Anda di halaman 1dari 17

DASAR-DASAR

PENGELOLAAN

SAMPAH
Dipresentasikan oleh :
Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Persampahan
R. Nuzulina Ilmiaty Ismail, S.T, M.T.

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman


Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 0 1 7
POTRET EKSISTING PENANGANAN SAMPAH DI INDONESIA
CAPAIAN NASIONAL PERSAMPAHAN SAAT INI
SUMBER : HTTP://CIPTAKARYA.PU.GO.ID/PLP/SIMPERSAMPAHAN/BASELINE/ DATA MASUK 10 APRIL 2017

18.178.109 (m3/ tahun) KAPASITAS SAMPAH MASUK TPA


421 TPA TERBANGUN, 1.950 Ha Luas Sel Landfill, 2.242 Ha Luas Total TPA
6 UNIT TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dan 3 unit SPA
406 unit TPS 3R dan 528 Bank Sampah
6.431 unit Dumptruck dan 30.849 unit gerobak sampah
DASAR KEBIJAKAN PEMERINTAH
UU 18/2008
 Mengedepankan pengurangan sampah.
 Penutupan semua TPA open dumping pada Th. 2013.
 Monitoring kualitas lingkungan pasca penutupan TPA sampai 20 tahun.

Permen PU 21/PRT/2006  Peningkatan cakupan layanan dan kualitas


Pengelolaan

PP 81/2012
 Setiap orang wajib melakukan pengurangan dan penanganan sampah
 Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah
antara lain berupa TPS 3R

Permen PU 3/2013
• pemilahan sampah
• pemilahan sampah dilakukan oleh:
1. Setiap orang pada sumbernya;
2. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya;
3. Pemerintah kabupaten/kota
LATAR BELAKANG
• Tingkat pelayanan persampahan baru mencapai 79,80% baik yang
sesuai maupun yang belum sesuai. Norma Standar Prosedur dan
Kriteria (NSPK) Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sementara
target universal akses sebesar 100% dan sesuai NSPK.

• Pertumbuhan penduduk semakin meningkat menyebabkan


peningkatan jumlah timbulan sampah.

• Peningkatan timbulan sampah tidak diimbangi dengan peningkatan


prasarana dan sarana pengelolaan sampah.

• Keterbatasan lahan untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah


terutama di kota-kota besar.

• Perlunya upaya reduksi sampah dari sumber untuk mengurangi beban


pengolahan sampah di TPA.
5 ASPEK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Aspek Teknis
Teknologis

Aspek
Pemberdayaan
Masyarakat, Swasta
Aspek Peraturan
dan Perguruan Tinggi

Aspek Aspek
Kelembagaan Pendanaan
TARGET YANG DIHARAPKAN MENURUT RANCANGAN
JAKSTRA PERSAMPAHAN NASIONAL TAHUN 2030

Pengurangan
Di Sumber
sebesar 30%

Pelayanan
Persampahan
100%

TPA Sanitary
dan
Controlled
Landfill
KONSEP PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH
UU 18/2008 PENGURANGAN • Extended Producent Responsibility (EPR) PERUBAHAN
• Teknologi Packaging
PP 81/2012 SAMPAH IKLIM
• UU 32/2009: LH SKALA RUMAH TANGGA
• JAKSTRA
• PERMEN PU No.
SKALA KAWASAN TPS 3R
3/2013 Pemilahan
SKALA KOTA TPST, TPA

SKALA KAWASAN
PENANGANAN Pengumpulan
SKALA KOTA
SAMPAH
SKALA KAB/KOTA SPA
Pengangkutan SKALA PROV : LINTAS
SPA
KAB/KOTA

Pengolahan PEMADATAN SKALA KAWASAN, KOTA SPA

PENGOMPOSAN SKALA RT, KWS, KOTA TPS 3R, TPST, TPA

DAUR ULANG SKALA KAWASAN, KOTA TPS 3R, TPST, TPA


MATERI

DAUR ULANG SKALA KAWASAN, KOTA TPS 3R, TPST, TPA


ENERGI

METODE LAHAN URUG TERKENDALI


Pemoresan SKALA KAB/KOTA
Akhir
METODE LAHAN URUG SANITER
SKALA PROV : LINTAS
METODE RAMAH LINGKUNGAN KAB/KOTA
HIRARKI PENANGANAN SAMPAH

PENCEGAHAN

PEMBATASAN
PENGURANGAN
SAMPAH DI
GUNA ULANG SUMBER

DAUR ULANG MATERI

DAUR ULANG ENERGI

TPA
PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH MELALUI POLA 3R
(REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PEMILAHAN & PEMILAHAN &


PEWADAHAN PEWADAHAN B3
Bahan
Beracun
Berbahaya

Kertas dll
3R RESIDU TPS 3R
INDIVIDUAL
SKALA
Gelas dll
KAWASAN
Organik

RESIDU
Residu

TPA
Target Pengurangan Sampah melalui
3R = 20%
PENGANGKUTAN
KEBIJAKAN SEKTOR PERSAMPAHAN...(1)

Kebijakan 1
Pengurangan sampah semaksimal mungkin
dimulai dari sumbernya
Strategi:
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R
(reduce-reuse-recycle) dan pengamanan sampah B3
(Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan
disinsentif dalam pelaksanaan 3R
3. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama
perindustrian dan perdagangan
KEBIJAKAN SEKTOR PERSAMPAHAN...(2)

Kebijakan 2
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia
usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan

Strategi:
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui
pendidikan bagi anak usia sekolah
2. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada
masyarakat umum
3. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam
pengelolaan sampah
4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat
5. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia
usaha/swasta
KEBIJAKAN SEKTOR PERSAMPAHAN...(3)
Kebijakan 3
Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas
sistem pengelolaan
Strategi:
1. Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan
2. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan
3. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan
4. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill
6. Meningkatkan pengelolaan TPA Regional
7. Penelitian, pengembangan, dan aplikasi teknologi penanganan persampahan
tepat guna dan berwawasan lingkungan.
KEBIJAKAN SEKTOR PERSAMPAHAN...(4)

Kebijakan 4
Pengembangan kelembagaan, peraturan
dan perundangan
Strategi:
1. Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola
2. Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan
3. Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator ( Regulator siapa/Operator siapa)
4. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain
5. Meningkatkan kualitas SDM Pengelola Persampahan
6. Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan skala
regional
7. Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NSPK sebagai landasan dan acuan
pelaksanaan pengelolaan persampahan
8. Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara
konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
KEBIJAKAN SEKTOR PERSAMPAHAN...(5)

Kebijakan 5
Pengembangan alternatif sumber pembiayaan

Strategi :
1. Penyamaan persepsi para pengambil keputusan
2. Mendorong peningkatan pemulihan biaya
persampahan
ISU PENTING DALAM PERAN PEMERINTAH
DAERAH
1. Pengelolaan persampahan adalah urusan wajib
daerah (Undang-undang Pemerintah Daerah)
2. Penguatan lembaga / Dinas di daerah perlu dilakukan
agar pelayanan terus meningkat
3. Peraturan daerah yang baik dan sesuai dengan
masing-masing daerah perlu dibuat dan diterapkan
4. Pendanaan Persampahan (dan sanitasi) setidaknya
membutuhkan 2,5-4% dari total APBD agar dapat
mencapai pelayanan yang layak (contoh : Balikpapan
dan Surabaya)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai