3 Tata Laksana Infeksi Dengue Final
3 Tata Laksana Infeksi Dengue Final
Infeksi Dengue
Sri Rezeki S Hadinegoro
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta
UKK Infeksi & Pediatri Tropis IDAI
WHO-TDR
WHO-SEARO
WHO-TDR
Kesepakatan UKK Infeksi & Ped Tropis
Source: Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever.
Revised and expanded edition. Regional office for South-East Asia, New Delhi, India 2011.
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Sejak kapan pasien demam?
• Perlu dirawat?
• Perlu pemantauan? Rawat Inap Rawat Jalan
• Rawat jalan?
“Warning signs”
• Tidak perbaikan klinis saat suhu reda • Perdarahan: epistaxkss, bab hitam, hematemesis,
• Menolak makan/minum menoragia, urin coklat (haemoglobinuria /hematuria)
• Muntah berulang • Giddines
• Nyeri perut hebat • Pucat, ekstrimitas dingin
• Letargi, perubahan perilaku • Diuresis menurun dalam 4-6 jam
Tidak Ya
Tidak • Ko-morbiditas Ya
• Indikasi sosial
Rawat inap Pemantauan klinis + lab
World Health Organization. Revised and expanded edition. Regional office for South-East Asia, New Delhi, India 2011.4
“Warning Signs”
• Tidak ada perbaikan klinis
detelah demam reda • Perdarahan: epistaksis, bab hitam,
• Menolak makan/minum hematemesis, menoragia, bak
• Muntah berulang coklat (haemoglobinuria atau
hematuria)
• Nyeri perut hebat
• Giddines
• Letargi, perubahan perilaku
• Diuresis menurun selama 4-6 jam
• Pucat, ekstrimitas dingin
Tips
Pada Demam Dengue:
setelah suhu reda,
klinis & nafsu makan membaik
Hari sakit/demam
Nasehat kepada orang tua
sebelum pasien dipulangkan
Anak harus istirahat
Cukup minum selain air putih dapat diberikan
susu, jus buah, cairan elektrolit, air tajin: ditandai
dengan frekuensi bak setiap 4 – 6 jam.
Parasetamol 10mg/kgBB/kali diberikan apabila
suhu > 38oC dengan interval 4-6 jam
Hindari pemberian aspirin/NSAID/ibuprofen
Berikan kompres hangat
Kapan anak harus segera dibawa
kembali ke rumah sakit
Pada saat suhu turun keadaan anak memburuk,
Nyeri perut hebat,
Muntah terus menerus,
Tangan dan kakidingin dan lembab,
Letargi atau gelisah/rewel,
Anak tampak lemas,
Perdarahan (misalnya b.a.b berwarna hitam atau
muntah hitam),
Sesak nafas,
Tidak buang air kecil lebih dari 4 – 6 jam,
Kejang
Pemantauan pada rawat jalan
Sumber: Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guideline for Dengue & Dengue Haemorrhagic Fever Management. Bangkok Medical Publisher, Bangkok 2003.
Pemantauan
• Pemantauan selama perawatan
• Tanda-tanda vital: keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi
nafas, dan tekanan darah dilakukan setiap 2-4 jam sekali pada pasien
tanpa syok dan 1-2 jam sekali pada pasien syok
• muntah, perdarahan, dan “warning signs”
• perfusi perifer, harus sering diulang untuk mendeteksi awal gejala syok
• Pemeriksaan hematokrit
• awal dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan intravena
(sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6 jam sekali
Protein
17.0%
Resusitasi Rumatan
Peningkatan vaskular
permeabilitas
11/25/2019
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi
• Berikan oksigen 2-4L/menit
• Cek kadar hematokrit
•Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB bolus dalam 10-20 menit
Ya Tidak
Syok teratasi
IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam Periksa Ht, AGD, gula darah,
kalsium, perdarahan (ABCS)
Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Tanda vital stabil
Turunkan IVFD bertahap
Ht naik Ht turun
7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
8 12 jam: ….ml
10-5ml/kgBB/jam
18 jam: ….ml
6
5-3ml/kgBB/jam 24 jam: ….ml
4
3-1,5ml/kgBB/jam
2 1,5ml/kgBB/jam
Syok
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 jam
Jam
Jenis
Ht %
Urin,ml
Sumber: Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guideline for Dengue & Dengue Haemorrhagic Fever Managemant. Bangkok Medical Publisher, Bangkok 2003.
Syok Dengue Terkompensasi
apabila syok tidak teratasi
Asidosis
periksa analisis gas darah (AGD)
• Perdarahan pada
dengue
• Nyata: hematom
bekas pengambilan
darah, hematemesis
dan melena
• Tersembunyi
(occult/concealed
bleeding) : nyeri
perut, selanjutnya
feses berwarna hitam
Perdarahan
Indikator untuk mendeteksi perdarahan
• Pemeriksaan hematokrit berkala: saat syok,
setelah resusitasi cairan, setiap 4-6 jam
• hematokrit menurun atau pada pemeriksaan awal
hematokrit tidak tinggi & hemodinamik tidak stabil,
harus dicurigai perdarahan.
• Transfusi darah
• memperbaiki oksigenisasi dan hipoksia jaringan
• mengatasi penyebab asidosis
• darah segar 10 ml/kg BB atau fresh packed red cell
(PRC) 5ml/kg BB
• Kadar kalsium pada DBD
• menurun pada setiap pasen DBD, kebanyakan kasus
tidak memberikan gejala
• kalsium berperan penting untuk kontraktilitas otot
polos dan otot skeletal
• hipokalsemia yang tidak dikoreksi: menimbulkan
insufisiensi kontraktilitas otot jantung, respons
terhadap resusitasi cairan tidak sesuai yang
diharapkan
Kalsium
• Penyebab hipoglikemia
• asupan yang rendah akibat nafsu makan yang
menghilang disertai muntah
• gangguan fungsi hati, dapat terjadi hiperglikemia
Hipoglikemia
• Perhatikan kadar
hematokrit
• Kadar Ht tetap tinggi atau
meningkat, berikan larutan
koloid 10 ml/kgBB dalam
waktu 10-20 menit
• berikan pada alur infus
yang berbeda dengan
kristaloid
• Kadar Ht menurun atau
rendah, disertai dengan
hemodinamik yang tidak
stabil: kemungkinan
perdarahan berat, berikan
transfusi darah segar atau
PRC
Tindak lanjut
Sindrom Syok Dengue Dekompensasi
Pemantauan SSD
• Perhatian khusus
• Bila ditemukan gangguan fungsi organ lain, seperti
ginjal, hati, gangguan pembekuan, jantung, periksa
atas indikasi
• Periksa keadaan respirasi (nafas cepat, nafas cuping
hidung, retraksi, ronki basah), peninggian tekanan
vena jugularis, adanya asites, efusi pleura.
• Perhatian khusus harus diberikan untuk kemungkinan
terjadinya edema paru.
Edema paru
Gejala klinis tidak lazim Komplikasi pengobatan
(unusual manifestations)
• Ensefalopati • Fluid overload
• Gagal ginjal (kelebihan cairan)
• Miokarditis • Gangguan respirasi:
edema paru, ARDS
• Ko-morbiditas
• Gangguan elektrolit
• Ko-infeksi
Kelainan metabolik:
hipoglisemia, Perdarahan kapiler
hiponatremia, serebral
hipokalsemia
13 M 37 2/- 4 + + + ASA +
Dengue ensefalopati
DBD/DSS
ditambah kebutuhan
Asidosis Alkalosis
Hiponatremia (perlu Natrium dikurangi
tambahan natrium) Kortikosteroid
Kortikosteroid tidak diberikan pada fase
diberikan akut (kontra indikasi
Masalah apabila terdapat
perdarahan)
Tata laksana Dengue Ensefalopati
• Kelainan neurologik
(kesadaran menurun, kejang)
JE lebih mencolok dan lebih awal
• Pemeriksaan serologik IgM
dengue dan IgM JE
Dengue versus JE
• Membebaskan jalan nafas dan
pertahankan oksigenasi
• Mencegah tekanan intrakranial meninggi
• Mencegah hipoglikemia
• Menurunkan produksi amoniak
• Pemberian vit K
• Koreksi asidosis dan gangguan elektrolit
Kesimpulan