Anda di halaman 1dari 40

ANESTESI LOKAL PADA

OPERASI MATA
Teknik umum
• Gunakan jarum 25 G, 1,5 inch
• Masukkan sedikit jarum anastesi tradisional untuk
memanipulasi jarum sedikit lebih sakit
• Arah jarum mungkin dapat diubah tanpa mengeluarkan
jarum dari kulit
• Selalu inspirasi sebelum menyuntikkan anastesi untuk
mencegah masuknya obat secara intravena
• Masukkan larutan sejumlah 3-5 ml
• Suntikkan secara perlahan
• Berikan tekanan diatas tempat suntikkan untuk
menyebarkan efek obat anastesi pada nervus motoris
dan meminimalisasi pendarahan.
Teknik van lint klasik

• Suntikkan jarum 1 cm dibelakang pada margin


lateral orbita inferior
• Masukkan sedikit ujung jarum anastesi
• Jauhkan jarum dari tulang dan suntukkan kira – kira
0,5 ml anastesi
• Selanjutnya, masukkan horizontal dan suntikkan 1 –
2 ml subkutaneous sepanjang inferotemporal orbta
sambil mengeluarkan jarum
• Sama suntikkan superonasal dan suntikkan
sepanjang supertemporal orbital

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 3


Teknik van lint modifikasi

• Hindari pembengkakan kelopak mata secara


berlebihan
• Masukkan jarum kira – kira 1 cm dari lateral canthus
• Masukkan sedikit ujung jarum
• Masukkan jarum ke dalam ruang subkutaneus
superior dan suntikkan 1 – 2 ml sambil menarik
jarum. Tapi jangan mengeluarkan jarum dari kulit.
• Masukkan jarum kedalam inferior dan suntukkan
anastesi
• Keluarkan jarum dari kulit

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 5


Teknik O’Brien

• Identifikasi proscessus condyloid dari mandibual


• Masukkan jarum sampai ke periosteum processus
condyloid
• Suntikkan kira – kira 2 ml larutan anastesi
• Tarik jarum sampai bagian ujungnya lalu masukkan ke
arah posterior dan anterior dari arcus zygomaticus
• Suntikkan larutan anastesi
• Lalu jarum di arahkan ke bagian inferior sepanjang tepi
posterior ramus mandibula. Dan suntikkan 1 -2 ml.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 6


Teknik atkinson

• Masukkan jarum subkutaneous pada tepi inferior


tulang zygomatic secara langsung di bawah rongga
orbta
• Masukkan jarum menjelang arcus zygomaticus ,
arahkan kira – kira 300 diatas telinga
• Suntikkan kira – kira 3-4 ml larutan anastesi

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 7


RETROBULBARIS ANASTESI

• Berikan anastesi topikal ( contoh proparakain )


• Gunakan spuit ukuran 25 G, 1,5 inci tumpulkan ujung
jarum retrobulbar ( misal jarum atkinson ) untuk
meminimalisasi kemungkinan perforasi menyeluruh
• Perintahkan pasien menatap ke atas dan ke arah
berlawanan dari arah suntikan
• Palpasi rongga orbita inferior
• Tempatkan jarum prependikular melalui kulit
• Suntikkan kira – kira 0,5 ml larutan subkutan untuk
mengurnagi rasa sakit ketika septum orbita di suntikkan

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 8


• Suntikkan jarum lurus ke dalam ( sejajar dengan dsar orbita ), perforasi
septum orbita
• Setelah septum diperforasi dn equator menyeluruh sudah terjadi ( kira –
kira 1 cm jarum penetrasi ), jarum supero nasal pada kira – kira sudut 300
• Jarum disuntikkan menembus septum intramuskular dan masuk ke otot
• Pindahkan jarum dari sisi ke sisi secara perlahan, lihat setiap gerakan dari
mata secara menyelurh apakah sudah terjadi penetrasi
• Aspirasi untuk menyakinkan bahwa obat tidak masuk ke pembuluh drah
• Suntukkan secara perlahan 3 – 4 ml larutan anastesi
• Pindahkan jarum
• Berikan tekanan untuk mencegah pendarahan dan untuk menyebarkan
anastesi.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 9


KOMPLIKASI

• Pendarahan retrobulbar
• Oklusi areteri retina sentralis
• Injeksi anastesi intravascular
• Perforasi mata dengan jarum retrobulbar
• Depresi respirasi dan kardiovascular

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 11


ANASTESI PERIBULBAR
• Jarum suntik diarahkan tegak lurus menyusuri pinggir
orbita
• Menggunakan jarum ukuran 25 dengan panjang 1,25 inci
• Suntikan awal pada daerah 1/3 temporal
• Saat jarum masuk beberapa mm>>suntikkan obat
anastesi (1cc)
• Teruskan jarum sampai daerah ekuator bola mata
(sekitar 3cm) 4cc obat anastesi (aspirasi terlebih dahulu)
• Tarik jarum tegak lurus
• Berikan suntikan kedua pada bagian atas didaerah nasal
sebanyak 2cc
PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 13
ANASTESI SUBKONJUNGTIVA

• Gunakan jarum suntik ukuran 1 mL dengan jarum 25


• Suntikkan larutan lidocain sebanyak 0,5-1ml
dibawah konjungtiva (pilih daerah superior)
• Jarum diarahkan ke sklera

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 14


KONTRA INDIKASI

• Pasien menolak anatesi lokal walaupun setelah


konseling dan penjelasan mengenai resiko
didalamnya
• Pasien dengan kondisi kesehatan yang buruk dan
dengan posisi tubuh yang terbatas
• Pasien dengan riwayat sebelumnya memuliki reaksi
buruk, alergi atau komplikasi lain terhadap anastesi
lokal.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 15


ANASTESI SUBTENON

• Persiapan penderita ( pemberian anastesi topikal


“lidocaine 4% 1 tetes / 10 menit selama 20 menit)
• Asepsis & antisepsis (setelah pasien di meja operasi
• Insisi konjungtiva bagian inferior bagian nasal (3mm
dari limbus) s/d kelihatan bagian sklera
• Masukan kanula subtenon (jarum khusus) melalui
luka insisi menyususri dinding bola mata sampai
mencapai daerah ekuator
• Suntikkan 1cc lidocaine 2%
• Tunggu beberapa saat (3-5 menit)

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 16


PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 17
OBAT-OBAT ANASTESI LOKAL
Definisi Anestesi Lokal

Anestesi lokal didefinisikan sebagai suatu


tindakan yang menyebabkan hilangnya sensasi
rasa nyeri pada sebagian tubuh secara sementara
yang disebabkan adanya depresi eksitasi di ujung
saraf atau penghambatan proses konduksi pada
saraf perifer. Anestesi lokal menghilangkan
sensasi rasa nyeri tanpa hilangnya kesadaran yang
menyebabkan anestesi lokal berbeda secara
dramatis dari anestesi umum.
Sifat Ideal Anestesi Lokal

a) Tidak menimbulkan
b) Tidak menimbulkan
iritasi pada jaringan c) Toksisitas sistemik
perubahan pada jaringan
lunak pada saat yang rendah
saraf
digunakan

f) Durasi kerjanya lama


d) Efektif jika diinjeksikan
untuk memungkingkan
ke jaringan lunak atau e) Waktu mula kerja yang
penyelesaian prosedur
topikal ke membrane cepat
namun tidak begitu lama
mukosa
untuk waktu pemulihan
JENIS ANESTESI TOPIKAL PADA MATA

• Anestesi Lokal : memblok ujung saraf trigeminal


hanya pada kornea dan konjungtiva.
• Paling umum digunakan = Proparacaine, tetracaine,
dan benoxinate.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 21


Proparacaine hydrochloride

• Sediaan : larutan 0,5 % sediaan kombinasi


proparacain dan flourescen tersedia sebagai
flouracaine.
• Dosis : 1 tetes dan diulangi bila perlu
• Mula dan lama kerja : anastesi mulai bekerja dalam
20 detik dan bertahan 10-15 menit
• Catatan : paling sering iritasinya diantara obat – obat
mata topikal

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 22


Tetracaine hydrochloride (pontocaine)

• Sediaan : larutan 0,5 % dan salep 0,5 %


• Dosis : 1 tetes dan diulangi bila perlu
• Mula dan lama kerja : mulai bekerja dalam 1 menit
dan bertahan selama 15 – 20 menit
• Catatan : nyeri saat diteteskan

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 23


Benoxinate hydrochlodirde

• Sediaan : larutan 0,4%


• Dosis : 1 tetes dan diulangi bila perlu
• Mula dan lama kerja : mulai bekerja 1-2 menit dan
bertahan selama 10 – 15 menit.
• Catatan : benoxinate 0,4 % dan flourescin dapat
dipakai sebelum tonometri aplanasi.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 24


Anastesi Suntikan

• mendapatkan efek anastesi sensorik dan motorik


jangka panjang.
• Memblok nervus mototik dan sensoris mata
• Lidokain, procain, mepivacain
• bupivacaine dan etidocaine sering dicampurkan
dengan anastesi lain untuk memperpanjang kerja

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 25


Lidocain hydrochloride (xylocaine)

• Paling sering digunakan


• Lama kerja cepat (1-2 jam)
• Dua kali lebih poten dari pada precain.
• Dosis maksimal yang aman adalah 4,5 mg/Kg tanpa
epinefrin dan 7 mg/Kg dengan epinefrin.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 26


Procaine hydrochloride (novacaine)

• Sediaan : larutan 1%, 2% dan 10%


• Dosis : kira – kira 50 cc larutan 1% dapat disuntikkan
tanpa menimbulkan efek sistemik. Dosis maksimal
yang aman adalah 10 mg/Kg
• Lama kerja : 45 – 60 menit

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 27


Bupivacaine hydrochloride (marcaine,
sensorcaine)
• Sediaan : larutan 0,25%, 0,5% dan 0,75%
• Dosis ; larutan 0,75% paling sering dipakai dalam
ophtalmologi. Dosis aman maksimum untuk dewasa
adalah 250 mg dengan epinefrin dan 200 mg tanpa
epinefrin. Bupivacaine sering dicampur dengan
lidocain dengan perbandingan 50 : 50.

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 28


Etiocaine hydrochloride (duranest)

• Sediaan : larutan 1% dan 1,5 %


• Dosis : dosis maksimum yang aman adalah 4 mg/Kg
tanpa epinefrin dan 5,5 mg/Kg dengan epinefrin.
Obat ini sering dicampurkan dengan lidokain untuk
anastesi local pada bedah mata
• Mula dan lama kerja : mula kerja lebih lambat
daripada lidocaine, namun lebih cepat dari pada
bupivicaine. Lama kerja kira- kira dua kali lidocaine
( 4-8 jam ).

PowerPlugs Templates for PowerPoint Preview 29


Klasifikasi Anestesi Lokal
Klasifikasi Anestesi Lokal 3
Mula dan masa kerja penggunaan
anestetikum lokal dengan
vasokonstriktor
Anestetikum Mula kerja
% Vasokonstriktor Masa kerja, menit
Lokal menit ,

Jaringan
pulpa
lunak
1:200.000 2-3 60 180-300
Artikain 4
1:100.000 2-3 60 180-300
Bupivakain 0.5 1:200.000 6-10 90-180 180-720
-
3-5 10 60-120
Lidokain 2 1:50.000 /
3-5 60 180-300
1:100.000

5-10
(infiltrasi)
- 3-5 120-180
Prilokain 4 40-60
1:200.000 3-5 180-480
(blok saraf)
60-90

3 - 3-5 20-40 120-180


Mepivakain
2 1:100.000 3-5 60 180-300
Mekanisme Anestesi Lokal
Farmakokinetik Anestesi Lokal

Absorbsi

Semua jenis anestesi lokal memiliki tingkatan reaksi


yang berbeda, yang sering terjadi yaitu vasodilatasi
pembuluh darah ketika di deposit, dan beberapa juga
menimbulkan vasokontriksi. Efek signifikan dari
vasodilatasi meningkat ketika anestesi lokal sudah
diserap oleh pembuluh darah, sehingga menurunkan
durasi dan kualitas dari rasa sakit, tetapi meningkatkan
konsentrasi anestesi lokal pada pembuluh darah dan
potensi overdosis (reaksi toksik).
Distribusi

Setelah diserap ke pembuluh darah, anestesi lokal


disalurkan ke seluruh jaringan dalam tubuh. Organ
yang sangat perfusi yaitu otak, hepar, ginjal, paru-
paru, limfe memiliki kadar anestesi yang paling tinggi
dibandingkan dengan organ yang kurang perfusi.
METABOLISME dan EKSRESI

1. ester
Ester sebagian besar dimetabolisme oleh pseudocholinesterase (juga
disebut butyrylcholinesterase). Hidrolisis aster cepat, dan metabolit
yang larut dalam air diekskresikan dalam urin.
2. Amida

Amida dimetabolisme (N-dealkilasi dan hidroksilasi) oleh enzim P-450


mikrosomal di hati dan diekresikan diginjal
Dosis beberapa anestetikum lokal
Anestetikum Lokal Dosis
kokain di jumpai dalam benruk topikal
semprot 4%
Untuk infiltrasi: Iarutan 0,25%-0.5 %.
Prokain (novokain)
Blok saraf: 2%. Dosis 15 mg/kgBB
Lidokain (lignocaine; xylocain,
Konsentrasi efektif minimal 0,25 %
lidodest)

Bupivakain (marcain) Konsentrasi efektif minimal 0.125%


Campuran emulsi minyak dalam
EMLA (eutectic mixture of local air(krem) antara lidokain dan prilokain
anesthetic) masing-masing 2.5 % atau masing-
masing 5%.
Ropivakain (naropin) dan
Keuntungan dan Kerugian Obat Anestesi
Lokal
Keuntungan Anestesia Lokal: • Kerugian Anestesia Lokal:
a. Alat minim dan teknik relatif
• a. Membutuhkan kerjasama
sederhana sehingga biaya relatif lebih pendcrita
murah.
b. Relatif aman untuk pasien yg tidak • b. Sullit diterapkan pada anak-anak
puasa emergency, lambung penuh) • c. Tidak sernua ahli bedah menyukai
karena penderita sadar sehingga resiko anestesi regional
aspirasi berkurang • d. Pasien lebih suka dalam keadaan
c. Tidak ada komplikasi jalan nafas dan tidak sadar
respirasi
• e. Tidak praktisjika diperlukan
d. Tidak ada polusi kamar operasi oleh betxrapa suntikan
gas anestesi.
e. Perawatan operasi lebih ringan/ • f. Menimbulkan ketakutan bahwa
efek Obat menghilang ketika
murah
pembedahan belum selesai.
f. Kehilangan darah sedikit
Komplikasi Anestesi Lokal

Nyeri pada saat injeksi


Rasa terbakar saat injeksi
Paresthesia
Trismus
Hematoma
Infeksi
Paralisis saraf fasialis
Syok anafilaksis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai