Anda di halaman 1dari 28

“ RAMBU LALU LINTAS DAN MARKA JALAN“

BERKENDARA SELAMAT, BAHAN BAKAR HEMAT, KENDARAAN TIDAK KERJA BERAT


ISI PRESENTASI
PERATURAN LALU LINTAS

RAMBU LALU LINTAS

RAMBU PERINGATAN RAMBU LARANGAN

RAMBU PETUNJUK RAMBU PERINTAH

MARKA JALAN

MARKA GARIS MEMBUJUR MARKA GARIS MELINTANG

MARKA SERONG MARKA LAMBANG MARKA LAINNYA

SANKSI HUKUM
“ PERATURAN LALU LINTAS “
PENGELOMPOKAN JALAN MENURUT BERAT MUATAN SUMBU ATAU
KELAS JALAN
“ PATUHI PERATURAN “
Aturan Jalan Raya dibuat untuk melindungi anda dan semua pemakai
jalan lainnya
• Patuhi semua aturan yang berlaku
• Patuhi rambu dan jalan
• Selalu sopan di jalan
“ PERATURAN LALU LINTAS “
Pengemudi harus benar-benar berhenti
di persimpangan yang diatur oleh tanda
STOP dan memberikan kesempatan pada
semua pengguna jalan yang lain.
“ RAMBU LALU LINTAS “
“ RAMBU LALU LINTAS “
RAMBU PERINGATAN
Menunjukan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui.
Rambu ini berbentuk “wajik atau bujur sangkar” berwarna dasar
kuning dengan lambang atau tulisan berwarna

RAMBU LARANGAN
Menunjukan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
Rambu ini dengan warna dasar putih/merah dan lambang atau tulisan
berwarna hitam dan merah.

RAMBU PETUNJUK
Menyatakan petunjuk mengenai jurusan jalan situasi, kota, fasilitas
dan lain-lain bagi pemakai jalan. Warna dasar rambu ada hijau, biru
dan cokelat. Rambu dibawah ini adalah contoh jenis rambu petunjuk
arah menunjukan situasi jalan dan fasilitas umum :

RAMBU PERINTAH
Menyatakan perintah mengenai aturan yang harus dilakukan dijalan
raya.
“RAMBU LALU LINTAS”
RAMBU PERINGATAN
“RAMBU LALU LINTAS”
RAMBU LARANGAN
“RAMBU LALU LINTAS”
RAMBU PETUNJUK
“RAMBU LALU LINTAS”
RAMBU PERINTAH
“MARKA JALAN”
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang
membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang
lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi
daerah kepentingan lalu lintas.
MARKA GARIS MEMBUJUR TIDAK TERPUTUS
 MARKA GARIS MEMBUJUR TIDAK TERPUTUS INI MENDAKAN
TIDAK BOLEH MELINTAS.

 MARKA INI DIBUAT DI LOKASI YANG BERHAYA, YANG TIDAK


MEMUNGKINKAN PENGENDARA UNTUK MENDAHULUI.

 MARKA INI BIASANYA BERADA PADA TIKUNGAN, TANJAKAN,


TURUNAN, JALAN SEMPIT.

MARKA GARIS MEMBUJUR TERPUTUS


 MARKA GARIS MEMBUJUR TERPUTUS INI MENDAKAN BOLEH
MELINTAS.
 MARKA INI DIBUAT DI LOKASI YANG TIDAK BERHAYA, YANG
MEMUNGKINKAN PENGENDARA UNTUK MENDAHULUI ATAU
PINDAH JALUR.

 MARKA INI BIASANYA BERADA PADA JALAN YANG LEBAR


ATAU JALAN DUA ARAH.
MARKA GARIS KOMBINASI

 MARKA GARIS MEMBUJUR KOMBINASI INI


MENANDAKAN BOLEH MELINTAS NAMUN HANYA DARI
SATU SISI SAJA (GARIS PUTUS-PUTUS).

 MARKA INI DIBUAT DI LOKASI YANG TIDAK BERHAYA


DARI SATU SISI NAMUN DI SISI LAIN BERBAHAYA, DARI
GAMBAR DI SAMPING DARI SISI KIRI BISA MELINTAS KE
SISI KANAN NAMUN YANG DARI SISI KANAN DILARANG
MELINTAS KE SISI KIRI.

 MARKA INI BIASANYA BERADA PADA JALAN YANG


LEBAR ATAU PERMULAAN MASUK JALAN TOL, DI
TIKUNGAN YANG LEBAR, DI TANJAKAN YANG LEBAR.

 NAMUN PERLU HATI-HATI SAAT MENDAHULUI ATAU


PINDAH JALUR, SAAT MENDAHULUI LAKUKAN SATU PER
SATU SAMBIL MELIHAT KONDISI JALAN.
MARKA INI MENGINGATKAN PENGENDARA UNTUK BERHENTI ATAU
MENGURANGI KECEPATAN JUGA BERFUNGSI MENGUATKAN RAMBU DAN
TRAFFIC LIGHT.

MARKA GARIS MELINTANG UTUH

 MARKA INI MENGUATKAN RAMBU STOP


DAN TRAFFIC LIGHT.

 APABILA MENEMUI MARKA INI


HENTIKAN KENDARAAN, LIHAT KANAN,
LIHAT KIRI, AMAN? BARU JALAN.

 MARKA INI BIASANYA DIPASANG PADA


LINTASAN KERETA API.
MARKA GARIS MELINTANG TERPUTUS-PUTUS

 MARKA INI MENGUATKAN RAMBU HATI-


HATI.

 APABILA MENEMUI MARKA INI KURANGI


KECEPATAN !, LIHAT KANAN, LIHAT KIRI,
AMAN? BARU JALAN.

 MARKA INI BIASANYA DIPASANG PADA


PERSIMPANGAN YANG TIDAK ADA
TRAFFIC LIGHT YANG CUKUP PADAT.
MARKA YANG MENANDAKAN AKAN ADA PEMISAHAN ARUS,
JANGAN MENGINJAKNYA SAAT ANDA BERTEMU DENGAN MARKA INI

MARKA YANG MENANDAKAN AKAN ADA PENYATUAN ARUS,


JANGAN MENGINJAKNYA SAAT ANDA BERTEMU DENGAN MARKA INI
MARKA INI DIGUNAKAN UNTUK BERHENTI/PARKIR SEMENTARA
KENDARAAN YANG SEDANG DALAM KONDISI DARURAT ATAU
MENGALAMI GANGGUAN PADA KENDARAANNYA.
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan
peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud
yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.
Marka ini terkadang sedikit unik bentuknya sehingga dimasukkan ke dalam
kategori marka lainnya.

Zebra cross termasuk dalam kategori marka lainnya. Sedangkan marka zig-
zag di bawah ini adalah marka yang menguatkan rambu DILARANG
PARKIR. Jadi jangan sekali-kali memarkir kendaraan Anda di marka
tersebut, jika tidak ingin ditilang POLISI.
SANKSI HUKUM
Dokumen Personal
UU no. 22 tahun 2009
Pasal 281
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak
memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Pasal 288
(2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak
dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 106 ayat (5) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama
1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima
puluh ribu rupiah).
SANKSI HUKUM
Dokumen kendaraan

UU no. 22 tahun 2009

Pasal 277
Setiap orang yang memasukkan Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, dan
kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit, atau
memodifikasi Kendaraan Bermotor yang menyebabkan perubahan tipe, kereta
gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus yang dioperasikan di dalam
negeri yang tidak memenuhi kewajiban uji tipe sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
SANKSI HUKUM
Dokumen kendaraan

UU no. 22 tahun 2009

Pasal 288
(3) Setiap orang yang mengemudikan mobil penumpang umum, mobil bus, mobil
barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang tidak dilengkapi dengan
surat keterangan uji berkala dan tanda lulus uji berkala sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 106 ayat (5) huruf c dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2
(dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
SANKSI HUKUM
Dokumen kendaraan

Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor :


A.J.004/1/9/DRJD/2014.
Kelebihan angkutan muatan barang diatas 25% akan di tilang dan dilarang
jalan.

Pasal 307 UU no. 22 Tahun 2009


Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor Angkutan Umum
Barang yang tidak mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya
angkut, dimensi kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling
banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
SANKSI HUKUM
Kelalaian

UU no. 22 tahun 2009

Pasal 274
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan
dan/atau gangguan fungsi Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).

Pasal 275
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada
fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas
Pejalan Kaki, dan alat pengaman Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan
atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
SANKSI HUKUM
Kelalaian

UU no. 22 tahun 2009

Pasal 301
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor angkutan barang
yang tidak menggunakan jaringan jalan sesuai dengan kelas jalan yang
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak
Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
SANKSI HUKUM
Kelalaian

UU no. 22 tahun 2009

Pasal 310

(3) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan Bermotor yang karena


kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan Lalu lintas dengan korban luka
berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 229 ayat (4), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(4) Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai