Anda di halaman 1dari 160

SISTEM DIGESTIF

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Sistem Pencernaan
Kontribusi pada homeostasis:
 memecah makanan menjadi bentuk yang dapat
diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh.
menyerap air, vitamin, dan mineral.
mengeluarkan bahan sisa dari tubuh.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


“digestion”
 Proses pemecahan makanan menjadi molekul
yang cukup kecil untuk masuk ke sel-sel tubuh.
 Organ yang terlibat dalam pemecahan
makanan disebut sistem digestif
(pencernaan).
 Sistem tubular  dimulai dari mulut sampai ke
anus, dan sangat erat kaitannya dengan sistem
kardiovaskular.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Istilah
Gastroenterologi : spesialisasi medis yang
berhubungan dengan struktur, fungsi,
diagnosis, dan pengobatan penyakit
lambung dan usus.
Proctology : spesialisasi medis yang
berhubungan dengan diagnosis dan
pengobatan gangguan rektum dan anus.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


2 kelompok organ penyusun sistem
pencernaan :
1. traktus / saluran gastrointestinal
(GI).
2. organ pencernaan aksesori.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


1. Saluran gastrointestinal
(GI), atau saluran alimentary
/pencernaan , adalah sebuah tabung yang
memanjang dari mulut ke anus melalui
rongga dada, perut dan pelvis.

Organ saluran pencernaan termasuk mulut,


sebagian besar faring, esofagus, lambung,
usus halus, dan usus besar.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Panjang saluran pencernaan adalah sekitar
5-7 meter pada orang yang hidup.
Pada mayat sekitar 7-9 meter.
Pada organ hidup, otot-otot di sepanjang
dinding organ saluran pencernaan dalam
keadaan kontraksi berkelanjutan.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


2. Organ pencernaan aksesori termasuk
gigi, lidah, beberapa kelenjar ludah, hati,
kandung empedu, dan pankreas.
 Gigi untuk pemecahan fisik makanan,
dan membantu lidah mengunyah dan
menelan.
 Ada yang tidak pernah bersentuhan
langsung dengan makanan, tetapi
memproduksi atau sekresi cairan yang
mengalir ke saluran pencernaan; sekresi
membantu dalam pemecahan kimia
makanan. Dr. IGN Truly Mahendra, MM
6 proses dasar
sistem pencernaan:
1. Ingestion / Menelan. Proses ini termasuk
memasukkan makanan dan cairan ke
dalam mulut (makan).
2. Secretion / Sekresi. Setiap hari, sel-sel
dalam dinding-dinding saluran
pencernaan dan organ pencernaan
aksesori mengeluarkan total sekitar 7
liter air, asam, buffer, dan enzim ke dalam
lumen saluran .
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
3. Mixing and propulsion / Pencampuran
dan propulsi. Kontraksi dan relaksasi
bolak balik dari otot polos di dinding
saluran GI dan campuran dengan sekresi
mendorong makanan kearah anus.
Kemampuan saluran pencernaan untuk
mencampur dan memindahkan material
di sepanjang panjangnya disebut
motilitas.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


4. Digestion / Pencernaan. Proses Mekanik
dan kimia memecah makanan menjadi
molekul kecil.
 Dalam pencernaan mekanik gigi
memotong dan menggiling makanan
sebelum ditelan, dan kemudian otot-otot
lambung dan usus halus menggilas
makanan.
 Sebagai Hasilnya, molekul makanan
dipecah dan dicampur dengan enzim
pencernaan.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Dalam pencernaan kimia, molekul besar
karbohidrat, lemak, protein, dan molekul
asam nukleat dalam makanan dipecah
menjadi molekul yang lebih kecil dengan
hidrolisis.
 Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
kelenjar ludah, lidah, lambung, pankreas,
dan usus halus mengkatalisasi reaksi
katabolik.
 Beberapa zat dalam makanan dapat
diserap tanpa pencernaan
kimia. Misalnya vitamin, ion, cholesterol,
dan air.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
5. Absorpsi/Penyerapan. Masuknya cairan
yang dicerna dan disekresi, ion, dan
produk-produk pencernaan ke dalam sel-
sel epitel yang melapisi lumen saluran
pencernaan.
 Makanan yang diserap masuk ke
pembuluh darah atau getah bening dan
beredar ke sel seluruh tubuh.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


6. Defekasi/Buang air besar. Limbah, zat
dicerna, bakteri, sel-sel terkelupas dari
lapisan saluran GI, dan bahan yang tidak
diserap dalam saluran pencernaan
meninggalkan tubuh melalui anus.
 Materi yang dieliminasi disebut feses.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


LAPISAN SALURAN GI
Dinding saluran pencernaan dari esofagus
bagian bawah sampai lubang anus
memiliki empat lapis jaringan dasar yang
sama
Empat lapisan saluran, dari dalam keluar,
adalah mukosa, submukosa, muskularis, dan
serosa.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mukosa
Mukosa, atau selaput lendir, adalah lapisan
dalam saluran pencernaan.
Terdiri dari; (1) lapisan epitel dalam kontak
langsung dengan isi saluran pencernaan, (2)
lapisan jaringan ikat yang disebut lamina
propria, dan (3) lapisan tipis otot polos
(muskularis mukosa).

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Epitel mukosa dalam mulut, faring,
esofagus, dan anal kanal terutama terdiri
dari sel epitel skuamosa berlapis tidak
berkeratin yang berfungsi sebagai
pelindung.
Epitel kolumnar sederhana, yang berfungsi
dalam sekresi dan penyerapan, melapisi
lambung dan usus.
Batas antar sel epitel kolumnar yang ketat
bisa mencegah kebocoran antar sel-sel.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Lamina propria merupakan jaringan ikat
areolar yang mengandung banyak darah dan
pembuluh limfatik, yang merupakan saluran
dimana nutrisi yang diserap dari saluran
pencernaan disalurkan ke jaringan lain dari
tubuh.
Lapisan ini mendukung epitel dan
mengikatnya ke muskularis mukosa .

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Lapisan tipis dari serat otot polos yang
disebut muskularis mukosa membentuk
banyak lipatan kecil selaput lendir lambung
dan usus halus, yang meningkatkan
permukaan daerah untuk pencernaan dan
penyerapan.
Gerakan muskularis mukosa memastikan
bahwa semua sel penyerapan sepenuhnya
terkena isi saluran pencernaan.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Submukosa
Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar
yang mengikat mukosa ke lapisan
muskularis.
Jaringan ini berisi banyak pembuluh darah
dan limfatik yang mengalirkan molekul
makanan yang diserap mukosa.
Submukosa juga mengandung kelenjar dan
jaringan limfatik.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Muskularis
Lapisan muskularis dari mulut, faring,
dan bagian superior dan tengah esofagus
terdiri dari otot rangka yang volunter.
Otot rangka juga membentuk sfingter anal
eksternal.
Di bagian lain muskularis terdiri dari otot
polos yang umumnya terdiri dari 2
bagian: bagian dalam serat melingkar dan
bagian luar serat longitudinal.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Kontraksi involunter otot polos membantu
memecah makanan, mencampurnya dengan
cairan pencernaan, dan mendorong
sepanjang saluran tersebut.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Serosa
Bagian dari saluran GI yang berada dalam
rongga abdominopelvic memiliki lapisan
superfisial yang disebut serosa.
Serosa adalah membran yang terdiri dari
jaringan ikat areolar dan epitel skuamosa
sederhana (mesothelium).
Serosa ini juga disebut peritoneum
visceralis karena terbentuk sebagian dari
peritoneum.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Peritoneum
Peritoneum adalah membran serosa
terbesar tubuh; terdiri dari lapisan epitel
skuamosa sederhana (mesothelium) dan
lapisan jaringan ikat areolar.
Peritoneum dibagi menjadi peritoneum
parietalis, yang melapisi dinding rongga
abdominopelvic, dan peritoneum
visceralis, yang melapisi organ dalam
termasuk serosanya.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Ruang tipis antara bagian peritoneum
parietalis dan visceralis
disebut rongga peritoneal mengandung
cairan serosalubricant.
Dalam keaadaan tertentu, rongga peritoneal
bisa menampung beberapa liter cairan,
suatu kondisi yang disebut ascites .

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Beberapa organ terletak di dinding
perut posterior dan ditutupi oleh
peritoneum hanya pada permukaan
anterior; tidak dalam rongga peritoneum.
Organ2 tersebut , termasuk ginjal, colons
asenden dan desenden, duodenum, dan
pancreas, dikatakan retroperitoneal .

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Berbeda dengan pericardium dan pleura,
yang menutupi jantung dan paru-paru
secara penuh, peritoneum membentuk
lipatan2 diantara organ dalam.
 Lipatan2 ini yang mengikat organ satu
sama lain dan dengan dinding rongga perut.
Juga mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik, dan saraf yang
mensuplai organ-organ perut.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Ada 5 lipatan peritoneal utama:
omentum mayus,
ligamentun falciformis,
omentum minus,
mesenterium,
mesokolon.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Omentum mayus
 Omentum mayus, lipatan peritoneal terbesar,
menutupi colon tranversum dan usus halus seperti
"apron lemak”.
 Omentum mayus terbentuk dari lembaran ganda
menjadi total empat lapisan.
 Dari pangkalnya disepanjang lambung dan duodenum,
omentum mayus memanjang ke bawah di depan usus
halus, kemudian berbalik dan menjalar ke atas dan
menempel pada colon tranversum.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Omentum mayus mengandung banyak
jaringan lemak.
Banyaknya kelenjar getah bening pada
omentum mayus mengandung makrofag dan
sel plasma yang memproduksi antibodi dan
membantu memerangi infeksi pada saluran
pencernaan.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Ligamen Falciformis
Ligamen Falciparum menyambungkan hati ke
dinding anterior perut dan diafragma.
Hati adalah satu-satunya organ
pencernaan yang melekat pada dinding
anterior perut.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Omentum minus
Omentum minus adalah lipatan anterior di
serosa lambung dan duodenum, dan mengikat
perut dan duodenum dengan hati.
Ini adalah jalan untuk pembuluh darah
memasuki hati dan berisi vena portal hepatik,
arteri hepatika komunis, dan saluran empedu,
bersama dengan beberapa kelenjar getah
bening.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mesenterium
 Sebuah lipatan peritoneum berbentuk kipas,
disebut mesenterium, mengikat jejunum dan
ileum ke posterior dinding perut.
 Memanjang dari dinding perut posterior
membungkus usus halus dan kemudian kembali ke
asalnya, membentuk struktur berlapis ganda.
 Di antara dua lapisan tersebut terdapat pembuluh
darah dan pembuluh limfatik dan kelenjar getah
bening.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mesokolon
 Mesokolon, mengikat colon transversum
(mesokolon tranversum) dan kolon sigmoid
(mesokolon sigmoid) ke dinding perut posterior.
 Juga berisi pembuluh darah dan limfatik ke usus.
 Bersama Sama, mesenterium dan mesokolon
memegang usus secara longgar , memungkinkan
gerakan seperti kontraksi otot dan peristaltis.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


ORGAN-ORGAN DIGESTIF
MULUT
 Rongga mulut atau bukal, dibentuk oleh
pipi, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan
lidah.
 Pipi membentuk dinding lateral rongga mulut.
 Eksternal ditutupi oleh kulit dan internal oleh
selaput lendir, dengan mukosa epitel skuamus
berlapis tidak berkeratin.
 Antara kulit dan selaput lendir pipi terdapat otot
Businator dan jaringan ikat.
 Bagian anterior pipi berakhir di bibir.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Bibir
 Bibir atau labia mengandung otot orbicularis
oris dan ditutupi eksternal oleh kulit dan
internal oleh selaput lendir.
 Permukaan bagian dalam dari masing-masing
bibir lipatan garis tengah selaput lendir yang
disebut frenulum labial .
 Selama mengunyah, kontraksi otot buccinators
pada pipi dan orbicularis oris di bibir
membantu menjaga makanan di antara gigi
atas dan bawah.
 Otot ini juga membantu dalam bicara.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Palatum
Palatum /Langit-langit adalah dinding
atau sekat yang memisahkan rongga
mulut dari rongga hidung, membentuk atap
mulut.
Struktur ini memungkinkan untuk
mengunyah dan bernapas di waktu yang
sama.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Palatum Durum / Langit2 keras (bagian
depan/anterior) dibentuk oleh tulang
maksila dan palatine dan ditutupi oleh
selaput lendir; membentuk sekat
tulang antara rongga mulut dan hidung.
Palatum Mole /Langit2 lunak, yang
membentuk bagian belakang/posterior,
adalah sekat otot berbentuk lengkungan
antara orofaring dan nasofaring yang
dilapisi dengan selaput lendir.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Tergantung pada perbatasan langit-langit
lunak ada uvula.
Selama menelan, langit-langit lunak dan
uvula tertarik keatas, menutup nasofaring
dan mencegah makanan dan cairan
memasuki rongga hidung.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Kelenjar Ludah
 Kelenjar ludah adalah kelenjar yang
melepaskan sekresi air liur ke dalam rongga
mulut.
 Air liur disekresikan untuk menjaga selaput
lendir mulut dan faring lembab dan
membersihkan mulut dan gigi.
 Ketika makanan memasuki mulut, sekresi
saliva ditingkatkan, untuk melumasi, memecah,
dan mulai pencernaan makanan secara kimia.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Selaput lendir mulut dan lidah
mengandung banyak kelenjar ludah kecil
yang terbuka langsung, atau tidak langsung
melalui saluran pendek, ke rongga mulut.
Termasuk kelenjar ini: kelenjar labial,
bukal, dan palatal di bibir, pipi, dan langit-
langit, dan kelenjar lingual di lidah,
memberikan kontribusi kecil untuk air liur.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Sebagian besar air liur disekresikan
oleh kelenjar ludah mayus, yang berada di
luar mukosa, dengan saluran yang menuju
ke rongga mulut.
Ada tiga pasang kelenjar ludah mayus:
1. kelenjar parotis,
2. kelenjar submandibula,
3. kelenjar sublingual.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Kelenjar parotis yang terletak bawah dan
anterior telinga, antara kulit dan otot
masseter.
Mengeluarkan air liur ke dalam rongga
mulut melalui saluran parotis yang
menembus otot bucinator dan bermuara ke
rongga mulut didepan gigi molar atas
kedua.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Kelenjar submandibular terletak di dasar
mulut; sebelah medial mandibula.
Saluran submandibula, berjalan di bawah
mukosa di kedua sisi garis tengah dasar
mulut.
Kelenjar sub lingual ada di bawah lidah
dan diatas kelenjar submandibula.
Saluran sublingual, membuka ke dalam
dasar mulut.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Lidah
 Lidah adalah organ pencernaan aksesori
terdiri dari otot skeletal ditutupi dengan
selaput lendir.
 Bersama dengan otot2 terkait, membentuk
lantai rongga mulut.
 Lidah dibagi menjadi dua bagian lateral yang
simetris dan septum median yang
membentang sepanjang lidah, lalu melekat di
inferior dengan tulang hyoid, prosesus styloid
dari tulang temporal, dan rahang.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Gigi
 Gigi, atau dentes , adalah organ pencernaan
aksesori yang terletak di soket prosesus
alveolar mandibula dan maksila.
 Prosesus alveolar ditutupi oleh gingiva , atau
gusi.
 Soket dilapisi oleh ligamen periodontal yang
terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat yang
mengikat gigi pada dinding soket.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Gigi memiliki tiga wujud utama: mahkota,
akar, dan leher.
Mahkota adalah bagian yang terlihat di atas
gusi.
Tertanam dalam soket adalah akar.
leher adalah persimpangan menyempit dari
mahkota dan akar dekat garis gusi.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Dibagian dalam, dentin membentuk
sebagian besar gigi.
Dentin terdiri dari jaringan ikat kalsifikasi
yang memberikan bentuk dasar gigi dan
kekakuan.
Dentin lebih kuat dari tulang karena
kandungan garam kalsium lebih besar (70%
dari berat kering)

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Mahkota ditutupi oleh enamel, yang terdiri dari
kalsium fosfat dan kalsium karbonat.
 Enamel juga lebih keras daripada tulang karena
isinya garam kalsium lebih tinggi (sekitar 95%
dari berat kering).
 Bahkan, enamel adalah substansi yang paling
keras di dalam tubuh, untuk melindungi gigi dari
keausan saat mengunyah.
 Juga melindungi dari asam yang melarutkan
dentin.
 Dentin akar ditutupi oleh sementum, jaringan
mirip tulang, yang menempelkan akar ke ligamen
periodontal.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Manusia memiliki dua dentisi, atau set gigi:
sulung dan permanen.
 Yang pertama gigi desidua , juga disebut gigi
sulung, gigi susu, atau gigi bayi mulai tumbuh
usia 6 bulan, dan kira-kira dua gigi muncul setiap
bulan sesudahnya, sampai total 20.
 Incisivus (gigi seri), yang paling dekat
dengan garis tengah, berbentuk pahat untuk
memotong makanan.
 Ada gigi insisivus sentral dan
lateral berdasarkan posisi mereka.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Di samping incisivus, adalah cuspids (taring),
yang memiliki permukaan runcing.
 Cuspids digunakan untuk merobek makanan.
 Gigi seri dan taring hanya memiliki satu akar.
 Dibelakang taring ada molar (geraham) 1 dan
2, memiliki empat tonjolan.
 Molar rahang (atas) memiliki tiga akar,
molar mandibula (bawah) memiliki dua akar.
 Geraham menggilas dan menggiling makanan
dan mempersiapkan untuk menelan.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Semua gigi sulung umumnya tanggal antara
usia 6 dan 12 tahun dan digantikan oleh gigi
permanen (sekunder).
Gigi permanen terdiri dari 32 gigi yang
tumbuh antara usia 6 sampai dewasa.
Geraham sulung digantikan oleh premolar
(bicuspid) 1 dan 2, dan memiliki dua
tonjolan dan satu akar (gigi premolar
pertama rahang memiliki dua akar) dan
digunakan untuk menghancurkan dan
grinding.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Molar permanen, yang tumbuh di belakang
premolar, tidak menggantikan gigi sulung,
molar 1 pada usia 6 (enam tahun),
molar 2 di usia 12(dua belas tahun),
molar 3(gigi bungsu) setelah usia 17 atau
tidak sama sekali.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Pencernaan Mekanik dan Kimia di
mulut
Pencernaan mekanik adalah degan
mengunyah, atau mastication, di mana
makanan dimanipulasi oleh lidah, digiling
dengan gigi, dan dicampur saliva.
Akibatnya, makanan menjadi bolus yang
lembut, fleksibel, dan gampang ditelan.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Faring
 Makanan yang ditelan lalu melewati faring,
sebuah tabung berbentuk corong yang
membentang dari nares internal ke esofagus di
bagian posterior dan laring di anteriornya.
 Faring terdiri dari otot rangka dan dilapisi oleh
membran mukosa, dan dibagi menjadi 3 bagian:
nasofaring, orofaring, dan laryngopharynx.
 Fungsi nasofaring hanya dalam respirasi, namun
orofaring dan laryngopharynx berfungsi untuk
pencernaan serta pernapasan.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Esofagus
Esofagus adalah tabung panjang berotot
panjang sekitar 25 cm, yang terletak di
belakang trakea.
Esofagus mulai dari ujung inferior
laringofaring dan melewati mediastinum di
depan tulang belakang.
Kemudian menembus diafragma pada
tempat yang disebut hiatus esofagus, dan
berakhir di bagian atas lambung.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Mukosa dari esofagus terdiri dari mukosa epitel
skuamosa bertingkat tidak berkeratin, lamina
propria (jaringan ikat areolar), dan muskularis
mukosa (otot polos).
 Dekat lambung, mukosa esofagus mengandung
kelenjar lendir.
 Epitel skuamosa berlapis pada mulut, mulut, lidah,
orofaring, laringofaring, dan esofagus memberikan
perlindungan yang cukup dari abrasi dan
perlukaan dari partikel makanan yang dikunyah,
dicampur dengan sekresi, dan ditelan.
 Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar,
pembuluh darah, dan kelenjar lendir.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Muskularis dari sepertiga atas esofagus adalah
otot rangka, sepertiga tengah adalah otot rangka
dan halus, dan sepertiga bawah otot halus. Pada
akhir esofagus, muskularis membentuk dua
sfingter yaitu: sphincter esophageal atas (UES),
dari otot rangka, dan sfingter esofagus bawah
(LES), dari otot polos).
 Sphincter esofageal atas mengatur pergerakan
makanan dari faring ke dalam esofagus; sphincter
esofageal bawah mengatur masuknya makanan
dari esofagus ke lambung.
 Lapisan superfisial esofagus disebut adventitia.
 Adventitia menempelkan esofagus dengan
struktur sekitarnya.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
DEGLUTITION
 Deglutisi atau menelan adalah gerakan
makanan dari mulut ke lambung.
 Deglutisi dibantu oleh sekresi air liur dan
lendir dan melibatkan mulut, faring, dan
esofagus.
 Menelan terjadi dalam tiga tahap: (1) tahap
volunter, di mana bolus dilewatkan ke
orofaring; (2) tahap faring, involunter, faring ke
esofagus; dan (3) tahap esofageal, esofagus ke
dalam lambung secara involunter.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Gaster/Lambung
 Gaster berbentuk J terletak langsung dibawah
diafragma di regio epigastrium, umbilical, dan
hipogastrium abdomen.
 Lambung menghubungkan esofagus dengan
duodenum, bagian pertama dari usus halus .
 Karena makanan dapat masuk lebih cepat
dibandingkan kecepatan usus untuk mencerna
dan menyerapnya, salah satu fungsi lambung
adalah untuk pencampuran dan reservoir.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Dengan interval yang tepat, lambung mengirim
sejumlah kecil makanan ke dalam duodenum.
 Posisi dan ukuran lambung bervariasi ,
diafragma mendorong kebawah saat menarik
nafas dan menarik keatas saat membuang
nafas.
 Pada saat kosong, ukuran lambung seperti
sosis besar, dan bisa dikembungkan dan
menyimpan makanan dalam jumlah besar.
 Di lambung, pencernaan karbohidrat yang dari
mulut dilanjutkan, pencernaan proteins dan
trigliserida dimulai, bolus semipadat diubah
menjadi cair, dan beberapa zat bisa diserap.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Anatomi Lambung
 Lambung terdiri dari 4 bagian utama: kardia,
fundus, badan, dan pilorus.
 The kardia mengelilingi lobang atas lambung.
Bagian atas yang bulat ke arah kiri kardia
adalah fundus. Di bawah fundus adalah bagian
besar tengah lambung, yang disebut korpus.
Bagian lambung yang terhubung dengan
duodenum adalah pilorus, terdiri dari dua
bagian, antrum pilorus , yang menghubungkan ke
korpus lambung, dan kanal pilorus, yang
mengarah ke duodenum.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Ketika perut kosong, mukosa membentuk
lipatan besar, yang disebut rugae , yang
dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pilorus berhubungan dengan duodenum
melalui sfingter pilorus.
Batasan medial lambung yang cekung
disebut kurvatura minus, dan batas lateral
yang cembung disebut kurvatura mayus.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Permukaan mucosa adalah lapisan sel-sel
epitel kolumnar sederhana yang disebut sel
mukosa permukaan.
 Mukosa berisi lamina propria (jaringan ikat
areolar) dan sebuah mukosa muskularis (otot
polos).
 Sel epitel masuk ke dalam lamina propria,
membentuk kolom sel sekresi yang disebut
kelenjar lambung.
 Keluaran beberapa kelenjar lambung kearah
saluran sempit yang disebut gastric pit lalu ke
lumen lambung.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Kelenjar lambung mengandung tiga jenis sel
kelenjar eksokrin yang mengeluarkan produk
mereka ke lumen lambung: mucous neck cells, chief
cells, dan parietal cells.
 Sel mukosa permukaan dan mucous neck cells
mengeluarkan lendir.
 Sel-sel parietal menghasilkan faktor intrinsik
(diperlukan untuk penyerapan vitamin B 12 ) dan
asam klorida.
 Sel chief mensekresikan pepsinogen dan lipase
lambung.
 Sekresi dari sel mukosa, parietal, dan sel chief
membentuk asam lambung, yang jumlahnya
mencapai 2000-3000 ml per hari. Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Lapisan sub mukosa lambung terdiri dari
jaringan ikat areolar .
Muskularis memiliki tiga lapisan otot
polos: lapisan longitudinal yang luar, lapisan
tengah melingkar, dan lapisan dalam oblik,
terutama di bagian korpus lambung.
Serosa terdiri dari epitel skuamosa
sederhana (mesothelium) dan jaringan ikat
areolar.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Meskipun sel-sel parietal mensekresikan
ion hidrogen (H + ) dan ion Chlrida (Cl- )
secara terpisah ke dalam lumen lambung,
hasilnya adalah sekresi asam klorida (HCl).
Pompa Proton yang tipicu oleh aktivitas
H+ / K+ ATPase mengangkut H+ ke lumen
sementara ion kalium (K+ ) ke dalam sel.
 Pada saat yang sama, Cl- berdifusi keluar ke
lumen melalui saluran.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Sekresi HCl oleh cel parietal dapat
dirangsang oleh beberapa sumber:
(1)pelepasan asetilkolin (ACh) oleh neuron
parasimpatis, (2)sekresi gastrin oleh sel G,
dan (3)histamin.
Asetilkolin dan gastrin merangsang sel
parietal untuk mengeluarkan lebih banyak
HCl dengan adanya histamin.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Cairan asam kuat dari lambung membunuh
banyak mikroba dalam makanan.
 HCl memecah sebagian protein dalam makanan
dan merangsang sekresi hormon yang merangsng
keluarnya empedu dan cairan pankreas.
 Proteolitik enzim di lambung adalah pepsin, yang
disekresikan oleh sel chief.
 Pepsin memecah rantai protein asam amino
menjadi fragmen peptida yang lebih kecil.
 Pepsin sangat efektif dalam lingkungan asam
lambung dengan pH rendah (pH 2); dan menjadi
tidak aktif pada pH yang lebih tinggi.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Enzim lain dari lambung adalah lipase
lambung, yang memecah trigliserida rantai
pendek dalam molekul lemak (seperti yang
ditemukan dalam susu) menjadi fatty acid
dan monogliserida.
Enzim ini, beroperasi terbaik pada pH 5-6.
Enzim pemecah lemak selain lipase lingual
dan lipase lambung adalah lipase pankreas,
enzim yang disekresi oleh pankreas ke usus
halus.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Hanya sejumlah kecil nutrisi diserap dalam
lambung karena sel-sel epitel nya impermeable
untuk sebagian besar bahan.
 Namun, sel-sel mukosa lambung bisa menyerap
air, ion, dan asam lemak rantai pendek, juga obat-
obatan tertentu (terutama aspirin) dan alkohol.
 Dalam waktu 2 sampai 4 jam setelah makan,
lambung mengosongkan isinya ke dalam
duodenum; makanan yang kaya karbohidrat paling
cepat, makanan tinggi protein agak lama, dan
pengosongan paling lambat adalah lemak yang
mengandung trigliserida.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


USUS HALUS
 Kebanyakan pencernaan dan penyerapan nutrisi
terjadi di usus halus.
 Usus halus dimulai pada sfingter pyloric
lambung, melingkar di bagian tengah dan bawah
rongga perut, dan akhirnya bermuara di usus
besar.
 Diameter rata-rata 2,5 cm; panjangnya sekitar 3
m pada orang hidup dan sekitar 6,5 m pada
mayat karena hilangnya tonus otot polos setelah
kematian.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Anatomi usus halus
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian
Duodenum , bagian terpendek, letaknya
retroperitoneal.
Dimulai dari sfingter pyloric lambung dan
memanjang sekitar 25 cm. Bersambung
menjadi jejunum.
Duodenum berarti "12 "; karena panjangnya
12 jari.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Jejunum panjangnya sekitar 1m dan
bersambung dengan ileum.
Jejunum berarti "kosong", bagaimana
ditemukan saat kematian.
Bagian akhir dan terpanjang dari usus
halus, ileum, sekitar 2 m dan bersambung
dengan usus besar pada sfingter otot polos
yang disebut sfingter ileocecal.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mukosa terdiri dari lapisan epitelium,
lamina propria, dan mukosa muscularis.
Lapisan epitel mukosa usus halus terdiri
dari epitel kolumner sederhana yang
terdiri dari berbagai jenis sel.
Sel-sel epitel Absorptive mencerna dan
menyerap nutrisi dalam usus halus.
Sel goblet, mengeluarkan lendir.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mukosa usus halus terdapat banyak celah-
celah dalam dilapisi dengan epitel kelenjar.
Sel yang melapisi celah-celah
membentuk kelenjar intestinal (kriptus
dari Lieberkuhn) dan mengeluarkan cairan
usus.
Sel Paneth mengeluarkan lisozim, suatu
enzim bactericidal, dan mampu fagositosis.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Lamina propria dari mukosa usus halus
berisi jaringan ikat areolar dan memiliki
banyak mukosa terkait jaringan limfoid
(MALT).
Nodul limfomaphatic soliter paling
banyak di bagian distal dari ileum .
kelompok nodul limfatik dikenal sebagai
folikel limfatik agregat (patch Peyer)
terdapat di ileum.
Muskularis mukosa dari mukosa usus halus
terdiri dari otot polos.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
submukosa duodenum mengandung
kelenjar duodenum (Brunner), yang
mengeluarkan lendir bersifat basa yang
membantu menetralkan asam lambung.
muskularis dari usus halus terdiri dari dua
lapisan otot polos. Luar, lapisan tipis
mengandung serat memanjang; dalam,
lapisan tebal berisi serat melingkar.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Fitur struktural khusus dari usus halus
memudahkan proses pencernaan dan
penyerapan.
fitur ini termasuk circular fold, vili, dan
mikrovili.
Circular folds atau circulares plicae adalah
lipatan mukosa dan submukosa .
Lipatan circular meningkatkan penyerapan
dengan meningkatkan luas permukaan dan
menyebabkan chyme berputar, saat
melewati usus halus.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Vili , proyeksi mukosa seperti jari panjang 0.5-1
mm.
 Banyaknya vili (20-40 per milimeter persegi)
meningkatkan luas permukaan epitel yang
tersedia untuk penyerapan dan pencernaan.
 Setiap villus ditutupi oleh epithel dan memiliki inti
lamina propria; tertanam dalam jaringan ikat dari
lamin propria adalah arteri, venula dan jaringan
kapiler darah, dan lacteal, yang merupakan
kapiler limfatik.
 Nutrisi diserap oleh sel-sel epitel villus lalu
melewati dinding kapiler atau lacteal untuk
memasuki darah atau getah bening.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Usus halus juga memiliki mikrovili,
merupakan proyeksi dari puncak membran
sel serap.
Panjang tiap microvillus adalah 1 μm,
tertutup membran.
Ada sekitar 200juta mikrovili per milimeter
persegi usus halus.
Dengan banyaknya mikrovili , penyerapan
bisa lebih banyak.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Pencernaan Kimia di usus halus
Di mulut, amilase saliva mengkonversi pati
(polisakarida) menjadi maltosa (disakarida)
, maltotriosa (trisakarida), dan α-dekstrin
(rantai pendek).
Di lambung, pepsin mengubah protein
menjadi peptida (fragmen kecil proteins),
dan lipase lingual dan lambung mengubah
beberapa trigliserida menjadi asam lemak,
digliserida, dan monogliserida.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Pencernaan Karbohidrat
Amilase saliva terus beraksi sampai
lambung, tapi pH asam lambung akan
menghancurkan amilase saliva.
Beberapa sakarida belum dipecah di
lambung menjadi maltosa, maltotriosa,
dan α-dextrins akan dipecah oleh amilase
pankreas usus halus.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Tiga enzim akan mencerna disakarida
menjadi monosakarida.
sukrase memecah sukrosa menjadi
molekul glukosa dan molekul fruktosa,
laktase mencerna laktosa menjadi molekul
glukosa dan sebuah molekul galaktosa;
maltasemembagi maltosa dan
maltotriosa menjadi dua atau tiga molekul
glukosa,
Pencernaan karbohidrat berakhir dengan
produksi monosakarida yang bisa diserap.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Pencernaan Protein
 Pencernaan protein pada dimulai di lambung,
di mana pepsin memecah protein menjadi
peptid.
 Enzim pankreas ( tripsin, kimotripsin,
karboxypeptidase, dan elastase ) memecah
proteins menjadi peptida.
 Tripsin, kimotripsin, dan elastase membelah
ikatan peptida diantara asam amino tertentu;
 Carboxypeptidase memecah asam amino pada
karboksil peptida akhir.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Ada dua peptidase pada pencernaan
protein, (aminopeptidase dan dipeptidase)
Aminopeptidase memecah asam amino pada
amino akhir dari peptida
Dipeptidase membagi dipeptides (2 asam
amino bergabung dengan ikatan peptida)
menjadi asam amino tunggal .

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Pencernaan Lipid
 Lipid terbanyak adalah trigliserida, yang terdiri dari
molekul glycerol terikat tiga molekul asam lemak.
 Enzim yang memecah trigliserida dan fosfolipid
disebut lipase.
 Ada 3 jenis lipase : lipase lingual, lipase
lambung, dan lipase pankreas
 Trigliserida dipecah oleh lipase pankreas menjadi
asam lemak dan monogliserida.
 Fatty acid yang dihasilkan dapat berupa asam lemak
rantai pendek (antar 10-12 karbon) atau asam
lemak rantai panjang.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Pencernaan Asam Nukleat
 Sekret pankreas mengandung dua nucleases:
ribonuklease, yang mencerna RNA, dan
deoksiribonuklease, yang mencerna DNA.
 Nukleotida yang dihasilkan dari aksi dua nucleases
lebih lanjut dicerna oleh enzim lain yang
disebut nucleosidases dan fosfatase menjadi
pentoses, fosfat, dan basa nitrogen.
 Produk-produk ini diserap melalui transpor aktif.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Penyerapan di usus halus
 Bahan makanan setelah melalui pencernaan
kimia dan mekanik mulai dari mulut sampai
usus halus diubah menjadi bentuk yang dapat
diserap oleh sel-sel epitel serap yang melapisi
mukosa.
 Yang diserap mulai dari monosakarida
(glukosa, fruktosa, dan galaktosa) dari
karbohidrat ; asam amino tunggal, dipeptida,
dan tripeptida dari protein; dan asam lemak,
gliserol, dan monogliserida dari trigliserida.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Penyerapan melalui difusi, difusi difasilitasi,
osmosis, dan transportasi.
Sekitar 90% dari semua penyerapan nutrisi
terjadi di usus halus; 10% lainnya terjadi
pada lambung dan usus besar.
Setiap bahan yang tidak tercerna atau tidak
terserap dan tersisa di usus halus akan
diteruskan ke usus besar.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Penyerapan Monosakarida
 Semua karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
 Kecepatan usus halus untuk menyerap monosaccharides
adalah sekitar 120 gram per jam.
 Semua karbohidrat diet yang dicerna biasanya diserap,
hanya menyisakan selulosa dan serat dalam feses.
 Monosakarida keluar dari lumen usus melalui membrane
apikal secara difusi difasilitasi atau transpor aktif .
 Fruktosa, monosakarida yang ada dalam buah-buahan,
diangkut melalui difusi difasilitasi, glukosa dan galaktosa
via transpor aktif sekunder yang memakai transpor aktif
Na + .
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Penyerapan Asam Amino, dipeptida,
dan tripeptida
Kebanyakan protein diserap sebagai asam
amino melalui transpor aktif di duodenum
dan jejunum.
95-98% protein di usus halus dicerna dan
diserap.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Penyerapan Lipid
 Semua lipid diserap melalui difusi sederhana.
 Pada orang dewasa sekitar 95% dari lipid diserap
di usus halus; sedangkan pada bayi baru lahir
hanya sekitar 85% karena produksi empedu lebih
rendah.
 Trigliserida dipecah menjadi monoglycerida dan
fatty acid/asam lemak.
 Diserap oleh sel-sel serap melalui difusi
sederhana.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Penyerapan Elektrolit
 Ion natrium secara aktif diangkut keluar dari sel
serap oleh pompa natrium-kalium (Na + /K +
ATPase).
 Ion Bermuatan negatif seperti bikarbonat, klorida,
iodida, dan nitrat dapat secara pasif mengikuti
Na + atau diangkut secara aktif.
 Ion kalsium diserap secara aktif dalam dan
dirangsang oleh calcitriol.
 Electrolytes lainnya seperti zat besi, kalium,
magnesium, dan fosfat diserap melalui mekanisme
transpor aktif. Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Penyerapan Vitamin
 vitamin yang larut dalam lemak ( A, D, E, dan
K) diserap melalui difusi sederhana.
 vitamin yang larut dalam air, seperti
kebanyakan vitamin B dan C, diserap melalui
difusi sederhana.
 Vitamin B12 ,menggabungkan dengan faktor
intrinsik yang dihasilkan oleh perut, dan
kombinasinya diserap dalam ileum melalui
mekanisme transpor aktif.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


USUS BESAR
Usus besar adalah bagian akhir dari saluran
pencernaan.
Fungsi utama usus besar adalah
penyerapan, produksi beberapa vitamin,
pembentukan kotoran, dan pembuangan
kotoran dari tubuh.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Anatomi Usus Besar
Usus besar, pnjangnya sekitar 1,5 m
dengan diameter 6,5 cm, dari ileum sampai
ke anus.
Melekat pada dinding posterior perut perut
dengan mesokolon.
Pembagian usus besar adalah sekum, kolon,
rektum, dan anus.
Pembukaan dari ileum ke usus besar
disebut sfingter ileocecal.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Setelah katup ileocecal adalah sekum,
kantong kecil panjang sekitar 6 cm.
Kemudian, ada usus buntu / appendix
berukuran sekitar 8 cm
Mesenterium usus buntu, mesoappendix,
menempelkan appendix ke bagian inferior
mesenterium ileum.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Setelah sekum dilanjutkan colon, yang
terdiri dari pars asenden, tranversum,
desenden dan sigmoid.
Bagian asenden dan desenden
retroperitoneal;
Kolon tranversum dan sigmoid
intraperitoneal.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Rektum, berukuran 20 cm merupakan bagian
akhir saluran pencernaan, terletak anterior
sakrum dan tulang ekor.
 2-3 cm ujung rektum disebut kanalis analis.
 Pembukaan kanalis analis ke luar, disebut
anus, berisi sfingter anal internal
mengandung otot polos (involunter) dan
sfingter anal eksternal berisi otot rangka
(volunter).

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Mukosa terdiri dari epithel columnar
sederhana, lamina propria (jaringan ikat
areolar), dan muskularis mukosa (otot
polos).
Epitel mengandung sebagian besar sel serap
dan goblet.
Sel-sel serap berfungsi terutama dalam
penyerapan air; sel goblet mengeluarkan
lendir yang melumasi bagian dari isi kolon.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


 Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar.
 Muskularis dari lapisan luar dari otot polos
longitudinal dan lapisan dalam otot polos
melingkar.
 Bagian dari otot longitudinal memgalami
penebalan membentuk pita disebut teniae coli.
 Teniae coli dipisahkan oleh bagian dinding tidak
mengandung otot longitudinal.
 Kontraksi tonik dari pita membuat usus besar
menjadi serangkaian kantong yang disebut
haustra.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Pencernaan Kimia di Usus Besar
 Tahap akhir dari pencernaan terjadi melalui
aktivitas bakteri yang menghuni lumen usus.
 bakteri memfermentasi sisa karbohydrate dan
melepaskan hidrogen, karbon dioksida, dan gas
methane.
 Gas-gas ini membuat flatus (gas) di usus besar,
 Bakteri juga mengkonversi sisa protein menjadi
asam amino dan memecah asam amino menjadi
zat sederhana : indol, skatole, hidrogen sulfida,
dan asam lemak.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
 Sebagian indol dan skatole dibuang dalam feses
dan memberikan bau; sisanya diserap dan
diangkut ke hati, di mana senyawa ini lalu
diekskresikan dalam urin.
 Bacteri juga mengurai bilirubin menjadi pigmen
lebih sederhana, termasuk stercobilin, yang
memberikan warna coklat.
 Produk bakteri yang diserap dalam usus besar
termasuk beberapa vitamin untuk metabolisme,
di antaranya beberapa vitamin B dan vitamin K.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM


Reflex Defekasi
 peristaltik mendorong feces dari usus sigmoid ke
rectum.
 Distensi yang dihasilkan dari dinding rektum
merangsang reseptor peregangan, yang
memulai refleks defekasi yang bermuara
rektum.
 Refleks defekasi terjadi sebagai berikut: respon
terhadap distensi dinding rektum, reseptor
mengirim impuls saraf sensorik ke sumsum
tulang belakang sakral.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Impuls motorik dari saraf parasimpatis
kembali ke kolon desenden, kolon sigmoid,
rektum, dan anus.
Mengakibatkan kontraksi memanjang otot
rektum, sehingga meningkatkan tekanan di
dalamnya.
Tekanan ini dibantu dengan kontraksi
volunter dari diafragma dan otot perut,
ditambah stimulasi parasimpatis, membuka
sfingter anal internal.
Dr. IGN Truly Mahendra, MM
Sfingter anal eksternal dikendalikan secara
sadar.
 Pada bayi, refleks defekasi otomatis
menyebabkan pengosongan rektum karena
kontrol volunter sfingter anal eksternal
belum berkembang.

Dr. IGN Truly Mahendra, MM

Anda mungkin juga menyukai