PEMERIKSAAN PEDIATRIK
SKOLIOSIS
• Skoliosis AP/PA
• Tujuan dilakukkanya Pemeriksaan foto skoliosis AP/PA
adalah pemeriksaan pada vertebra untuk mengetahui
deformitas vertebra yaitu skoliosis.
• Posisi Pasien : Duduk/Berdiri
• Posisi Objek :
• Atur MSP(Mid Sagittal Plane) tubuh pasien
berada ditengah grid (T11/T12)
• Atur kaset dengan batas bawah sekitar 1,5 cm
dibawah dari crista illiaca
• Atur kaset dengan batas atas dagu
• Biarkan lengan pasien untuk menggantung
santai di sisi. Jika pasien duduk, fleksikan siku
dan letakkkan tangan di atas pangkuan
• Tidak ada rotasi pelvis
• Centre Ray : Tegak lurus dengan
kaset
• Centre Point : Tengah Objek/kaset
• FFD : 180-200 cm
Kriteria gambar
• PENGERTIAN
• Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-
anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid. Penderita
kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan
fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak
lahir atau pada awal masa kanak-kanak.Ciri-ciri penderita
kretinisme sangat khas.
• Cirinya antara lain bentuk tubuhnya pendek dengan proporsi yang
tak normal. Ciri lainnya adalah lidahnya besar dan lebar, pangkal
hidungnya datar, rambutnya kasar dan kering, kulitnya kusam,
serta otot-ototnya lembek. Anak-anak penderita kretin ini biasanya
mengalami gangguan pencernaan, pendengaran, dan
kemampuan berbicara. Bila kelainan ini terjadi sebelum usia dua
tahun, biasanya anak mengalami keterbelakangan mental untuk
selamanya. Bila munculnya kelainan ini pada umur setelah dua
tahun, anak hanya mengalami kelambatan pertumbuhan dan
perkembangan fisik.Kelainan ini diobati dengan pemberian
hormon tiroid. Hormon diberikan tiap hari secara terus-menerus.
Bila kelainan muncul sebelum usia dua tahun, pengobatan ini tak
dapat memperbaiki keterbelakangan mental yang ditimbulkannya.
PENYEBAB
1. Anatomi Radiologi
2. Tujuan pemariksaan
• - untuk mengoperasikan peralatan radiologi dengan benar dan tepat
• - untuk mengetahui bentuk femur
• - untuk menghasilkan foto femur yang benar
3. Persiapan Pasien
- Pasien tidur dimeja pemeriksaan dengan posisi tidur telentang lurus
- Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang
dapat mengganggu gambaran radiograf.
Catatan: Apabila kaset yang digunakan tidak mencukupi objek (femur) yang di rontgen, maka satu foto di
fokuskan di bagian distal atau proksimal dari femur. Misal foto dengan proyeksi AP di bagian
distal sedangkan foto dengan proyeksi Lateral di bagian proksimal
5. Alat dan Bahan
Pesawat simadzhu 20 mA
Kaset 24 X 30 cm
Film 24 X 30 cm
Hanger 24 X 30 cm
Marker R dan L
Phantom Genu
Sapu tangan handuk
Alat driying
Cairan Developer
Cairan Fixer
Air
Sand
bag
Teknik Radiografi Cranium
1. Anatomi Cranium
2. Persiapan Pasien
- Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang dapat
mengganggu gambaran radiograf.
3. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Lateral
- Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect/supine
- Posisi Objek : - atur cranium pada posisi true lateral
- atur cranium pada pertengahan kaset
- atur MSP sejajar dengan kaset
- pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
- Central Point (CP) : 5cm diatas MAE
- Central Ray (CR) : horisontal/vertical tegak lurus kaset
- FFD : 100 cm
- Kaset : 24x30cm
- Kriteria Radiograf : - tidak ada rotasi pada cranium
- orbital roof dan spenoid superposisi
- mastoid dan MAE superposisi
- TMJ saling superposisi
- selatursica tampak jelas
- cervical spine dan mandibula tidak saling superposisi
Proyeksi PA
- Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect/supine
- Posisi Objek : - atur cranium pada posisi true PA
- atur cranium pada pertengahan kaset
- cranium fleksi, sehingga OML tegak lurus kaset
- pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
- Central point (CP) : tembusan nasion
- Central Ray (CR) : vertical tegak lurus kaset
- FFD : 100 cm
- Kaset : 24x30cm
- Kriteria Radiograf : - tidak ada rotasi pada cranium
- petrous ridge simetris
- frontal tampak jelas
- tidak ada bgian frontal-mandibula yang terpotong
Teknik Radiografi Humerus
1. Anatomi Humerus
2. Persiapan Pasien
- Tidak memerlukan persiapan kusus, hanya melepas atau menyingkirkan benda yang dapat
mengganggu gambaran radiograf.
3. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP
- Posisi Pasien : - Pasien supine atau erect
- Pandangan menjauhi sumber sinar radiasi
- Posisi Objek : - humerus pasien diposisikan true AP
- atur humerus pada pada pertengahan kaset
- pastikan humerus menempel sempurna pada kaset
- pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
- Central point (CP) : Pertengahan humerus
- Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus kaset (PP: Supine)
horisontal tegak lurus kaset (PP: Erect)
- FFD : 100 cm
- Kaset : 24x30 dibagi dua
- Kriteria Radiograf : - Tampak elbow dan shoulder joint
- pada epicondilus tidak ada rotasi dan tidak saling superposisi
- tuberositas mayor tidak saling superposisi
Proyeksi lateral
- Posisi Pasien : - Pasien supine atau erect
- Pandangan menjauhi sumber sinar radiasi
- Posisi Objek : - humerus pasien diposisikan lateral
- atur humerus pada pada pertengahan kaset
- pastikan humerus menempel sempurna pada kaset
- pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong
- Central point (CP) : Pertengahan humerus
- Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus kaset (PP: Supine)
horisontal tegak lurus kaset (PP: Erect)
- FFD : 100 cm
- Kaset : 24x30 dibagi dua
- Kriteria Radiograf : - Tampak elbow dan shoulder joint
- epicondilus saling superposisi
- tuberositas mayor superposisi dengan humerus head
Teknik Radiografi Thorax
1. Anatomi Thorax
2. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Antero-Posterior (AP)
- Posisi Pasien : Pasien tidur supine di atas brangkat.
- Posisi Obyek : MSP tubuh berada pada pertengahan kaset.
- Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
- Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
- Central Point (CR) : Pada thorachal 7 atau setinggi 8-10 cm di bawah jugular notch.
- FFD : Jarak 150 cm
- Kaset : Ukuran 35 x 35 cm.
- Kriteria Radiograf :Tampak jaringan lunak, tulang iga, calvicula, trachea, besar, bentuk dan
posisi jantung, paru dari apek sampai sinus prenicus costalis.
Proyeksi Lateral
- Posisi Pasien : - Posisi pasienberdiri miring kalau di depan bucky table atau
tidur miring diatas meja pemeriksaan
- Posisi Obyek : - Kedua tangan pasien diposisikan lurus ke atas, kaset di
letakkan di sebelah kiri pasien.
- Central Ray (CR) : Horisontal tegak lurus terhadap kaset.
- Central Point (CP) : Pada bagian lateral dada setinggi thorachal 7.
- FFD : jaraknya 150 cm.
- Kaset : Ukuran 30 x 40 cm.
- Kriteria Radiografi : Bayangan trachea dan ujung bronchus, jantung dengan ventrikel kanan di
depan dan ventrikel keri di belakang, paru kanan dan kiri overlapping
terlihat sampai sinus prenikus kostalis.
Daftar Pustaka