b.Keluhan Utama
Gunakan pernyataan pembukaan singkat
seperti “ apa masalah yang membuat ia
datang kesini ?” catat semua kata – kata
orang tua dan anak.
Riwayat Penyakit Sekarang
▫ Disusun cerita yg kronologis, terinci dan jelas sejak sebelum
terdapat keluhan sampai ia berobat
▫ Bila pasien telah berobat sebelumnya tanyakan
kapan,kepada siapa, obat apa yg diberikan dan bagaimana
hasilnya
▫ Perlu ditanyakan perkembangan penyakit, kemungkinan
terjadinya komplikasi,
adanya gejala sisa, bahkan juga kecacatan
Beberapa keluhan yang sering ditemukan pada anak
1. Demam
• Lama demam
lagi dsb
• Riwayat Kelahiran
Termasuk riwayat perinatal ( kesehatan maternal, infeksi, obat-
obatan yang diminum, perdarahan abnormal, peningkatan BB,
persalinan, jenis kelahiran, komplikasi, berat badan lahir, kondisi
bayi saat lahir )
• Riwayat neonatal ( distres pernapasan, sianosis, ikterus, kejang dan
kempuan makan buruk)
• Penyakit Operasi Atau Cedera Sebelumnya
• Penyakit Pada Masa Anak – Anak
Termasuk riwayat terinfeksi penyakit menular yang umum seperti campak , gondok dan
cacar air, tanyakan kontak terakhir dengan orang yang menderita penyakit menular.
• Imunisasi
Tanyakan riwayat imunisasi termasuk hal – hal yang spesifik ( tanggal, jenis ) dan
tanyakan pada orang tua alas an anak belum dilakukan imunisasi. Catat disentrilisasi
misalnya, campak, gondok, rubella.
• Riwayat Perkembangan
• Riwayat perkembangan yang dikaji pentingdalam merencanakan intervensi keperawatan
yang sesuai dengan tingkat usia anak, termasuk umur pada saat anak berguling
badan
• Riwayat Sosial
• Meliputi melakukan defekasi dan miksi
• Tidur
• Kemampuan berbicara ( plat, gegap, jelas)
• Seksualitas ( hubungan dengan lawan jenis, keingintahuan tentang
informasi dan aktivitas seksual, jenis informasi yang diberikan anak
• Sekolah ( tingkatan dalam sekolah, prestasi akedemik, penyesuaian
terhadap sekolah)
• Kebiasaan ; mengisap jari, mengigit kuku, makan tanah ( pica)
membenturkan kepala
• Kepribadian dan watak ; agresif , menarik dengan teman sebaya dan
keluarga
• Anak – nak remaja harus ditanyai apakah mereka pernah merasa sedih
atau” murung “ jika ditanyi apakah mereka pernah merasa ingin bunuh
diri
• Riwayat Keluarga
• Kaji termasuk umur dan kesehatan anggota keluarga
terdekat, penyakit keturunan, adanya kelainan kongenital
dan jenisnya, keturunan dari orang tua , pekerjaan dan
pendidikan orang tua dan hubungan keluarga, tanyakan
tentang kondisi kehidupan ( jenis tempat tinggal dan
tetangga ). Hal ini berguna untuk menunjukan hubungan,
umur, dan kesehatan anggota keluarga, kebutuhan program
perawatan kesehatan seharusnya diseimbangkan dengan
kebutuhan keluarga, orang tua mengidentifikasi kebutuhan
utama mereka seperti informasi tentang diagnosis pada
perkembangan, informasi tentang pengobatan
• B .PEMERIKSAAN FISIK DENGAN “HEAD TO TOE”
A. Keadaan Umum :
1. Kondisi klien secara umum; Keadaan umum
2. Kesan keadaan sakit
3. Kesadaran
4. Keletihan
5. Penambahan berat badan atau penurunan berat badan
6. Menggigil
7. Kemampuan umum menjalankan aktivitas
B. Antropometri
1. Berat badan
2. Tinggi badan dan
panjang badan
3. Lingkar Kepala
4. Lingkar lengan
5. Lingkar dada
D. Kulit
C. Tanda –
Kulit
Tanda Vital Tekstur
1. Suhu Suhu
2.Nadi Turgor
3. Pernapasan
4. Tekanan darah E. Struktur Aksesoris
Rambut inspeksi warna kulit, tekstur,
kualitas distribusi, elastisitas,hygiene
Kuku ; inspeksi warna , tekstur ,
kualitas distribusi, elastisitas, hygiene
Observasi lipatan fleksi pada telapak
tangan .
F. Nodus Limfe
Perkusi kedua sisi dada pada ruang interkosta Perkusi Dapat dilakukan dg 2
cara Langsung dan Tidak langsung
• Suara perkusi
• Normal: sonor
• Abnormal : hipersonor/ redup
• Suara perkusi berkurang : redup atau pekak
4 .Auskultasi
• Anjurkan kepada anak untuk napas dalam dengan meminta anak meniup
bola kapas yang berada ditelapak :
• Deteksi suara napas dasar dan tambahan
• Dilakukan diseluruh dada dan punggung
• Stetoskop sebaiknya ditekan dg cukup kuat pada sela iga
• Dimulai dari atas kebawah dan bandingkan kanan dan kiri dada
• Vesikuler :
Terjadi karena udara masuk dan keluar melalui
jalan napas
Saat inspirasi lebih keras dan lebih panjang
Terdengar seperti membunyikan ‘ffff’ dan’wwww’
• Bronkial
Terdengar inspirasi keras yang disusul oleh
ekspirasi yang lebih keras
Dapat disamakan dg bunyi ‘khkhkhkh’
• Amforik
Menyerupai bunyi tiupan diatas mulut botol
kosong
Terdengar pada caverne
• Ronki basah( rales)
Suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-putus akibat getaran
yg terjadi karena cairan dlm jln napas dilalui udara
RBH : dari duktus alveolus, bronkiolus, bronkus halus
RBS : dari bronkus kecil atau sedang
RBK: dari bronkus diluar jaringan paru
RB nyaring: berarti nyata benar terdengar karena suara disalurkan
melalui benda padat ( infiltrat/konsolidasi), karena melalui media
normal ( tdk ada infiltrat/konsolidasi)
RB tak nyaring suara ronki disalur
• Palpasi ginjal
• Normal : tidak dapat diraba kecuali pada neonatus ,abnormal : ginjal dapat diraba
dengacara ballottement, caranya :
• Letakkan tangan kiri pemeriksa di bagian posterior tubuh pasien sedemikian
sehingga jari telunjuk berada di angulus kostovertebralis. Kemudian jari telunjuk ini
menekan organ atau massa keatas, sementara itu tangan kanan melakukan palpasi
secara dalam dari anterior dan akan merasakan organ atau massa tersebut
menyentuh,lalu ‘jatuh’ kembali
• 4. Perkusi
• Dilakukan perkusi sistemik dari umbilikus ke arah lateral dan bawah untuk mencari batas berupa garis
konkaf antara daerah yang timpani dengan daerah pekak yang terdapat bila ada asites
• Menentukan daerah redup yang berpindah ( shifting dullness) dg melakukan perkusi dari umbilikus
kesisi perut untuk mencari daerah redup atau pekak; daerah redup ini akan menjadi timpani bila anak
berubah posisi dg cara miringkan pasien
• Tentukan adanya gelombang cairan (fluid wave) atau disebut cara undulasi (bila asites sangat banyak
serta dinding abdomen tegang)
• Cara undulasi (posisi telentang)
• Dilakukan pada asites yang sangat banyak serta dinding abdomen tegang Caranya satu tangan
pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut pasien, sedangkan jari tangan satunya mengetuk-ngetuk
dinding perut sisi lainnya.Sementara itu dg pertolongan orang lain gerakan yg diantarkan melalui
dinding abdomen dicegah dg jalan meletakkan satu tangan ditengah abdomen pasien dg sedikit
menekan. Pada asites dpt dirasakan gelombang cairan pada tangan pertama atau dapat didengar
dengan stetoskop .
• Pemeriksaan Neurologis
• Dapat dinilai dari awal penderita
masuk ke ruang periksa sadar/ tidak.
Sadar cara berjalan/ gait Tidak
sadar postur tubuh: normal,
dekortikasi, deserebrasi
• Motorik: nilai gerakan, kekuatan,
tonus, klonus, reflex fisiologis dan
patologis
• Reflex patologis:
Q Punggung. R. Tangan
• CDH : test gluteal , lipatan paha Ballotemen patella : tekan mendorong kuat akan
simetris kiri kanan menimbulkan bunyi klik jika ada cairan
diantaranya
• Ortholani test : lutut ditekuk sama
Mengurut kantong supra patella kebawah akan
tinggi/tidak timbul tonjolan pada kedua sisi tibia jika ada
• Barlow test : kedua lutut ditekuk cairan diduga ada atritis.
dan regangkan kesamping akan Reflek patella, dan hamstring.
terdengar bunyi klik
U. Kaki
• Tredelenburg test : berdiri angkat
Lipatan kaki apakah 1/3, 2/3, bagian seluruh
satu kaki, lihat posisi pelvis apakah telapak kaki.
simetris kiri dan kanan. Talipes : kaki bengkok kedalam.
• Waddling gait : jalan seperti bebek. Clubfoot : otot-otot kaki tidak sama panjang, kaki
jatuh kedepan.
• Thomas test : lutut kanan ditekuk
Refleks babinsky
dan dirapatkan kedada,sakit dan Refleks Chaddok
lutut kiri akan terangkat Staping Refleks
v. Pemeriksaan Neurologis
Oppenheim
Tekan sisi medial pergelangan kakirefleks yg terjadi seperti
Babinsky
Refleks Hoffmann
• Dilakukan ketukan pada falang terakhir jari kedua, positif terjadi
fleksi jari pertama dan ketiga terdapat pada lesi piramidal dan
tetani.
• GRM: kaku kuduk, bruzinski 1 dan 2, kernig
kaku kuduk
• Pasien telentang bila lehernya ditekuk
secara pasif terdapat tahanan shg dagu tdk
dapat menempel pada dada
bruzinski 1
• letakkan 1 tangan pemeriksa dibawah kepala
pasien, tangan lain diletakkan didada pasien
agar badan tdk terangkat, kemudian kepala
pasien difleksi kedada secara pasif. Bila ada
GRM maka kedua tungkai bawah akan fleksi
pada sendi panggul dan sendi lutut.
•
bruzinski 2
• fleksi pasif tungkai atas pada sendi panggul akan
diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul
dan sendi lutut.
kernig
• fleksi pasif tungkai atas pada sendi panggul akan
diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul
dan sendi lutut.
• Kemudian dicoba meluruskan tungkai bawah pada
sendi lutut sehingga membentuk sudut 135°.
• Kernig sign (+) bila tungkai bawah tidak dapat
diekstensikan sampai 135°
• Pemeriksaan tambahan Jenis-Jenis Refleks Pada
Bayi