Anda di halaman 1dari 58

MATERI 2

MINGGU KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN BENTUK KRITERIA PENILAIAN BOBO


KE YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN T
NILAI

2 December 2019
2 Mahasiswa Jenis-jenis Ceramah Ketepatan 5%
mengerti tentang batuan: Diskusi sistematika individu
batuan, jenisnya Batuan Beku Simulasi untuk menjelaskan
dan proses Batuan Responsi definisi batuan,
pembentukannya Sedimen jenisnya dan proses

Geologi Teknik-DBC
serta contoh- Batuan Malihan pembentukannya
contoh batuannya serta contoh-contoh
penggunaan,
manfaat dan
potensinya dalam
pekerjaan konstruksi
di bidang bangunan
sipil

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


BATUAN
Batuan adalah material padat yang terdiri dari

2 December 2019
satu atau beberapa mineral dan terbentuk
secara alami.

Geologi Teknik-DBC
Umumnya bersifat heterogen (terbentuk dari
beberapa tipe/jenis mineral), dan homogen
(disusun oleh satu mineral atau monomineral).

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


JENIS-JENIS BATUAN

2 December 2019
1. BATUAN BEKU
2. BATUAN SEDIMEN
3. BATUAN MALIHAN

Geologi Teknik-DBC
Batuan adalah material padat yang terdiri dari
satu atau beberapa mineral dan terbentuk
secara alami.
SIKLUS HIDROLOGI
PendekatanUmum

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
SIKLUS BATUAN

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
TANAH
menumpuk
Pelapukan dan
erosi
Sediments

Penimbunan terus
menerus dan pengerasan Batuan beku
(Igneous rocks)

membeku
Sedimentary rocks

Peristiwa vulkanik
(gunung berapi)

Batuan yang cair,


biasanya bergerak keatas
Metamorphic rocks (sebagai lava)

Magma (panas, pijar)

Siklus batuan dan proses terjadinya tanah


Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
TANAH dan BATUAN
Tanah dapat dideskripsikan sebagai gumpalan atau komposisi
butiran-butiran mineral-mineral dan materi organik yang relatif

2 December 2019
lemah ikatan antar butirnya yang terdapat dari permukaan bumi
hingga ke lapisan batuan padat.

Geologi Teknik-DBC
Ikatan antar
Batuan butir
adalah yang
material lemah
padat yang ini pada
terdiri dari umumnya dapatmineral
satu atau beberapa dipisahkan
dan
terbentuk secara alami
hanya dengan sedikit gangguan mekanis.

Butiran-butiran mineral yang membentuk bagian padat dari tanah


merupakan hasil pelapukan dari batuan. Ukuran setiap butiran
padat tersebut sangat bervariasi dan sifat-sifat fisik dari tanah
banyak tergantung dari faktor-faktor ukuran, bentuk dan komposisi
kimia dari butiran tersebut.
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Batuan sedimen
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama:
pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan
pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

2 December 2019
Batuan Beku
Batuan beku adalah
jenis batuan yang terbentuk
dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah

Geologi Teknik-DBC
permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun
di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).

Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah kelompok batuan hasil ubahan atau transformasi
baik secara fisik maupun kimia dari tipe batuan lain yang sudah ada (protolith). Protolith atau
batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf yang lebih tua.
Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, serta
waktu yang lama.
Berikut adalah contoh-contoh batuan
beku :
Granit Gabro Andesit

Diorit Basalt Pumice (batu apung)

DBC-siklus batuan 02/12/2019


Berikut adalah contoh-contoh dari
batuan sedimen:
Konglomerat Batu Pasir Breksi

Stalakmit dan Stalagmit Batu Lempung

DBC-siklus batuan 02/12/2019


Berikut adalah contoh dari betuan
metamorf :
Gneiss (ganes) Sekis Marmer

Kuarsit Milonit Serpinit

DBC-siklus batuan 02/12/2019


Contoh batuan asal dan hasil ubahannya antara lain adalah batu kapur (kalsit) yang
berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

Kalsit

Kuarsa

Granit

Kuarsit

Marmer

DBC-siklus batuan 02/12/2019


1. BATUAN BEKU (Igneus Rock)
Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi
(dalam batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan
bumi (lelehan).

2 December 2019
TEMPAT TERBENTUKNYA BATUAN BEKU

EKSTRUSIF

Geologi Teknik-DBC
(Terbentuk dipermukaan
INTRUSIF bumi)
(Terbentuk didalam bumi) EX : obsidian, batuapung,
pitchstone, lava, perlit, felsit,
basal.

BATUAN BEKU DALAM BATUAN BEKU PORFIR


BATUAN BEKU AFANITIK ( PLUTONIK) Tekstur kristal beragam
Tekstur kristal halus Tekstur kristal kasar EX: : granit porfir, riolit porfir,
EX :: andesit, dasit, basal, EX: granit, granodiorit, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit
latit, riolit, trakit. diorit, sianit, gabro. porfir, andesit porfir.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Batuan Beku
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai

2 December 2019
batuan ekstrusif (vulkanik).

Geologi Teknik-DBC
Genesa Batuan Beku
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik

2 December 2019
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku,
pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan
penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah
sebagai berikut : 1. Batuan Beku Intrusif

Geologi Teknik-DBC
a. Konkordan
b. Diskordan
2. Batuan Beku Ekstrusif

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


1. Batuan Beku Intrusif
Batuan Beku Intrusif
Batuan ini terbentuk di bawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku
dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik

2 December 2019
tertentu seperti : pendinginannya sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun),
memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya,
menjadi tubuh batuan beku intrusif.

Tubuh batuan beku intrusif sendiri mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam,

Geologi Teknik-DBC
tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Berdasarkan
kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh
batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
1.a. Batuan Beku Intrusif Konkordan
Batuan beku konkordan mempunyai bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur
batuan di sekitarnya, contohnya antara lain :
Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan
atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang

2 December 2019
diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya
sejajar.

Laccolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan

Geologi Teknik-DBC
adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang
diterobosnya melengkung atau cembung ke atas,
membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian
bawahnya mirip dengan sill. Akibat proses-
proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun
gaya eksogen, batuan beku dapat tersingkap di
permukaan.

Lopolith, bentuknya mirip dengan lakolit hanya


saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


1.b. Batuan Beku Intrusif Diskordan
Batuan beku diskordan terjadi jika struktur tubuh batuan beku memotong lapisan
batuan di sekitarnya, contohnya antara lain :

Batholith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran sangat besar > 100 km2 dan

2 December 2019
membeku pada lokasi yang dalam.

Stock, seperti batholith, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholith, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholith atau bagian atas batholith.

Geologi Teknik-DBC
Dike, disebut juga gang, merupakan salah satu badan
intrusi yang dibandingkan dengan batholit,
berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai
lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong
struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.

Volkanic neck, adalah pipa gunung api di bawah


kawah yang mengalirkan magma ke kepundan.
Kemudian setelah batuan yang menutupi di
sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang akan
terlihat bentuknya silindris dan menonjol
dibandingkan topografi sekitarnya.
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Batuan Beku Koncordan dan Diskordan
2. Batuan Beku Extrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
di permukaan bumi.
Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi

2 December 2019
petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut.

Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Struktur batuan beku Extrusif ini diantaranya :

Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan
adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam
tubuh batuan beku.

2 December 2019
Sheeting joint, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara
teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh
batuan (hand speciment sample)

Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang

Geologi Teknik-DBC
pensil.

Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal.
Hal ini akibat proses pembekuan terjadi pada lingkungan air atau laut.

Vesicular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini
terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.

Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral-mineral sekunder
biasanya mineral silikat dan karbonat seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.

Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah
tertentu akibat aliran.
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Geologi Teknik-DBC 2 December 2019
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Senyawa Kimia
Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk mineral
penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari kimia adalah dari
senyawa oksidanya, seperti SiO2. Persentase setiap senyawa kimia dapat

2 December 2019
mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan mineral. Berdasarkan komposisi
kimia atau kandungan silika (SiO2) batuan beku dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah granit dan
riolit.

Geologi Teknik-DBC
Batuan beku intermedier, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah
andesit dan diorit.
Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah gabro dan
basalt.
Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah
peridotit dan dunit.

Catatan:
Pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini disebabkan
prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Geologi Teknik-DBC 2 December 2019
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Susunan Mineralogi
Klasifikasi ini sering digunakan, karena relatif lebih mudah dapat dilihat
dengan kasat mata, klasifikasi ini didasarkan kepada susunan mineral
dipadukan dengan tekstur.

2 December 2019
Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur lebih dapat
mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada berdasarkan
komposisi kimia.

Geologi Teknik-DBC
Tekstur batuan beku mengambarkan keadaan yang mempengaruhi
pembentukan batuan itu sendiri.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Mineralogi Batuan Beku

Pada gambar diatas diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan
susunan mineralogi. Gabro adalah batuan beku dalam dimana sebagian besar mineral-
mineralnya adalah olivine dan piroksin. Sedangkan felsparnya terdiri dari felspar plagioklas Ca.
Teksturnya kasar atau fanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama
didalam litosfer. Kalau dia membeku lebih cepat karena mencapai permukaan bumi, maka
batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Demikian pula dengan granit dan riolit atau diorit dan andesit. Granit dan diorit
mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan riolit dan andesit, halus. Basalt dan
andesit adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung berapi, sebagai hasil
pembekuan lava.

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
1. BATUAN SEDIMEN (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat
pengendapan material yang berasal dari pecahan, bongkah

2 December 2019
batuan yang hancur karena proses alam, kemudian terangkut
(tertransportasi) oleh air, angin, es, dan terakumulasi dalam
satu tempat (cekungan), kemudian termampatkan/kompaksi
compacted) menjadi satu lapisan batuan baru

Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Batuan sedimen dapat dibagi menjadi :

1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental

2 December 2019
Contoh: batugamping, batupasir, batulempung, breksi, konglomerat, tilit (tillite,
konglomerat/breksi yang terendapkan oleh es), batulanau, arkosa (batupasir felspar),
arenaceous (serpih pasiran), argillaceous (serpih lempungan), carbonaceous (serpih
gampingan).

Geologi Teknik-DBC
2. Batuan sedimen organic
Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang terawetkan (fosil). Contoh
: batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping amonit, batugamping
koral (terumbu), batugamping foram, batugamping alga (muddy limestones),
batubara, radiolarit (mengandung fosil radiolaria), batubara, diatomaceous earth
(mengandung fosil diatome).
3. Batuan sedimen kimia
Contoh : batugamping kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit), dolomit,
gipsum, anhidrit, halit (batugaram).

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Proses Pembentukan Batuan Sedimen Klastik

1. Weathering (pelapukan), adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan

2 December 2019
dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan
karena proses fisik, kimia dan biologi.
2. Erosion & Transportation (erosi dan transportasi), adalah proses
perpindahan partikel batuan (butiran-butiran) dari sumbernya dengan

Geologi Teknik-DBC
media air, angin, atau gletser.
3. Deposition (deposisi), adalah proses pengendapan butir-butir batuan di
permukaan bumi sehingga membentuk lapisan sedimen
4. Compaction (kompaksi), adalah proses termampatnya butir sedimen
satu dengan yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Volume
sedimen berkurang dan hubungan antar butir menjadi lebih rapat.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Proses Pembentukan Batuan Sedimen Klastik

5. Lithification (litifikasi), adalah proses pembatuan atau sementasi


lapisan material sedimen sehingga membentuk batuan sedimen

2 December 2019
6. Diagenesis (diagenesa), adalah proses perubahan material sedimen yang
belum terkonsolidasi menjadi batuan sedimen yang koheren
7. Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Geologi Teknik-DBC
8. Tekstur adalah hubungan antar butir dari mineral yang membentuk suatu
batuan. Tekstur terdiri dari komponen ukuran besar butir (grain size),
derajat kebundaran (roundness), derajat pemilahan (sorting), kemas
(fabric), fragmen, matrik, dan semen.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Weathering (pelapukan), adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan
dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang
disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi.

Deposition (deposisi), adalah proses


pengendapan butir-butir batuan di
permukaan bumi sehingga
membentuk lapisan sedimen

2 December 2019
Lithification (litifikasi), adalah proses pembatuan
atau sementasi lapisan material sedimen sehingga
membentuk batuan sedimen

Geologi Teknik-DBC
Siklus Pembentukan Batuan
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN

1. Berlapis, Batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan batuan
dengan satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana

2 December 2019
dalam kondisi normal lapisan yang di bawah menunjukkan umur yang lebih tua.

2. Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen
dinamakan tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastik dan non klastik
(kristalin). Contoh : konglomerat bertekstur kasar; batupasir, batulanau, dan

Geologi Teknik-DBC
batulempung mempunyai tekstur yang halus.

3. Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan arus


pada permukaan lapisan batuan di dasar sungai atau di pantai.

4. Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang berlainan


antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam
lapisanbatuan tersebut. Hematit (Fe2O3) memberikan warna merah, limonit
menyebabkan warna kuning, dan mangan menimbulkan warna ungu gelap-hitam.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN

5. Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih,

2 December 2019
batugamping, dan batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan dengan
massa batuan yang melingkupinya. Bentukan ini nampak setelah bagian luar
batuan tersebut terkelupas akibat pelapukan atau erosi. Panjang atau garis
tengah bentukan tersebut beragam dari beberapa cm hingga puluhan cm.

Geologi Teknik-DBC
6. Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya
terdapat deretan kristal.

7. Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama denganbatuan


membentuk batuan sedimen berfosil.

8. Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan
pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Tekstur adalah hubungan antar butir dari mineral yang membentuk suatu batuan. Tekstur terdiri
dari komponen ukuran besar butir (grain size), derajat kebundaran (roundness), derajat
pemilahan (sorting), kemas (fabric), fragmen, matrik, dan semen.

1. Ukuran Besar Butir

2 December 2019
Ukuran besar butir (partikel, butir, fragmen), adalah faktor pembeda yang utama pada batuan
sedimen klastik
Ukuran yang dimaksud adalah diameter dari butir-butir batuan

Geologi Teknik-DBC
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Ukuran Besar Butir
Tekstur Batuan Sedimen Klastik

2. Derajat Kebundaran
Derajat kebundaran berbeda dengan derajat kebulatan
Derajat kebundaran (roundness) adalah derajat kebundaran bagian pinggiran dari

2 December 2019
fragmen
Derajat kebulatan (sphericity) adalah derajat kemiripan bentuk fragmen dengan bentuk
bola

Geologi Teknik-DBC
Roundness vs Spericity
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Tekstur Batuan Sedimen Klastik

3. Derajat Pemilahan
Pemilahan adalah derajat kesamaan ukuran partikel

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Pemilahan

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Tekstur Batuan Sedimen Klastik

4. Kemas
Kemas menunjukkan hubungan kerapatan antara butiran penyusun dalam batuan
sedimen

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Kemas Terbuka dan Kemas Tertutup
5. Fragmen, matrik, dan semen
Semen yang umumnya ditemukan pada batuan sedimen adalah kalsit, hematit, dan silika.

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Sand = Fragmen; Silt = Matrik; Clay = Semen
Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan

2 December 2019
suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan
batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di
antara keduanya (biokimia).

Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 -->

Geologi Teknik-DBC
CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuh-
tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya
cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan
menjadi laut.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


DBC 2013

Berdasarkan komposisinya batuan sedimen non klastik dibagi 2, yaitu :

2 December 2019
1. Batuan Karbonat, komposisi utama batuan ini adalah batu gamping dan batuan
serumpun lainnya.

2. Batuan Non Karbonat, antara lain adalah :

Geologi Teknik-DBC
Batu api (flint) dan rijang (chert), berbentuk nodular atau terbungkus silika
Batu bara (coal) dan lignit, pembatuan dari material gambut dan tanaman
Bijih besi (ironstone), batu sedimen yang kaya zat besi, pasir, lempung atau tekstur oolite
lainnya
Batu garam (salt) dan gipsum, batuan mineral tunggal atau kristalin yang diendapkan
dari hasil evaporasi air laut

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


3. Batuan Malihan / Metamorf
(Metamorphic Rock)
• Batuan malihan/ubahan

2 December 2019
(metamorphic, Yunani: meta = berubah, morphe = bentuk)

• Berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah)
di dalam bumi sebagai akibat tekanan dan temperature yang sangat

Geologi Teknik-DBC
tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan
asal.

• Contoh : marmer, malihan dari batu gamping kuarsit, malihan dari


batupasir kuarsa genes, malihan dari granit.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Batuan Metamorf

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah kelompok batuan hasil ubahan
atau transformasi baik secara fisik maupun kimia dari tipe batuan lain yang

2 December 2019
sudah ada (protolith).

Protolith atau batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, atau

Geologi Teknik-DBC
batuan metamorf yang lebih tua.

Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan


yang kuat, serta waktu yang lama.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Contoh :
Batuan asal dan hasil ubahannya antara lain adalah batu kapur (kalsit) yang
berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

2 December 2019
Geologi Teknik-DBC
Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik.
Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan
batuan tersebut, antara lain:
1. Komposisi mineral batuan asal
2. Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
3. Pengaruh gaya tektonik
4. Pengaruh fluida
PENGELOMPOKAN BATUAN MALIHAN
(METAMORF)
Batuan metamorf berdasarkan proses terjadinya dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Batuan Metamorf Kontak, adalah batuan yang mengalami perubahan akibat suhu yang sangat

2 December 2019
tinggi (akibat dari aktifitas magma). Suhu yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan
bentuk maupun warna batuan. Metamorfisme kontak terjadi pada zona kontak antara batuan
asal dengan magma (intrusi) dengan lebar 2 - 3 km. Contoh metamorfisme kontak adalah batu
gamping menjadi marmer.

Geologi Teknik-DBC
2. Batuan Metamorf Dinamik, adalah batuan yang mengalami perubahan akibat adanya tekanan
yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Batuan ini banyak dijumpai di
daerah lipatan dan patahan. Metamorfisme terjadi akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat
pergerakan patahan. Contoh metamorfisme dinamik adalah batu lumpur (mudstone) menjadi
batu tulis (slate).

3. Batuan Metamorf Regional, adalah batuan yang mengalami perubahan sebagai akibat dari
adanya gas-gas yang ada pada magma. Metamorfisme terjadi oleh kenaikan tekanan dan suhu
yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas mencapai ribuan km. Metamorfisme ini terjadi
pada kulit bumi bagian dalam dan lebih intensif bila diikuti oleh orogenesa. Contoh
metamorfisme ini adalah kuarsa dengan gas fluorium menjadi topas.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


1. Batuan Metamorf Kontak

2 December 2019
akibat suhu yang sangat tinggi (akibat dari aktifitas magma)
2. Batuan Metamorf Dinamik

Geologi Teknik-DBC
akibat adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen)
3. Batuan Metamorf Regional

akibat dari adanya gas-gas yang ada pada magma


Tekstur Batuan Metamorf
Tekstur dalam batuan metamorf menyangkut masalah rekristalisasi
mineral yang dipengaruhi temperatur atau suhu yang terjadi pada saat
metamorfosis. Tekstur pada batuan metamorf dicerminkan oleh ukuran
dan bentuk butiran penyusunnya.

Tekstur batuan metamorf dibedakan menjadi :


1. Tekstur Kristaloblastik, dicirikan dengan tekstur batuan asal sudah
tidak kelihatan lagi atau memperlihatkan kenampakan yang sama
sekali baru.

2. Tekstur Palimpset, dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal


masih bisa diamati.

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Macam-macam tekstur kristaloblastik :
1. Lepidoblastik, terdiri dari mineral-mineral tabular/pipih, misal mineral
mika (muskovit, biotit).

2. Nematoblastik, terdiri dari mineral-mineral prismatik, misal mineral


plagioklas, k-feldspar, dan piroksen.

3. Granoblastik, terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional),


dengan batas-batas sutura (tidak teratur), dengan bentuk mineral
anhedral, misalnya kuarsa.

4. Porfiroblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana suatu kristal besar


(fenokris) tertanam pada masa dasar yang relatif halus.

5. Idioblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-


mineral penyusunnya berbentuk euhedral.

6. Xenoblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-


mineral penyusunnya berbentuk anhedral.
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Tekstur kristaloblastik

Geologi Teknik-DBC 2 December 2019


Macam-macam tekstur palimpset :

1. Blastoporfiritik, tektur yang memperlihatkan batuan asal porfiritik

2 December 2019
2. Blastopsefit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen
yang ukuran butirnya lebih besar dari pasir

Geologi Teknik-DBC
3. Blastopsamit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen
yang ukuran butirnya sama dengan pasir

4. Blastopellit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen


yang ukuran butirnya lempung
Struktur Batuan Metamorf
Struktur batuan metamorf adalah kenampakan batuan berdasarkan ukuran,
bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut (Jackson, 1970).
Struktur batuan juga meliputi susunan bagian masa batuan termasuk
hubungan geometrik antar bagian serta bentuk dan kenampakan bagian-
bagian tersebut.

Secara umum struktur batuan metamorf dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Struktur Foliasi, struktur paralel yang


dibentuk oleh mineral pipih/mineral
prismatik, sering terjadi pada
metamorfosa regional.

2. Struktur Non Foliasi, struktur yang


dibentuk oleh mineral-mineral
equidimensional dan umumnya terdiri
dari butiran-butiran granular, sering
terjadi pada metamorfosa kontak.
Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
Beberapa struktur foliasi yang umum ditemukan :
Slaty cleavage, struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah
batu sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate
(batusabak)

Phylitic, rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih


mengkilap daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi
pemisahan mineral pipih dan mineral granular meskipun belum begitu
jelas/belum sempurna, batuannya disebut phyllite (filit)

Schistose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,


mineral pipih orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan
close schistosity, batuannya disebut schist (sekis)

Gneisose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,


mineral pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan
open schistosity, batuannya disebut gneis

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Beberapa struktur non foliasi yang umum ditemukan :
Granulose, struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral granular.

Hornfelsik, struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral equidimensional


dan equigranular, tidak terorientasi khusus akibat metomorfosa kontak, batuannya
disebut hornfels

Cataclastic, struktur non foliasi yangdibentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau


mineral berukuran kasar dan umumnya membentuk kenampakan breksiasi, terjadi
akibat metamorfosa kataklastik, batuannya disebut cataclasite (kataklasit)

Mylonitic, sruktur non foliasi yang dibentuk oleh adanya penggerusan mekanikpada
metomorfosa kataklastik, menunjukkan goresan-goresan akibat penggerusan yang
kuat dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer, batuannya disebut
mylonite (milonit)

Phyllonitic, gejala dan kenampakan sama dengan milonitik tetapi butirannya halus,
sudah terjadi rekristalisasi, menunjukkan kilap silky, batuannya disebut phyllonite
(filonit)

Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan


Geologi Teknik-DBC 2 December 2019
TERIMA KASIH

Geologi Teknik-DBC 2 December 2019


KESIMPULAN

Geologi Teknik-DBC 2 December 2019


Batuan sedimen
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama:
pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan
pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

2 December 2019
Batuan Beku
Batuan beku adalah
jenis batuan yang terbentuk
dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah

Geologi Teknik-DBC
permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun
di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).

Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah kelompok batuan hasil ubahan atau transformasi
baik secara fisik maupun kimia dari tipe batuan lain yang sudah ada (protolith). Protolith atau
batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf yang lebih tua.
Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, serta
waktu yang lama.
Geologi Teknik-DBC 2 December 2019

Anda mungkin juga menyukai