih berupa pernah ia alami semasa hidup dalam
makhtutat (tulisan tangan asli) dan belum berbagai masalah termasuk yang dihimpun
dicetak. Menurut Attanbakti, kitab ini dari guru-guru dan teman-teman dari
merupakan syarh (penjelasan) terbaik dari kalangan ulama Spanyol dan kumpulan
kitab Alfiyah yang pernah ia temui . syair-syair dengan berbagai kandungan.
Khiyar al-Majalis Unwan al Ittifaq fi Ilmi al Isytiqaq

Kitab ini adalah penjelasan dari kitab al Kitab bahasa tentang ilmu sharf (Ilmu tata
buyu’ (kitab dagang) dalam Sahih Bukhari. bahasa Arab yang membahas
Kitab ini juga memuat catatan tentang apa- permasalahan bentuk suatu kalimah atau
apa yang terjadi dalam majlis-majlis ilmu kata) dan Fiqh Lughah. Sayang kitab ini
yang dihadiri oleh imam Syatibi. sudah hilang saat imam Syatibi masih
hidup.
Ushul al Nahwi Kitab- Kitab yang telah
dimusnahkan
Seperti namanya, kitab ini memuat tentang
kaidah-kaidah ushul dalam ilmu nahwu Syarh Jalil’ala al-Khusalah fi al-Nahw dan
dan kitab bahasa yang membahas tentang syarah empat madzhab
Qawaid Lughah dalam ilmu sharf. Sayang
kitab ini juga hilang
The End Asy-Syatibi Story
-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai