Anda di halaman 1dari 24

POKOK BAHASAN IV

EFEK TOKSIK SUATU ZAT


PRINSIP UMUM
 Efek toksik yang ditimbulkan oleh suatu
zat akibatnya sangat bervariasi,
tergantung dari zat, target organ, meka
nisme aksi, dan besarnya dosis. 
menilai keberbahayaan suatu zat,
tindakan pencegahan dan pengobatan
jika terjadi efek toksik atau keracunan.
 Efek toksik akan terjadi interaksi antara
ZB/ metabolitnya dg bagian tertentu
mahluk hidup atau reseptornya
 Bagian tertentu  enzim, protein,
lemak, asam nukleat, organela sel,
membran sel bahkan jaringan.
1. Berdasarkan target organ
 Neurotoksik
 Kardiotoksik
 Nefrotoksik
 Hepatotoksik
 Immunotoksik
 Hemotoksik
 genotoksik
2. Berdasarkan Waktu dan
tempat
 Keracunan Akut  lokal, sistemik
 Keracunan Sub akut/Sub kronis  lokal,
sistemik
 Keracunan Kronis  lokal, sistemik
3. Berdasarkan skala waktu
timbulnya efek toksik
 Persisten  permanen  luka parut
 Transien/ temporer  sesaat/reversibel 
narkosis
 Laten  onzet lambat toksisitas terjadi tetapi
gejala2 tdk terlihat setelah paparan 
neuropati perifer
 Kumulatif  paparan berikutnya akan
meningkatkan toksisitas dari paparan
sebelumnya  fibrosis hati
DAMPAK EFEK TOKSIK
 Inflamasi
 Nekrosis
 Penghambatan enzim
 Biochemical uncoupling
 Sintetis mematikan (Apoptosis)
 Peroksidasi lipid
 Terbentuknya ikatan kovalen
 Neoplasma
 Toksisitas reproduksi
TOKSISITAS/ KETOKSIKAN

Zat beracun

Sel sasaran Antaraksi


Respon / Reaksi

Efek Toksik / Luka

Kekuatannya seberapa ???

Toksisitas / Ketoksikan
=
Kapasitas sesuatu zat beracun untuk
menimbulkan efek toksik tertentu pada mahluk
hidup
UBAHAN KETOKSIKAN
ZAT BERACUN
SEBAB PERANTARA AKIBAT

# Kondisi Pemejanan Mekanisme aksi # Wujud efek toksik


Jenis : Akut,subkronis, kronis Perubahan Biokimia
Jalur : E.V., I.V Fungsional,
Lama, kekerapan Struktural
Saat, takaran
# Sifat efek toksik
Terbalikan
Tak terbalikan
Ubahan bebas
# Kondisi susunan
Makanan dan lingkungan
# Kondisi mahluk hidup Ubahan tergantung
Keadaan fisiologis
Keadaan patologis
TOLAK UKUR KETOKSIKAN KUALITATIF

Dasar pemikiran

Zat beracun Sel sasaran


Mekanisme Respon
aksi
Efek toksik

Wujud Sifat Gejala

TOLAK UKUR KUALITATIF

Kuantitatif ?
TOLAK UKUR KETOKSIKAN KUANTITATIF

Dasar pemikiran

# Pernyataan Paracelsus ( 1493-1541 ) ?

# Kekerabatan antara kondisi pemejanan (ubahan bebas)


Dan wujud efek/respon toksik (ubahan tergantung)

Tolak Ukur Kuantitatif Utama ?

Kekerabatan antara :
1. Dosis dan respon
2. Dosis dan efek
3. Waktu dan respon
4. Waktu dan efek
KEKERABATAN ANTARA DOSIS DAN RESPON

Proses

Peringkat dosis Populasi Efek toksis


zat beracun hewan tertentu

Beberapa hewan
( Respon )

Penyajian ?
1. Diagram distribusi respon
2. Kurva frekuensi respon /
% respon ( > lazim )
SIFAT HUBUNGAN DOSIS-RESPON
DOSIS-RESPON PROBIT KUMULATIF
PENERAPAN

Penetapan

Potensi ketoksikan Batas keamanan

LD50/TD50 Toksikologi Farmakologi

Indeks terapi
Kisaran Takaran
Takaran ambang LD50/ED50
pemejanan pemejanan TD50/ED50

Slop kurva KETT


Tolak ukur ketoksikan Zat beracun

Kualitatif Kuantitatif

Mekanisme aksi Kekerabatan


Wujud -Dosis-efek
Sifat -Dosis-respon
Gejala klinis -Waktu-efek
-Waktu-respon

Batas keamanan Penerapan

Toksikologi Farmakologi

Slop KETT Indeks terapi


EFEK PAPARAN DARI ZAT
CAMPURAN ( KOMBINASI )
 Independen : efek toksik yang
ditimbulkan secara kuantitatif atau
kualitatif tidak saling mempengaruhi.
 Aditif : efek toksik yang dihasilkan
merupakan penjumlahan dari toksisitas
masing-masing zat.Efek aditif, 2+3=5,
contoh pada kombinasi pestisida
organofosfat.
 Antagonis : Toksisitas saling berlawanan
atau meniadakan atau salah satu zat
mengurangi toksisitas zat lain, contoh
penggunaan antidotum spesifik. Efek
antagonis 4 + 6 = 8; atau 4 + (-4) = 0; 4
+ 1 = 1, contoh pada pemberian toluen +
benzen, kafein + alkohol dan BAL +
merkuri
 Potensiasi : suatu zat yang toksisitasnya
rendah atau tidak toksik tetapi ketika
diberikan bersamaan dengan zat lain
akan meningkatkan toksisitas zat lain
tersebut. Hasilnya, kombinasi
menyebabkan zat lain menjadi lebih
berbahaya. Efek potensiasi, 0 + 2 = 10,
contohnya pemberian alkohol + CCl4.
 Sinergis : dua zat yang diberikan secara
bersamaan menghasilkan toksisitas
yang lebih besar dari penjumlahan dari
toksisitas masing-masing. Contoh efek
sinergis , 2 + 3 = 20, contoh pada
perokok yang tekena asbes (asbestos).
INTERAKSI KIMIA
 Dapat menurunkan/meningkatkan efek toksik
 mekanismenya :
1. Fungsional  mempengaruhi fungsi yang
sama
2. Kimia  mempengaruhi toksisitas salah satu
obat
3. Disposisional  ADME suatu zat
dipengaruhi zat lain
4. Diperantarai reseptor  berkompetisi
merebutkan reseptor yang sama

Anda mungkin juga menyukai