PSAK 24 Imbalan Kerja IAS 19 Employee Benefit 11012017
PSAK 24 Imbalan Kerja IAS 19 Employee Benefit 11012017
IMBALAN KERJA
PSAK 24
Agenda
Imbalna Kerja
Ilustrasi
2
Ringkasan Perubahan 2013 & 2015
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset
program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada,
membatasi komparabilitas opsi ditiadakan. Pengakuan gain
or loss aktuaria sebagai penghasilan komprehensif lain.
• Perubahan dalam pengukurun:
– Komponen biaya pensiun biaya jasa kini, jasa lalu dan bunga neto
(tingkat diskonto x (aset program – nilai kini kewajiban manfaat pasti)
– Gain loss aktuaria OCI
– Biaya jasa kini laba rugi
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari
program imbalan pasti yang diperlukan
• Revisi 2015 – Iuran Kontribusi dari Pekerja
Perubahan Signifikan
Melalui Melaui
OCI OCI
Melalui
Laba Koridor
Rugi
Pengakuan
Pengakuan keuntungan
keuntungan dan kerugian
dan Aktuaria
kerugian
Aktuaria
Ruang Lingkup
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya
Imbalan kerja menjadi hak hak atas imbalan kerja yang tidak
bergantung pada aktif atau tidaknya pekerja pada masa depan
• Kewajiban konstruktif :
– berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
– menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas akan melaksanakan
tanggung jawab tersebut.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Uang bagi
Upah, gaji,
laba/ utang
jaminan
bonus
Cuti
Imbalan non
berimbalan
moneter
jangka pendek
Tidak ada asumsi
aktuaria, jangka pendek
sehingga tidak
didiskontokan.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan
Jangka Pendek
Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
Dana
Entitas Kontribusi Pensiun Pekerja
Manfaat
(Pembayaran)
Investasi
Imbalan Pascakerja
Tunjangan
purnakarya
Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja
lain
Iuran pasti
bergantung
Program imbalan
pada
pascakerja
substansi
Imbalan pasti ekonomis dari
setiap
program
Imbalan Paska Kerja
EMPLOYER CONTRIBUTIONS
PENSION BENEFIT
EMPLOYEE
FUND
Defined
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
RISK
LIMIT
Defined
VOLATILE DEFINED
Benefit Plans
RISK
LIMIT
Dana Pensiun
30
Program Imbalan Pasti
32
Program Manfaat Pasti
• Beban tersebut dihitung sebesar nilai neto
dari :
– Biaya Jasa, yang mencakup Biaya Jasa Kini,
– Biaya Jasa Lalu, dan Keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian (settlement).
– Ditambah (dikurang): Beban (Pendapatan) Bunga
Neto;
• Neraca – liabilitas atau aset tergantung mana
yang lebih besar dari keduanya
– Jika muncul aset maka dinilai yang terendah dari nilai
surplus dan nilai aset ceiling.
33
Program Manfaat Pasti
34
Aset Imbalan Pasti
• Bunga netto
Biaya Jasa
• Untuk mengukur nilai kewajiban kini dan biaya jasa entitas perlu:
– Menerapkan metode penilaian aktuaria
– Mengatribusikan imbalan pada periode jasa
– Membuat asumsi aktuaria
• Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk
menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini
dan biaya jasa lalu.
• Kewajiban masa depan dihitung dari nilai kini (present value)
kewajiban yang dibayarkan di masa depan
• Menerapkan keteraturan yang memadai (sufficient regularity)
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda secara
material dari jumlah yang akan ditentukan pada akhir periode
pelaporan.
• Aktuaris berkualifikasi dianjurkan tetapi tidak diwajibkan.
• Hasil perhitungan diperbaharui jika ada transaksi dan perubahan
material.
Nilai Kini Kewajiban Imbalan
Perubahan dari
Metode dan asumsi
periode sebelumnya
yang digunakan dalam
terhadap metode dan
menyiapkan analisis
asumsi yang
sensitivitas
digunakan
Pengungkapan - karakteristik
Pengungkap
Dampak
an kembali
kombinasi
liabilitas
dan
(aset) Biaya jasa pelepasan
imbalam lalu dan bisnis
pasti neto keuntungan
kerugian dari
penyelesaia
n
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal dan mengakui
perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
Jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan pasca kerja,
entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua
belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon
diakui, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja
jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka
panjang lainnya.
Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
Tanggal Efektif
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun 28.000
Ekuitas
Penghasilan komprehensif lain - kerugian 22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban 250.000
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun 28.000
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi
2013)
• Imbalan kerja perusahaan:
KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran perusahaan ke Dapen 26.000
Imbalan / manfaat pensiun yang dibayarkan
20.000
Dapen
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun 2.900
Ekuitas
Penghasilan komprehensif lain 13.900
Notes
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Penyajian Laporan Keuangan
88
Contoh
• Perusahaan menjanjikan pembayaran pesangon kepada karyawannya
pada saat berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar 200.000.000.
• Karyawan memiliki masa kerja sampai pensiun selama 20 tahun.
• Berdasarkan metode Projected Unit Credit (asumsi diabaikan), unit
menurut periode jasa = 200.000.000/20 = 10.000.000.
• Sehingga pengakuan di laba rugi dan neraca sebagai berikut:
91
Metode dan Asumsi Aktuaria
• Untuk melakukan perhitungan aktuaria digunakan asumsi-asumsi
aktuarial.
• Asumsi Aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain
(mutually compatible).
• Asumsi Aktuarial terdiri dari:
– Asumsi Demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja
dan mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas
imbalan
• Mortalitas selama dan sesudah masa kerja
• Tingkat perputasan pekerja, cacat dan pensiun dini
• Proporsi dari peserta program dengan tanggungannya
• Tingat klait program kesehatan
– Asumsi keuangan, berhubungan dengan:
• Tingkat diskonto
• Tiingkat gaji dan imbalan masa datang
• Jaminan kesehatan, biaya kesehatan di masa datang dan biaya
administrasi
• Tingkat hasil yang diharapkan atas aktiva program
92
Perhitungan Aktuaria
Kewajiban Kini (Present Value of Obligation
(PBO) :
93
Perhitungan Aktuaria
Future Benefit
94
Perhitungan Aktuaria
• Manfaat : 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
• Usia masuk : 20 tahun
• Usia pensiun : 55 tahun
• Usia valuasi : 30 tahun
• Gaji Valuasi : 2.000.000
• Asumsi : tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 6%
• Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata
diabaikan untuk mepermudah pemahaman.
• Future Benefit : 2 x 35 x 2.000.000 x (1+6%) ^ 25 = 600.861.900
• PVFB : 600.861.900 / (1 + 10% )^25 = 55.457.148
• PBO : 55.457.148 x 10 / 35 = 15.844.899
• CSC : 55.457.148 x 1 / 35 = 1.584.489
95
Perhitungan Aktuaria
• Manfaat : 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
• Usia masuk : 20 tahun
• Usia pensiun : 60 tahun
• Usia valuasi : 35 tahun
• Gaji Valuasi : 5.000.000
• Asumsi : tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 5%
• Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata
diabaikan untuk mepermudah pemahaman.
Gaji 5,000,000 5% 10%
Manfaat 60 35 20 2
FV 1,354,541,976.36
PVFB 125,018,803.78
PBO 46,882,051.42
CSC 3,125,470.09
96
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
97
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
Tabel uang pesangon, jasa, uang penggantian hak (usia pensiun, PHK
dan meninggal dunia) = 2 PS + 1 PMK + UPH
98
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
Tabel uang pesangon, jasa, uang penggantian hak (sakit
berkepanjangan, cacat total/tetap) = 2 PS + 2 PMK + UPH
99
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003
• Pasal 88
1) Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang
memenuhi menghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
• Pasal 91
1) Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan
antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang
ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2) Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
lebih rendah atau bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, kesepakatan tersebut batal demi hukum, dan
pengusaha wajib membayar upah pekerja/buruh menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
100
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003
101
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003
• Pasal 156 (3)
• Perhitungan uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
sebagai be-rikut :
– masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;
– masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
– masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulan upah;
– masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulan upah;
– masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam) bulan
upah;
– masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7 (tujuh)
bulan upah;
– masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8
(delapan) bulan upah;
– masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh ) bulan upah.
102
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003
• Pasal 156 (4)
• Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi :
– cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
– biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana
pekerja/buruh diterima bekerja;
– penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima
belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja
bagi yang memenuhi syarat;
– hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
• Perubahan perhitungan uang pesangon, perhitungan uang penghargaan
masa kerja, dan uang penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
103
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003
• Pasal 157
• Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon, uang
• penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak yang seharusnya diterima yang
tertunda, terdiri atas :
– upah pokok;
– segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja/buruh dan
keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerja/buruh secara cuma-
cuma, yang apabila catu harus dibayar pekerja/buruh dengan subsidi, maka sebagai upah dianggap
selisih antara harga pembelian dengan harga yang harus dibayar oleh pekerja/buruh.
• Penghasilan pekerja/buruh dibayarkan atas dasar perhitungan harian, maka
penghasilan sebulan adalah sama dengan 30 kali penghasilan sehari.
• Upah pekerja/buruh dibayarkan atas dasar satuan hasil, potongan/borongan atau
komisi, maka penghasilan sehari adalah sama dengan pendapatan rata-rata per hari
selama 12 (dua belas) bulan terakhir, dengan ketentuan tidak boleh kurang dari
ketentuan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota.
• Pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca dan upahnya didasarkan pada upah
borongan, maka perhitungan upah sebulan dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan
104
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 105