Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1

1. Andina Aprilia Sandi


2. Riska Milani
3. Salsabila Ananda Z
4. Tiara Salsabila Karya
4 KATEGORI
OBAT SISTEM
PENCERNAAN
 Obat sistem pencernaan adalah obat
yang bekerja pada sistem
gastrointestinal dan hepatobiliar.
 Sistem pencernaan memiliki fungsi
sebagai berikut :
 1. Menerima makanan
 2. Memecah makanan menjadi zat-zat
gizi ( suatu proses yang disebut
pencernaan )
 3. Menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah
 4. Membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna dari tubuh
. ANTASIDA DAN ANTIULSERASI

A. Antasida
Antasida igunakan untuk mengobati gastritis / maag. Gastritis atau maag terbagi
menjadi beberapa golongan antara lain :
› Gastritis bakterialis akibat infeksi oleh Helicobacter pylori ( bakteri yang tumbuh di
dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung ). Obat yang diberikan mengandung
bismuth atau antibiotik ( amoxicillin dan claritromycin ) dan obat anti-tukak (
omeprazole ).
› Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang
disebabkan oleh penyakit berat atau trauma ( cedera ). Obat uang digunakan adalah
jenis antasida ( untuk menetralkan asam lambung ) dan anti-ulkus yang kuat ( untuk
mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung ). Jika terjadi
pendarahan hebat, maka dapat dilakukan penutupan sumber perdarahan pada
tindakan endoskopi.
› Gastritis erosif kronis, bisa merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat-obatan,
terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya penyakit Crohn ,
alkoholik, dan lain-lain diobati dengan jenis antasida dan antagonis reseptor H2 misal
Cimetidin dan Ranitidian.
› Gastritis eosinofilik, bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi
cacing gelang. Pengobatannya dapat diberikan obat maag dengan jenis kortikosteroid
atau dilakukan pembedahan.
› Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Obat
yang digunakan yaitu jenis anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung.
B. Antiulserasi
Antiulserasi digunakan untuk mengobati ulkus / luka / tukak.
Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang
terjadi karena lapisan saluran cerna telah termakan oleh asam
lambung dan getah pencernaan, seperti :
› Ulkus duodenalis / ulkus duodenum Merupakan jenis ulkus
peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadi pada
duodenum ( usus dua belas jari ), yaitu beberapa sentimeter
pertama dari usus halus, tepat di bawah lambung.
› Ulkus gastrikum Lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di
sepanjang lengkung atas lambung.
› Esofagitis ( peradangan ) dan ulkus esofagealis Terjadi
karena regurgitasi ( aliran balik ) berulang dari asam lambung
ke dalam kerongkongan bagian bawah.
› Hiperasiditas Keasaman berlebih dan kondisi hipersekresi
asam lambung oleh penyakit sindroma Zolinger Ellison,
mastositosis sistemik ).
2. OBAT ANTIDIARE
 Diare adalah peningkatan volume, keenceran
atau frekuensi buang air besar ( Perubahan
frekuensi dan konsistensi ) dari kondisi normal.
Diare merupakan suatu gejala, dimana
pengobatannya tergantung pada penyebabnya.
Untuk membantu meringankan diare, diberikan
obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (
opium tinctur ) atau loperamide.
 Contoh obat antidiare antara lain : Racecordil :
memenuhi semua syarat ideal, cara kerjanya
mengembalikan keseimbangan sistem tubuh
dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit ke
usus. Loperamide : golongan opioid yang
bekerja dengan cara memperlambat motilitas
saluran cerna Nifuroxazide : bakterisidal
terhadap E. coli, Shigella dysenteriae,
Streptococcus, Staphylococcus dan P.
aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada
saluran pencernaan. Dioctahedral smectite :
melindungi barrier mukosa usus & menyerap
toksin, bakteri, serta rotavirus.
 Obat yang menstimulasi aliran empedu ke duodenum disebut Kolagogum. Pada obat
pencernaan golongan ini tidak langsung berkaitan dengan saluran cerna tetapi lebih
kepada fungsi hati dan empedu yang bermasalah. Hingga kini, belum ada pengobatan
efektif pilihan untuk penyakit hepatitis yang kronis karena virus.
 Ada beberapa zat aktif yang diindikasikan untuk masalah ini, yaitu : Ursodeoksikolat,
memberi efek cytoprotektif langsung dan efek pada siklus enterohepatik pada efek
korelatif potensial asam empedu dan efek imunomodulate. AARC atau asam amino
rantai cabang, merupakan asam amino esensial yang terdiri dari asam amino Valin,
Leusin, dan Isoleusin. Pada penderita penyakit hati kronis atau sirosis hati kadar AARC
ini akan menurun. Chenodeoxycholic adalah asam empedu, satu dari empat asam
organik utama yang diproduksi oleh hati, disintesa hati dari kolesterol. Indikasinya
adalah untuk batu empedu kolesterol, khususnya pada pasien yang beresiko tinggi
untuk pembedahan, tidak dapat ditolong dengan pembedahan sama sekali atau yang
menolak kolesistektomi ( membuang kandung empedu yang sakit atau yang berisi batu
dengan pembedahan ). Zat aktif lainnya, berasal dari alam seperti silymarin, lecitin,
ekstrak rimpangrimpangan maupun tanaman lainnya yang dalam penelitian bermanfaat
untuk kesehatan hati.
 Obat ini membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim
atau campurannya, berguna memperbaiki fungsi pencernaan,
bermanfaat pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi
mencerna makanan. Sediaan digestan ini antara lain : Enzim
pankreas Dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin &
pankrelipase. Mengandung amilase, tripsin (protease) &
lipase. Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas
lipase relatif lebih tinggi dari pankreatin. Pepsin , enzim
proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim
pankreas. Empedu, mengandung asam empedu dan
konjugatnya, mengatasi batu kolesterol kandung empedu.

Anda mungkin juga menyukai