Anda di halaman 1dari 71

Konsep dan Kegiatan

“Apoteker Cilik”
dengan model CBOB

Sharing informasi
PP IAI
9 September 2019

Apoteker Cilik 1
Kenapa perlu apoteker cilik…(1)?
• Perilaku anak terkait obat  Otonomi
dalam menggunakan obat  diperlukan?
– Anak mengingatkan orangtua ketika saatnya
minum obat
– Memutuskan minum obat ketika orangtua
tidak ada di rumah
– Minum obat sendiri di sekolah
– Membawa obat untuk keperluan tertentu
seperti camping, tour, dll

2
Kenapa perlu apoteker cilik…(3)?
• Perilaku anak terkait obat  Otonomi
dalam menggunakan obat  insiden obat
– 36% anak usia 10-14% di AS
menggunakan obat secara independen
(Sload, 2001)
– 19% anak di Kenya biasa melakukan
swamedikasi tanpa sepengetahuan
orangtua (Geissler, 2000)
– Indonesia…?

3
Perilaku Anak

4
Skor Perilaku Anak

5
Penyalahgunaan obat pada anak
• Umur terendah, pertama kali
menggunakan: 10 tahun (rata-rata 13
tahun) (BNN 2015)
• dari 2011  2016, anak bermasalah
narkoba 0,83%  1,50%
(KPAI, 2017)

Apoteker Cilik 6
7
Kenapa perlu apoteker cilik…(2)?
• Perilaku orang tua terkait obat 
Penggunaan obat yang tidak rasional
pada anak  insiden obat
– Anak cenderung sebagai penerima obat yang pasif
– Pusat kendali racun AS tahun 2015 menerima lebih
dari 440.000 panggilan karena anak yang menelan
obat secara tidak sengaja, diberikan terlalu banyak
obat atau menerima obat yang salah (Mowry, 2016)
– Indonesia…?

8
Perilaku Orang Tua

9
Perilaku Orang Tua

10
11
Problem utama
• Penggunasalahaan obat (drug misuse)
– Penggunaan obat yang tidak rasional

• Penyalahgunaan obat (drug abuse)

Apoteker Cilik 12
Upaya menekan POTR

Anak
sebagai
agent of
WH0
change
ICIUM 2004 2006

FIP 2001

USP 1989

Orang
Dewasa
13
Pentingnya pengenalan obat sejak dini 
didukung oleh organisasi dunia

USP ,1998: 10 Prinsip Panduan Mengajari A/R ttg


Obat

FIP, 2001: Peran & Tgjawab Apt dalam mengajari A/R


ttg Obat

ICIUM 2nd Thailand 2004, support WHO: Anak sbg


agent of change  penggunaan obat masyarakat
program pendidikan berbasis sekolah

WHO, 2006: Peran Pendidikan dalam POR 


Program pendidikan di sekolah

14
Bonus demografi

Preventif
penyalahg
unaaan
Pengguna obat
obat
secara
PSP rasional
tentang
obat
semakin
POS baik
sejak SD

Anak sebagai agent of change bagi


keluarga, lingkungan

15
Kenapa pengenalan obat dilakukan sejak dini?

Sifat
Perilaku Perilaku anak keingintahuan Cepat
berkembang cerminan tinggi menerima,
pada tahap budaya cenderung mengadopsi hal
awal kehidupan sekelilingnya mencoba yang baru
baru)

Intervensi/pemberdayaan anak (pendidikan obat)


 perilaku positif tentang obat  investasi

Perilaku dalam menggunakan obat-obatan di saat mereka


dewasa nanti
Intervensi kpd anak usia sekolah investasi masa datang
TAHUN 2035 (saat usia produktif)  Bonus demografi (BPS,2015) 16
Pengetahuan Anak

70
1.8
60 1.69 4.70
50
1.21
40
30 60 56.33 52.22
40,33 mean
20
% mean
10
0

17
Persepsi Anak

18
Sikap Anak

100
1.79
90
80 4.29 7.18
70
60 1.1
50 89.5
40 71.50 71.77
55 mean
30
20 % mean
10
0

19
FGD

20
POS  Indonesia ?

Perlu dibuat Model


Jauh tertinggal dari POS yang sesuai
negara lain dengan Indonesia

UKS (1956)
TRIAS UKS:
- Pendidikan Kes
- Pelayanan Kes
- Lingkungan Sehat

Pramuka
Kurikulum SBH (2010)
- Penjaskes Materi krida
bina obat
CBOB
- Bahasa
Indonesia

21
Model CBOB

22
Prinsip Model CBOB
• Berdasar pada tahap perkembangan kognitif anak,
dimana usia 7-11 tahun adalah tahap operasional
kongkrit dan usia 12 tahun ke atas tahap operasional
formal (Byrnes JP, 2008).
• Istilah benar dalam CBOB ini memuat pengertian bahwa
untuk belajar obat diperlukan tiga unsur penting yaitu
man, materials dan methods yang disebut dengan istilah
3M.

Apoteker Cilik 23
3M
• belajar obat harus dibawah bimbingan ahlinya yaitu
apoteker yang bisa dibantu oleh setingkat mahasiswa
farmasi yang memiliki pengetahuan dasar tentang obat
serta memberdayakan guru dan orang tua,
– Komunikasi antara guru atau orang tua serta didukung oleh
apoteker sebagai professional kesehatan dibidang obat
merupakan kunci penting keberhasilan terujudnya literasi
kesehatan yang baik (Devraj R et. al, 2010).
• menggunakan metode yang menarik dan
menyenangkan
• dengan bahan/materi ajar sesuai dengan usia anak.

Apoteker Cilik 24
MODEL CBOB

25
10 Prinsip Panduan Untuk mengajari A/R tentang obat2an
Guide to Development and Evaluating Medicine EducationPrgrams and Materials for
Children and Adolescent yang dipublikasi oleh USP telah mengadopsi 10 Prinsip
Panduan Untuk Mengajari Anak Dan Remaja Tentang Obat-Obatan (Bush, PJ et. al,
1999)
1. Anak-anak sebagai pengguna obat-obatan  berhak atas
informasi yang tepat tentang obat-obatan
2. Anak-anak selalu ingin tahu  Apoteker di sarana yankes
berkomunikasi secara langsung dengan anak-anak tentang obat-
obatan mereka
3. Minat anak-anak dalam obat-obatan  harus didorong dan
diajarkan bagaimana mengajukan pertanyaan kepada apoteker &
orangtua tentang obat-obatan dan terapi lainnya
4. Anak-anak belajar dengan melihat contoh  perilaku orangtua
harus menunjukkan kepada anak-anak cara penggunaan obat-
obatan yang tepat
5. Anak-anak, orangtua mereka dan apoteker  harus
menegosiasikan transfer tanggungjawab secara bertahap untuk
penggunaan obat
26
6. Pendidikan obat-obatan anak-anak  mempertimbangkan apa
yang ingin diketahui anak-anak tentang obat-obatan
7. Anak-anak harus menerima informasi dasar tentang obat-obatan
dan penggunaannya yang tepat  bagian dari pendidikan
kesehatan sekolah
8. Informasi dasar dimaksud mencangkup informasi tentang:
 penggunaan umum obat-obatan
 penyalahgunaan obat-obatan
 obat-obatan khusus yang digunakan anak
9. Anak-anak memiliki hak atas informasi bagaimana menghindari
keracunan akibat penggunasalahaan obat-obatan
10. Anak-anak yang berpartisipasi dalam uji klinis (setelah persetujuan
orang tua) memiliki hak untuk menerima informasi yang tepat 
meningkatkan pemahaman mereka sebelum persetujuan dan
partisipasi.
27
10 perilaku utama yang dipromosikan 
pendidikan obat
1. Lindungi anak dari kejadian keracunan obat. Kenali apa
yang dilakukan jika hal itu terjadi pada anak.
2. Gunakan obat secara tepat dan aman (tepat obatnya,
tepat pasiennya, tepat waktunya, tepat jumlahnya dan
tepat cara minumnnya)
3. Selalu awali baca label obat saat menggunakan obat.
Minum obat sesuai anjuran, khusus antibiotik harus
dihabiskan untuk mencegah terjadinya resistensi.
4. Perhatikan reaksi obat. Lakukan tindakan cepat jika
terjadi reaksi serius
5. Pelajari apa yang bisa disampaikan orang tentang obat
dan diskusikan.

Apoteker Cilik 28
6. Simpan obat dengan tepat. Singkirkan obat yang sudah
kadaluarsa. Jauhkan obat dari jangkauan anak kecil.
7. Untuk orang tua: simpan obat (golongan bebas) di rumah 
situasi emergensi dan penyakit umum
8. Untuk orang tua: memiliki tanggung jawab dalam penggunaan
obat anaknya  perlu senantiasa bertanya pada apteker terkait
obat yang digunakan tersebut.
9. Untuk orang tua, guru dan apoteker:  berikan anak informasi
tentang obat dan bagaimana penggunaannya yang tepat. Ajari
anak bagaimana anak ikut bertanggungjawab terhadap obat yang
digunakannya sesuai dengan pertumbuhan usianya.
10. Untuk orang tua dan peneliti: anak (usia 7 tahun ke atas) yang
diikutkan dalam studi pengembangan obat (uji klinis) harus
kompeten dan berikan informasi yang jelas untuk hal tersebut.

29
Poin penting materi pendidikan obat

(Bush PJ, 1999):


• Informasi yang disampaikan harus akurat dan up to date
• Pesan yang disampaikan berorientasi aksi yaitu apa yang akan
dikerjakan, dan bukan hanya apa yang diketahui
• Tulisan harus jelas dan sederhana. Gunakan istilah yang dapat
dipahami oleh anak
• Rencana pembelajaran mudah untuk dilaksanakan, interaktif dan
partisipatif seperti diskusi, pengerjaan soal latihan, permainan serta
tersedia bahan pendukung untuk guru atau fasilitator.
• Tidak mempromosikan merek obat dagang tertentu
• Bahan atau materi ajar sebaiknya mengacu pada sepuluh perilaku
utama terkait obat.

Apoteker Cilik 30
Pelaksanaan Model CBOB

31
Permainan PIANO

32
Modul untuk siswa-guru-orang tua

33
Peta Konsep (I)

Apoteker Cilik 34
Peta Konsep (II)

Pendidikan Obat - Bab I 35


POS

1 • AYO MENYANYI
2 • AYO BERCERITA
3 • AYO SIMAK
4 • AYO LATIHAN
5 • AYO DISKUSIKAN
Apoteker Cilik 36
• POS 1
AYO MENYANYI...!

Apoteker Cilik 37
Tepuk “Minum obat..!!” h. 1

Ambil obat
Baca label
Kocok dahulu
Tuang ke sendok
Mulai berdoa
Lalu diminum
Teguk air
Aamiiin...!!!

Apoteker Cilik 38
“ Obat siap sedia...” h. 2
Aku anak SD, tubuhku kuat
Karena hidupku bersih dan sehat
Kalau ku jatuh sakit, ibu memberi obat
Bentuknya yang cair, dan juga yang padat

Sebelum minum ku cek obatnya


Komposisi dan, indikasinya
Baca aturan pakai, sesuaikan dosisnya
Waspada efek samping, obat siap sedia
• Apoteker Cilik 39
Obatku h. 27 (II)
Obatku

Obatku ada tiga


Rupa – rupa bentuknya
Ada sirup dan tablet
Juga ada yang salep

Analgetik antipiretik.... tik!


Minum sesuai dosis
Kalau antibiotik
Diminum sampai habis

Pendidikan Obat - Bab I 40


Pendidikan Obat - Bab I 41
• POS 2
AYO BERCERITA...!

Apoteker Cilik 42
• Bacalah cerita: “Mengambil obat di
apotek”  h. 2
• Kemudian jawablah pertanyaan di
bawahnya!  h. 3

Apoteker Cilik 43
Tebak kata h. 3

Apoteker Cilik 44
Isi tabel di bawah ini... h. 4
Pertanyaan Wawa Rara Naya
1 Bagaimana keadaan mereka?
(pilih salah satu)
a. Sakit (sebutkan sakit apa?)
b. Sehat

2 Apa nama obat yang diterima?


3 Apa kegunaan obat tersebut?
4 Berdasarkan jawaban di atas,
apa tujuan obat tersebut bagi
mareka? (pilih salah satu)
a. mencegah penyakit
b. menghilangkan gejala
penyakit
c. mengobati penyakit

Apoteker Cilik 45
• Bacalah cerita: “Pengalaman minum obat”
 h. 28 (II)
• Kemudian jawablah pertanyaan di
bawahnya!  h. 29 (II)

Pendidikan Obat - Bab I 46


Sikap .... h. 29 (II)

Pendidikan Obat - Bab I 47


• POS 3
AYO SIMAK...!

Apoteker Cilik 48
Lengkapi isi tabel ini...! h. 7

Apoteker Cilik 49
Jenis obat berdasarkan keamanannya
Kerjakan h. 9

Apoteker Cilik 50
Isilah TTS berikut.... h. 9

Apoteker Cilik 51
Obat digunakan hanya jika sakit
dan jika diperlukan

“Saat kita sakit, kita harus minum .....? “

Apoteker Cilik 52
Obat yang sama tidak bisa digunakan untuk
semua umur,
kecuali dosisnya dibedakan

“Obat yang diminum jika tidak sesuai dengan aturannya


seperti dosis berlebih (overdosis), maka dapat
menimbulkan.....? “

Apoteker Cilik 53
Isilah tabel berikut.... h. 12

Apoteker Cilik 54
Apoteker Cilik 55
Beberapa obat tidak boleh digunakan untuk anak-anak, tapi hanya
untuk orang dewasa. Artinya, ada obat yang tidak bisa digunakan untuk
semua umur

Apoteker Cilik 56
Bagaimana sikap anak-anak?
• Apakah takut minum obat jika sakit?
– TIDAK...! Karena obat berguna atau bermanfaat
untuk menyembuhkan penyakit
• Saat minum obat, apakah boleh minum obat yang
dosisnya sama dengan orang dewasa?
– TIDAK BOLEH..! Karena umurnya beda
• Apakah boleh minum obat yang banyak-banyak agar
cepat sembuh?
– TIDAK BOLEH...! Karena keracunan obat
• Apakah obat bisa memberikan akibat yang buruk bagi
kesehatan?
– IYA...! Karena obat memiliki efek samping
• s
Apoteker Cilik 57
(II)
Ingat ! Anak-anak tidak boleh membeli obat
sendirian tanpa sepengtahuan oragtua

Ingat ! Anak-anak tidak boleh mengambil sendiri obat


yang akan diminumnya dari tempat penyimpanan obat
tanpa sepengetahuan orangtua. Anak-anak harus
menunggu orangtua ketika akan minum obat

Pendidikan Obat - Bab I 58


Bagaimana sikap anak-anak?
• Apakah boleh minum obat sendiri tanpa sepengetahuan
orangtua?
– TIDAK...! Kita harus selalu menuggu orang tua saat
akan meminum obat
• Ketika akan diminumkan obat oleh orangtua/keluarga,
apa sikap anak-anak mestinya?
– Akan bertanya dulu kepada orangtua/keluarga
tentang :
• obat apa yang saya minum tersebut ?
• berapa banyak obat yang saya minum tersebut ?
• berapa kali sehari harus meminum obat tersebut ?

Pendidikan Obat - Bab I 59


• Apakah boleh anak-anak membeli sendiri obat bebas
(seperti parasetamol) ke apotek atau toko obat, tanpa
sepengetahuan orang tua?
– TIDAK BOLEH
• Apakah boeh anak-anak mengambil sendiri obat yang
akan diminum dari tempat penyimpanan obat, tanpa
disuruh orang tua?
– TIDAK BOLEH
• Apakah boleh anak-anak bermain bersama adik atau
teman menggunakan obat sebagai alat permainan?
– TIDAK BOLEH
• Apakah boleh kita membuang obat yang ditemukan
berserakan di rumah?
– TIDAK BOLEH
Pendidikan Obat - Bab I 60
• POS 4 (PS dan PR)
AYO LATIHAN...!

Kerjakan soal-soal latihan


langsung pada buku “PINTAR
DENGAN OBAT”
Apoteker Cilik 61
• POS 5 (PR)
AYO DISKUSIKAN DENGAN
ORANGTUA DI RUMAH...!

Kerjakan tugas di buku di


rumah menggunakan LKS

Apoteker Cilik 62
Apoteker Cilik 63
Apoteker Cilik 64
www.cbob-piano.com
Pintar dengan Obat
Cerdas Penggunaannya
Cegah Penyalahgunaannya

Apoteker Cilik 65
Ruang Lingkup Utama Materi  WPD 2019
• Memahami Prinsip DAGUSIBU Obat yang aman pada
anak:
– 1. DA: Hanya orang tua/dewasa yang boleh akses
mendapatkan/membeli obat untuk anak. Jika mendapatkan
obat/seperti permen, beritahu orang dewasa. Jangan dicicipi
– 2. GU: Gunakan obat hanya jika sakit atau dibutuhkan dengan
aturan pakai yang tepat dengan izin/sepengetahuan orang tua
atau keluarga
– 3. SI: Selalu simpan obat-obatan dalam wadah aslinya di
tempat yang aman, Jauhkan dari jangkauan anak kecil
– 4. BU: Perhatikan daluwarsa obat. Singkirkan yang sudah
daluwarsa. Buang obat-obatan dengan benar,

Apoteker Cilik 66
Skenario DA
• Budi menemukan sebuah benda yang mungkin berupa
Obat atau Permen , dia memutuskan untuk segera
memberikannya kepada orang dewasa
• Andy menemukan benda seperti permen. Dia
memutuskan untuk memakannya saja.
• Eko sedang ikut perkemahan di sekolah dan membawa
obat flu. Rudi temannya mendapat flu sehingga dia
memutuskan untuk berbagi obat yang dia miliki kepada
Rudi.
• Teman mu Wati sedang sakit. Wati minta kamu untuk
memberinya obat. Kamu beritahu dia, tidak boleh
membagi obat yang pernah kamu gunakan sebelumnya.

Apoteker Cilik 67
Skenario GU
• Julie merasa kurang enak badan. Dia sedang sendirian di rumah.
Kemudian dia Minum obat sendiri tanpa sepengetahuan Orang Tua
atau Orang Dewasa yang dipercaya
• Di sekolah Desy sedang merasa demam dan merasa harus minum
obat. Dia segera beritahu bu guru kondisi badannya. ,Bu guru
lantas memberi Desi obat untuk diminum. dan tidak minum obat
sendiri
• Sandra minum Obat MELEBIHI aturan yang telah ditetapkan
diganti:
– Rian sedang sakit dan minum obat sirop. Obatnya terasa manis
sehingga Rian ingin minum obat yang banyak

Apoteker Cilik 68
Skenario SI
• Kevin memberitahu Orang Tuanya bahwa Obat obatan
harus disimpan di lemari yang aman di rumah nya
diganti:
– Kevin melihat ibu selalu menyimpan obat di dalam
lemari es. Ibu berpikiran agar obatnya bisa awet.
Kevin lantas memberitahu ibu agar obat disimpan di
tempat lain yaitu di kotak obat.
• David menyimpan obat bersama mainan kesayangannya
 diganti:
– Najla ingin bermain dokter-dokteran bersama
adiknya. Dia butuh obat untuk permainan tersebut.
Untuk itu dia mengambil obat yang ada dikotak obat
dan menyimpannya untuk alat permainan tersebut.

Apoteker Cilik 69
Skenario BU
• Hanif melihat ada obat di kotak obat yang
sudah lewat tanggal daluwarsanya. Obat
tersebut langsung dibuangnya ke tong
sampah

Apoteker Cilik 70
Terima kasih

Apoteker Cilik 71

Anda mungkin juga menyukai