KONSEP DASAR DOSIMETRI

INTERNAL KEDOKTERAN NUKLIR

NUR RAHMAH HIDAYATI, M.Sc.

inn98@batan.go.id

PUSAT TEKNOLOGI KESELAMATAN DAN METROLOGI RADIASI

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
 BIODATA
 Nama : Nur Rahmah Hidayati, M.Sc.
 Unit Kerja : Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi
 Jabatan : Peneliti Bidang Fisika Medik dan Proteksi Radiasi
 Pendidikan :
 S2 Medical Radiation Physics, Univ of Wollongong–Australia, 2012
 Training :
 Summer School Dosimetry, University of Wollongong-Australia 2010
 Training of Internal Dosimetry Assessment, Sydney 2013
 Training of Internal Dosimetry for Radionuclide Therapy, Mannheim, 2014
 Publikasi:
 Hidayati, NR, et al, (2013), Assessment of internal radiation dosimetry due to administration of 99mTc
Sestamibi
 Hidayati, NR (2013), Optimising Radiation Safety in Nuclear Medicine : A study from Australian
Hospital, the proceeding of Annual Meeting of Indonesian Nuclear Medicine Society, Jakarta, 8-9
November 2011.
 Hidayati, NR, Hardiansyah D., and Glatting G., Effect of Deviation in Image Quantification for Internal
Dosimetry Assessment in Radionuclide Therapy, Symposium & Workshop Nanotechnology &
Biotechnology 2014, 12-14 Nopember2014, ITB, Bandung,
 Hidayatti NR, (2014), Pengkajian Dosimetri Radiasi Internal Medis pada Terapi Radioisotop untuk
Mendukung aspek keselamatan dalam kedokteran nuklir, Buletin ALARA, Agustus 2014.
 OUTLINE

 Pendahuluan
 Sistim Dosimetri Internal Kedokteran Nuklir
 Model Antropoformik untuk perhitungan Dosis Organ
 Metode-metode Dosimetri Internal Radiasi Medis di Kedokteran
Nuklir
 Software Bantu dalam Dosimetri Internal
 Studi Internal Dosimetri berbasis pencitraan
 Studi Internal Dosimetri untuk tujuan terapi
 PENDAHULUAN

Manfaat

Pemanfaatan Tenaga
Nuklir/Radiasi di Indonesia
(UU No.10 Tahun 1997)

Resiko

4
 PENDAHULUAN

UU No.10 1997 • Undang Undang Ketenaganukliran

• Keselamatan Radiasi Pengion dan

PP 33/07 Keamanan Sumber Radioaktif

• Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Perka 4/13 dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir

• Keselamatan Radiasi Dalam

Perka 17/12 Kedokteran Nuklir
5
 INTRODUCTION

Worker
• Dosis efektif : :20 mSv / tahun
Limitation atau 50 mSv di tahun tertentu
• Dosis Ekivalen
• Lensa mata :150 mSv
• Tangan/kaki/kulit : 500
mSv

Justification PHILOSOPHY Optimisastion

Patient :
Medical Guide
• Benefit>Risk
Appendix of BCR no.17-2012)
• Nucmed Specialist 6
 INTRODUCTION

JUSTIFICATION
The utilization of radiation only being justified only if
the benefit is greater than the risk

LIMITATION

The radiation dose should not exceed the dose limit

OPTIMISATION
The dose has been received must be kept as low as
reasonable achievable
 PENERAPAN OPTIMISASI

 Pasien Diagnostik
 Gunakan instrumen yang terkalibrasi dan memiliki performance
tinggi (QA secara teratur)
 Identifikasi pasien secara benar (verifikasi)
 Identifikasi prosedur secara benar (RF, protokol studi)
 Pastikan dosis yang diberikan tidak melebihi batas panduan
maksimum
 Prosedur hidrasi pasien untuk mengurangi paparan radiasi
 Pada saat pemulangan pasien, pastikan laju dosis paparan
radiasi tidak melebihi batasan panduan.

8
 PENERAPAN OPTIMISASI

 Pasien Terapi
 Gunakan instrumen yang terkalibrasi dan memiliki performance
tinggi (QA secara teratur)
 Identifikasi pasien secara benar (verifikasi)
 Pastikan pasien mengikuti prosedur pemeriksaan secara benar
 Pada saat pemulangan pasien, pastikan laju dosis paparan
radiasi tidak melebihi batasan panduan.
 Perhatian khusus pada pasien menyusui/hamil atau berpotensi
hamil
 Terapkan perencana terapi yang baik : personalized patient
dosimetri sebagai Treatment Planning
9
OPTIMISATION IN NUCLEAR MEDICINE

DIAGNOSTIC ( 3.163)

• Right radiopharmaceutical
• Right methods

THERAPY : 3.164.

• As Low As Reasonably Achievable (ALARA)

10
 KONSEP DASAR :
(1)

.
 D : laju dosis (Sv/s)
 A : aktivitas (MBq)
 ni : jumlah radiasi dengan energi Ei per transisi atom
 Ei energi per radiasi (MeV),
 i : fraksi energi yang terserap di dalam target untuk radiasi i
 Wri : faktor bobot radiasi I
 m : massa target (kg)
 k : konstanta (Gy-kg/MBq-sec-MeV).

11
 KONSEP DASAR (2)
Dosis total dari injeksi radiofarmaka  Pers (1) harus time
independent  integrasi aktivitas terhadap waktu (Time
integrated activity)
(2)

D : dosis serap (rad atau Gy)

A˜ : aktivitas terakmulasi (µCi j atau MBq s).

 Residence time (τ), τ = Ãh / A0

 Pers (2) : perhitungan dosis interna secara umum
MEDICAL INTERNAL RADIATION DOSE (MIRD)

 MIRD Committee – US Society of Nuclear

Medicine
 Mempertimbangkan radionuklida yang
memancarkan satu tipe radiasi dalam satu organ
 Organ yang mengandung radiasi disebut sumber,
diinginkan untuk menghitung dosis ke target organ,
disebut sebagai target
 Banyak dirujuk oleh para peneliti dan klinisi
Kedokteran Nuklir
 Formalisme MIRD
Organ sumber

Target Organ

Tubuh dianggap sebagai kombinasi sumber radiasi

(uptake organ) dan organ target (organ yang
terradiasi) dari seluruh organ-organ tubuh
MIRD PUBLICATIONS
Publication
Pamphlet Main Information
Date
1, 1 revised 1968, 1976 Discussion of MIRD internal dose technique
Description of anthropomorphic phantom representing Reference Man,
5, 5 revised 1969, 1978
photon absorbed fractions for many organs
7 1971 Dose distribution around point sources, electron, beta emitters
12 1977 Discussion of kinetic models for internal dosimetry
13 1981 Description of model of the heart, photon absorbed fractions
14, 14
1992, 1999 Dynamic urinary bladder for absorbed dose calculations
revised
16 1999 Outline of best practices and methods for collecting and analyzing kinetic data
17 1999 S values for voxel sources
20 1999 Radiation Absorbed-Dose Estimates for 111In- and 90Y-Ibritumomab Tiuxetan
Generalized Schema for Radiopharmaceutical Dosimetry—Standardization of
21 2001
Nomenclature
Radiobiology and Dosimetry of Alpha-Particle Emitters for Targeted
22 2003
Radionuclide Therapy
Quantitative SPECT for patient-specific 3-dimensional dosimetry in internal
22 2003
radionuclide therapy
METODOLOGI MIRD

 (Loevinger et 1988) : (5)

 rk : a target region
 rh : a source region
 ˜A : cumulated activity

(6)

 S(rk ← rh) : faktor S / S-value untuk mempermudah dalam aplikasinya

 KEUNGGULAN MIRD

 Komposisi daerah target dan sumber yang geometri dan

komposisinys
 Distribusi bahan radioaktif di dalam sumber non uniform
 Faktor variasi massa organ
 MIRD dapat mengakomodasi aplikasi dosimetry internal
untuk keperluan :
 Kedokteran nuklir diagnostic dan terapi
 Kontaminasi internal dalam proteksi radiasi pekerja
 INTERNATIONAL COMMISSION ON
RADIATION PROTECTION (ICRP)

 ICRP mengembangkan rumusan sistem dosimetry internal ,

hampir mirip dengan rumusan MIRD, dengan nomenklatur
yang berbeda
 Model : Organ hanya bisa mengiradiasi dirinya sendiri
 Organ dianggap berbentuk bola (spheres)
 ICRP 30 :
 memperkenalkan konsep dosis ekivalen He atau EDE
 Faktor bobot organ : mencerminkan radiosensitivitas organ
untuk merefleksikan fatalities kanker dan kelainan genetis
A COMPARISON OF ICRP AND MIRD FORMULAE
Parameters MIRD ICRP
Target rk T

sumber rh S

absorbed dose Фi(rk rh) AF

fraction for i radiation (T S)

Eqm absorbed dose Δi γiEi

constant for ith radn.

Cumulated activity à Us
mean dose per Cum Act S(rk rh) SEE
or (T S)
specific effective energy
 ICRP

 Menerbitkan Publikasi
 ICRP Publication 53, 1987 - Radiation
Dose to Patients from
Radiopharmaceuticals
 ICRP Publication 62, 1991 - Addendum 1
to ICRP 53
 ICRP Publication 80, 1998 - Addendum 2
to ICRP 53
 ICRP Publication 106, 2008 - Addendum 3
to ICRP 53
ICRP 53 DAN ADDENDUMNYA : RADIATION DOSE
TO PATIENTS FROM RADIOPHARMACEUTICALS

Menyediakan data :
 Model biokinetic dan referensinya
 Table data biokinetik
 Tabel dosis serap per satuan aktivitas injeksi radiofarmaka
(mGy/MBq) dan dosis efektif untuk pasien dewasa, 15 , 10 , 5 dan
1 tahun
 Untuk beberapa radiofarmaka data tersedia untuk kondisi
fisiologis yang berbeda-beda : rest/exercise, normal/abnormal
FANTOM MODEL UNTUK FAKTOR DOSIS

 Phantom Fisher-Snyder :
 Kombinasi bentuk organ - Monte Carlo – Simulasi distribusi
foton di dalam tubuh berdasarkan ICRP report on Reference
Man (ICRP 1975)
 Various anatomical data : Caucasian male-female
 Dose radiasi dapat dihitung berdasar aktivitas di organ dan
yang mengiradiasi organ lain.
 S value : dose ke daerah target per transisi nuklir dalam sumber
( ± 20 sumber dan target telah didefinisikan untuk 100
radionuklida) (Snyder 1975)
 MODEL UNTUK FAKTOR DOSIS (2)

 Cristy dan Eckerman (1987) : 6 phantom .

 Tabel S value : tersedia di MIRDOSE computer code (Stabin 1996).
Model lain :
 Otak (Eckerman et al 1981, Bouchet et al 1999)
 Mata (Eckerman et al 1981, Holmanet al 1983)
 Kelenjar prostat (Stabin 1994),
 tulang (Eckerman and Stabin 2000, Bouchet et al 1999),
ALAT BANTU PERHITUNGAN DOSIS
 Beberapa paket software telah dikembangkan untuk
perhitungan dosis berdasar S-value beberapa pemancar
internal
 MIRDOSE : berdasarkan phantom Cristy dan Eckerman –
distribusi 1985 -1988 oleh M. Stabin dan ORNL
 MIRDOSE

 MIRDOSE3 Dihentikan FDA pada Juni 2000 : dianggap sebagai alat medis
MIRDOSE
 V OLINDA / EXM
• OLINDA/EXM : Organ Level INternal Dose Assessment with
EXponential Modelling)
• Bahasa pemrogaman Java
• Pengembangan MIRDOSE3
• 800 radiofarmaka termasuk
radionuklida pemancar alpha
• Modifikasi massa organ
• Fitting model
• FDA approved
OLINDA / EXM (2)
 OLINDA/EXM (3)
 Contoh hasil perhitungan dosis internal dengan menggunakan
OLINDA/EXM
INTERNAL DOSIMETRI BERBASIS PENCITRAAN
(QUANTITATIVE IMAGING)
 INTERNAL DOSIMETRI BERBASIS PENCITRAAN (2)

 Menggunakan metode geometric mean (view conjugate method) :

A = Aktivitas
F = Faktor koreksi background
IA , I P = Cacah Anterior, Posterior
f = faktor koreksi atenuasi sumber dan ketebalan
C = factor kalibrasi system
 = faktor atenuasi
 DOSIMETRI UNTUK TERAPI

 Memaksimalkan dosis untuk target dan meminimalkan

jaringan sehat
 Injeksi radiofarmaka dengan melalui :
 Secara selektif ke organ target Selective
Individualized based patient Dosimetry / Patient Specific
Dosimetry :
 Treatment Planning: memprediksi dosis, meminimalkan
toxisitas
 Follow-up Evaluation: mendapatkan evaluasi manfaat
terapi pada pasien secara individual
 Hubungan Dosis-Response : menjelaskan hubungan
antara dosis yang diserap dan respon dari target (tumor)
dan jaringan normal.
DOSIMETRI UNTUK TERAPI (2)
 Software ULMDOS dari ULM University

Medical Physics, Vol. 32, No. 7, July 2005

 SOFTWARE ULMDOS

• Menggunakan pencitraan kamera gamma planar dengan range

waktu 0.6, 4, 24, 48 and 72 jam pasca penyuntikan (data urine
and serum dapat dipakai sebagai input opsional).
• Hasil perhitungan ULMDOS dapat berupa residence time organ 
time integrated activity coefficient (TIAC)
• Dapat digunakan untuk software intermediate OLINDA/EXM
sebagai perencana therapy (Treatment Planning)
 SOFTWARE NUKDOS

• Berbasis MATLAB
• Berbasis MIRD formalism
• Input data dapat berupa
• Pencitraan Planar
• SPECT/CT dan PET/CT
• Dapat menghitung S-value organ secara otomatis berdasar ukuran
voxel pencitraan untuk radionuklida terapi (90Y, 131I, 177Lu)
• Koefisien dosis dihitng berdasar Nilai S-value dan TIAC
• Telah diuji komparasi dengan OLINDA/EXM
IDAC SOFTWARE
 PENUTUP

 Fisikawan Medik memilik peranan penting dalam penerapan

dosimetry di kedokteran nuklir, terutama untuk kedokteran
nuklir terapi
 Pengkajian Dosimetri Internal di Kedokteran Nuklir merupakan
perwujudan aspek Optimasi dengan prinsip ALARA.

 Dosimetri internal terapi mengalami banyak perkembangan

dengan tujuan difokuskan pada memaksimalkan dosis pada
target dan meminimalkan toksisitas

 Pelaksanaan dosimetry internal di KN akan bermanfaat untuk

mengurangi dosis pasien
 REFERENSI

 ICRP Publications 53, 80, 106 : Radiation Dose to Patients from

Radiopharmaceuticals
 IAEA : Nuclear Medicine Physics: A Handbook for Teachers and Students
 Lyra M, Patient-specific dosimetry in radionuclide therapy, Radiat Prot
Dosimetry. 2011 Sep;147(1-2):258-63.
 Stabin,M, (2008), The Importance of Patient Specific Dose Calculation in
Nuclear Medicine, Nucl.Eng and Tech, Vol.40, No.7
 Andersson, M., et al. (2017). program for diagnostic nuclear medicine based on
the ICRP adult reference voxel phantoms, 1–10. https://doi.org/10.1186/s13550-
017-0339-3
E IMA K SIH