Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

MORBILI

Oleh:
Miftahul Jannah, S.Ked
Preseptor:
dr. Ade Saifan Surya, Sp.A
Pendahuluan

 Morbili atau yang dikenal sebagai penyakit


campak adalah penyakit infeksi virus akut dan
menular yang ditandai dengan 3 stadium.
 Campak termasuk penyakit yang sangat menular.
Di Indonesia, penyakit menular masih sering
menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
 Indonesia termasuk salah satu dari 47 negara
dengan kasus campak terbesar di dunia.
Laporan Kasus

Identitas Pasien
 Nama : An. CM
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 8 tahun
 Alamat : Mns. Blang Cruen
 Suku Bangsa : Aceh
 Agama : Islam
 No. MR : 06.55.88
 Tanggal MRS : 16 Maret 2015
 Tanggal Pemeriksaan : 18 Maret 2015
Identitas Orang Tua
 Nama Ayah : Tn. YN
 Umur : 45 tahun
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Nama Ibu : Ny. IS
 Umur : 38 tahun
 Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Keluhan Tambahan : Ruam kemerahan
di seluruh badan, batuk.
Riwayat Penyakit Sekarang

 Os masuk dari IGD RSU Cut Meutia dengan


keluhan demam sejak ± 4 hari SMRS.
Demam disertai keluhan batuk, dan nyeri
perut. Os juga mengeluhkan kedua mata
merah dan bersekret yang timbul sejak
demam.
 Pada hari kedua rawatan di rumah sakit
timbul ruam merah di seluruh tubuh. Ruam
merah awalnya muncul di belakang telinga
dan kemudian timbul di seluruh tubuh hingga
kaki. Os mengeluhkan gatal pada ruam
tersebut. Os juga mengalami nyeri kepala,
mual, muntah, mencret 1 hari SMRS, dan
tidak nafsu makan.
 Riwayat penyakit dahulu
Disangkal.
 Riwayat penyakit keluarga

Adik os menderita keluhan serupa.


Riwayat kehamilan dan persalinan

 Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah


sakit berat maupun dirawat inap di rumah
sakit.
 Os merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara.

 Os lahir normal pervaginam ditolong oleh

bidan, cukup bulan dengan BBL 2700 gram.


 Riwayat imunisasi
Os tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan os tidak


jauh berbeda dengan anak seusianya.
 Status gizi

BB/U : 19/26 x 100% = 73,07 (gizi kurang).


Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Lemah


 Kesadaran : Compos mentis
Status  Pengukuran Tanda vital
Present  Nadi : 88 x/menit
 Frekuensi pernafasan : 21

x/menit
 Suhu : 38,7° C
Kepala
 Rambut : Hitam, sukar dicabut
 Mata : Konjungtiva pucat (-/-),
Status konjungtiva hiperemis (+/+), sklera ikterik
(-/-), reflek cahaya (+/+).
Generali  Telinga : Simetris,sekret (-/-), otorrhea (-/-)
s  Hidung : Normal, sekret (-/-), rinorrhea (+/
+)
 Mulut : Bibir kering (+), sariawan (+)
Paru
 Inspeksi : Bentuk dada normal,

Thorax pergerakan dinding dada simetris


 Palpasi : Stem fremitus normal,

sama pada kedua lapangan paru


 Perkusi : Sonor pada kedua lapangan

paru
 Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki

 (-/-), wheezing (-/-)


 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Jantung  Perkusi
 Batas Atas : ICS II linea parasternal dextra
 Batas Kanan : ICS IV linea parasternal
dekstra
 Batas Kiri : ICS V linea midklavikula
sinistra
 Auskultasi : BJ I > BJ II, bising jantung (-)
 Inspeksi : Simetris, ruam
makulopapular (+)
Abdome  Palpasi : Soepel, turgor kembali cepat,
n organomegali (-)
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Anogenetalia : Dalam batas
normal, genital (perempuan)
 Ekstremitas : Akral hangat, ruam

makulopapular (+/+)
Diagnosis Banding
Morbili
Rubella
Eksantema Subitum
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaa Hasil Nilai normal
n
Hb 12,3 12-16
LED 22 <15
Eritrosit 4,4 4,2-5,4
Leukosit 3,9 4-11
Hematokrit 40,0 37-47
MCV 92 76-96
MCH 28,2 27-32
MCHC 30,8 31-35
RDW 13,0 11,5-50
Trombosit 152 150-450
IgG (-), IgM (-)
Diagnosis
Diagnosa Kerja : Morbili
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
Follow up
Tanggal S O A P
16/3/2015 Demam (+), KU : lemah Susp. Demam Th/
H+1 batuk (+), mual Sens : CM typoid + - IVFD RL
(+), muntah (+), HR : 86x/i Conjungtivitis 12gtt/i
nyeri perut (+), RR : 22x/i ODS - Inj. Cefotaxime
mencret (-), mata Temp : 38,0° C 500mg/12 jam
merah (+), nafsu Ruam - Inj. Ranitidine
makan (-), makulopapular 1/2 A /12 jam
sariawan (+) (-) - Inj.
Konjungtiva Ondansetron 1/3
hiperemis (+/+). A/12 jam (K/P)
- Ambroxol 3xcth
1/2
- PCT 3xcth ½
17/3/2015 Demam (+), KU : Lemah Morbili Th/
H+2 batuk (+), mual Sens : CM - IVFD RL 12gtt/i
(+), muntah (-), HR : 84x/i - Inj. Cefotaxime
nyeri perut (+), RR : 22x/i 500mg/12 jam
mencret (-), mata Temp : 38,7° C - Inj. Ranitidine
merah (+), nafsu Ruam ½ A/12 jam
makan (-), makulopapular( (K/P)
sariawan (+) +) - Ambroxol 3xcth
Konjungtiva 1/2
hiperemis (+/+) - PCT 3xcth 1/2
- Cetirizin 1xcth
1
- Salycil Talc
- Gentamicin eye
drops
18/3/2015 Demam (-) KU : Baik Morbili Th/
H+3 Batuk (+), mual Sens : CM - IVFD RL 12gtt/i
(-), muntah (-), HR : 82x/i - Inj. Cefotaxime
mata merah (↓), RR : 22x/i 500mg/12 jam
sariawan (↓), Temp : 37,7° C - Inj. Ranitidine
mencret (-), nafsu Ruam 1/2 A/12 jam
makan (+) makulopapular (K/P)
(+) - Ambroxol 3xcth
Konjungtiva 1/2
hiperemis (↓/↓). - PCT 3xcth 1/2
- Cetirizin 1xcth 1
- Salycil Talc
- Gentamicin eye
drops
19/3/2015 Demam (-) KU : Baik Morbili Os PBJ
H+4 Batuk (↓), mual Sens : CM Th/
(-), muntah (-), HR : 82x/i - Cefixime
mata merah (↓), RR : 21x/i 2x100 mg
sariawan (↓), Temp : 36,2° C - PCT 3xcth 1
mencret (-), Ruam - Ambroxol
nafsu makan makulopapula 3xcth 1
(+) r (↓) Salycil Talc
Konjungtiva - Gentamicin
hiperemis (-/-) eye drops
Tinjauan Pustaka

 morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa


latin), dan measles dalam bahasa Inggris.
 merupakan infeksi virus akut dan menular

yang ditandai dengan tiga stadium, yaitu


stadium kataral, erupsi, dan konvalesen
dengan manifestasi demam, konjungtivitis
dan bercak koplik.
Epidemiolog
i
 Penyakit endemik terutama di negara
berkembang.
 Angka kesakitan 5-10 kasus per 10.000,

jumlah kematian 1-3 kasus per 1.000 orang di


dunia.
 Di Indonesia  tempat ke-5 dalam 10

penyakit utama pada anak usia 1-4 tahun.


Etiologi

 golongan paramyxovirus.
 virus RNA famili paramyxoviridae dengan

genus Morbili virus.


Patofisiologi
Manifestasi
Klinis
 Stadium Kataral
- berlangsung selama 4-5 hari
- demam, malaise, batuk, fotofobia,
konjungtivitis, dan coryza.
- Koplik spot enjelang akhir dari stadium
kataral.
 Stadium Erupsi
- berlangsung selama 4-7 hari
- coryza dan batuk-batuk yang makin
bertambah
- eritema makulopapuler disertai naiknya
suhu badan.
 Stadium Konvalesens
- Erupsi berkurang  hiperpigmentasi
- Suhu menurun sampai normal
Diagnosis
 Anamnesis
demam tinggi, batuk pilek, mata merah bersekret,
diare, dan muntah.
 Pemeriksaan fisik
tampak tanda nasofaringitis, konjungtivitis,
koplik spot, dan ruam makulopapular.
 Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium.
Penatalaksanaan

 Pengobatan bersifat simptomatis


 Istirahat

 Pemberian makanan atau cairan yang cukup

dan bergizi
 Medikamentosa:

antibiotik, antipiretik, ekspektoran, Vitamin A


dan C
Komplikasi
Bronkopneumonia
Otitis media akut
Ensefalitis
Enteritis
Pembahasan

 Anak perempuan, usia 8 tahun, datang ke RSU Cut


Meutia. Berdasarkan alloanamnesa dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan, didapatkan
keluhan utama berupa demam yang dialami sejak 4
hari SMRS disertai batuk pilek, mata merah dan
bersekret.
Pada pasien juga ditemukan ruam merah
makulopapular di seluruh tubuh, dan koplik spot.
 Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
leukopenia, widal test (-). Berdasarkan hal tersebut,
pasien didiagnosis dengan morbili.
Penatalaksanaan pada pasien ini bersifat
simptomatis, anak harus cukup istirahat, diberikan
obat penurun panas, obat batuk, dan obat untuk
mengurangi gatal dan sariawan pada anak.
Click icon to add picture

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai