OLEH:
KELOMPOK 5
Haniyah Nabila 1801054
Ira Fazira 1801056
Miftahul Jannah M 1801060
Mutiara Septiani 1801062
Nurul Latifah 1801064
Putri Zahra 1801066
Farmakokinetik
(ADME)
Farmakokinetik Farmakokinetik
Dari Obat Dari Obat
Sublingual Inhalasi
Farmakokinetik
Dari Obat
Transdermal
2
– Absorpsi
mempelajari pergerakan – Distribusi
obat sepanjang tubuh – Metabolisme
Atau nasib obat didalam – Ekskresi
tubuh
3
Absorpsi Absorpsi merupakan proses masuknya obat kedalam tubuh dari
rute pemberian obat hingga kedalam sirkulasi sistemik.
4
Metabolisme/biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah
Metabolisme
komposisi obat sehingga menjadi lebih polar untuk dapat di
ekskresikan.
Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang nonpolar
(larut lemak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi
melalui ginjal atau empedu.
Ekskresi
Ekskresi obat artinya eliminasi/pembuangan obat dari
tubuh. Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal.
Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses, yakni filtrasi
reabsorbsi dan augmentasi.
5
FARMAKOKINETIK
1
7
“
DEFINISI INHALASI
8
Tujuan Terapi Inhalasi
1. Mengembalikan dalam kondisi normal pernapasan yang terganggu akibat adanya secret/lendir
atau sedang mengalami sesak napas.
2. Terapi inhalasi diberikan pada gangguan atau alergi pada saluran pernapasan
3. Untuk relaksasi saluran pernapasan
4. Menekan proses peradangan serta mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak.
9
Keuntungan terapi inhalasi vs oral
Inhalasi Oral
10
Contoh Obat Inhalasi
11
Ipratropium Bromide
12
Indikasi dan Dosis Ipratropium bromide
-Ipratropium bromide diindikasikan untuk bronkospasme yang diakibatkan oleh penyakit paru obstruktif
kronik.
Dosis obat yang diberikan adalah sebagai berikut:
• Pada anak usia 0 hingga 5 tahun, obat ini diberikan hanya pada kasus asma akut. Dosis yang dapat
diberikan adalah 125–250 mikrogram dengan total dosis harian 1 mg. Pemberian kedua sebaiknya
dilakukan tidak kurang dari 6 jam setelah pemberian obat pertama.
• Pada anak usia 6 hingga 12 tahun, diberikan dosis 250 mikrogram dengan total dosis harian adalah 1 mg
• Dewasa (di atas 12 tahun) dan lansia, 250–500 mikrogram sebanyak 3-4 kali sehari, tidak melebihi 2
mg. Pada kondisi bronkospasme akut dapat diberikan 500 mikrogram
13
Kontraindikasi Dan Peringatan
14
Farmakokinetik
■ Absorbsi
Sebagian dosis ipratropium bromide yang dihirup akan tertelan. Obat ini dapat masuk
ke dalam peredaran darah melalui jalur pembuluh darah dalam saluran napas di paru atau melalui
saluran gastrointestinal.
Onset kerja ipratropium bromide dicapai dalam 15 menit. Sebagaimana obat beta2-
agonis, obat ini akan mencapai efek klinis maksimum pada 1,5 hingga 2 jam setelah pemberian
dan memberikan efek klinis selama 4 hingga 6 jam setelah pemberian.
15
■ Distribusi
Ikatan ipratropium bromide dengan protein sebesar 0-9%. Volume distribusi obat
ini sebesar 338 L. Ipratropium bromide memiliki kemampuan yang kecil sekali dalam berikatan
dengan albumin plasma atau α1-acid glycoprotein. Studi autoradiografi pada tikus menunjukan
ipratropium bromide tidak dapat menembus sawar darah otak (blood-brain barrier).
16
Farmakokinetik
■ Metabolisme
Ipratropium bromide akan dimetabolisme menjadi 8 metabolit di hati. Metabolit yang
dihasilkan memiliki sedikit hingga sama sekali tidak memberikan efek antikolinergik pada
percobaan in vitro. Secara parsial obat ini akan dimetabolisme menjadi produk-produk
hidrolisis ester yang inaktif, asam tropik dan tropan.
■ Eliminasi
Paruh ipratropium dicapai pada 3,2 hingga 3,8 jam setelah pemberian pada semua rute. Eliminasi ipratropium
bromide terutama melalui urine dan feses.
17
SERETIDE DISKUS
18
Dosis
Asma
Remaja 12 tahun dan dewasa
1 inhalasi (50 mcg salmeterol dan 100 mikrogram flutikason propionat) 2 kali / hari, atau 1 inhalasi (50 mcg salmeterol dan
250 mikrogram flutikason propionat) 2 kali / hari, atau 1 inhalasi (50 mcg salmeterol dan 500 mikrogram flutikason
propionat) 2 kali / hari.
Anak-anak 4 sampai 12 tahun
Direkomendasikan 1 inhalasi (50 mcg salmeterol dan 100 mikrogram flutikason propionat) 2 kali / hari. Dosis maksimum
maksimum flutikason propionat yg disetujui dalam seretid dalam diskus untu anak anak 100 mikrogram setiap hari.Tidak ada
informasi tentang penggunaan seretide pada anak dibawah 4 thn.
19
Peringatan Dan Pencegahan
-Bicaralah dengan dokter sebelum menggunakan Seretide jika Anda memiliki Penyakit
jantung, termasuk detak jantung yang tidak teratur atau cepat
-Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
-Tekanan darah tinggi
-Diabetes mellitus (Seretide dapat meningkatkan gula darah)
-Kalium rendah dalam darah
-Tuberkulosis (TB) sekarang atau di masa lalu, atau infeksi paru-paru lainnya
20
Farmakokinetik
21
Farmakokinetik
Metabolisme dan ekskresi
Flutikason propionat cepat dikeluarkan dari sirkulasi
sistemik melalui degradasi menjadi tidak aktif turunan asam
karboksilat oleh enzim sitokrom P450 CYP3A.
Ekresi flutikason propionat melalui ginjal, kurang dari
5% dalam urin dalam bentuk metabolit. Mayoritas dieksresikan
melalui feses sebagai metabolit atau tidak berubah.
22
2
23
Definisi Obat Transdermal
24
Contoh Obat transdermal
25
Rivastigmin Hydrogen Tartrate
26
Indikasi: Pengobatan simptomatis dari demensia alzeimer ringan
sampai sedang
Dosis: Rivastigmin 9,5 mg / 24 jam
Penyajian: Tempelkan di dada
Perhatian: Kerusakan hati berat
Efek Samping: Lelah, lemas otot, pusing, sakit kepala, tremor
27
Farmakokinetik
Absorbsi
Setelah EXELON PATCH di aplikasikan, ada jeda waktu 0,5 hingga 1 jam dalam penyerapan
rivastigmine. Konsentrasi kemudian naik secara perlahan biasanya mencapai maksimum setelah 8 jam atau
pada 10 hingga 16 jam. Setelah puncak, konsentrasi plasma perlahan-lahan menurun selama sisa periode
aplikasi 24 jam. EXELON PATCH 9,5 mg / 24 jam memberikan paparan kira-kira sama dengan yang diberikan
dengan dosis oral 6 mg dua kali sehari (yaitu, 12 mg / hari).
28
Distribusi
Rivastigmine memiliki ikatan yang lemah dengan protein plasma (sekitar 40%)
pada rentang terapeutik. Dan memiliki volume distribusi yang pada kisaran 1,8
hingga 2,7 L / kg
29
Farmakokinetik
Metabolisme
Rivastigmine dimetabolisme secara luas terutama melalui hidrolisis yang dimediasi
cholinesterase menjadi metabolit dekarbamilasi NAP226-90.
Eliminasi
Rivastigmine yang tidak berubah ditemukan dalam jumlah kecil dalam urin. Ekskresi metabolit
ginjal adalah rute eksresi yang penting setelah pemberian patch transdermal. Setelah pemberian rivastigmine,
eliminasi ginjal cepat dan pada dasarnya selesai (> 90%) dalam 24 jam. Kurang dari 1% dari dosis yang
diberikan diekskresikan dalam feses. Waktu paruh eliminasi yang tampak dalam plasma adalah sekitar 3 jam
setelah pelepasan patch.
30
Missha Speedy
31
Farmakokinetik
Absorbsi
Asam salisilat topikal cepat diserap pada jaringan parut di kulit, terutama
pada vehikulum berminyak. Penyerapan terjadi sebanyak 9-60%.
Distribusi
Pada penyerapan topikal, konsetrasi maksimal umumnya dicapai dalam 5
jam. Vd = 1,7-5 L/kg. 80-90% asam salisilat yang terabsorbsi akan berikatan dengan
protein plasma, termasuk albumin.
32
Farmakokinetik
Metabolisme
Asam salisilat dimetabolisme di retikulum endoplasma dan mitokondria sel hati.
Eliminasi
Waktu paruh bervariasi mulai dari 20 menit hingga 30 jam. Waktu paruh ini dipengaruhi
oleh kapasitas hepar dalam biotransformasi asam salisilat.
Asam salisilat akan diekskresikan melalui urin, mayoritas dalam bentuk salicyluric
acid dan salicylate glucuronide. Sebagian kecil asam salisilat juga akan diekskresikan dalam
bentuk salicylic fenolic, gentisic acid, dan dalam bentuk yang tidak berubah.
33
3.
34
Definisi Obat Sublingual
35
Contoh Obat Sublingual
36
Isosorbid Dinitrat
Isosorbide dinitrate (selanjutnya disebut
ISDN) adalah obat vasodilator kerja
menengah golongan Nitrat yang biasa
digunakan sebagai terapi lini pertama untuk
angina pektoris dan gagal jantung kiri. ISDN
bersifat tidak berbau, stabil dalam suhu
ruang atau bila dilarutkan, dapat larut
secara bebas dalam larutan organik
(misalnya aseton, alkohol, dan eter), serta
dapat larut sebagian dalam air biasa. Daya
kerjanya akan terlihat dalam waktu kira-kira
2 menit dan berlangsung selama 2-3 jam.
37
Indikasi :Untuk pengobatan angina pectoris dan untuk
pencegahan terjadinya serangan angina pada penderita penyakit
jantung coroner menahun. Untuk pengobatan gangguan angina
sesudah infark miokardial.
Dosis : Untuk serangan angina pectoris, 1 tablet dilarutkan
perlahan-lahan dalam mulut dibawah lidah.Untuk pengobatan
pencegahan, tergantung dari beratnya penyakit, 1 sampai 2
tablet 3 atau 4 kali sehari.
Efek Samping : Nyeri kepala yang bersifat sementara
Kontraindikasi : Hipotensi, syok kardiogenik. Hipersensitif
terhadap isosorbide dinitrate
38
FARMAKOLOGI
Farmakokinetik
Absorpsi
Mudah (dan hampir sepenuhnya) diserap dari saluran pencernaan dan mukosa mulut, tetapi
variasi yang cukup besar dalam bioavailabilitas (10-90%) .
Distribusi
Distribusi volume pada keadaan tetap ISDN adalah 2-4 L/kg. Kerja obat
sublingual adalah rapid-acting serta berakhir dalam jangka waktu pendek.
39
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
Secara ekstensif di hepar, ISDN dirubah menjadi metabolit yang terkonjugasi.Hasilnya adalah
terdapat dua metabolit aktif secara biologis yaitu 2-isosorbide mononitrate (2-ISMN) dan 5
isosorbide mononitrate (5-ISMN).
Eliminasi
ISDN dikeluarkan dari tubuh melalui dua cara yaitu sekitar 80-99% di urine dan <1%di feses.
40
Nitrogliserin
41
Indikasi : Untuk mengurangi gejala serangan akut atau untuk
profilaksis akut angina pektoris yang disebabkan oleh penyakit
jantung koroner.
Dosis : Sublingual (diletakan dibawah lidah): 1 tablet 300-600
mcg per konsumsi. Dosis dapat ditambah setiap 5 menit,
maksimum 3 kali konsumsi.
Efek samping : pusing, lemah, mual, muntah, ruam, sakit kepala,
sesak nafas
42
FARMAKOLOGI
FARMAKOKINETIK
Absorbsi
■ Nitrogliserin dengan cepat diabsorpsi setelah penggunaan tablet sublingual. Puncak
konsentrasi plasma rata-rata terjadi pada sekitar 6-7 menit setelah penggunaan.
■ Bioavailabilitas absolut nitrogliserin tablet adalah sekitar 40% namun cenderung
bervariasi tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat, seperti hidrasi
(kelembaban) sublingual serta metabolisme mukosa.
43
FARMOKINETIK
Distribusi
Volume distribusi nitrogliserin adalah 3,3 liter/kg. Pada konsentrasi plasma antara 50 hingga
500ng/mL, pengikatan nitrogliserin kepada plasma protein adalah sekitar 60%.
Metabolisme
Enzim reduktase liver merupakan komponen utama dalam metabolisme nitrogliserin menjadi
gliserol dinitrat dan mononitrat yang pada akhirnya akan diubah menjadi gliserol dan nitrat
organik. Lokasi metabolisme ekstrahepatik nitrogliserin antara lain, sel darah merah dan
dinding vaskular.
44
FARMAKOKINETIK
Eliminasi
Konsentrasi plasma nitrogliserin menurun dengan cepat, dengan waktu paruh eliminasi rata-rata
selama 2-3 menit (1,5 - 7,5 menit). Obat ini diekskresikan melalui urine.
45
46