Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI SUNNAH

DAN BID’AH
NADIAH NABILAH 1150018003
ANA MAYANG SARI 1150018010
ANITA FIRDAUS 1150018018
JIHAN SHAFIRA AL FATH 1150018024
PENGERTIAN SUNNAH
Secara etimologis (bahasa) kata sunah adalah jamak dari kata sunnah.
sunnah Rasulallah saw berarti jalan Rasulallah saw yaitu jalan yang
ditempuh dan ditunjukkan oleh beliau.Sunnatullah dapat diartikan Jalan
hikmah -Nya dan jalan mentaati-Nya.

Contoh firman Allah swt. dalam surat Al-Fatah ayat 23 yang berbunyi
“Sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu. Kalian tidak akan
menemukan perubahan pada Sunnatullah itu”.

Adapun sunnah secara terminologis (istilah) yang disimpulkan oleh para


ulama ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhamad saw baik
berupa ucapan (hadits), aksi (perbuatan) maupun determinasi atau
pengakuannya.
PENGGOLONGAN SUNNAH
1. Sunnah Qawliyah, Yaitu sunnah Nabi yang hanya berupa ucapannya saja
baik dalam bentuk pernyataan, anjuran, perintah cegahan maupun
larangan.

2. Sunnah Fi’liyah, Yaitu sunnah Nabi yang berupa perbuatan Nabi yang
diberitakan oleh para sahabat mengenai soal-soal ibadah dan lain-lain
seperti melaksanakan shalat manasik haji dan lain-lain.

3. Sunnah Taqririyah, Yaitu sunnah Nabi yang berupa penetapan Nabi


terhadap perbuatan para sahabat yang diketahui Nabi tidak menegornya
atau melarangnya bahkan Nabi cenderung mendiamkannya.
PENGERTIAN BID’AH
Bid’ah menurut bahasa, diambil dari bida’ yaitu mengadakan sesuatu tanpa
ada contoh. Bid’ah menurut istilah (syar’i/terminologi) adalah sesuatu yang
diada-adakan menyerupai syariat tanpa ada tuntunannya dari Rasulullah
yang diamalkan seakan-akan bagian dari ibadah.
PENGGOLONGAN BID’AH
Secara umum baik oleh ahli ushul dan ahli fiqh menggolongkan bid’ah ‘amm
(umum) secara ringkas menjadi dua macam, yaitu:

1. Bid’ah Haqiqiyah, suatu perbuatan baru Islam yang jika dilihat dari
berbagai apek perbuatannya tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah
karena tidak terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Bid’ah Idhafiyah, ialah perbuatan yang jika ditinjau dari segi


pelaksanaannya tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, namun jika
dilihat dari esensi perbuatannya adalah baik, bid’ah ini yang senantiasa
menjadi polemik bagi para ulama (khususnya fiqh dan ilmu kalam).
Contoh bid’ah haqiqiyah:

• Menyembah kepada selain Allah, membuat perantara (washilah)


ketikamemohon kepada Allah

• Bersikap rahbaniyah (tidak beristri atau bersuami danmengurung diri


dalam biara.

Contoh bid’ah idhafiyah :

• Shalat Nisfu Sya’ban 100 rakaat

• Shalat imam, shalat Bakti pada bapak ibu dan shalat malam pada hari
asyura’.

• Melagu-lagukan adzan sehingga rusak bacaannya.


PENGGOLONGAN BID’AH
Secara umum baik oleh ahli ushul dan ahli fiqh menggolongkan bid’ah
khash (khusus) secara ringkas menjadi dua macam, yaitu:

1. Bid’ah wajibah.

Yaitu bid’ah yang diwajibkan. Contohnya belajar ilmu nahwu, memperindah


cetakan Al-Qur’an dan Hadits, belajar ilmu kedokteran, biologi, strategi
perang, kepemimpinan, dan ilmu-ilmu serta sarana yang sifatnya mendukung
perkembangan dan kejayaan Islam.

2. Bid’ah muharramah.

Yaitu bid’ah yang diharamkan. Contohnya mengikuti faham-faham sesat


seperti qadariah, jabariah, atau mujasimah, serta berbuat syirik kepada
Allah. Bid’ah ini disebut pula bid’ah sesat.
3. Bid’ah mandhubah.
Yaitu bid’ah yang dibolehkan. Yaitu jika dipandang baik untuk kemaslahatan
umat meski tidak terdapat pada masa Rasulullah Saw. Contohnya
membangun pesantren, sekolah, rumah sakit, atau penelitian-penelitian
ilmiah, penemuan-penemuan modern yang sifatnya memperjelas kebenaran
isi ayat Al-Qur’an.
4. Bid’ah makruhah.
Yaitu bdi’ah yang dimakruhkan. Contohnya memperindah atau menghiasi
masjid, tempat ibadah, mushaf yang berlebihan.
5. Bid’ah mubahah.
Yaitu bid’ah yang dimubahkan. Contohnya berjabat tangan setelah shalat
Subuh dan Isya, membuat hidangan makanan dan minuman serta bersolek
untuk ibadah.
HUKUM-HUKUM BID’AH
• Bid’ah kabirah, dipandang besar dosa apabila mengerjakannya.

Ialah bid’ah yang menghasilkan kerusakan umum seperti menetapkan bahw


akal sendiri sanggup mengetahui hukum Tuhan, tidak perlu kepada syara’,
dan seperti mengingkari segala hadits Nabi karena mencukupi dengan Al-
Qur’an saja.

• Bid’ah Shaghirah , dipandang kecil dosanya,

Ialah bid’ah yang mengenai satu-satu suku pekerjaan, yang berdasarkan


syuhbat. Maka bid’ah seperti ini, walaupun masuk dalam sifat sesat namun
tidak diancam dengan neraka
CONTOH AMALAN SUNNAH DAN BID’AH DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT

• Shalat Tarawih

1. Shalat tarawih dengan cepat, laksana ayam mematuk makanan

2. Membaca surat Al’An’am dalam satu raka’at dari shalat tarawih

3. Bid’ah Mengumpulkan Ayat-Ayat Sajadah

4. Membaca Beberapa Ayat Yang Disebut Ayat-Ayat Hirs (Perlindungan).

5. Bid’ah Dzikir Dan Do’a Ketika Hendak Memulai Shalat Tarawih.


• Amalan Bulan Sya’ban Bid’ah-bid’ah pada bulan Sya’ban
antara lain:
1. Memperbanyak Puasa di Bulan
Sya’ban • Peringatan Malam Nisfu Sya’ban

2. Menghitung Hari Bulan Sya’ban • Shalat Alfiyah

3. Tidak Mendahului Ramadhan • Padusan


dengan Puasa Satu atau Dua Hari
Sebelumnya • Sedekah Ruwah

4. Tidak Berpuasa pada Hari yang


Diragukan
BAHAYA BID’AH
1. Anggapan baik terhadap bid’ah 6. Pelaku bid’ah semakin jauh dari
berarti menganggap Islam seolah-olah Allah Swt.
belum sempurna.
7. Menangguh dosa bid’ah dan dosa-
2. Amalan bid’ah tertolak (tidak di dosa orang yang mengamalkannya
terima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai hari kiamat.
)
8. Pelaku bid’ah akan di usir dari
3. Bid’ahmengikuti hawa nafsu. telaga Rasulullah SAW pada hari
kiamat
4. Bid’ah melenyapkan Sunnah.

5. Bid’ah termasuksikap ghuluw


(melampaui batas syari’at).

Anda mungkin juga menyukai