Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA

“GAS MULIA”

Disusun Oleh :

Kelompok 4 :

1. Indah Febriyanti
2. Meisya Ayu Tamara
3. Mieke Ardisdia
4. Miftahul Huda
5. Neng Anisa Asidiqia
6. Ni Wayan Tarmi Yanti

Kelas : XII IPA 3

SMA NEGERI 2 KALIANDA


LAMPUNG SELATAN
TP. 2019/2020
“GAS MULIA”

PENDAHULUAN

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai,
tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan
golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-
unsurnya adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon),
dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik
karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He),
Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat
sedikit kandungannya di bumi.

Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium
dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur - unsur
gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di
alam semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yangmerupakan bahan bakar
dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun
ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan
karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.
GAS MULIA
Unsur gas mulia terletak pada halogen VIII A dan bersifat stabil.
Golongan gas mulia terdiri dari unsur helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Berikut ini merupakan
sifat – sifat unsur gas mulia yang berubah secara priodik.

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn

Nomor atom 2 10 18 36 54 86

Massa atom relatif 4,001 20,18 39,95 83,80 131,29 222

Titik didih (oC) - 267 - 246 - 186 - 152 - 107 - 62

Titik leleh (oC) - 276 - 249 - 189 - 157 - 112 - 71

Jari-jari atom (A) 0,32 0,69 0,97 1,10 1,30 1,45

Energi ionisasi (kJ/mol) 2.639 2.079 1.519 1.349 1.169 1.042

Afinitas electron (kJ/mol) 48 - 120 - 96 - 96 - 77 -


KEBERADAAN GAS MULIA DI ALAM

Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia


ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal).
Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di
udara pada atmosfer meskipun dalam konsentrasi yang
sangat kecil. Di antara gas mulia, argon merupakan yang
paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93%
dalam udara kering (bebas uap air). Helium lebih banyak
ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada
dalam udara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari
peluruhan radioaktif radium dan uranium. Radon juga
bersifat radioaktif dan memiliki waktu paro yang relatif
pendek sehingga radon akan kembali meluruh menjadi
unsur lainnya.
SIFAT-SIFAT GAS MULIA

Sifat – sifat gas mulia adalah sebagai berikut :


1. Sifat Atomik
2. Sifat Fisis
3. Sifat Kimia
SENYAWA GAS MULIA

Senyawa gas mulia adalah senyawa kimia yang


mencakup unsur dari gas mulia, kelompok 18 dari tabel
periodik. Meskipun gas mulia umumnya unsur yang tidak
reaktif, banyak senyawa seperti itu telah diamati, terutama
yang melibatkan unsur xenon. Dari sudut pandang kimia,
gas mulia dapat dibagi menjadi dua kelompok: Kripton
yang relatif reaktif (energi ionisasi 14,0 eV), xenon (12,1 eV),
dan radon (10,7 eV) di satu sisi, dan sangat argon yang tidak
reaktif (15,8 eV), neon (21,6 eV), dan helium (24,6 eV) di sisi
lain.
KEBERADAAN GAS MULIA DI ALAM

Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan


dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia,
kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer meskipun
dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon
merupakan yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar
0,93% dalam udara kering (bebas uap air). Helium lebih banyak
ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada dalam
udara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan
radioaktif radium dan uranium. Radon juga bersifat radioaktif dan
memiliki waktu paro yang relatif pendek sehingga radon akan
kembali meluruh menjadi unsur lainnya.
KEGUNAAN GAS MULIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Helium
1. Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara
menggantikan gas hidrogen karena selain ringan juga bersifat
inert.
2. Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat
scanner tubuh (MRI) dan juga pendingin dalam penelitian
cryogenics dan superkonduktor sebagaimana titik didihnya
yang sangat rendah.
3. Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung
oksigen penyelam ataupun tabung oksigen rumah sakit. Helium
dipilih menggantikan nitrogen karena selain sifatnya inert,
kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding gas
nitrogen.
Neon
Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalam
tabung bertekanan rendah akan menghasilkan cahaya merah dengan
intensitas tinggi jika diberi tegangan listrik.

Argon
1. Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola
lampu karena sifatnya yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak
mudah putus.
2. Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis
kristal tunggal silikon atau germanium dalam industri semikonduktor;
dan eksperimen dalam glove box di laboratorium.
Kripton
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika
diberi muatan listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasan
pesawat dan lampu fotografi berkecepatan tinggi.

Xenon
1. Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis lampu
mobil karena dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat terang
dengan adanya muatan listrik.
2. Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun,
penggunaannya sangat terbatas sehubungan dengan harganya yang
sangat mahal.
Radon
1. Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi
radiasi) sebagaimana sifatnya yang radioaktif.
2. Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral
radioaktif seperti bijih uranium dalam tanah,
bebatuan, ataupun bahan bangunan.

Anda mungkin juga menyukai