Anda di halaman 1dari 7

NURAINUN

A011171008
Kemakmuran tempat vs kemakmuran rakyat 'adalah ekspresi
singkat yang dikenal dari berbagai masalah dalam
Place merancang kebijakan nasional untuk membantu orang dan
tempat-tempat yang mengalami depresi ekonomi 'sense of
Vs place' relevan dengan perdebatan kebijakan, karena sense of
place adalah faktor dalam identitas regional dan lokal dan
people prosperity merupakan bentuk penting dari modal tak berwujud yang
memiliki eksternalitas positif

place people prosperity


Dalam menyusun kebijakan pembangunan wilayah perlu bila sasaran utama adalah kemakmuran rakyat (people
ditetapkan dua alternatif sasaran yaitu kemakmuran wilayah prosperity), maka yang menjadi sasaran adalah pembangunan
(place prosperity), kemakmuran masyarakat (people prosperity) masyarakat. Kegiatan pembangunan yang akan dilakukan
atau keduanya sekaligus. Bila kemakmuran wilayah yang menjadi akan bertumpu pada pengembangan penddikan, peningkatan
sasaran, maka hasilnya adalah kondisi fisik wilayah seperti pelayanan kesehatan, penerapan telnologi dan peningkatan
sarana, prasarana dan perumahan, fasilitas pelayanan sosial, produksi dan sebagainya. Intinya adalah bagaimana
kualitas lingkungan hidup dan sebagainya yang akan menjadi memberdayakan masyarakat dalam segala bidang.
tujuan. Di satu sisi pengeluaran investasi infrastruktur dibutuhkan
Membaiknya kemakmuran wilayah ini akan meningkatkan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, namun di sini lain
pertumbuhan ekonomi wilayah, namun kondisi ini memerlukan diperlukan juga investasi untuk meningkatkan kualitas sumber
investasi yang besar. Kemajuan ekonomi menyebabkan akan daya manusia. Meningkatnya perbaikan modal manusia
terjadinya proses migrasi sebagai akibat terbuka lapangan kerja. sebetulnya juga memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan
Namun demikian, kondisi ini akan dinikmati oleh kaum ekonomi melalui tersedianya tenaga kerja yang berkualitas
pendatang(sebagai akibat kualitas kaum pendatang lebih baik) (Sjafii, 2009). Hasil kebijakan pembangunan yang berorentasi
yang akirnya akan menciptakan ketimpangan pendapatan kemakmuran rakyat ini biasanya tidak secepat dan semaju
(income disparity). dibandingkan dengan kebijakan kemakmuran wilayah
Efficiency dua hal yang penting dalam membuat
keputusan dalam ekonomi adalah efisiensi dan
vs equality.

Equity
dua hal yang penting dalam
membuat keputusan dalam ekonomi
adalah efisiensi dan equality.
efficiency

Tradeoff antara efisiensi dan pemerataan dijelaskan Keadilan adalah situasi ketika
oleh Mankiw sebagai berikut. Salah satu usaha pendapatan didistribusikan
efficiency equity
pemerintah untuk pemerataan adalah pengenaan dengan cara yang dapat kita
pajak lebih besar bagi masyarakat yang memiliki anggap adil atau adil equity
penghasilan lebih besar, untuk dibagikan kepada Keadilan adalah situasi ketika Ekuitas dimungkinkan
Efisiensi berkaitan dengan ketika pendapatan
mereka yang kurang beruntung. Pada saat pendapatan didistribusikan
bersamaan, hal ini membebankan pula biaya produksi dan alokasi sumber didistribusikan secara tidak
dengan cara yang dapat kita Ekuitas dimungkinkan
efisiensi. Insentif terhadap orang-orang yang daya yang optimal mengingat merata, selama distribusi
anggap adil atau adil ketika pendapatan
bekerja menjadi turun, sehingga orang-orang faktor-faktor produksi yang inididistribusikan
dianggap adil secara
dan adil
menurunkan produktivitasnya. Akibatnya, hasil
Efisiensi berkaitan dengan
ada. Misalnya, memproduksi
perekonomian secara keseluruhan menurun. Hal ini produksi dan alokasi sumber tidak merata, selama
dengan biaya terendah.
menunjukkan bahwa usaha pemerintah untuk daya yang optimal mengingat distribusi ini dianggap adil
Kesetaraan berkaitan dengan
melakukan pemerataan, pada saat bersamaan faktor-faktor produksi yang dan adil
akan mengecilkan ukuran kue ekonomi tersebut. bagaimana sumber daya
ada. Misalnya, memproduksi
Sehingga kedua hal ini tampaknya sulit untuk didistribusikan ke seluruh
dengan biaya terendah.
dicapai secara bersama. masyarakat.
Kesetaraan berkaitan dengan
bagaimana sumber daya
didistribusikan ke seluruh
masyarakat.
Kesenjangan atau ketimpangan antar daerah merupakan kensekuensi logis dari proses
pembangunan yang merupakan suatu tahap perubahan dalam pembangunan itu sendiri. Perbedaan
tingkat kemajuan antar daerah yang berlebihan akan menyebabkan pengaruh yang merugikan dan
Interregional mendominasi pengaruh yang menguntungkan terhadap pertumbuhan daerah. Selain pertumbuhan
ekonomi dan ketimpangan ekonomi, proses pembangunan juga bertujuan untuk menghapus dan
equidity mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran.

Adanya ketimpangan yang mencolok antar berbagai daerah (inter-regional disparity). Ketimpangan
tersebut dapat dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan yang sangat berbeda antar daerah satu dengan
lainnya. Selain itu kesenjangan dapat dilihat pula dari perbedaan angka indeks pembangunan manusia yang
mencolok antar daerah, termasuk antar perkotaan dan perdesaan.
Ketersediaan infrastruktur yang baik mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan
hubungan interregional dan memfasilitasi alokasi sumber daya. Hubungan interregional yang dicapai
dengan peningkatan kualitas pada faktor-faktor mobilitas, informasi dan teknologi, sehingga menciptakan
pemerataan pembangunan dan menghasilkan mobilitas tenaga kerja antar daerah menjadi lebih baik.
Pemerataan pembangunan akan mendorong terbentuknya investasi baru, lapangan kerja baru dan mampu
menciptakan peningkatan pada pendapatan masyarakat. Lebih lanjut, peningkatan pada infrastruktur
bidang energi dan transportasi dapat menyalurkan sumber daya alam dari daerah yang memiliki kelebihan
sumber daya (SDA) kepada daerah yang kekurangan SDA. Pemerataan sumberdaya infrastruktur mampu
mengurangi kemiskinan dan mempengaruhi distribusi pendapatan yaitu ketika terjadi peningkatan
produktifitas dan perluasan dana investasi yang dilakukan oleh pelaku perekonomian negara (Serven, 2004)
Kebijakan Daerah dan Inflasin Nasional
Kebijakan regional bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi di inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan
wilayah yang relatif tidak menguntungkan, baik di dalam suatu negara
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
atau dalam kelompok supranasional seperti Uni Eropa. Alat utamanya
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
adalah investasi publik. berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
Dalam rangka menjalankan otonomi bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan ketidaklancaran distribusi barang
dan kemandirian dalam mengatur urusan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyiapkan tiga
pemerintahan daerah. Masing-masing daerah langkah strategis untuk menjaga tingkat inflasi dalam
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan kisaran sasaran 3,5 plus minus 1 persen pada tahun 2019.
yang menjadi kewenangannya berhak untuk Strategi ini merupakan hasil rapat koordinasi antar
membuat kebijakan baik dalam rangka pimpinan kementerian dan lembaga yang tergabung dalam
peningkatan pelayanan maupun dalam rangka Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
meningkatan peran serta masyarakat dalam 1. menjaga inflasi dalam kisaran sasaran, terutama
pembangunan daerah. Salah satu unsur penting ditopang pengendalian inflasi volatile food maksimal di
dalam implementasi proses tersebut adalah kisaran 4-5 persen. Caranya melalui empat kebijakan
melalui pembentukan peraturan daerah. utama (4K) terkait keterjangkauan Harga, Ketersediaan
Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Peraturan Daerah atau yang sering disingkat
2. memperkuat pelaksanaan Peta Jalan Pengendalian
dengan Perda merupakan instrumen yang strategis Inflasi Nasional 2019-2021 dengan menempuh pula
dalam mencapai tujuan desentralisasi pelaksanaan Peta Jalan Pengendalian Inflasi di tingkat
Penyusunan perda mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, Provinsi.
pembahasan, penetapan, dan pengundangan dengan 3. memperkuat koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam
berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rakornas Pengendalian
Inflasi dengan tema "Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi untuk
Penguatan Ekonomi yang Inklusif".
Pajak Regional

Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pajak. Pajak merupakan salah satu
sumber PAD yang memiliki peluang besar untuk digunakan lebih maksimal dibandingkan
dengan sumber PAD lainnya. Ini dikarenakan pajak memiliki karakteristik dan sifat yang
jelas. pajak merupakan iuaran yang wajib dibayarkan oleh rakyat kepada pemerintah dan
memiliki sifat memaksa. Selain itu, rakyat yang membayar pajak tidak akan mendapatkan
imbalan secara langsung. Wajib pajak atau orang yang diharuskan membayar pajak tidak
hanya orang pribadi, namun juga sebuah badan maupun perusahaan.

Pajak daerah digunakan untuk keperluan dan kepentingan daerah tersebut serta
kemakmuran rakyat-rakyatnya. Keperluan dan kepentinan ini dapat berupa
pembangunan, seperti pembangunan jalan, pembangunan jembatan,
pembukaan lapangan kerja baru dan kepentingan pembangunan pemerintahan
lainnya. Selain itu, pajak sebagai PAD berfungsi sebagai dana pemerintah dalam
menjalankan program-programnya. Pengertian serta peraturan tentang pajak
sudah tercantum dalam Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah no.
28 tahun 2009.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai