Stakis
Stakis
Palsy
Spastic
Diplegi
Definisi Cerebral Palsy
Natal
• Trauma
• Infeksi sistem saraf pusat Post Natal
• Hipoksia
• Infeksi sistem saraf pusat
Klasifikasi Cerebral Palsy
1. Spastik
•Monoplegi
•Hemiplegi
•Diplegi
•Quadriplegi
2. Athetoid
• Diskinetik : choreo dan pure
• Distonik : intermitten with spastisitas
3. Ataxia
Terdapat kerusakan pada cerebellum yang menyebabkan gangguan koordinasi dan ketidakstabilan
gerakan. Tonus postural pada anak cerebral palsy ataxia biasanya hipotonus.
Cerebral Palsy spastik diplegi
Cerebral Palsy Spastic merupakan kelainan postur dan gerakan yang disebabkan
oleh kerusakan pada korteks serebri lobus frontal.
Karakteristik umum pada anak dengan spastik diplegik :
• Nama : A.H.A
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tanggal lahir : Medan, 9 Februari 2010
• Umur : 9 tahun
• Anak ke : Pertama dari 3 bersaudara
• Jumlah saudara kandung : Tiga
• Alamat : Jl. Tanah Kusir II No. 2 Kebayoran Lama
• No. Telp : 08128955****
• Medikamentosa : Tidak ada
2. Riwayat Kehamilan
Pasien sempat di
rawat selama 14
hari setelah lahir
akibat kuning
RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Diketahui belum bisa merangkak dan belum mampu mengucapkan kata mama dan papa pada usia
1 tahun 8 bulan. Orang tua membawa A.H.A ke dokter umum kemudian dirujuk ke dokter orthopedi
yang ada di RS Medan dan didiagnosa Global Developmental Delay, dianjurkan untuk terapi ke
fisioterapi, okupasi terapi, dan terapi wicara. Menjalani terapi hingga umur 3 tahun 6 bulan. Sudah
mulai bisa berbicara sedikit-sedikit, sudah mulai berguling dan merangkak. Saat pindah ke Jakarta
sempat vakum terapi selama beberapa tahun dan mulai lagi pada tahun 2016.
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Sebelum usia 1 tahun 8 bulan A.H.A hanya bisa tegak kepala, terlentang dan tengkurap.
Setelah terapi di Medan :
Keadaan Umum
Anak datang dengan dibantu orang tua saat berjalan. Lutut sedikit fleksi,
tumit agak jinjit dan posisi ankle eversi. Ketika disapa anak tidak langsung
merespon, namun ketika anak ditanya dengan pertanyaan seperti kegiatan
disekolah dan dirumah, anak dapat menjawab. Saat diajak bicara
pandangan anak tidak fokus.
VITAL SIGN
Absolut Tambahan
Dextra Sinistra
Head Normal
Neck Normal
Trunk Normal
Shoulder Normal
Elbow Ekstensi Ekstensi
Wrist Palmar Palmar
Finger Abduksi Abduksi
Pelvic Normal
Hip Normal Normal
Knee Fleksi Fleksi
Ankle Eversi Eversi
INSPEKSI DINAMIS
POSISI TIDUR KE DUDUK
Dextra Sinistra
Head Gerakan fleksi
Neck Gerakan fleksi
Trunk Gerakan fleksi
Shoulder Gerakan protraksi
Elbow Gerakan fleksi Gerakan fleksi
Wrist Gerakan palmarfleksi Gerakan palmarfleksi
Dextra Sinistra
Head Gerakan fleksi
Neck Gerakan fleksi
Trunk Gerakan fleksi ke ekstensi
Shoulder Gerakan protraksi Gerakan protraksi
Elbow Gerakan fleksi Gerakan fleksi
Wrist Gerakan palmar fleksi Gerakan palmar fleksi
Proprioseptif Anak belum mampu menggunakan ekstrimitas bawah secara fungsional Buruk
seperti menapak kaki ketika berdiri dan berjalan
Vestibular Vestibular Ocular Reflex (VOR) : Anak mampu sebentar memandang benda Kurang
yang digerakkan didepannya dengan disertai gerakan head dan neck.
Vestibular Cholic Reflex (VCR) : Anak hanya mampu sebentar memandang
benda yang dilihat dengan menggerakan head, neck dan shoulder.
Vestibular Spinal Reflex (VSR) : Anak mampu memutar badan kearah benda
yang dilihat/saat dipanggil dengan menggerakan head, neck, dan trunk.
Visual Anak mengalami kelainan visual yaitu strabismus dan memiliki kondisi mata Buruk
minus dextra (6) dan sinistra (6)
Auditory Anak sensitif terhadap suara yang keras Kurang
Olfactory Anak peka terhadap bau yang ada disekitarnya Baik
Gustatory Anak bisa menelan makanan, dapat mengunyah makanan, tidak drooling, dan Baik
mau menyikat gigi
ABILITY- DISABILITY
ABILITY
• Anak mampu merangkak
• Anak mampu duduk mandiri
DISABILITY
• Anak belum mampu berdiri dengan stabil
• Anak belum mampu berjalan
POLA POSTURAL
FLEKSI
Head, neck dan trunk
cenderung kearah fleksi
TONUS POSTURAL
HIPERTONUS PADA
EKTREMITAS ATAS DAN DEFORMITAS
EKSTREMITAS BAWAH
Tidak ada
•Pemeriksaan Khusus Lainnya
Pengukuran Alat ukur Hasil
Derajat keparahan CP GMFCS Level III
Ket : Anak membutuhkan bantuan alat, misalnya berpegangan pada tangan
orang tua atau benda lain untuk berjalan di dalam ruangan, sedangkan untuk
di luar ruangan atau kegiatan sosialisasi di sekolah, anak membutuhkan alat
bantu beroda, dapat duduk dengan suport yang terbatas, dan bisa mengubah
posisi badan (transfer) dalam posisi berdiri.
Keterangan :
- Gangguan pada struktur otak bagian cortex cerebri
- Gangguan pada lensa mata minus pada mata sinistra dan dextra
- Gangguan pada otot mata strabismus
- Terdapat masalah pada otot
- Terdapat pemendekan pada tendon achiles
- Kelemahan pada otot-otot trunk
BODY FUNCTION
Keterangan :
- Menderita Intellectual Disorder
- Gangguan pada persepsi visual minus mata dextra dan sinistra, strabismus
- Gangguan pada vestibular
- Gangguan pada masalah proprioseptif
- Gangguan fungsi pada tonus otot
- Gangguan pada berkomunikasi dan regulasi emosi
- Gangguan pada berkomunikasi dan regulasi emosi
ACTIVITY LIMITATION
Keterangan :
- Belum mampu berdiri secara stabil
- Belum mampu berjalan secara mandiri
CONTEXTUAL FACTOR
Personal Factor
- Emosi stabil
- Dapat mengikuti instruksi dari terapis
- Atensi kurang
Environmental Factor
- Fasilitator :
e355 Health professionals
e310 Immediate family
Keterangan :
Keluarga peduli dan mendukung anak mengikuti terapi
Tersedia tenaga professional seperti : fisioterapis dan dokter
- Barrier :
e2500 Sound intensity
Keterangan :
Sensitif terhadap suara keras
DIAGNOSA FISIOTERAPI
MAIN PROBLEM
Abdominal draw-in
• Pasien diposisikan dalam keadaan tidur terlentang diatas tempat tidur.
• Kedua lutut dan panggul diposisikan dalam posisi fleksi, serta kedua tangan diletakkan
disamping badan.
• Tangan terapis diletakkan dibelakang punggung atau dibawah perut pasien.
• Pasien diinstruksikan untuk menekan tangan terapis kearah bawah.
Pelvic bridging
• Pasien diposisikan dalam keadaan tidur terlentang diatas tempat tidur.
• Kedua lutut dan panggul diposisikan dalam posisi fleksi, serta kedua tangan diletakkan
disamping badan.
• Pasien diinstruksikan untuk mengangkat pantat dengan bertumpu pada kedua tangan.
Latihan jalan di paralel bar
Paralel bar adalah alat bantu latihan jalan untuk penderita Cerebral Palsy yang berguna untuk
meningkatkan kemampuan fungsional pasien khususnya berjalan. Paralel bar sendiri terbuat dari
besi stainless steel anti karat, tebal dan kokoh. Tahapan terapi ini pasien berjalan di paralel bar
dengan pengawasan terapis di belakangnya.
• Posisi pasien berada di depan paralel bar dengan tangan pasien harus berpegangan yang kuat di
log pararel bar.
• Kedua kaki yang mengalami gangguan harus di ayun kedepan sampai pada titik pemberhentian.
Dengan pengawasan terapis berada di depan maupun belakang pasien. Terapis sesekali
mengoreksi pola jalan pasien.
• Kemudian anak diinstruksikan untuk jongkok dan berdiri dengan cara anak berpegangan pada
paralel bar, Tahan posisi berdiri selama 5 detik.
Mobilisasi Trunk
• Stretching
Tujuan : dapat memberikan efek relaksasi pada group otot yang
mengalami spastik
Home Program
1. Melatih berjalan dengan merambat di tembok dalam waktu 10 menit diselingi istirahat
sebentar, kemudian dilanjutkan berjalan kembali selama 10 menit dengan total latihan
selama 90 menit, latihan ini dilakukan setiap hari.
2. Melakukan peregangan pada ekstremitas atas dan bawah, seperti meluruskan tangan
dan meregangkan pergelangan kaki untuk menghindari deformitas. Dilakukan setiap 2
kali sehari.
Thank You