Anda di halaman 1dari 35

HEMATOTHORAX

PEMBIMBING :
Dr.Yogi Yamani Sp.B

Disusun oleh :
Dr. ErniYanti Gulo
Anatomi
Definisi
 adanya darah dalam rongga pleura dapat disebabkan
karena trauma tumpul atau tajam, juga mungkin merupakan
komplikasi dari beberapa penyakit.
Etiologi
Tersering disebabkan olehTrauma.
 Trauma pada toraks dapat dibagi 2 :
• trauma tumpul 65%
• trauma tajam 34.9 %.
Klasifkasi
 Hematothoraks kecil: yang tampak sebagian bayangan kurang
dari 15 % pada foto rontgen, perkusi pekak sampai iga IX.
Jumlah darah sampai 300 ml.
 Hematothoraks sedang: 15–35 % tertutup bayangan pada foto
rontgen, perkusi pekak sampai iga VI. Jumlah darah sampai 800
ml.
 Hematothoraks besar: lebih 35 % pada foto rontgen, perkusi
pekak sampai cranial, iga IV. Jumlah darah sampai lebih dari 800
– 1500 ml.
Patofisiologi
Gejala klinis
 Sesak napas,
 didapatkan pada hampir 80-100% pasien.
 dirasakan mendadak dan makin lama makin berat.
 bernapas tersengal, pendek-pendek, dengan mulut terbuka.
 Nyeri dada,
 didapatkan pada 75-90% pasien.
 Nyeri dirasakan tajam pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan
lebih nyeri pada gerak pernapasan.
 Batuk-batuk, yang didapatkan pada 25-35% pasien.
 Denyut jantung meningkat.
 Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang
kurang.
Pemeriksaan fisik
 Inspeksi :
a. Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
b. Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
 Palpasi :
a. Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
b. Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
 Perkusi :
a. Suara ketok pada sisi yang sakit pekak
b. Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan
intrapleura tinggi
 Auskultasi :
a. Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
b. Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif
Pemeriksaan Penunjang

1.Chest x-ray : sebagi penegak


diagnostik yang paling utama
dan lebih sensitif
dibandingkan lainnya.
2.Cek darah rutin
3.Ct-scan
4.USG FAST
Penatalaksanaan
1. Pemasangan chest tube (Thoracostomy drainge)
Diagnosa Banding
1. Efusi pleura
2. Tension pneumothorax
3. Empiema
Komplikasi

 Fibrosis atau skar pada membrane pleura


 Ateletaksis
 Shok
 Pneumothorax
 Pneumonia
LAPORAN KASUS
PASIEN MASUK TANGGAL
2 AGUSTUS 2019

Tn. N 75 tahun
keluhan utama : Nyeri dada sebelah kanan
Keluhan tambahan : sesak nafas
ANAMNESA
Pasien datang rujukan dari PKM Simpang Teritip dengan keluhan
nyeri dada kanan. Nyeri dada dirasakan 1 hari sebelum datang ke
poli RSUD Sejiran Setason. Nyeri dada dirasakan setelah tertimpa
balok kayu saat bekerja. Menurut keterangan pasien, ketika balok
kayu menimpa pasien dalam posisi berbaring kemudian balok
kayu menimpa keatas dada sebelah kanan, ukuran balok kayu kira-
kira ± 5x10cm. Pasien mengeluh nyeri dada yang dirasakan
sangat hebat di daerah yang tertimpa balok kayu dan merasa
sangat nyeri jika pasien bernafas. Pasien juga mengeluh sesak
nafas yang dirasakan mendadak setelah tertimpa balok kayu dan
dirasa semakin lama semakin sesak. Pasien mengatakan lebih
nyaman jika berbaring kearah sebelah kanan. Riwayat pingsan (-),
mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (-). Os sebelumnya sempat
dirawat di PKM Simpang Teritip kemudian dirujuk ke poli bedah
RSUD Sejiran Setason untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan
lebih lanjut. BAK BAB dalam batas normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat hipertensi (-) disangkal


• Riwayat diabetes (-) disangkal
• Riwayat penyakit jantung (-) disangkal
• Riwayat asma (-) disangkal
• Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
Status present :

KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 102 x/i
Frekuensi napas : 28x/i
Temperature : 36,3 oC
Status lokalisata

Thorax

Inspeksi : jejas pada dada kanan, kontusio -, luka robek -


Palpasi : krepitasi +, nyeri tekan + SF kanan bawah
melemah
Perkusi : redup setinggi ICS VI
Auskultasi : suara nafas melemah di paru kanan bawah
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium

Hb : 13,3 mg/dl
Ht : 37%
Eritrosit : 4,4 jt/mm3
Leukosit : 12.960/mm3
Trombosit : 228.000/mm3
Ct : 5’30”
Bt 3’28”
Gds : 126mg/dl
2. Foto Thorax AP/L
Kesan :
 Foto Thoraks AP/L
 Tampak trakea letak di tengah
 CRT <50%
 Tampak fraktur costae IV-V
 Tampak radiopaque setinggi costae VII dengan sudut
costofrenicus kanan tumpul, kiri lancip

Kesimpulan :
 Hemotothorax dekstra + Fraktur costae IV-V lateral dekstra
Diagnosis

 Poli :
Hemothoraks Dekstra + Fraktur Costae IV-V lateral dekstra
Penatalaksanaan
 IVFD RL + Tramadol 1 amp 20gtt/menit
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gr IV
 Inj. Asam traneksamat 3x500mg IV
 Inj. Ranitidine 2x50mg IV
 Inj. Ketorolac 2x30mg IV

R/ Chest tube + WSD jam 14.00 wib


Sio  ACC dr. Zinal Sp.PD & dr.Farhan, SpAn
Laporan Operasi
 Memposisikan pasien
 Desinfeksi daerah yang dipasang chest tube dengan menggunakan
alkohol atau povidon iodine
 Lakukan anastesi lokal memnggunakan lidocain pada costa ICS IV
posterior linea axilaris
 Dilakukan insisi pada linea mid axilaris
 Insersi chest tube (NGT 16)
 Undulasi (+)
 Darah ±200cc
 Air bubble (+)
 Dilakukan fiksasiWSD pada dinding thoraks
 Operasi selesai

Diagnosis Post OP
Thoracostomy + WSD Hemothoraks dekstra +fraktur costae IV-V
Prognosis

 Quo ad Vitam : dubia ad bonam


 Quo ad Fungtionam : dubia ad bonam
 Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
Follow up
H-2 (3 Agustus 2019)
S O A P

Nyeri luka OP + KU : Tampak sakit sedang Thoracostomy + - Diet MB


Sesak nafas ↓ Sens : CM WSD hematothorax - IVFD RL+ Tramadol 1
Batuk + TD : 120/80 mmHg dekstra + fraktur amp 20 tpm
Dahak – HR : 94 x/menit costa IV-V lateral - Inj. Ceftriakson 2x1 gr
Demam – RR : 24 x/menit dekstra IV (H-2)
Mual – Temp : 36,7 °C - Inj. As traneksamat
Muntah – Kepala : CA -/- SI -/- 3x500mg IV
BAK on cateter Thoraks : Ves +/+, Rh+/+, - Inj. Ranitidin 2x50mg IV
Wh -/-, - Inj. Ketorolac 2x30mg IV
Terpasang WSD : - Ambroksol 3x1 cth
undulasi+, darah ± 100cc, - Bisolvon 3x1cth
air buble +
Abd : Supel, BU +, R/ FotoThorax
timpani
Eks : akral hangat
Foto thorax post Thoracostomy + WSD
H-3 (4 Agustus 2019)

S O A P

Nyeri luka OP ↓ KU : Tampak sakit Thoracostomy + WSD - Diet MB


Sesak nafas ↓ sedang hematothorax dekstra - IVFD RL+ Tramadol
Batuk + Sens : CM + fraktur costa IV-V 1 amp 20 tpm
Dahak + TD : 130/80mmHg lateral dekstra - Inj. Ceftriakson 2x1
Demam - HR : 88 x/menit gr IV (H-3)
RR : 22x/menit - Inj. As traneksamat
Temp : 36,3°C 3x500mg IV
Kepala : CA-/- SI -/- - Inj. Ranitidin
Thoraks : Ves +/+ 2x50mg IV
Rh+/+ Wh_-/- - Inj. Ketorolac
TerpasangWSD : 2x30mg IV
Undulasi + - Ambroksol 3x1 cth
Cairan ± 150 cc - Bisolvon 3x1cth
Air buble +
Abd : supel BU+
Eks : akral hangat
H-4 (5 agustus 2019)
S O A P

Nyeri luka operasi ↓ KU : Baik Thoracostomy + WSD -Diet MB


Sesak nafas ↓ Sens : CM hematothorax dekstra - IVFD RL 20 tpm
Batuk ↓ TD : 130/80mmHg + fraktur costa IV-V - Inj. Ceftriakson 2x1 gr
Dahak + HR : 88 x/menit lateral dekstra IV (H-4)
Demam – RR : 22x/menit - Inj. As traneksamat
Temp : 36,3°C 3x500mg IV
Kepala : CA-/- SI -/- - Inj. Ranitidin 2x50mg
Thoraks : Ves +/+ Rh-/- IV
Wh_-/- - Inj. Ketorolac 2x30mg
TerpasangWSD : IV
Undulasi + - Ambroksol 3x1 cth
Cairan ± 100 cc - Bisolvon 3x1cth
Air buble +
Abd : supel BU+
Eks : Akral hangat
H-5 (6 Agustus 2019)

S O A P

Nyeri luka operasi ↓ KU : Baik Thoracostomy + -Diet MB


Sesak nafas - Sens : CM WSD hematothorax - IVFD RL 20 tpm
Batuk - TD : 130/80mmHg dekstra + fraktur - Inj. Ceftriakson 2x1
Dahak - HR : 88 x/menit costa IV-V lateral gr IV (H-5)
Demam – RR : 22x/menit dekstra - Inj. As traneksamat
Temp : 36,3°C 3x500mg IV
Kepala : CA-/- SI -/- - Inj. Ranitidin
Thoraks : Ves +/+ Rh-/- 2x50mg IV
Wh_-/- - Inj. Ketorolac
TerpasangWSD : 2x30mg IV K/P
Undulasi + - Ambroksol 3x1 cth
Cairan ± 80 cc - Bisolvon 3x1cth
Air buble +
Abd : supel BU+
Eks : Akral hangat
H-6 (7 Agustus 2019)

S O A P

Nyeri luka operasi - KU : Baik Thoracostomy + WSD -Diet MB


Sesak nafas - Sens : CM hematothorax dekstra - IVFD RL 20 tpm
Batuk - TD : 130/80mmHg + fraktur costa IV-V - Inj. Ceftriakson 2x1
Dahak - HR : 88 x/menit lateral dekstra gr IV (H-5)
Demam – RR : 22x/menit - Inj. As traneksamat
Temp : 36,3°C 3x500mg IV
Kepala : CA-/- SI -/- - Inj. Ranitidin 2x50mg
Thoraks : Ves +/+ Rh- IV
/-Wh_-/- - Inj. Ketorolac
TerpasangWSD : 2x30mg IV K/P
Undulasi +
Cairan ± 50 cc R/ Besok AFF WSD
Air buble + dengan dr.Yogi Sp.B
Abd : Supel BU +
Eks : Akral hangat
H-7 (8 Agustus 2019)

S O A P
- KU : Baik Thoracostomy + WSD Pasien BLPL
Sens : CM hematothorax dekstra Obat pulang :
TD : 120/80mmHg + fraktur costa IV-V •Cefixime 2x200mg PO
HR : 88 x/menit lateral dekstra •Ranitidin 2x1 tab PO
RR : 22x/menit •Toramin 2x1 tab PO
Temp : 36,3°C
Kepala : CA-/- SI -/- Kontrol Poli tgl 16 Agustus 2019
Thoraks : Ves +/+ Rh-/-
Wh_-/-
Abd : Supel BU +
Eks :Akral hangat
Analisa kasus
Teori Kasus
Anamnesa Tn.N 75 tahun datang dengan keluhan nyeri Hematotoraks adalah adanya darah
dada kanan disertai sesak nafas setelah tertimpa dalam rongga pleura dapat
balok kayu saat bekerja. disebabkan karena trauma tumpul atau
tajam, juga mungkin merupakan
komplikasi dari beberapa penyakit.
Didapatkan penderita hemothoraks
mengeluh nyeri dada dan sesak napas.

Pemeriksaan fisik Sens : CM Pada pemeriksaan fisik dari inspeksi


TD : 120/70 mmHg biasanya tidak tampak kelainan,
HR : 102 x/menit mungkin didapatkan gerakan napas
RR : 28 x/menit tertinggal atau adanya pucat karena
Suhu : 37, ºC perdarahan kecuali hemothoraks
Paru-Paru : akibat trauma biasa terdapat jejas.
Inspeksi: tampak jejas pada dada kanan Pada perkusi didapatkan pekak dengan
Palpasi : krepitasi +, nyeri tekan + batas tidak jelas, sedangkan pada
Perkusi : redup setinggi icsVI auskultasi didapatkan bunyi napas
Auskultasi : Ves +/+ melemah di paru kanan menurun atau bahkan menghilang.
Pemeriksaan LAB Chest x-ray sebagi penegakan
penunjang Hb : 13,3 gr/dl diagnostik yang paling utama
Ht : 37 % dan lebih sensitif
eritrosit : 4,4 jt/mm3 dibandingkan lainnya.
Leuokosit : 12.960 /mm3 Cek darah lengkap :
Trombosit: 228.000 /mm3 Hb menunjukan jumlah
Ro. Thoraks AP/L darah yang hilang pada
• tampak raioopaq setinggi ics VII hemothoraks.
Fraktur costae IV-V
Kesan : Hemothoraks dekstra +
fraktur costae IV-V
Penatalaksanaan Tujuan utama terapi dari
IVFD RL + Tramadol 1 amp 20gtt/menit hemothoraks adalah untuk
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr IV menstabilkan hemodinamik pasien,
Inj. Asam traneksamat 3x500mg IV menghentikan perdarahan dan
Inj. Ranitidine 2x50mg IV mengeluarkan darah serta udara
Inj. Ketorolac 2x30mg IV dari rongga pleura.
Chest tube (Tube thoracostomy
R/ Chest tube + WSD jam 14.00 wib drainage) : tube thoracostomy
drainage merupakan terapi utama
untuk pasien dengan hemothoraks.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai