Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum

Aliran – Aliran (Praktik) Hukum dan


Cara Pembedaannya

 Oleh :
 - Ahmad Syah Alam (19103050006)
 - Cindy Kurniawati (19103050007)
 - M. Fairaz Rhananda (19103050008)
 - Reza Ummi Rokhana (19103050009)
Aliran – Aliran (Praktik) Hukum

Aliran rechtslehre,
freie rechtsbewegung, Aliran rechtvinding Aliran yang berlaku di
Aliran legisme freie rechtschule (penemuan hukum) Indonesia
(hukum bebas)
Aliran Legisme

 Pengertian paham legisme yaitu menjunjung tinggi asas legalitas dan atau
mengedepankan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam
suatu wilayah tertentu sebagai sumber hukum yang paling utama (primer)
di dalam proses penegakan hukum.
 Tokoh aliran paham legisme adalah Hans Kelsen dan Nawiasky
Kelebihan aliran paham legisme :

- Kepastian hukum yang akan diperoleh bagi setiap individu akan


lebih terjamin dan memperoleh kepastian hukum yang lebih baik.

- Jaminan yang akan diperoleh bagi setiap individu untuk


memperoleh hak perorangan terhadap kesewenang-wenangan
yang akan dilakukan oleh penguasa.

 Kelemahan aliran paham legisme :


 - Para hakim akan mempelajari, menganalisa dengan
menggunakan deduksi logis.
 - Banyak peraturan perundang-undangan yang relatife terbatas
atau minimnya undang-undang yang digunakan untuk
menghukum.
 - Permasalahan-permasalahan hukum yang timbul kemudian tidak
dapat dipecahkan oleh undang-undang yang telah dibentuk.
Pendapat aliran legisme :
 - Bahwa satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang
 - Bahwa di luar undang-undang tidak ada hukum

 Dalam aliran legisme, hakim hanya merupakan sub sumtie authomaat dan
pemutusan perkara hanya didasarkan pada undang-undang saja.
Aliran Freie Rechtslehre, Freie Rechtsbewegung,
dan Freie Rechtsshule (Hukum Bebas)

 Aliran ini merupakan aliran bebas yang hukumnya tidak dibuat oleh badan
Legislatif, dan menyatakan bahwa hukum terdapat di luar undang-
undang. Aliran ini menganggap bahwa pemahaman yurisprudensi adalah
primer sedangkan penguasaan undang-undang adalah sekunder.
 Di dalam aliran ini hakim benar-benar sebagai pencipta hukum (judge
made law) karena keputusan yang berdasar keyakinannya merupakan
hukum, dan keputusannya ini lebih bersifat dinamis dan up to date karena
senantiasa memperhatikan keadaan dan perkembangan masyarakat.
Tokoh-tokoh dalam aliran freie rechtslehre, freie
rechtsbewegung, dan rechtsshule adalah :

Herman Kantorowicz, Eugen Ehrlich dan Oscar Bulow.


Tujuan

 - Memberikan peradilan sebaik-baiknya dengan cara memberi kebebasan


kepada hakim tanpa terikat pada undang-undang, tetapi menghayati
tata kehidupan sehari-hari.
 - Membuktikan bahwa dalam Undang-undang terdapat kekurangan-
kekurangan yang perlu dilengkapi.
 - Mengharapkan agar hakim dalam memutuskan perkara didasarkan
kepada rechtside (cinta keadilan)
Aliran Rechtsvinding (Penemuan
Hukum)

 Aliran rechtsvinding dapat dianggap sebagai aliran tengah diantara aliran


legisme dan aliran freie rechtsbewegung. Aliran ini berpegang pada
Undang-undang tetapi tidak seketat aliran legisme, keterikatan yang
bebas (gebonden vrije heid) dan tidak sebebas seperti pada freie
rechtsbewegung, kebebasan yang terikat (vrije gebonden heidz). Oleh
sebab itu, maka tugas hakim disebutkan sebagai upaya melakukan
rechtsvinding yang artinya adalah menselaraskan undang-undang pada
tuntutan zaman.
 Kebebasan yang terikat dan keterikatan yang bebas yang tercermin pada
kewenangan hakim dalam penafsiran undang-undang, mengkonstruksi
hukum dan memberikan ungkapan-ungkapan a contrario. Bagi aliran
rechtsvinding, jurisprudensi juga mempunyai arti penting di samping
undang-undang, karena di dalam jurisprudensi terdapat makna hukum
yang konkret yang tidak terdapat dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai