Congestive Heart Failure: Oleh: Vicky Aldiano Opsa Ista Pembimbing: Dr. Junaidi Maimun, SP - PD FINASIM
Congestive Heart Failure: Oleh: Vicky Aldiano Opsa Ista Pembimbing: Dr. Junaidi Maimun, SP - PD FINASIM
Oleh:
Vicky Aldiano Opsa Ista
Pembimbing :
dr. Junaidi Maimun, Sp.PD FINASIM
Riwayat Alergi
Disangkal
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Kondisi Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 109/89 mmHg
Heart Rate : 79 x/i
Respiratory Rate : 26 x/i
Temperature : 35,4 °C
Status Generalisata
Kulit : Warna kulit sawo matang, sianosis (-)
Ikterik (-)
Kepala : Normocephali, Warna rambut hitam
Mata : Reflek cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-),
Conj.anemis (- /-), Pupil isokor (3mm/3mm)
Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung : Bentuk normal, Nafas cuping hidung (-),
Deformitas (-), Septum deviasi (-)
Mulut : Simetris, gingivitis (-), stomatitis (-),
Sianosis (+) Bibir kering (+)
Leher : Bentuk normal, TVJ meningkat (+) R+3cm,
Pembesaran KGB (-)
Thorax
Pemeriksaan Kanan Kiri
1. Inspeksi Bentuk Simetris Bentuk Simetris
Genetalia
Tidak di lakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Inferior
Sianotik - - - -
Edema - - + +
Ikterik - - - -
Sensibilitas N N N N
Atrofi otot - - - -
Pemeriksaan Penunjang : EKG
CTR >60
Kesan :
Cardiomegaly
Laboratorium
HB : 11.1 g/dL (12.0 – 16.0)
NEU : 78.1% (40.0 – 75.0)
LYM : 15.9% (20.0 – 40.0)
SGOT : 20 U/I (11 – 36)
SGPT :5 U/I (10 – 37)
ALBUMIN : 2.6 g/dL (3.2 – 5.2)
14
Diagnosa : CHF NYHA III –IV ec HHD + CAD
Penatalaksanaan :
◦ Bedrest
◦ Threeway
◦ O2 2-4 L/I
◦ IV Furosemid 20 mg/ 8 jam
◦ Spironolakton 1 x 100 mg
◦ CPG 1x75mg
◦ Aspilet 1x 80mg
◦ Valsartan 1 x 80 mg
◦ Curcuma 3 x 1
15
FOLLOW UP HARIAN
5 Agustus 2019 S/ Nyeri dada (+) Sesak (+) P/
H2 Mual (-) - Bedrest
lemas (+)
- Threeway
Cepat lelah (+)
Edema tungkai (+) - O2 2-4 L/I
- Aspilet 1x 80mg
A/ CHF NYHA III- IV ec
- Valsartan 1 x 80 mg
CAD + HHD + Cardiomegaly
+ Edema anasarka
6 Agustus 2019 S/ Nyeri dada (+) P/
H3 Sesak (+)
- Bedrest
Mual (-)
- Threeway
Lemas (+)
Cepat lelah (+) - O2 2-4 L/I
Edema tungkai (+) - Inj. Ketorolac 1A / 8jam
RR : 24x/i - Curcuma 3 x 1
T : 36,7 oc
- CPG 1x75mg
T : 36,5 oc - Curcuma 3 x 1
- CPG 1x1
A/ CHF NYHA III- IV ec CAD
+ HHD + Cardiomegaly + - Aspilet 1x 1
- ISDN 3 x 5mg
Koreksi Hipoalbumin
(Albumin yang dibutuhkan – albumin
sekarang) x BB x 0.8
(4 -2.6) x 55 x 0.8 = 61.6 gr
19
8 Agustus 2019 S/ Nyeri dada (+) Sesak (+) P/ - Bedrest
H5 Mual (-) Lemas (+)
- Threeway
Batuk (+)
- O2 2-4 L/I
Cepat lelah (+)
Edema tungkai (+) - Iv. Albumin 100ml/hari (H2)
T : 36,8 oc - Curcuma 3 x 1
- CPG 1x1
A/ CHF NYHA III- IV ec
CAD + HHD + Cardiomegaly - Aspilet 1x 1
- Curcuma 3 x 1
A/ CHF NYHA III- IV ec
- CPG 1x1
CAD + HHD + Cardiomegaly
+ Edema anasarka + - Aspilet 1x 1
Hipoalbumin - Valsartan 1 x 80 mg
- ISDN 3 x 5mg
10 Agustus 2019 S/ Nyeri dada ( - ) Sesak ( -) P/
H7 Mual (-) Lemas (-)
- Bedrest
Batuk (-)
- Threeway
Cepat lelah (-)
Edema tungkai (-) - Inj. Ketorolac 1A / 8jam
- Aspilet 1x 1
A/ CHF NYHA III- IV ec
CAD + HHD + Cardiomegaly - Valsartan 1 x 80 mg
22
11 Agustus 2019 S/ Nyeri dada ( - ) Sesak ( -) P/
H8 Mual (-) Lemas (-)
- Bedrest
Batuk ( -) Cepat lelah (-)
- Threeway
Edema tungkai (-)
- Inj. Ketorolac 1A / 8jam
- Aspilet 1x 1
A/ CHF NYHA III- IV ec
CAD + HHD + Cardiomegaly - Valsartan 1 x 80 mg
23
12 Agustus 2019 S/ Nyeri dada ( - ) Sesak ( -) P/
H9 Mual (-) Lemas (-)
- Bedrest
Batuk ( -) Cepat lelah (-)
- Spironolakton 1 x 100 mg
Edema tungkai (-)
- Curcuma 3 x 1
- CPG 1x1
O/ TD : 120/80 mmHg
- Aspilet 1x 1
HR : 80x/i
RR : 20x/i - Valsartan 1 x 80 mg
24
13 Agustus 2019 S/ Nyeri dada ( - ) Sesak ( -) P/
H10 Mual (-) Lemas (-)
- Bedrest
Batuk ( -) Cepat lelah (-)
- Spironolakton 1 x 100 mg
Edema tungkai (-)
- Curcuma 3 x 1
- CPG 1x1
O/ TD : 120/80 mmHg
- Aspilet 1x 1
HR : 80x/i
RR : 20x/i - Valsartan 1 x 80 mg
+ Edema anasarka +
Hipoalbumin
25
Definisi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Major :
1. Paroksismal nokturnal Kriteria Minor :
dispnea 1. Edema ekstremitas
2. Distensi vena JUGULARIS 2. Batuk malam hari
3. Ronkhi paru 3. Dispnea d’effort
4. Kardiomegali 4. Hepatomegali
5. Edema paru akut 5. Efusi pleura
6. Gallop S3 6. Penurunan kapasitas vital
7. Peningkatan tekanan vena 1/3 dari normal
jugularis 7. Takikardi(>120/menit)
8. Refluks hepatojugular
Klasifikasi menurut New York Heart Association
(NYHA)
NYHA I
◦ Penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam
kegiatan fisik serta tidak menunjukkan gejala-gejala
NYHA II
◦ Penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan
fisik.
NYHA III
◦ Penderita dengan pembatasan yang lebih banyak dalam
kegiatan fisik.
NYHA IV
◦ Penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun
tanpa menimbulkan keluhan
Diagnosis Banding
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
Trauma Akut
Altitude sickness
Asma
Syok kardiogenik
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
Overdosis Obatan
Infark miokard
Pneumonia
Fibrosis Pulmonal
Respiratory failure
Sepsis
Penatalaksanaan
Non Farmakologi : Farmakologi :
• Diuretik
• Diet Jantung • ACE Inhibitor
• Batasi kebutuhan cairan • Beta Blocker
• Hentikan rokok • Angiotensin II antagonis
• Hentikan alkohol pada reseptor
kardiomiopati. • Digitalis
• Aktivitas fisik • Antikoagulan dan
• Istirahat baring pada antiplatelet
gagal jantung akut, berat • Antiaritmia
dan eksaserbasi akut. • Antagonis kalsium
Komplikasi
Kerusakan atau kegagalan ginjal
Masalah katup jantung
Kerusakan hati
Serangan jantung dan stroke
Tromboemboli
Aritmia ventrikel
Prognosa
Meskipun penatalaksanaan pasien dengan
gagal jantung telah sangat berkembang, tetapi
prognosisnya masih tetap jelek, dimana angka
mortalitas setahun bervariasi dari 5% pada pasien
stabil dengan gejala ringan, sampai 30-50% pada
pasien dengan gejala berat dan progresif.
Prognosisnya lebih buruk jika disertai dengan
disfungsi ventrikel kiri berat (fraksi ejeksi< 20%),
gejala menonjol, dan kapasitas latihan sangat
terbatas (konsumsi oksigen maksimal < 10
ml/kg/menit), insufisiensi ginjal sekunder,
hiponatremia, dan katekolamin plasma yang
meningkat.
Kesimpulan
CHF adalah keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan.
Hal ini mengakibatkan peregangan ruang
jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih
banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau
mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.
Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4-
2% dan meningkat pada usia yang lebih lanjut,
dengan rata-rata umur 74 tahun. Setiap hari ada
sekitar 400-500 pasien berobat jalan dan sekitar
65% adalah pasien gagal jantung. Setengah dari
populasi pasien gagal jantung akan meninggal
dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan, dan pada
keadaan gagal jantung berat lebih dari 50% akan
meninggal dalam tahun pertama.