Mi 5 Edit 2019-1
Mi 5 Edit 2019-1
Modul Inti
Ketua Sub Komite Wahana (Kemenkes ) : Dr.dr.Agus Hadian Rahim, Sp.OT(K).M.Epid, MH.Kes
Anggota (Arsada) : dr.Zainoel Arifin, M.Kes
Evaluasi
Memahami peserta PIDI
Mampu
melaksanakan
TUJUAN PIDI
KBDI
Dirjen Dikti 2005
Legal Aspek: St Komp KKI 2012
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes
•Per Konsil WFME:
•UU Dikdok 20/’13 BME
•PP 52 th 2017 Pre Registration
Training
PGME
CPD
Penerapan
Pemahiran Standar Profesi
Pemandirian
MANFAAT DAN DAMPAK
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
Kualitas Pelayanan di Trainning
Hospital / HC
UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan /
Kompetensi : KKI
MENUNJUKKAN
Menerapkan standar Standar Profesi
KEMANDIRIAN kompetensinya
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI
KIDI PUSAT Penetapan peserta &wahana PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi
Absensi Peserta di SIMPIDI
Minggu I : Seluruh peserta bersama di RS
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (RS, Puskesmas,)
WAHANA o Credentialing ,Evaluasi kesehatan,penyusunan
jadwal ,SOP,Kesepakatan Awal,Pengurusan SIP
Minggu II, dst :
o Rotasi sesuai dengan jadwal dari wahana
o Capaian kasus ,laporan kasus ,ketrampi-
lan medik.UKM secara on-line
o Konsultasi & evaluasi kinerja dengan pendam
ping sesuai jadwal
o Presentasi kasus,Mini Project
Minggu terakhir rotasi di wahana:
Laporan kepada koordinator wahana berupa
o Hasil verifikasi kinerja peserta secara on-line.
o Borang-borang laporan kinerja peserta secara on-line
o Daftar hadir
Minggu terakhir Program
o Rapat evaluasi akhir kinerja peserta
o Pembuatan SLPI
• Mengenal beberapa
Jenis- jenis evaluasi
jenis • Mengenal borang2 • Jenis-jenis kegiatan
evaluasi evaluasi on- Kegiatan evaluasi
line/manual terkait • Mekanisme
evaluasi pelaksanaan
evaluasi
@ 5 orang
(kelompok)
Kelas
Besar
Role Play
Refleksi
2
JENIS-JENIS EVALUASI
Harian Verifikasi buku Log-on-line +check list ketrampilan klinik
• Pelaksana: Pendamping dan dokter senior/DPJP
Ketrampilan komunikasi
Ketrampilan pemeriksaan UG
Ketrampilan pemeriksaan KLM
Ketrampilan pemeriksaan tanda vital
Ketrampilan jugular venous pressure
Persiapan operasi
Pemasangan kateter
Ketrampilan resusitasi cairan
Ketrampilan muskuloskeletal
Ketrampilan pemeriksaan abdomen
Ketrampilan pemeriksaan thorax + payu dara
CONTOH CHECK LIST
NILAI
JENIS KEGIATAN
0 1 2
PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan
2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang akan diberikan
3. Memberitahukan kepada pasien untuk mengosongkan kandung kencing dulu
(meminta untuk miksi atau membuka aliran kateter)
4. Meminta pasien berbaring supine dengan nyaman dan meletakkan bantal
dibawah kepala
5. Tangan pasien diletakkan disisi badan atau diletakkan diatas dada.
6. Mencuci tangan
7. Selama melakukan pemeriksaan, wajah pasien diperhatikan adanya tanda
kesakitan pada pemeriksaan tertentu
Inspeksi
1. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien
2. Melihat kulit abdomen dan diperhatikan adanya jaringan parut (bentuk dan
lokasi), striae, dilatasi vena, rash, dan lesi lain.
3. Melihat umbilicus, kontur dan lokasi, tanda-tanda inflamasi dan adanya
hernia
4. Melihat kontur abdomen: flat, rounded, protuberant, atau scaphoid. Apakah
abdomen simetris. Apakah ada benjolan pada flank atau benjolan ditempat lain.
5. Melihat adakah gambaran peristaltik atau pulsasi
Palpasi Dalam
1. Pergunakan permukaan palmar dari jari, rasakan pada keempat kuadran
2. Identifikasi adanya masa dan catat lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi,
nyeri tekan, pulsasi, dan mobilitas (mobilitas saat respirasi atau saat
digerakkan dengan tangan)
3. Bila palpasi dalam sulit dilakukan (misalnya pada obesitas), digunakan
dua tangan, satu tangan di atas yang lain. Berikan tekanan melalui tangan
yang di atas dan konsentrasikan sensasi perabaan pada tangan yang di
bawah.
4.
Hubungkan hasil pemeriksaan perkusi dengan palpasi
Palpasi Hepar
1.
Letakkan tangan kanan pada abdomen pasien, tepat di bawah level
umbilikus dan sejajar (paralel) dengan otot rectus.
2.
Sambil melakukan palpasi, pasien diminta menarik nafas dalam.
3.
Bila tidak teraba tepi hepar, pindahkan ujung jari tepat di bawah arcus
costa kanan sambil pasien diminta untuk menarik nafas dalam.
4. Pemeriksaan ini perlu diulang beberapa kali sampai teraba tepi bawah
hepar saat inspirasi. Catat lokasi, permukaan (rata atau
berbenjol/noduler), konsistensi, dan adanya nyeri tekan. Pada beberapa
pasien hepar tidak dapat dipalpasi.
EVALUASI MINGGUAN
Konsultasi dan Evaluasi kinerja peserta
EVALUASI PERKEMBANGAN KINERJA
PESERTA
Daftar Notifikasi
Kasus yang perlu
validasi
EVALUASI MINGGUAN (Rekapitulasi kasus dan kinerja klinik
(sebagai alat bantu)
minggu Jumlah Komposisi Komposisi jenis Komposisi Catatan
ke pasien umur (%) kelamin kelompok kasus Pendamping
Total A/D/L L P M B UGD Jw
1 15
2 35
3 45
4 53
Dst
24 450
EVALUASI 2 MINGGUAN
Laporan Kasus
KEGIATAN DALAM EVALUASI
2 MINGGUAN
• Bentuk evaluasi 2 mingguan adalah:
Laporan kasus ( Peserta sudah mendapatkan kasus
untuk bahan Laporan kasus atau judul Mini Project).
• Laporan kasus berisi:
• Laporan lengkap dari sebuah kasus
• Fokus laporan kasus: manajemen kasus secara
komprehensif
• Dilaporkan dalam bentuk presentasi kasus
• Dapat menggunakan forum siang klinik/ pertemuan
ilmiah RS yang telah ada
• Bila diperlukan, pada saat presentasi kasus
dimungkinkan mengundang narasumber /pakar
medik/dr.Sp
Monitoring Borang
→ DOK. PENDAMPING
EVALUASI BULANAN
Evaluasi Kinerja
EVALUASI CATURWULAN
No caturwulan I Kinerja
Perilaku A B C D E
Disiplin (kehadiran tepat waktu)
Partisipasi (ikut serta memberi masukan)
Argumentasi (rasionalitas)
Tanggung jawab (misalnya, mengisi rekam medis)
Kerjasama (tenggang rasa, tolong-menolong, tanggap)
Klinis (dapat dinilai melalui wawancara dan atau presentasi kasus)
Ilmu pengetahuan (mempunyai ilmu yang memadai dan mamapu
menerapkannya, dinilai melalui presentasi kasus dan atau protofolio)
Keterampilan medis klinis (Keterampilan klinis yang memadai termasuk
anamnesis dan pemeriksaan jasmani, dinilai melalui audit medis)
Kemampuan membuat keputusan klinis (“Clinical reasoning” dinilai
melalaui presentasi kasus)
Kemampuan mengatasi kegawatan medis (kemampuan bertindak cepat
dan tepat mengatasi kedaruratan sekalgus menyadari keterbatasannya)
Keterampilan prosedural (kemampuan menyelesaikan tindak medis
secara ”lege artis”, sesuai dengan SOP, diniliai melalui laporan periodik.
Medis klinis lihat check list pemeriksaan fisik diagnostik
Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara efektif (dengan pasien,
keluarganya, sejawat, dan staf klinik)
Kemampuan bekeja dalam tim (kerjasama dengan semua unsur di
dalam maupun di luar klinik)
Kepribadian dan profesionalisme
Tanggung jawab profesional (kejujuran, keandalan)
Menyadari keterbatasan (merujuk, konsultasi pada saat yang tepat)
Menghargai kepentingan dan pendapat pasien (Menjelaskan semua
pilihan tindak media yang dapat dilakukan dan membiarkan
pasien/keluarganya memilih yang terbaik untuk pasien ybs)
Partisipasi dalam pembelajaran (aktif mengutarakan pendapat dan
rasionalisasi tindak medis dalam setiap kegiatan pembelajaran)
Pengelolaan rekam medis (selalu menulis data medis secara benar dan
baik dalam rekam medis)
EVALUASI AKHIR
Capaian Kinerja Akhir
EVALUASI AKHIR
Kelamin :
Kasus laki-laki dan perempuan 50% + 10%
Jenis klinik :
Medik 40-60%
Bedah 20-30%
Kegawat-daruratan 20-40%
Kebidanan&perinatal 10-20%
Kejiwaan 1- 5%
medicolegal 0-5%
ROLEPLAY 1: MEMBERI UMPAN BALIK
DENGAN PANDUAN CHECK LIST (40’)